Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR MAKRO

EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI 
DOSEN PENGAMPU:
Putri Sari Silaban, SE., M.Si 

NUR INNA PUTRI (7193510046)


PUTRI NASTRIANA (7193510047)
FANY AMALIA (7193510035)
GUSTI RAMIDA PASARIBU (7192510006)
CINDY JUMIKA RINI Br.SIBARANI (7193510050)
SYAHRINA NADHIRA (7193510045)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul NERACA
PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI  ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bu’ Putri Sari Silaban, SE., M.Si pada Pengantar Makro Ekonomi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang NERACA
PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI  bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu’ Putri Sari Silaban, SE.,
M.Si selaku Dosen Pengantar Makro Ekonomi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, April 2020

Tim Penulis
 
“NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA”

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diatara suatu Negara dengan Negara
lain dalam suatu tahun tertentu.
Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal.
1. Neraca berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
 Nilai ekspor dan impor barang tampak : transaksi ini meliputi hasil-hasil
petanian, barang barang produksi industry, dan barang-barang yang di
produksikan hasil pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang
tampak lainnya.
 Nilai ekpor dan impor barang-barang tak nampak
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari
barang-barang tampak yang diekspor atau di impor, perbelanjaan para
pelancong, dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, bunga keatas
modal yang diinvestasikan, dan dividen).
 Pembayaran pidahan neto ke luar negeri
Ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah
maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana
penerimanya tidak perlu “membayar” dalam bentuk uang atau jasa.
2. Neraca modal
 Aliran modal jangka panjang
Ia meliputi dua jenis aliran modal, aliran modal resmi dan investasi langsung
oleh pihak swasta ke Negara-negara lain. Sedangkn investasi langsung swasta
adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan
perusahaan-perusahaan terutama perindustrian.
 Aliran modal keuangan swasta
Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun “modal
swasta” dan “kesilapan dan ketinggalan”.
Modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau
investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada
valuta yang asal atau valuta lainnya.

Cadangan valuta asing


Aliran pembayaran dan investasi yang masuk ke dalam suatu Negara pada suatu waktu
tertentu biasanya berbeda dengan aliran keluar untuk pembayaran dan investasi keluar
negeri. Perbedaan diatara keduanya dinamakan “neraca keseluruhan”. Apabila neraca
keseluruhan bernilai positif, artinya adalah: aliran pembayaran dan investasi kesuatu Negara
melebihi aliran yang sama ke Negara-negara lain. Dengan demikian, sebaliknya, nilai
negative menggambarkan bahwa aliran ke luar melebihi aliran yang masuk.

Neraca pembayaran selalu seimbang


Neraca pembayaran akan selalu seimbang yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah
sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke Negara tersebut. Ini berarti bahwa neraca
berjalan selalu dalam keadaan seimbang, dan begitu pula neraca modal selalu dalam keadaan
seimbang. Yang menyebabkan neraca pembayaran yang selalu seimbang adalah :
ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh
perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.

Neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia


Data yang dikemukakan adalah untuk tahun 1996/67, yaitu tahun sebelum krisis moneter
melanda Indonesia, dan tahun 200/01. Data tersebut dapat memberi gambaran kasar tentang
bagaimana bentuk hubungan ekonomi Indonesia dengan Negara-negara lain sebelum dan
sesudah krisis moneter. Yaitu:
1) Transaksi berjalan
Data ini dibedakan kepada dua golongan: ekspor dan impor barang, dan ekspor-
impor neto jasa-jasa. Seterusnya setiap golongan dari data ini dibedakan pula kepada
ekspor dan impor Non-migas dan Migas.
2) Transaksi modal dan selisih perhitungan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan
oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Transaksi modal dibedakan kepada dua kelompok: nilai neto aliran modal kepada
pemerintah, dan nilai neto aliran swasta.
3) Neraca keseluruhan
Neraca keseluruhan menggambarkan jumlah aliran neto yang dicatat diketiga
kelompok transaksi, yaitu transaksi berjalan, transaksi modal, dan sellisih
perhitungan.
Faktor utama yang menyebabkan arah aliran yang menggalakkan tersebut adalah
pembaikan dalam neraca perdagangan, yan telah mengalami peningkatan yang sangat
besar.

