Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pentingnya CJR

Review jurnal ini berisi tentang faktor-foktor yang mempengaruhi seorang

menjadi pemimpin yang dicintai pengikutnya dan dapat memimpin sebuah

organisasi yang unggul dalam segala bidang. Yang di bahas dalam penelitian ini

adalah tentang bagaimana pemimpin di korea pada masanya dapat menjadikan

negara korea menjadi negara yang unggul dalam segala bidang mulai dari bisnis,

olah raga, hiburan dan usaha religius. Dalam penelitiannya di jelaskan bahwa

pemimpin mampu berperan dalam lintas budaya dan berperan di antar budaya.

Analisis data mengidentifikasi enam faktor kunci yang terbagi dalam dua kategori

besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh eksternal terdiri dari

warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi akademik / sekolah,

sedangkan disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan yang

didapat, dan ciri kepribadian. Artikel ini diakhiri dengan rekomendasi untuk

orang tua dan pendidik yang berkultivasi pemimpin antar budaya di generasi

berikutnya. Maka penting untuk setiap orang mengetahui bagaimana upaya yang

harus dilakukan untuk mencadi seorang pemimpin yang berpengaruh baik di

lingkungannya.

1
B. TUJUAN CJR

1. Sebagai penyelesaian tugas akhir yang dapat membantu mahasiswa dalam

menulis tesis.

2. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang

baik dan benar.

3. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang

berkembang dalam mata kuliah kepemimpinan

4. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah

yang baik dan benar

5. Untuk menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi

kuliah kepemimpinan.

C. MANFAAT CJR

1. Menambah wawasan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang baik

dan benar.

2. Menambah wawasan mahasiswa dalam memahami isu yang

berkembang dalam mata kuliah kepemimpinan

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah

yang baik dan benar

4. Menguatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi kuliah

kepemimpinan.

2
D. Identitas Jurnal

Judul Artikel : CULTIVATING INTERCULTURAL LEADER

Nama Journal : IJLS ( International Journal Of Leadership Studies)

Edisi Terbit : Volume 7 Issue 1

Pengarang Artikel : Kyung Kyu Kim, Richard L. Starcher

Penerbit : Regent University School of Business & Leadership

Kota Terbit : London Britania Raya

No ISSN : 1555-3145

Alamat Situs :

http://www.regent.edu/acad/global/publications/ijls/new/pre

vious_issues.htm

3
BAB II

RINGAKASAN ISI ARTIKEL

A. Pendahuluan

Dalam beberapa dekade terakhir, Korea telah berhasil dalam

perkembangan global dalam bisnis, Olahraga, hiburan, dan usaha religius.

keterlibatan global yang meningkat ini di akibatkan pemimpin antar budaya yang

kompeten. Namun, produksi pemimpin kultural Korea muncul tidak sesuai

dengan industri dan potensinya yang nyata. Pendapat mereka bahwa

monolingual Korea, masyarakat mono-kultural menuntut usaha yang disengaja

untuk menumbuhkan pemimpin antar budaya di antara anggota generasi muda

untuk menopang dan mendorong perkembangan global.

Untuk lebih memahami bagaimana orang asli kelahiran Korea menjadi

pemimpin antar budaya yang kompeten, mereka menjelajahi kehidupan dua belas

orang kelahiran asli Korea yang telah mengatasi pengalaman di budayanya, dan

linguistik untuk mencapai keunggulan sebagai pemimpin yang unggul di

antarbudaya.

B. Deskripsi isi

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori grounded untuk

pengumpulan dan analisis data dan Menggunakan strategi validasi yang umum

untuk sejumlah pendekatan penelitian kualitatif, Termasuk triangulasi, cek

anggota, dan pereview. Pengumpulan data didahului oleh pemilihan dua belas

peserta dalam penelitian. Sampel dipilih sesuai dengan prinsip stratified

purposeful sampling (Creswell, 2006).

Para pemimpin Korea, semuanya memenuhi kriteria seleksi utama karena

mereka menjalankan kepemimpinan secara lintas-budaya, multikultural, atau

global. Selanjutnya, mereka sengaja dipilih dari tiga tingkat kepemimpinan yang

berbeda-kewarganegaraan, nasional, dan internasional-dengan harapan

4
keragaman itu akan terjadi membantu mengidentifikasi ciri-ciri umum yang

penting (Creswell). Pengumpulan data dimulai dengan mempelajari buku dan

dokumen yang berhubungan dengan peserta, diikuti wawancara individu dengan

enam peserta. Wawancara Informal dengan pertanyaan terbuka. Data tambahan

dikumpulkan dari tiga peserta yang di teliti kemudian memberi pertanyaan

melalui email dan yang terakhir melakukan wawancara secara langsung.

