Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Dira Sabilla (7192520002)
Nina Defriyanti (7192520003)
Putri Rahmadhani (7193220017)
Cintiya Apriyanti Agino (7193220025)
Sri Alecia Sandhova (7193520058)
Dosen Pengampu:
Drs. Jihen Ginting, M.Si., Ak.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Biaya Overhead Pabrik (Departemenlisasi)” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Kos kelas Akuntansi B Tahun Angkatan 2019
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Kos. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik..............................................................2
2.2 Proses Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik.......................................................4
2.3 Distribusi Biaya Overhead Pabrik...........................................................................4
2.4 Metode Langsung (Direct Method)..........................................................................6
2.5 Metode Bertahap (Step Method)..............................................................................8
2.6 Metode Aljabar.......................................................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Departementalisasi biaya overhead pabrik merupakan pembagian suatu
organisasi menjadi bagian-bagian di mana biaya overhead pabrik dibebankan/
diperhitungkan. Dalam proses produksi, biaya overhead pabrikakan
diperhitungkan untuk setiap departemen yang ada, kemudian akan ditentukan dan
diperhitungkan total biaya overhead pabrik untuk setiap departemen produksi.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui Departemenlisasi Biaya Overhead Pabrik.
b. Untuk mengetahui Proses Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik.
c. Untuk mengetahui Distribusi Biaya Overhead Pabrik.
d. Untuk mengetahui Metode dalam Biaya Overhead Pabrik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Potong Utilitas
Asembling Inspeksi
Finishing Pergudangan
Kesehatan
Pengendalian Produksi
Pemeliharaan
Kavetaria
4
diperhitungkan untuk setiap departemen yang ada, kemudian akan ditentukan dan
diperhitungkan total biaya overhead pabrik untuk setiap departemen produksi.
5
1. Menyusun anggaran biaya overhead pabrik untuk setiap departemen produksi
dan departemen pembantu. Di sini dilakukan perhitungan:
Contoh distribusi biaya overhead pabrik dapat dilihat pada contoh berikut:
PT. Anggaraksa Jaya selama 1998 memperhitungkan biaya overhead pabrik tidak
langsung departemen sebagai berikut:
6
3. Biaya telepon Rp 2.500.000,00
7
= Rp 15.000.000
Contoh:
A B C D
Jumlah Karyawan (orang) 1.500 1.000 400 300
Luas lantai (m2) 2.100 900 400 300
Jam mesin (jam) 25.000 20.000 - -
Anggaran Biaya Overhead 52.000.000 4.000.000 2.000.000 1.500.000
(Rp)
8
Biaya Departemen-1 dialokasikan langsung ke departemen produksi atas
dasar luas lantai; sedangkan Departemen-2 atas dasar jumlah karyawan.
Sementara tarif biaya overhead pabrik ditentukan atas dasar jam mesin.
Berdasarkan data di atas dapat dihitung tarif biaya overhead pabrik untuk
masing-msing departemen produksi (departemen A dan departemen B), setelah
dilakukan alokasi biaya dari departemen pembantu ke departemen produksi
berdasarkan metode langsung sebagai berikut:
Penyelesaian:
PT.Cipadung Permai
9
25.000 20.000
Rp 328 Rp 275
300
30
= Rp 3.000.000
Contoh:
10
A B X Y
Anggaran BOP Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 Rp 1.000.000 Rp 340.750
Jumlah Karyawan 180 210 15 10
Jumlah Mesin 4.000 3.000 - -
Jumlah Tenaga Kerja 5.000 10.000 - -
Langsung
Berdasarkan data di atas, maka tarif biaya overhead pabrik dapat dihitung
sebagai berikut:
A 180
B 210
Y 10
400
A 4.000
B 3.000
7.000
11
Produksi Pembantu
A B 1 2
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
BOP*) Sebelum 2.000.000 3.000.000 1.000.000 3.475.000
Alokasi
- Departeme 450.000 525.000 (1.000.000) 25.000
nX
- Departeme 2.000.000 1.500.000 - (3.500.000)
nY
4.450.000 5.025.000 0 0
Dasar Perhitungan 4.000 4.000
Tarif Jam Mesin Jam Tenaga
Kerja
Tarif BOP
Rp 1.112,50 Rp 502,50
per jam jam tenaga
mesin kerja
Contoh:
12
PTAnggaraksa Jaya untuk 2005 mempunyai sebagian data keuangan
sebagai berikut:
Diminta:
Penyelesaian
Z = Rp 10.000.000+0,20Y
0,94Y = Rp21.150.000
Y = Rp 22500.000.-
Z= Rp 10.000.000+ Rp 4.500.000
Z = Rp 14500.000.-
13
departemen pembantu yang memiliki biaya relatif besar atau dari departemen
yang paling banyak dinikmati oleh departemen lainnya. Hal ini karena masing-
masing jumlah biaya departemen pembantu setelah alokasi sudah diketahui dari
hasil perhitungan aljabar secara terpisah. Alokasi biaya tersebut tampak pada table
berikut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
• Biaya overhead pabrik langsung departemen (direct departmental cost), yaitu
biaya yang timbul langsung dalam departemen yang bersangkutan; dengan kata
lain tidak dinikmati secara bersama-sama.
DAFTAR PUSTAKA
Mursyidi, 2018. Akuntansi Biaya. Bandung : PT. Refika Aditama
16