Kurs valuta asing


Kurs valuta asing atau mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata
uang sesuatu Negara dinyatakan dalam nilai mata uang Negara lain. Kurs valuta asing
juga adalah jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.
Pada dasar nya terdaoat dua cara didalam menentukan kurs valuta asing:
 Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas.
 Ditentukan oleh pemerintah

 Penentuan kurs dalam pasar bebas


 Permintaan Mata Uang Asing
Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam
memetukan apakah barang-barang dinegara lain adalah “lebih murah” atau
“lebih mahal” dari barang-barang yang diproduksikan di luar negeri.
 Penawaran Mata Uang Asing
Bagaimana cara AS dalam menawarkan dolar mereka kepada orang-orang
Jepang? Penduduk AS akan menukar dolarnya kepada Yen jepang karena
mereka ingin memperoleh dari menukar setiap unit mata uang AS, semakin
murah harga barang jepang apabila dinyatakan dalam dolar AS. Berarti,
hharga dolar yang tinggi menambah permintaan keatas barang-barang jepan,
dan ini selanjutnya menambah penawaran dolar Amerika Serikat.
 Penentuan Harga Mata Uang Asing
PENENTUAN KURS PERTUKANRAN OLEH PEMERINTAH
Pemerintah dapat campur tangan dalam menetukan kurs valuta asing. Tujuannya adalah
untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan efek yang buruk keatas
perekonomian. Kurs petukaran yang ditetapkan pemerintah adalh berbedan dengan kurs yang
ditentukan oleh pasar bebas. Sejauh mana perbedaan tersebut,dan apakah dia lebih tinggi atau
lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pasar bebas,adalah bergantung kepada kebijakan
dan keputusan pemeritah mengenai kurs yang paling sesuai untuk tujuan-tujuan
pemerintah dalam menstabilkan dan mengembanngkan perekonomian.
Dengan menggunakan gambar diatas dapat dilihat perbedaan diantara kurs yang ditentukan
pemerintah dan kurs yang ditentukan pasar bebas. Kurva DD dan SS berturut-turut adalah
pemerintah dan penawaran Amerika Serikat, dan kedua-dua kurva tersebut adalah sama
dengan yang digambar dalam gambar diatas. Pada kurs ini permintaan dollar adalah sama
dengan penawaran dolar,yaitu sebanyak 2,5 bilion. Pemerintah Jepang memandang bahwa
kurs ini kurang sesuai,dan oleh sebab itu menentukan bahwa kurs pertukaran adalah satu
dollar sama dengan 250 yen. Kurs ini menggambarkan bahwa harga yen dinilai terlalu
rendah dari yang akan ditetapkan oleh pasar bebas, yaitu pemerintah menetapkan harga per
unit dollar adalah 250 yen sedangkan dipasar bebas harga akan mencapai:satu dollar adalah
150 yen. Apabila harga sesuatu mata uang domestic (harga yen) ditetapkan oleh pemerintah
pada tingkat yang lebih rendah dari yang dtentukan oleh pasar bebas,maka mata uang
domestic-adalah:yen dinamakan:mata uang yang dinilai terlalu rendah(undervalued
currency). Sedangkan harga mata uang domestic ditetapkan pemerintah pada kurs yang lebih
tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata uang tersebut dinamakan: mata uang
yang dinilai terlalu tinggi (overlued currency).

PRUBAHAN-PERUBAHAN KURS
o Efek Kenaikan Permintann
o Efek Perubahan Penawaran

FACTOR FACTOR YANG MEMPENGARUHI KURS

 Perubahan Dalam Citarasa Masyarakat


Citarasa masyarakat mempengaruhi cocok konsumsi mereka. Maka perubahan
citarasa masyarakat akan mengubah cocok konsumsimereka keatas barang-barang
yang diproduksikan didalam negeri mauoun yang diimpor
 Perubahan Harga Barang Eskpor Dan Impor
Harga suatu barang merupakan salah satu factor penting yang menentukan apakah
suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang barang dalam negeri yang dapat
dijual dengan harga yng relative murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya
naik maka ekspornya akan berkurang.
 Kenaikan Harga Umum (Inflasi)
Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta awssing. Inflasi yang
berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.
 Perubahan Suku Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi aluran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang
rendah cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir keluar
negeri.sedangkan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan
menyebabkan modal luar negeri masuk kenegeri itu.
 Pertumbuhan Ekonomi
Efek yang diakibatkan oleh oleh ssesuatu kemajuan ekonomi keoada nilai mata
uangnya tergantng kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku.

