EKONOMI
NERACA PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
DOSEN PENGAMPU:
Putri Sari Silaban, SE., M.Si
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul NERACA
PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bu’ Putri Sari Silaban, SE., M.Si pada Pengantar Makro Ekonomi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang NERACA
PEMBAYARAN,KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA DAN PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu’ Putri Sari Silaban, SE.,
M.Si selaku Dosen Pengantar Makro Ekonomi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Medan, April 2020
Tim Penulis
“NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA”
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai
transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diatara suatu Negara dengan Negara
lain dalam suatu tahun tertentu.
Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca
berjalan dan neraca modal.
1. Neraca berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:
Nilai ekspor dan impor barang tampak : transaksi ini meliputi hasil-hasil
petanian, barang barang produksi industry, dan barang-barang yang di
produksikan hasil pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang
tampak lainnya.
Nilai ekpor dan impor barang-barang tak nampak
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari
barang-barang tampak yang diekspor atau di impor, perbelanjaan para
pelancong, dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, bunga keatas
modal yang diinvestasikan, dan dividen).
Pembayaran pidahan neto ke luar negeri
Ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah
maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran dimana
penerimanya tidak perlu “membayar” dalam bentuk uang atau jasa.
2. Neraca modal
Aliran modal jangka panjang
Ia meliputi dua jenis aliran modal, aliran modal resmi dan investasi langsung
oleh pihak swasta ke Negara-negara lain. Sedangkn investasi langsung swasta
adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan
perusahaan-perusahaan terutama perindustrian.
Aliran modal keuangan swasta
Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun “modal
swasta” dan “kesilapan dan ketinggalan”.
Modal swasta adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau
investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada
valuta yang asal atau valuta lainnya.
PRUBAHAN-PERUBAHAN KURS
o Efek Kenaikan Permintann
o Efek Perubahan Penawaran
Sebagai ilustrasi, kami akan mengambil dari kerja sama ekspor impor antara
Indonesia dan Thailand. Di grafik terdapat kurva DD yang menggambarkan
permintaan penduduk Indonesia atas mata baht Thailand, dan kurva SS
menggambarkan keinginan penduduk Thailand menawarkan baht kepada penduduk
Indonesia. Berdasarkan persilangan disimpulkan bahwa kurs pertukaran adalah: 1
baht = 200 rupiah. Pada kurs pertukaran ini (yang akan digunakan mengimpor barang
dari Thai) adalah sama dengan penawaran baht (yang akan digunakan oleh penduduk
Thailand untuk mengimpor barang dari Indonesia), yaitu sebanyak Q1 baht. Maka
neraca pembayaran adalah seimbang. Perubahan dalam citarasa penduduk Thailand
menyebabkan mereka ingin mengimpor lebih banyak barang dari Indonesia.
Perubahan ini menyebabkan penawaran baht bertambah dari SS menjadi S1S1. Akan
tetapi permintaan Indonesia terhadap baht tetap seperti ditunjukkan kurva DD. Maka
harga baht merosot. Kurs pertukaran yang sekarang adalah 1 baht = 100 Rupiah.
NERACA PEMBAYARAN DALAM SYSTEM KURSPERTUKARAN TETAP
untuk ilustrasi kali ini, kami akan mengambil dari nilai tukar antara dolar US dengan
Rupiah. Kurva SS menggambarkan jumlah valuta dolar yang ditawarkan oleh
penduduk Amerika Serikat kepada penduduk Indonesia. Sedangkan kurva DD
menggambarkan permintaan penduduk Indonesia atas dolar US. Maka apabila kurs
pertukaran ditentukan oleh pasar bebas, setiap unit dolar AS adalah sama dengan Rp
Pada kurs pertukaran ini sebanyak Q0 dolar akan diperjualkan di antara penduduk
Indonesia dan Amerika Serikat. Seperti yang diterangkan neraca pembayaran akan
seimbang karena permintaan atas dolar US adalah sama dengan penawarannya.