Analisis data menghasilkan terdapat enam faktor kunci yang muncul

berpengaruh terhdap peserta studi yang dapat meningkatkan keberhasilan

seorang pemimpin sebagai pemimpin antar budaya. Keenam kunci itu terbagi

dalam dua kategori besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh

eksternal terdiri dari warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi

akademik. Pengaruh Disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan

yang didapat, dan ciri kepribadian. Dari semua objek yang diteliti satu dari

padanya menolak mengungkapkan latar belakang keluarganya menjadi

pengaruh kepopulerannya sebagai pemimpin antar budaya. Dua sampel lain

mengungkapkan warisan keluarga muncul karena nilai yang di contohkan

keluarganya. Seperti hasil wawancara yang di ungkapkan bahwa perbuatan baik

orangtua atau kakek/ nenek berpengaruh secara kuat terhadap keberhasilan

seorang pemimpin. Seperti yang di contohkan pada kasus ayah gimoon. Ayah

Gimoon adalah orang yang baik dan murah hati. Ayahnya memperhatikan orang

lain dan suka memberi kepada orang lain. Jadi, ketika orang datang ke ayahnya

untuk meminta bantuan, Ayahnya tidak pernah menolaknya. Saat Gimoon

adalah seorang siswa SMA, ayahnya juga menerima seorang teman yang diusir

oleh keluarganya karena dia orang Hansen dan berpenyakit. Selama enam bulan

dia melayani teman ini dengan cinta, memberinya makan dan dorongan,

kemudian banyak lagi kebaikan ayah gimoon yang lain . (Shin, 2007, hlm. 100-101,

154-155) . Kemudian di jelaskan lagi contoh selanjutnya yaitu pada keluarga

yonggi. Nenek Yonggi adalah wanita yang sangat hangat yang suka melayani

5
orang lain. Banyak saudara dan tetangga miskin ingin tinggal bersama di rumah

kakek neneknya karena mereka tidak punya makanan untuk dimakan kakek dan

neneknya menampung mereka. Karena itu, 13 keluarga tinggal di rumah karena

kemurahan hati kakek dan neneknya. Kakek dan neneknya membantu mereka

mengolah sawah dan pertanian. Selain itu, kakek dan neneknya memberi makan

para pengembara dan wisatawan dan memberi mereka tempat untuk tidur. Oleh

karena itu semua orang desa memuji nya. Kakek-nenek (Han, 2008, hal 61).

Selanjutnya yang terjadi pada ayah Byungyoon. Ayah Byungyoon memberi

sawah kepada desa untuk memperluas jalan di desa, selain itu dia membantu

siswa sekolah dasar sampai menengah yang miskin. Di desanya dia memberi

makanan ,pakaian untuk orang m iskin, begitupun ibunya yang juga

membagikan harta miliknya kepada orang yang miskin dan membagikannya

dengan baik dan hangat.

Dari cerita yang dipaparkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

berpengaruhnya warisan kebaikan ataupun sikap keluarga terhadap orang lain

dalam membangun kepercayaan orang lain kepada calon pemimpin yang ingin

membangun sebuah bangsa yang besar atau organisasi yang besar dalam

mencapai tujuan yang ingin di capai. Masih banyak faktor lain terkait

keberhasilan seorang pemimpin dalaam memimpin . selanjutnya pertemuan

penting disebutkan dalam jurnal bahwa pertemuan penting mempengaruhi

semua orang yang di teliti dalam menumbuhkan motivasi untuk bekerja keras,

tertantang untuk menjadi pemimpin yang hebat, dan melanjutkan studi yang

lebih tinggi. Faktor lain seperti panutan, bantuan dan bimbingan, prestasi

akademik, keunggulan di sekolah dasar dan menengah, sukses di perguruan

tinggi. Semua itu merupakan faktor eksternal yang dapat membuat seorang

pemimpin di percaya oleh bawahannya sehingga dpat bekerja sama antara

pemimpin dan bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.