KURS PERTUKARAN DAN NERCA PEMBAYARAN

 NERACA PEMBAYARAN DALAM SYSTEM KURS TUKARAN BERUBAH


BEBAS

Sebagai ilustrasi, kami akan mengambil dari kerja sama ekspor impor antara
Indonesia dan Thailand. Di grafik terdapat kurva DD yang menggambarkan
permintaan penduduk Indonesia atas mata baht Thailand, dan kurva SS
menggambarkan keinginan penduduk Thailand menawarkan baht kepada penduduk
Indonesia. Berdasarkan persilangan disimpulkan bahwa kurs pertukaran adalah: 1
baht = 200 rupiah. Pada kurs pertukaran ini (yang akan digunakan mengimpor barang
dari Thai) adalah sama dengan penawaran baht (yang akan digunakan oleh penduduk
Thailand untuk mengimpor barang dari Indonesia), yaitu sebanyak Q1 baht. Maka
neraca pembayaran adalah seimbang. Perubahan dalam citarasa penduduk Thailand
menyebabkan mereka ingin mengimpor lebih banyak barang dari Indonesia.
Perubahan ini menyebabkan penawaran baht bertambah dari SS menjadi S1S1. Akan
tetapi permintaan Indonesia terhadap baht tetap seperti ditunjukkan kurva DD. Maka
harga baht merosot. Kurs pertukaran yang sekarang adalah 1 baht = 100 Rupiah.
 NERACA PEMBAYARAN DALAM SYSTEM KURSPERTUKARAN TETAP

untuk ilustrasi kali ini, kami akan mengambil dari nilai tukar antara dolar US dengan
Rupiah. Kurva SS menggambarkan jumlah valuta dolar yang ditawarkan oleh
penduduk Amerika Serikat kepada penduduk Indonesia. Sedangkan kurva DD
menggambarkan permintaan penduduk Indonesia atas dolar US. Maka apabila kurs
pertukaran ditentukan oleh pasar bebas, setiap unit dolar AS adalah sama dengan Rp
Pada kurs pertukaran ini sebanyak Q0 dolar akan diperjualkan di antara penduduk
Indonesia dan Amerika Serikat. Seperti yang diterangkan neraca pembayaran akan
seimbang karena permintaan atas dolar US adalah sama dengan penawarannya.
Andaikan di Indonesia kurs pertukaran tidak ditetapkan oleh pasar bebas, tetapi
ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan kepada beberapa pertimbangan, selanjutnya
misalkan pemerintah Indonesia menetapkan bahwa kurs pertukaran diantara dolar US
dan rupiah adalah: US$1 = Rp Ditinjau dari segi pandangan Indonesia nilai tukaran
yang ditetapkan oleh pemerintah ini adalah lebih rendah dari yang ditentukan pasar
bebas, karena dalam pasar bebas setiap dolar dapat dibelli dengan harga : Rp Dalam
keadaan seperti ini rupiah Indonesia dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah
atau undervalued. Sebaliknya apabila kurs pertukaran di antara dolar US dan rupiah
adalah lebih baik (dari sudut pandangan penduduk Indonesia) dari yang ditetapkan
oleh pasar bebas, misalnya kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 dolar US sama
dengan Rp 7.5i00, maka kurs pertukaran ini menyebabkan nilai rupiah dinamakan
sebagai mata uang yang dinilai terlalu tinggi. Kurva tersebut menunjukkan bahwa
apabila kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 US Dolar sama dengan Rp , maka
akan wujud ketidakseimbanagn dalam permintaan dan penawaran mata uang dolar.
Pada kurs pertukaran tersebut QB dolar US ditawarkan oleh penduduk Amerika
sedangkan hanya sebanyak QA dolar dolar US diminta oleh penduduk Indonesia.
Keadaan seperti ini berarti bahwa Indonesia mengalami surplus dalam neraca
pembayaran , karena penduduk Amerika menawarkan lebih banyak dolar US kalau
dibandingkan dengan jumlah dolar US yang diminta Indonesia. Secara umum dapat
dibuat rumusan yang berikut: oleh karena kurs pertukaran yang ditetapkan oleh
pemerintah selalunya berbeda dengan kurs yangditetapkan pasar bebas maka dalam
system kurs pertukaran tetap, neraca pembayaran akan cenderung dalam keadaan
tidak seimbang