Andaikan di Indonesia kurs pertukaran tidak ditetapkan oleh pasar bebas, tetapi
ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan kepada beberapa pertimbangan, selanjutnya
misalkan pemerintah Indonesia menetapkan bahwa kurs pertukaran diantara dolar US
dan rupiah adalah: US$1 = Rp Ditinjau dari segi pandangan Indonesia nilai tukaran
yang ditetapkan oleh pemerintah ini adalah lebih rendah dari yang ditentukan pasar
bebas, karena dalam pasar bebas setiap dolar dapat dibelli dengan harga : Rp Dalam
keadaan seperti ini rupiah Indonesia dinamakan mata uang yang dinilai terlalu rendah
atau undervalued. Sebaliknya apabila kurs pertukaran di antara dolar US dan rupiah
adalah lebih baik (dari sudut pandangan penduduk Indonesia) dari yang ditetapkan
oleh pasar bebas, misalnya kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 dolar US sama
dengan Rp 7.5i00, maka kurs pertukaran ini menyebabkan nilai rupiah dinamakan
sebagai mata uang yang dinilai terlalu tinggi. Kurva tersebut menunjukkan bahwa
apabila kurs pertukaran yang ditetapkan adalah 1 US Dolar sama dengan Rp , maka
akan wujud ketidakseimbanagn dalam permintaan dan penawaran mata uang dolar.
Pada kurs pertukaran tersebut QB dolar US ditawarkan oleh penduduk Amerika
sedangkan hanya sebanyak QA dolar dolar US diminta oleh penduduk Indonesia.
Keadaan seperti ini berarti bahwa Indonesia mengalami surplus dalam neraca
pembayaran , karena penduduk Amerika menawarkan lebih banyak dolar US kalau
dibandingkan dengan jumlah dolar US yang diminta Indonesia. Secara umum dapat
dibuat rumusan yang berikut: oleh karena kurs pertukaran yang ditetapkan oleh
pemerintah selalunya berbeda dengan kurs yangditetapkan pasar bebas maka dalam
system kurs pertukaran tetap, neraca pembayaran akan cenderung dalam keadaan
tidak seimbang
Faktor tanah dan kekayaan alam menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan
ekonomi adalah karena suatu negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah akan
lebih mudah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negara yang
kurang memiliki kekayaan alam. Hal ini disebabkan karena tanah dan kekayaan alam yang
dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan dan diolah untuk menghasilkan pendapatan negara.
Tanah dan kekayaan alam suatu negara bisa berupa kesuburan tanah, luas tanah, kondisi
iklim, dan kondisi cuaca.
Sistem feodal pertanahan pada masyarakat yang masih kental dengan adat istiadat
bisa memberikan pengaruh pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sistem feodal pertanahan
adalah sistem pada masyarakat yang mempercayakan bahwa sebagian besar tanah dimiliki
oleh seorang tuan tanah, dan sebagian kecil tanah dimiliki oleh masyarakat atau bahkan
masyarakat tidak memiliki tanah dan hanya bisa menyewa tanah dari tuan tanah. Dengan
adanya sistem feodal pertanahan, maka tanah yang ada tidak bisa dilakukan pemanfaatan
yang maksimal karena terbentur dengan hak milik tanah. Setiap manusia memiliki sikap dan
perilaku yang berbeda satu sama lain. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi. Jika masyarakat di suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang
rajin dan giat bekerja, pantang menyerah, kreatif, inovatif, dan berbagai hal positif lainnya,
maka akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Namun jika masyarakat di
suatu negara memiliki sikap dan perilaku yang malas, mudah mengeluh terhadap apa yang
dikerjakan, ingin segala sesuatunya instan, tidak suka menabung, dan hal negatif lainnya,
maka akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Teori ini oleh Adam Smith, David Ricardo, Malthus, dan John Stuart Mill. Menurut teori ini
pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat fakftor, yaitu:
Jumlah Penduduk
Jumlah barang modal
Luas tanah
Kekayaan alam
Teknologi yang digunakan
Menurut teori ini, pada awalnya peningkatan populasi akan menyebabkan peningkatan
pendapatan per kapita. Tetapi jika populasi terus tumbuh, hukum hasil lebih banyak yang
akan berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marjinal akan menurun,
dan akan membawa pendapatan negara per kapita sama dengan produksi marjinal. Dalam
situasi ini, pendapatan per kapita mencapai nilai maksimum. Populasi pada waktu itu disebut
populasi optimal. Jika populasi terus meningkat melampaui titik optimal, pertumbuhan
populasi akan menyebabkan penurunan nilai pertumbuhan ekonomi.