6
Kategori kedua yaitu : Disposisi Internal yaitu terdiri dari tiga faktor

utama merupakan sikap, keterampilan yang di dapat, ciri kepribadian. Sikap

pribadi dibagi dalam beberapa sikap yaitu ;

1. Percaya diri : Beberapa peserta mendapatkan kepercayaan diri melalui

dorongan orang tua, ada juga melalui pertemuan yang sangat

penting; Masih ada yang lain karena mendapatkan nilai yang bagus di

sekolah. Seseorang mendapat kepercayaan dirinya melalui kemenangan

telak dalam sebuah perlombaan politik. Dalam semua kasus, Peserta tidak

terlahir dengan rasa percaya diri, yang memperolehnya melalui

pengalaman hidup.

2. Dorongan. Semua peserta secara konsisten berusaha melakukan yang

terbaik di setiap bidang, seperti belajar,doa, pekerjaan, dan

pelayanan. Meskipun semua orang berbakat tertentu, tidak untuk "cukup

baik"akan tetapi berusaha semaksimal mungkin dalam semua hal yang

mereka lakukan. Misalnya, Gi-moon yang belajar di Harvard's Kennedy

School sebagai lingkungan akademis yang tangguh, istrinya sempat

mengatakan dalam telpon saya khawatir suami saya akan meninggal

karena belajar. Dalam sehari, dia hanya tidur Selama dua atau tiga jam

untuk belajar.

3. Gairah. Semua responden penelitian tampil memiliki gairah. Gairah

barangkali adalah sikap pribadi yang paling umum diantara para

peserta. Mereka bergairah dalam pekerjaan mereka, pelayanan, dan studi.

4. Optimisme. Data menunjukkan bahwa sikap optimis atau positif

merupakan faktor penentu dalam peningkatan peserta menuju

keunggulan kepemimpinan. Saya memikirkan masalah itu sebagai

kesempatan bagi sayamencapai kesuksesan.

5. Keteguhan : Di antara 12 responden hanya satu orang yang menjawab.

7
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

Review jurnal yang ingin dibahas disini adalah tentang faktor yang

mempengaruhi keberhasilan negara korea dalam berbagai bidang mulai dari

bisnis, Olahraga, hiburan, dan usaha religius. Dalam penelitian ini disebutkan

bahwa keberhasilan yang di capai negara korea karena memiliki pemimpin yang

tangguh. Adapun ciri pemimpin yang dikatakan dalam penelitian ini adalah

pemimpin yang memiliki enam faktor kunci yang berpengaruh terhadap sampel

yang di teliti pada penelitian ini. Pemimpin yang dikatakan disini adalah seorang

pemimpin sebagai pemimpin antar budaya. Keenam kunci itu terbagi dalam dua

kategori besar: pengaruh eksternal dan disposisi internal. Pengaruh eksternal

terdiri dari warisan keluarga, pertemuan penting, dan prestasi akademik.

Pengaruh Disposisi internal terdiri dari sikap individu, keterampilan yang

didapat, dan ciri kepribadian. Dimana warisan keluarga merupakan kebiasaan

keluarga , kebaikan keluarga yang menjadikan jati diri menjadi baik karena

kebiasaan baik yang terus menerus dilakukan keluarga sehingga bagian dari

keluarga dipercaya oleh orang lain. Sedangkan pertemuan penting adalah hal

yang membuat seorang terus termotivasi menjadikan dirinya besar, baik , cakap

dalam memimpin seperti orang-orang hebat yang berada dalam pertemuan

tersebut. Kemudian prestasi akademik juga menjadi hal penting dalam

memimpin karena dengan prestasi akademik seorang lebih dipercaya oleh

pengikutnya. Selain itu prestasi akademik juga menjadi bekal bagi pemimpim

membangun jaringan dengan organisasi eksternal dalam membangun suatu

organisasi.

8
Adapun faktor disposisi internal meliputi sikap pribadi individu berupa :

percaya diri, dorongan, gairah, optimisme, keteguhan. Selain itu keterampilan

yang ada dalam diri pemimpin juga menjadi faktor yang mempengaruhi, dimana

seorang pemimpin harus memiliki kreativitas , kemampuan komunikasi,

kemahiran dalam berbahasa ingris, kompetensi budaya, dan memiliki kecerdasan

sosial. Kemudian Sifat kepribadian pemimpin juga disebutkan dalam faktor

disposisi internal yaitu sifat toleransi, kegigihan, ketetapan, dan empati.