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI TERBUKA


Dalam perekonomian terbuka, masalah yang dihadapi suatu negara menjadi lebih rumit, dan
kebijakan yang perlu dirumuskan dan dilaksanakan pemerintah perlu dipikirkan dengan lebih
baik. Dalam perekonomian tertutup hanya ada dua masalah yang dipikirkan pemerintah
dalam merumuskan kebijakan ekonomi; masalah penggangguran dan masalah inflasi. Dalam
perekonomian terbuka, di samping memperhatikan masalah tersebut harus pula diperhatikan
efek dari kebijakan pemerintah yang dirumuskan terhadap neraca pembayaran dan kestabilan
kurs pertukaran. Defisit dalam neraca pembayaran akan menimbulkan efek buruk terhadap
kestabilan kurs pertukaran. Pada akhirnya kedua masalah itu akan menimbulkan efek buruk
kepada masalah penggangguran dan kestabilan harga-harga.
Pada dasarnya masalah yang dihadapi oleh sesuatu perekonomian terbuka akan terbentuk
salah satu dari empat masalah berikut;
i. Perekonomian menghadapi masalah penggangguran, tetapi terdapat surplus
dalam neraca pembayaran.
ii. Perekonomian menghadapi masalah inflasi tetapi terdapat surplus dalam neraca
pembayaran.
iii. Perekonomian menghadapi masalah penggangguran dan di samping itu
menghadapi masalah defisit dalam neraca pembayaran.
iv. Perekonomian menghadapi masalah inflasi dan di samping itu menghadapi
masalah defisit dalam neraca pembayaran.
Dalam kasus (i) dan (ii) neraca pembayaran adalah dalam keadaan menguntungkan
(mempunyai surplus), maka yang perlu dipikirkan hanyalah mengatasi masalah
penggangguran (i) atau masalah inflasi (ii). Masalah yang harus dihadapi menjadi lebih rumit
apabila bentuk masalah yang dihadapi adalah seperti kasus (iii) dan (iv).
Penggangguran atau inflasi yang diikuti pula oleh masalah defisit dalam neraca pembayaran
memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
A. KEBIJAKAN MEMINDAHKAN PERBELANJAAN
Yang dimaksudkan dengan “kebijakan memindahkan perbelanjaan” adalah langkah-langkah
pemerintah untuk mengatasi masalah deficit dalam neraca pembayaran yang akan
mengakibatkan pertambahan ekspor dan pengurangan impor. Kebijakan memindahkan
perbelanjaan dijalankan apabila defisit neraca pembayaran wujud ketika perekonomian juga
menghadapi masalah penggangguran. Kebijakan memindahkan perbelanjaan dapat dijalankan
untuk mengatasi kedua masalah di atas.
Langkah-langkah yang akan mengurangi impor dan mendorong konsumsi barang dalam
negeri adalah
1. Melakukan pembatasan impor.
Ini dapat dilakukan dengan menaikkan pajak impor (tarif). Di samping itu dapat pula
dijalankan dengan menggunakan kuota dan melakukan kampanye untuk membeli barang
dalam negeri.
2. Menekan/mengurangi penggunaan valuta asing.
Pemerintah (melalui bank sentral) mencatu penggunaan mata uang asing. Masyarakat dan
para pengusaha haruslah menerangkan tujuan mereka membeli valuta asing. Pemerintah lebih
mengutamakan pengguna valuta asing untuk mengimpor barang keperluan pokok dan bahan
mentah sektor industri dan tidak mendorong usaha mengimpor barang-barang mewah.
3. Menurunkan nilai mata uang (devaluasi)
Langkah ini menyebabkan barang impor menjadi lebih mahal, dan akan mengurangi impor.
Sebaliknya barang ekspor menjadi murah di pasaran luar negeri dan akan menambah ekspor.
Langkah-langkah yang akan menambah ekspor sehingga menambah penerimaan valuta asing
adalah
1. Memberikan insentif fiskal dan moneter untuk menambah kegiatan dalam produksi
barang ekspor.
Insentif-insentif ini antara lain adalah membina kawasan perusahaan dan kawasan bebas
pajak (free trade zone), memberikan kemudahan pinjaman, atau memberi subsidi ekspor.
2. Mewujudkan kestablian upah dan harga.
Pertambahan ekspor sangat tergantung kepada kemampuan ekspor Negara untuk bersaing di
luar negeri. Salah satu factor yang menentukan kapasitas bersaing adalah biaya produksi yang
rendah. Untuk memastikan biaya produksi tetap rendah, upah dan harga-harga barang dalan
negeri perlu distabilkan.
3. Menurunkan nilai valuta
Seperti telah diterangkan di atas menurunkan nilai valuta bukan saja akan dapat
mengurangkan impor tetapi juga akan menambahkan ekspor.
B. KEBIJAKAN PENGURANGAN PERBELANJAAN
Yang dimaksudkan dengan “kebijakan pengurangan perbelanjaan” adalah langkah-langkah
pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan dalam neraca pembayaran dengan
mengurangi perbelanjaan agregat dan tingkat kegiatan ekonomi negara. Kebijakan
pemerintah untuk mengatasi masalah dalam neraca pembayaran dengan cara “mengurangkan
perbelanjaan” akan dilakukan apabila:
1. Perekonomian telah mencapai kesempatan kerja penuh dan di samping itu juga inflasi
telah wujud.
2. Dalam perekonomian terdapat defisit yang berkepanjangan dalam neraca pembayaran.
Kebijakan “mengurangkan perbelanjaan” akan menurunkan impor, akan tetapi ekspor tidak
akan dipengaruhi oleh kebijakan seperti itu. Keadaan ini akan mewujudkan neraca
pembayaran yang menguntungkan atau seimbang.
Kebijakan mengurangi perbelanjaan dapat dilaksanakan dengan mengambil langkah-langkah
sebagai berikut;
a. Menaikkan pajak pendapatan.
Pajak ini akan mengurangi pendapatan disposibel dan pengurangan ini akan mengurangi
konsumsi rumah tangga.
b. Menaikkan suku bunga dan menurunkan penawaran uang.
Tujuan ini dapat dicapai dengan menjalankan kebijakan moneter, misalnya dengan
menaikkan tingkat cadangan minimum dan menaikkan suku bank (suku diskonto).
Pengurangan penawaran uang dan suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi investasi.
Keadaan ini selanjutnya akan mengurangi pengeluaran agregat.
c. Mengurangi pengeluaran pemerintah
Oleh karena pengeluaran pemerintah adalah sebagian dari pengeluaran agregat, maka
pengurangan pengeluaran pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat dan dapat
digolongkan sebagai kebijakan fiskal.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN


EKONOMI
1. TANAH DAN KEKAYAAN ALAM LAINNYA

Faktor tanah dan kekayaan alam menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan
ekonomi adalah karena suatu negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah akan
lebih mudah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara yang
kurang memiliki kekayaan alam. Hal ini disebabkan karena tanah dan kekayaan alam yang
dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan dan diolah untuk menghasilkan pendapatan negara.
Tanah dan kekayaan alam suatu negara bisa berupa kesuburan tanah, luas tanah, kondisi
iklim, dan kondisi cuaca.

2. JUMLAH DAN MUTU DARI PENDUDUK DAN TENAGA KERJA

Peningkatan jumlah penduduk suatu negara dapat mendorong laju peningkatan


pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena dengan adanya peningkatan jumlah
penduduk maka akan muncul salah satu contoh pertumbuhan ekonomi yaitu jumlah angkatan
kerja yang meningkat. Didukung dengan adanya pendidikan yang baik, pelatihan-pelatihan,
dan program-program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), maka
angkatan kerja tersebut bisa menjadi pendukung dalam kegiatan produksi dan berkontribusi
dalam menghasilkan pendapatan negara. Dalam hal ini pendapatan negara yang diterima dari
tenaga kerja adalah bisa dari sektor pajak.
Namun pemerintah suatu negara juga harus memperhatikan lapangan kerja yang tersedia.
Jangan sampai dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat malah menjadikan lapangan
kerja kurang tersedia, sehingga bisa menimbulkan masalah baru yaitu pengangguran.Faktor
kuantitas penduduk juga memiliki dampak pada meningkatnya permintaan barang ataupun
jasa. Hal ini menjadikan suatu negara terus gencar untuk meningkatkan roda perekonomian
berupa peningkatan fungsi produksi dalam perusahaan, misalnya bisa dengan cara perluasan
pasar.
3. BARANG-BARANG MODAL DAN TINGKAT TEKNOLOGI

Kepemilikan barang modal dapat meningkatkan produktivitas dan akan berimbas


pada pendapatan nasional. Modal di sini tidak hanya berupa uang, tapi bisa berupa peralatan
atau mesin-mesin yang canggih dengan teknologi terbaru. Teknologi berupa internet pun
cukup berperan aktif, karena terdapat manfaat internet untuk ekonomi. Modal berupa kualitas
dari sumber daya manusia (SDM) juga cukup berperan penting dalam menjalankan dan
mengelola teknologi-teknologi terbaru.
Dengan adanya faktor kepemilikan barang modal dan penguasaan teknologi ini, peningkatan
yang dicapai bisa berupa:
 Adanya perwujudan produktivitas yang efektif dan efisien, hal ini dibuktikan dengan
adanya teknologi maka dapat menekan biaya produksi namun dapat memberikan
peningkatan pada produksi.
 Adanya penemuan-penemuan baru, sehingga mampu memproduksi dan meningkatkan
hasil produksi dari penemuan-penemuan baru tersebut.
 Adanya peningkatan kualitas hasil produksi yang menjadi lebih baik, walaupun tidak
meningkatkan biaya produksi.