2. TEORI SCHUMPETER
3. TEORI HARROD-DOMAR
Teori ini dikembangkan hampir bersamaan oleh Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey
D. Domar (1957) di Amerika Serikat. Mereka menggunakan proses perhitungan yang
berbeda tetapi menghasilkan nilai yang sama, sehingga mereka berdua dianggap
mempresentasikan ide yang sama dan disebut teori Harrod-Domar. Teori ini melengkapi teori
Keynesian, di mana Keynes melihatnya dalam jangka pendek (kondisi statis), sedangkan
Harrod-Domar melihatnya dalam jangka panjang (kondisi dinamis). Teori Harrod-Domar
didasarkan pada asumsi :
Ekonomi ditutup.
Keinginan menabung (MPS = s) adalah konstan.
Proses produksi memiliki koefisien tetap (constant return to scale).
Tingkat pertumbuhan tenaga kerja konstan dan sama dengan tingkat pertumbuhan
populasi.
Model ini menjelaskan asumsi bahwa ekonomi dapat mencapai pertumbuhan yang stabil
dalam jangka panjang. Asumsi yang dimaksud di sini adalah kondisi di mana barang modal
telah mencapai kapasitas penuh, tabungan memiliki proporsi yang ideal dengan tingkat
pendapatan nasional, rasio antara modal dan produksi (Capital Output Ratio/COR)ekonomi
terdiri dari dua sektor (Y = C + I).
Harrod-Domar mendasarkan teorinya berdasarkan mekanisme pasar tanpa campur tangan
pemerintah. Tetapi, kesimpulannya menunjukkan bahwa pemerintah harus merencanakan
ukuran investasi sehingga ada keseimbangan dalam sisi penawaran dan permintaan barang.
Teori pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970) dan W. Swan
(1956). Model Solow-Swan menggunakan elemen-elemen pertumbuhan populasi, akumulasi
modal, kemajuan teknologi, dan jumlah output yang saling berinteraksi. Perbedaan utama
dengan model Harrod-Domar adalah dimasukkannya elemen kemajuan teknologi dalam
model. Selain itu, Solow-Swan menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan
untuk substitusi antara modal (K) dan tenaga kerja (L). Dengan demikian, kondisi untuk
pertumbuhan ekonomi yang baik dalam model Solow-Swan kurang ketat karena
kemungkinan substitusi antara tenaga kerja dan modal.
PERTANIAN TRADISIONAL
Kekurangan modal, pengetahuan infrastruktur petani, dan aplikasi teknologi modern
dalam kegiatan pertanian menyebabkan sector ini tingkat produktifitasnya sangat rendah dan
seterusnnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan
pendapatan pada tingkat subsisten.
Di negara-negara maju, sumbangan realatif sector pertanian kepada pendapatan
nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk yang bekerja di sector
ini relatif kecil. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah penggunaan
teknologi modern di sector pertanian yang meliputi penggunaan alat-alat pertanian modern
dan input-input pertanian lain seperti pupuk, insektisida, fungsida, dan penggunaan bibit yang
baik yang secara meluas dilakukan.
MENGEMBANKAN INFRASTRUKTUR
Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan ekonomi. Pada
tahap pembangunan yang rendah, infrastruktur yang di perlukan masih terbatas. Pada tingkat
ini penumpuan perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan, irigasi, listrik, dan
infrastruktur lain dalam trif yang sederhana. Dengan demikian pengembangan infrastruktur
harus secara terus menerus dilakukan dan harus di slerasakan dengan kemajuan ekonomi
yang telah dicapai dan ingin di wujudkan pada masa depan.