Selanjutnya berkaitan dengan bahasan ini yaitu membangun negara atau

organisasi yang baik terdapat pula dalam jurnal pembanding yaitu dengan tema

membangun organisasi yang kuat. Pada jurnal tersebut dipaparkan tentang

bagaimana seorang pemimpin bisa produktif dalam mensukseskan sebuah

organisasi. Di jurnal tersebut memperkenalkan model kepemimpinan berbasis

kekuatan yang disusun dan di populerkan oleh Tom Rath, Barry Choncie dan

Donald Clifton. Dimana dalam tulisannya kekuatan didefinisikan sebagai

kemampuan untuk menunjukkan kinerja yang hampir sempurna secara konsisten

dalam aktivitas tertentu. Tujuan kepemimpinan berbasis kekuatan adalah untuk

mengembangkan efisiensi, produktivitas, dan keberhasilan sebuah organisasi

dengan memusatkan perhatian dan terus mengembangkan kekuatan orang-orang

di dalam organisasi. Organisasi berbasis kekuatan tidak mengabaikan kelemahan,

melainkan fokus Pada membangun talenta dan meminimalkan efek negatif dari

kelemahan. Pemimpin berbasis kekuatan selalu berinvestasi pada kekuatan -

kekuatan individu dalam tim mereka.

9
Dalam jurnal dengan judul Pengaruh Kegiatan Pemimpin Dalam

Menciptakan Pengetahuan Di Organisasi pada bahasannya di jelaskan bahwa

pemimpin adalah orang yang dipercayakan dengan kekuatan terbesar dalam

mpengambilan keputusan, yaitu mereka memiliki kekuatan untuk menghasut dan

mempengaruhi aktivitas tertentu yang dapat mempengaruhi proses pengetahuan

penciptaan di dalam sebuah organisasi, maka penting bagi seorang pemimpin

menciptakan atau memberikan pengetahuan bagi pengikutnya sehingga dapat

membangun daya saing bagi organisasi . Dalam organisasi besar, karyawan sering

datang dari beragam latar belakang yang berbeda dalam mengungkapkan pikiran

mereka. Dalam kasus tersebut, menjadi tanggung jawab seorang pemimpin untuk

membuka banyak "pintu komunikasi," seperti forum publik, dan bentuk "ritual

percakapan" . Komunikasi juga bisa berbentuk teknologi yang dimediasi proses

komunikasi, seperti peran mereka dalam penyebaran pengetahuan yang ada dan

baru yang benar telah mapan (Shu- Hsien, 2003). Akan tetapi yang lebih penting

lagi adalah kehadiran saling percaya, karena kurangnya kepercayaan

menghambat anggota organisasi untuk mengekspresikan pendapat mereka

(Morrison & Milliken, 2000). Bahkan di tengahmasalah yang terjadi karyawan

lebih memilih untuk tetap diam jika mereka merasa kekurangan keamanan.

Secara psikologis timbul keyakinan bahwa menyuarakan gagasan dan

kekhawatiran akan membawa konsekuensi negatif (Detert & Burris, 2007). Seperti

yang ditekankan oleh Detert dan Edmondson (2011), para pemimpin harus tetap

proaktif dengan membangun keyakinan yang mendorong keheningan dan

membangun lingkungan di mana ketika seorang berbicara harus

dihargai, begitulah lingkungan harus dibangun, sistem yang tepat bisa diletakkan

di tempat yang dapat membuat menjadi mudah untuk menyimpan representasi

dari apa yang dipelajari dan membuat itu dapat diakses oleh semua (McInerney

& Mohr, 2007).

10
Menurut Buku Sun Zhu KEDISIPLINAN DAN STRUKTUR

KEPEMIMPINAN (1995 : 256)menyebutkan Ada lima factor penting yang harus

dimiliki oleh pemimpin yang ingin maju:

1. Kebijaksanaan, visi, wawasan, kepandaian dan ilmu pengetahuan.

Jika kita ingin berkembang semua hal ini mutlak diperlukan. Untuk dapat

mengembangkan diri, harus memiliki visi jauh ke depan yang didahului

dengan proses belajar.

2. Kepercayaan. Orang dapat dipercaya bukan karena memiliki

kekayaan materi, tetapi karena memiliki kepribadian yang bias diterima

dalam pergaulan. Kualitas kepercayaan diri, kepercayaan pada orang dan

kepercayaan dalam pergaulan perlu dipelihara. Dengan kepercayaan dari

masyarakat kita akan memiliki banyak koneksi yang memberikan

kesempatan untuk meraih rejeki.

3. Kebajikan. Dalam kehidupan kita harus mengandalkan kebajikan,

bukan kekerasan. Hendaknya kita melihat kelemahan sebagai suatu proses

untuk melihat, memahami dan mengagumi orang lain sehingga muncul

wibawa kebesaran kita di atas orang lain.