4. SISTEM SOSIAL DAN SIKAP MASYARAKAT

Sistem feodal pertanahan pada masyarakat yang masih kental dengan adat istiadat
bisa memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sistem feodal pertanahan
adalah sistem pada masyarakat yang mempercayakan bahwa sebagian besar tanah dimiliki
oleh seorang tuan tanah, dan sebagian kecil tanah dimiliki oleh masyarakat atau bahkan
masyarakat tidak memiliki tanah dan hanya bisa menyewa tanah dari tuan tanah. Dengan
adanya sistem feodal pertanahan, maka tanah yang ada tidak bisa dilakukan pemanfaatan
yang maksimal karena terbentur dengan hak milik tanah. Setiap manusia memiliki sikap dan
perilaku yang berbeda satu sama lain. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi. Jika masyarakat di suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang
rajin dan giat bekerja, pantang menyerah, kreatif, inovatif, dan berbagai hal positif lainnya,
maka akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Namun jika masyarakat di
suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang malas, mudah mengeluh terhadap apa yang
dikerjakan, ingin segala sesuatunya instan, tidak suka menabung, dan hal negatif lainnya,
maka akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

1. TEORI PERTUMBUHAN KLASIK

Teori ini oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John Stuart Mill. Menurut teori ini
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat fakftor, yaitu:

 Jumlah Penduduk
 Jumlah barang modal
 Luas tanah
 Kekayaan alam
 Teknologi yang digunakan
Menurut teori ini, pada awalnya peningkatan populasi akan menyebabkan peningkatan
pendapatan per kapita. Tetapi jika populasi terus tumbuh, hukum hasil lebih banyak yang
akan berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marjinal akan menurun,
dan akan membawa pendapatan negara per kapita sama dengan produksi marjinal. Dalam
situasi ini, pendapatan per kapita mencapai nilai maksimum. Populasi pada waktu itu disebut
populasi optimal. Jika populasi terus meningkat melampaui titik optimal, pertumbuhan
populasi akan menyebabkan penurunan nilai pertumbuhan ekonomi.

2. TEORI SCHUMPETER

Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan


perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau
entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan
dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan
sebagai peningkatan output total masyarakat. Unsur utama pembangunan terletak pada usaha
melakukan kombinasi yang baru, yang ada dalam keadaan mantap. Menurut schumpter ada 5
macam kegiatan yang termasuk sebagai inovasi :
1. Pengenalan barang baru
2. Pengenalan metode produksi baru
3. Pembukaan pasar baru
4. Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur
5. Pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli.

Syarat terjadinya inovasi :


 Ada calon pelaku inovasi (inovator dan wiraswasta) dlm masyarakat
 Ada lingkungan sosial, politik & teknologi untuk merangsang semangat inovasi &
pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi.
Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas
kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan
menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang
(stationary state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan klasik, dalam pandangan
Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.

3. TEORI HARROD-DOMAR

Teori ini dikembangkan hampir bersamaan oleh Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey
D. Domar (1957) di Amerika Serikat. Mereka menggunakan proses perhitungan yang
berbeda tetapi menghasilkan nilai yang sama, sehingga mereka berdua dianggap
mempresentasikan ide yang sama dan disebut teori Harrod-Domar. Teori ini melengkapi teori
Keynesian, di mana Keynes melihatnya dalam jangka pendek (kondisi statis), sedangkan
Harrod-Domar melihatnya dalam jangka panjang (kondisi dinamis). Teori Harrod-Domar
didasarkan pada asumsi :

 Ekonomi ditutup.
 Keinginan menabung (MPS = s) adalah konstan.
 Proses produksi memiliki koefisien tetap (constant return to scale).
 Tingkat pertumbuhan tenaga kerja konstan dan sama dengan tingkat pertumbuhan
populasi.
Model ini menjelaskan asumsi bahwa ekonomi dapat mencapai pertumbuhan yang stabil
dalam jangka panjang. Asumsi yang dimaksud di sini adalah kondisi di mana barang modal
telah mencapai kapasitas penuh, tabungan memiliki proporsi yang ideal dengan tingkat
pendapatan nasional, rasio antara modal dan produksi (Capital Output Ratio/COR)ekonomi
terdiri dari dua sektor (Y = C + I).
Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme pasar tanpa campur tangan
pemerintah. Tetapi, kesimpulannya menunjukkan bahwa pemerintah harus merencanakan
ukuran investasi sehingga ada keseimbangan dalam sisi penawaran dan permintaan barang.