4. Keberanian. Keberanian untuk mencoba dan berusaha adalah semangat

yang

luar biasa. Orang yang mempunyai semangat keberanian akan dapat

mengubah

sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

5. Ketegasan. Kita hendaknya tegas terhadap diri sendiri. Jika kita keras

dan tegas pada diri sendiri, maka hidup akan lunak pada kita. Tanpa

adanya

ketegasan dan focus yang akan dicapai, kita tidak akan berhasil dalam

hidup.

11
Kesimpulan saya dari ketiga pendapat di atas, terkait keberhasilan seorang

pemimpin adalah :

1. Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi seorang pemimpin harus

memiliki keturunan dari keluarga yang baik sehingga lingkungan dapat

dengan mudah percaya pada pemimpinnya dengan begitu pengikutpun

menjadikan tanggung jawab yang di amanahkan kepadanya menjadi

sesuatu yang harus dilakukan dengan baik

2. Seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang cukup dalam

keterlibatannya di suatu organisasi

3. Seorang pemimpin harus memiliki prestasi akademik yang baik dan

memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi dengan baik, pandai

berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus lebih kreatif dari

pengikutnya.

4. Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian baik yaitu, memiliki rasa

oleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati dan gigih.

5. Seorang pemimpin harus memberi pengetahuan pada pengikutnya

sehingga terbinalah organisasi yang siap dalam bersaing.

6. Seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan kelemahan, melainkan fokus

Pada membangun talenta dan meminimalkan efek negatif dari kelemahan.

7. Seorang pemimpin juga harus memiliki sikap Disiplin, Mampu mendobrak

diri artinya harus cepat dalam bertindak; cerdas, cermat dan cekatan (3C).

Karena orang yang mau berhasil adalah orang yang cepat bertindak. Setiap

ada kesempatan harus bergerak cepat secara cerdas, cermat dan cekatan.

Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja. Berani mengambil resiko;

gagal maupun sukses. Kemudian kekuatan komitmen juga sangat di

butuhkan dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang, maka

kesuksesan akan diraih. Harus juga memiliki sikap berari gagal karena Jika

ingin sukses, maka harus tahan pada kegagalan.

12
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

1. Dari Ruang lingkup isi artikel :

Kelebihan: Ruang lingkup isi artikel jelas yaitu penelitian langsung

dilakukan pada semua pemimpin yang pernah menjabat di korea

Kekurangan : -

2. Dari Aspek tata bahasa :

Kelebihan: Aspek tata bahasa sudah baik

Kekurangan: -

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi seorang pemimpin harus

memiliki keturunan dari keluarga yang baik sehingga lingkungan dapat dengan

mudah percaya pada pemimpinnya dengan begitu pengikutpun menjadikan

tanggung jawab yang di amanahkan kepadanya menjadi sesuatu yang harus

dilakukan dengan baik . Seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang

cukup dalam keterlibatannya di suatu organisasi dan harus memiliki prestasi

akademik yang baik dan memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi

dengan baik, pandai berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus

lebih kreatif dari pengikutnya. kepribadian baik juga penting bagi pemimpin

yaitu, memiliki rasa toleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati dan

gigih. Seorang pemimpin harus memberi pengetahuan pada pengikutnya

sehingga terbinalah organisasi yang siap dalam bersaing. Seorang pemimpin tidak

boleh mengabaikan kelemahan, melainkan fokus Pada membangun talenta dan

meminimalkan efek negatif dari kelemahan. Kemudian harus memiliki sikap

Disiplin, Mampu mendobrak diri artinya harus cepat dalam bertindak; cerdas,

cermat dan cekatan . Karena orang yang mau berhasil adalah orang yang cepat

bertindak. Setiap ada kesempatan harus bergerak cepat secara cerdas, cermat dan

cekatan. Tidak cukup kalau hanya salah satunya saja. Berani mengambil resiko;

gagal maupun sukses. Kemudian kekuatan komitmen juga sangat di butuhkan

dengan adanya komitmen untuk maju atau berkembang.

14
B. Rekomendasi

1. Seorang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki pengalaman yang

cukup dalam keterlibatannya di suatu organisasi

2. Seorang yang ingin pemimpin harus memiliki prestasi akademik yang baik

dan memiliki keterampilan yaitu dapat berkomunikasi dengan baik, pandai

berbaha ingris, kreatif, dimana seorang pemimpin harus lebih kreatif dari

pengikutnya.

3. Seorang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki kepribadian baik

yaitu, memiliki rasa oleransi yang tinggi, tegas dalam memimpin, empati

dan gigih.

15

Anda mungkin juga menyukai