4. TEORI PERTUMBUHAN NEO-KLASIK

Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970) dan W. Swan
(1956). Model Solow-Swan menggunakan elemen-elemen pertumbuhan populasi, akumulasi
modal, kemajuan teknologi, dan jumlah output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama
dengan model Harrod-Domar adalah dimasukkannya elemen kemajuan teknologi dalam
model. Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan
untuk substitusi antara modal (K) dan tenaga kerja (L). Dengan demikian, kondisi untuk
pertumbuhan ekonomi yang baik dalam model Solow-Swan kurang ketat karena
kemungkinan substitusi antara tenaga kerja dan modal.

MASALAH PEMBANGUNAN DI NEGARA BERKEMBANG


Perbandingan pendapat per kapita diantara berbagai negara telah menunjukan bahwa
terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara maju dan negara berkembang.
Bebrapa negara yang dahulunya tergolong relative miskin sekarang memang menjadi negara
makmur dan tidak lama lagi akan tergolong sebagai negara yang berpendapatan tinggi. Di
asia, malasiya, Taiwan, korea selatan, dan Thailand dapat di golongkan kepada negara yang
seperti itu. Tetapi banyak negara berkembang lainnya masih tetap menghadapi masalah-
masalah yg serius dan masalah tersebut menimbulkan hambatan untuk berkembang dengan
cepat. India, Pakistan, bangladesa, dan Indonesia. Masih memerlukan waktu lama untuk
mencapai traf negara yang berpendapatan tinggi.

PERTANIAN TRADISIONAL
Kekurangan modal, pengetahuan infrastruktur petani, dan aplikasi teknologi modern
dalam kegiatan pertanian menyebabkan sector ini tingkat produktifitasnya sangat rendah dan
seterusnnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan
pendapatan pada tingkat subsisten.
Di negara-negara maju, sumbangan realatif sector pertanian kepada pendapatan
nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk yang bekerja di sector
ini relatif kecil. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah penggunaan
teknologi modern di sector pertanian yang meliputi penggunaan alat-alat pertanian modern
dan input-input pertanian lain seperti pupuk, insektisida, fungsida, dan penggunaan bibit yang
baik yang secara meluas dilakukan.

KEKURANGAN DANA MODAL DAN MODAL FISIKAL


Berkembangan suatu perekonomian ternyata adalah jauh lebih rumit dari yang mula-
mula dipikirkan orang. Salah satu syarat penting yang perlu dilakukan dalam
mengembangkan suatu perekonomian adalah mewujudkan modrensiasi dalam segala bidang
kegiatan ekonomi, yaitu modrenisasi di sector pertanian sendiri mengembangkan kegiatan
industry dan modrenisasi dalam pemerintah.
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai
pembangunan dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepestan pembangunan
perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebabkan kesukaran kepada negara
tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan moderenisasi suatu
perekonomian memerlukan modal yang sangat banyak.

PERANAN TENAGA TRAMPIL DAN BERPENDIDIKAN


Seperti yang telah dinyatakan dalam bagian sebelum ini, mewujudkan pembangunan
memerlukan dua fakto penting yaitu modal dan tenaga ahli. Tersedianya modal saja tidak
cukup untuk memodrenkan suatu perekonomian. Pelaksanaan pemodrenan tersebut harus ada
dengan kata lain, dipelukan berbagai golongan tenaga kerja-kerja yang terdidik seperti ahli-
ahli teknik di berbagai bidang, akuntan dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek
pembangunan.
Tenaga kerja seperti ini memerlukan pendidikan. Dengan demikian, perkembangan
sistem pendidikan merupakan suatu langka yang harus dilaksanakan pada waktu usaha
pembangunan mulai dilakukan. Tidak kurang pentingnya dengan usaha mengembangkan
penawaran tenaga ahli dan tenaga tampil adalah masalah pengembangan golongan
pengusaha. Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman atau
mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industry.

PERKEMBANGAN PRODUK PESAT


Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terhadap dua ciri penting yang
menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan yaitu :
i. Dibebrapa negara jumlah penduduknya relatif besar.
ii. Tingkat perkembangan penduduk sangat cepat.
Dalam tahun 1950 jumlah penduduk dunia adalah sekitar 2,5 miliyar dan pada pemulaan abad
ini ( abad ke 21) ditaksir berjumlah 6,5 miliyar.

MASALAH INSTITUSI, SOSIAL, KEBUDAYAAN, DAN POLITIK


Aspek-aspek institusi, social, kebudayaan, dan politik dalam mempengaruhi
pertumbuhan tidaklah dipersoalkan dalam analisis-analisis ekonomi negara maju.
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Dibebrapa negara
berkembang keadaan ini tidak terwujud.
Faktor-faktor social dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan.
Cara-cara hidup yang tradisional sering kali menyebabkan masyarakat tidak bertindak secara
rasional. Berbagai bentuk perubahan institusional adalah penting untuk mempercepat dan
mempertinggi efesiensi pembangunan ekonomi.

KEBIJAKAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN


Berdasarkan kepada pengalaman pembangunan di berbagai negara, analisis berikut
menguraikan kebijakan-kebijakan yang selalu di jalankan untuk mempercepat pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi.
KEBIJAKAN DIFERENSIFASI KEGIATAN EKONOMI
Negara berkembang yang miskin dan rendah pendapatan perkapitanya biasanya
merupakan negara pertanian tradisional yang sangat rendah produktivitasnnya. Produktivitas
yang rendah ini merupakan penyebab pendapatan yang rendah tersebut.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah memodrenkan kegiatan ekonomi yang ada. Untuk mencapai tuujuan ini,
dalam kegiatan pertanian yang tradisional perlulah usaha-usaha dilakukan untuk membuat
pembaruan agar produktivitas semakin meningkat.
langkah yang lebih penting adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru
mempercepat transpormasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan
ekonomi yang lebih modern. Didalam persoalan ini langkah yang lebih penting adalah
mendorong perkembangan sector manufaktur.

MENGEMBANKAN INFRASTRUKTUR
Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan ekonomi. Pada
tahap pembangunan yang rendah, infrastruktur yang di perlukan masih terbatas. Pada tingkat
ini penumpuan perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan
infrastruktur lain dalam trif yang sederhana. Dengan demikian pengembangan infrastruktur
harus secara terus menerus dilakukan dan harus di slerasakan dengan kemajuan ekonomi
yang telah dicapai dan ingin di wujudkan pada masa depan.

MENINGKATKAN TABUNGAN DAN INVESTASI


Pada tahap awal dari pembangunan tabungan yang dapat diciptakan masyrakat adalah
jauh lebih rendah dari biaya yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan. Oleh sebab
itu pinjaman dan sumber keuangan lain dari luar negara diperlukan. Biasanya penjaman
terutama diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang perlu disediakan untuk
mendorong perkembangan kegiatan ekonomi.
Menarik investor asing selalu dilakukan berbagai negara sebagi salah satu usaha
untuk mempercepat perkembangan investasi.yaitu ada :
i. Penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri.
ii. Akan memindahkan teknologi dan kepakaran lain kenegara yang didatanginya.
iii. Meningkatkan penggunaan teknologi modern.
iv. Kerap kali usaha mereka dapat meningkatkan ekspor.

MENINGKATKAN TARAF PENDIDIKAN MASYARAKAT


Sumbangan dari taraf pendidikan yang semakin meningkat kepada pertumbuhan
ekonomi adalah :
i. Manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien
ii. Pengunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat
berkembang
iii. Pendidikan yang lebih tinggi meningkat daya pemikiran masyarakat
iv. Berbagai pakar tenaga ahli dan tenaga trampil yang diperlukan berbagai kegiatan
ekonomi dapat disediakan.

MENGEMBANKAN INSTITUSI YANG MENDORONG PEMBANGUNAN


Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti oleh pembangunan
institusi-institusi yang dapat memberi dorongan kepada mengembangkan berbagai kegiatan
ekonomi.
Pertama-tama administrasi pemerintahan perlu mengeser prioritas kegiatan dari
menjalankan administrasi negara kepada suatu institusi yang dapat memberi dorongan kepada
usaha mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah mengembankan institusi – institusi yang
secara langsung bertindak sebagai badan yang membantu kegiatan pembangunan ekonomi.
Untuk dapat mewujudkan keadaan tersebut, perlulah institusi keuangan dikembangkan.
Institusi tersebut berfungsi yaitu sebagai berikut:
i. Sebagai pengumpul tabungan dari para penabung .
ii. Sebagai penyalur tabungan tersebut kepada pengasuh dan penanam modal.

MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN PERENCANAAN EKONOMI


Kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiscal dan moneter, tidak
akan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Telah diterangkan bahwa
mewujudkan pertumbuhan ekonomi bukanlah usaha yang mudah dan masalah hambatan yang
dihadapi adalah bermacam-macam.
Dalam perencanaan pembangunan perlu di tetapkan bebrapa hal berikut :
i. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai
ii. Tingkat tabungan dan investasi yang perlu diwujudkan
iii. Peran sector swasta dan pemerintahan dalam mencapai tujuan tersebut
iv. Perkembangakn kegiatan ekonomi di berbagai sector dan wilayah yang perlu
dilakukan
v. Jumlah pembelanjaan dan sumber keuangan yang akan di gunakan dalam
mewujudkan tujuan pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai