Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.KEPEMIMPINAN
PRODI S1 PEND.BAHASA PERANCIS
- FBS

Skor Nilai :

LEADERSHIP
ILMU DAN SENI KEPEMIMPINAN
(dr. H. Syamsul Arifin, M.pd, 2012)

NAMA : Raja Milsar Sembiring


NIM : 2192431005
DOSEN PENGAMPU : Dr. Evi Eviyanti, M.Pd
MATA KULIAH : Kepemimpinan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2019
EXCECUTIVE SUMMARY

Kata “pemimpin” muncul tahun 1300, manakala kata “kepemimpinan” tahun


1800 (selisi 500 tahun). Ada definisi “pemimpin” antara lain:

Seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan (khususnya disatu


bidang), sehingga mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-
samamelakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainnya satu atau beberapa
tujuan.

Seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial


dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol usaha/upaya orang
lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi (pengertian luas). Seorang yang
membimbing memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya dan
ekseptensi (penerimaan) secara sukarela oleh pengikutnya (pengertian sempit) (oleh
Henry Pratt Fairchild).

Pemimpin Formal adalah orang yang ditunjuk oleh organisasi/lembaga


sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan
kewajiban. yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi. Pemimpin
Informal adalah orang yang tidak mendapatkan mengangkatan formal sebagai
pemimpin, tetapi karena memiliki sejumlah kualitas unggul, dapat mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku
suatu kelompok atau masyarakat.

Tim adalah suatu upaya yang dibuat secara sadar untuk mengembangkan
kerja kelompok dalam suatu organisasi.

Kepemimpinan merupakan interaksi pemimpin dengan pengikut, an dalam


nteraksi tersebut pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsikan apakah
menerima atau menolak pengaruh dari pemimpinnya.

ii
Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya rupadari keadaan pada suatu
benda, tanda lahirnya, ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang
lain. ada dua jenis pendekatan antara lain yaitu :

1. Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang
tidak menjadi pemimpin. Membandingkan sifat pemimpin efektif dengan
pemimpin yang tidak efektif. Intelegensi, inisiatif, dan kepercayaan diri
berkaitan dengan tingkat manajerial dan prestasi kerja yang tinggi.

Koordinasi adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk menyediakan
jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan.

Wewenang adalah hak mengambil keputusan tentang apa yang harus


dilakukan oleh seseorang dan juga hak meminta kepada orang lain untuk melakukan
sesuatu.

Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup


organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin
orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja
yang berkaitan dengan pemastian tugas.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau


informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak akan
terjadi, jika penyampaian dengan benar dan penerima berita menerimanya tidak
dalam bentuk distorsi.

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan


kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dangan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Konflik merupakan suatu gejala dimana individu atau kelompok menunjukkan


sikap atau perilaku “bermusuhan” terhadap individu atau kelompok lain , sehingga
mempengaruhi kinerja dari salah satu atau semua pihak yang terlibat.

Keputusan berarti pilihan, yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Namun hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar dan yang salah, tetapi
yang sering terjadi adalah pilihan antara yang hampir benar dan yang mungkin salah.
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas berkat
dan karunianya saya diberi kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
laporan hasil Critical book review (CBR) tepat waktu. Kepada dosen pengampu Ibu
Dr. Evi Eviyanti, M.Pd., saya ucapkan terima kasih juga karena memberi saya
kesempatan untuk menyusun tugas laporan hasil Critical Book Review. Adapun tugas
ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan. Saya telah menyusun
Critical book review ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada
kekurangan-kekurangan. Untuk mencapai kesempurnaan, saya selaku penulis
menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar Critical book review ini
menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.

Medan, Oktober 2019

Raja Milsar Sembiring

iv
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY ......................................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Rasionalis Pentingnya CBR ....................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................................................. 1
C. Manfaat CBR ................................................................................................................................... 1
D. Identitas Buku ................................................................................................................................ 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................................ 2
1. DEFINISI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN ...................................................................... 2
2. PEMIMPIN FORMAL, INFORMAL DAN ETIKA PROFESI PEMIMPIN ........................ 4
3. PEMBENTUKAN TIM DAN KADERISASI .............................................................................. 5
4. TEORI KEPEMIMPINAN ............................................................................................................. 6
5. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN............................................................................................. 7
6. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN ..................................................................................................... 7
7. KOORDINASI .................................................................................................................................. 9
8. PERAN PEMIMPIN DAN STAF DALAM MANAJEMEN.................................................. 10
9. WEWENANG DAN PENDELEGASIAN ................................................................................ 11
10. KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN ........................................................................ 12
11. MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN ............................................................................... 13
12. KONFLIK DAN PENGELOLAAN KONFLIK...................................................................... 14
13. KEPUTUSAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN........................................................ 15
BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU .................................................................................................. 17
A. Pembahasan isi Buku ............................................................................................................... 17
a. Pembahasan Bab 1 tentang “Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan” ..... 17
b. Pembahasan Bab 2 tentang “Pemimpin Formal dan Informal” ........................... 17
c. Pembahasan Bab 3 tentang “Pembentukan Tim dan Kaderisasi” ...................... 18
d. Pembahasan Bab 4 tentang “Teori Kepemimpinan” ............................................... 18
e. Pembahasan Bab 5 tentang “Pendekatan Kepemimpinan” .................................. 18
f. Pembahasan Bab 6 tentang “ Tipe-Tipe Kepemimpinan”...................................... 18
v
g. Pembahasan Bab 7 tentang “Koordinasi” .................................................................... 18
h. Pembahasan Bab 8 tentang “Peran Pemimpin dan Staf dalam Manajemen” . 19
i. Pembahasan Bab 9 tentang “Wewenang dan Pendelegasian Wewenang” ..... 19
j. Pembahasan Bab 10 tentang “Komunikasi dalam Kepemimpinan” .................. 19
k. Pembahasan Bab 11 tentang “Motivasi dalam Kepemimpinan” ......................... 19
l. Pembahasan Bab 12 tentang “ Konflik dan Pengelolaan Konflik” ...................... 19
m. Pembahasan Bab 13 tentang “Keputusan dan Pengambilan Keputusan”... 19
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ........................................................................................ 19
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 20
B. Rekomendasi ............................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 21

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalis Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa , pembahasan tentang kepemimpinan . Oleh karena itu, penulis
membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
buku referensi yang sudah dibuat lebih diringkas. terkhusus pada pokok bahasa
tentang kepemimpinan.

B. Tujuan Penulisan CBR


Merangkum dan Mengkritik satu topik materi kuliah tentang kepemimpinan
dalam 1 buah buku.

C. Manfaat CBR
1. Menambah wawasan tentang pemimpin dan kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui metode dan sifat seorang pemimpin.
3. Mudah diapahami karena sudah dirangkum.

D. Identitas Buku
1. Judul : Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan
2. Edisi : Pertama (2012)
3. Pengarang : dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd.
4. Penerbit : Mitra Wacana Media
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2012
7. ISBN : 978-602-7523-27-2

1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

1. DEFINISI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

Kata “pemimpin” muncul tahun 1300, manakala kata “kepemimpinan” tahun


1800 (selisi 500 tahun). Ada definisi “pemimpin” antara lain:
1. Seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan (khususnya disatu
bidang), sehingga mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-
samamelakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainnya satu atau
beberapa tujuan.
2. Seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial
dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol
usaha/upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi
(pengertian luas). Seorang yang membimbing memimpin dengan bantuan
kualitas-kualitas persuasifnya dan ekseptensi (penerimaan) secara sukarela
oleh pengikutnya (pengertian sempit) (oleh Henry Pratt Fairchild).
3. Pemandu, penunjuk, penuntun, komandan ( oleh Jhon Gage Allee).
4. Kepala aktual dari organisasi pratai dikota, dusun, atau sub-divisi-sub-divisi/
bagian-bagian lainnya (aspek politis).
5. Pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan
resmi dapat mempengaruhi kelompok-kelompok yang dipimpinnya, untuk
melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran
tertentu (kesimpulan) atau dengan kata lain sesungguhnya kepemimpinan
bersumber dari keunggulan manusia, dari segi kualitas.
6. Pusat proses kelompok, kepribadian, yang berakibat, seni menciptakan
kesepakatan, kemampuan memoengaruhi, bentuk bujukan, hubungan
kekuasaan, hasil interaksi, pemisahan peranan, awal struktur, dan lain-lain
(Glenn,1992 menyimpulkan ada 350 definisi).
7. Apabila mendefinisikan kepemimpinan “sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para

2
a. Harus melibatkan orang lain (bawahan/pengikut)
b. Mencakup distribusi kekuasaan yangtidak sama (antarapemimpin
dananggota)
1. Kekuasaan imbalan (reward power) contoh manajer
2. Kekuasaan paksaan (coersive power)
3. Kekuasaan sah (legitimate power) contoh pemimpin formal
4. Kekuasaan referensi (referent power)
5. Kekuasaan ahli (expert power)
c. Kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk keuasaan untuk
mempengaruhi perilaku pengikut melalui sejumlah cara tertentu.

Manakala definisi kepemimpinan, antara lain:

1. Proses dengan mana seorang agen menyebabkan bawahan bertingkah laku


menurut satu cara tertentu (Benis),
2. Kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan (Odway Tead),
3. Kegiatan mempengaruhi orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-
tujuan kelompok (George R Terry),
4. Seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk
membimbing orang (Howard H. Hoyt),
5. Kepemimpinan dengan memaksa kehendak diri kepada khalayak
ramai/kelompok (W.M. Conway).
6. Merupakan penterjemah atau penampilan dari khalayak/kelompok (Crowd
Exponent),
7. Wakil atau utusan dari khalayak ramai (The Crowd Representative),
8. Kepemimpinan institusional/kelembagaan, kepemimpinan yang dominan dan
kepemimpinan persuasive (F.C Barlet),
9. Kepemimpinan konservatif, kepemimpinan radikal, kepemimpinan ilmiah
(A.B. Wolfe),
10. Kepemimpinan bentuk dominasi didasari kemampuan pribadi, yang sanggup
mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan
akseptasi/ penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang

3
tepat bagi situasi khusus (informal). Perkepalaan/headship atau pemimpin
institusional dikaitkan dengat kekuasaan formal.
11. Kepemimpinan adalah kemampuan mempersusasi orang-orang untuk
mencapai tujuan yang tegas dengan gairah (leadership is the ability to persuade
other to seek defined objectives enthusiastically).

2. PEMIMPIN FORMAL, INFORMAL DAN ETIKA PROFESI PEMIMPIN

Pemimpin Formal

Orang yang ditunjuk oleh organisasi /lembaga sebagai pemimpin, berdasarkan


keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur
organisasi dengan segala hak dan kewajiban. yang berkaitan dengannya untuk
mencapai sasaran organisasi.

Ciri-ciri:

1. Berstatus sebagai pemimpin selama masa jabatan tertentu (ligitimitas);


2. Harus memenuhi persyaratan formal;
3. Didukung oleh organisasi formal;
4. Mendapatkan balas jasa (materi dan imateril) serta emolumen (keuntungan
ekstra);
5. Terdapat mutasi dan mencapai promosi;
6. Ada hukuman dan sanksi;
7. memiliki kekuasaan dan wewenang.

Pemimpin Informal

Orang yang tidak mendapatkan mengangkatan formal sebagai pemimpin,


tetapi karena memiliki sejumlah kualitas unggul, dapat mencapai kedudukan sebagai
orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau
masyarakat

Ciri-ciri

1. Tidak memiliki penunjukan formal/legitimitas;


2. Ditunjuk oleh rakyat untuk rakyat;
3. Tidak memperoleh dkungan dari suatu organisasi formal;
4. Biasanya tidak mendapatkan imbalan balas jasa;
4
5. Tidak dapat dimutasi dan mencapai promosi;
6. Hukum dalam bentuk rasa respek berkurang.

Etika Pemimpin

1. Pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kelebihan dalam pengetahuan,


keterampilan, keterampilan sosial, kemahiran teknis serta pengalaman.
2. Sehingga ia kompeten melakukan kewajiban dan tugas-tugas kepemimpinan,
disamping,
3. Mampu bersikap susila dan dewasa sehingga dia selalu bertanggung jawab
secara etis/susila, mampu membedakan hal-hal yang baik dari yang buruk, dan
memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.
4. Memiliki kemamampuan mengontrol diri, yaitu mengontrol pikiran, emosi,
keinginan, dan segenap perbuatannya, disesuaikan dengan norma, norma
kebaikan. Sehingga termunculkan sikap moral yang baik dan bertanggung
jawab.
5. Selalu melandaskan diri pada nilai-nilai etis (kesusilaan, kebaikan).
6. Dikenal sanksi.

3. PEMBENTUKAN TIM DAN KADERISASI

Tim adalah suatu upaya yang dibuat secara sadar untuk mengembangkan kerja
kelompok dalam suatu organisasi.

Karakteristik kelompok atau tim:

1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal
maupun nonverbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supayya dapat
diakui menjadi anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota
kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang
sama.

5
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain
serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

Kaderisasi Kepemimpinan

Proses kaderisasi adalah kegiatan yang berisi upaya-upaya yang mendukung


bagi terbentuknya integritas kepribadian dan kemampuan menggerakkan orang lain
secara intensif sehingga dapat mempersiapkanya untuk menjadi pemimpin di masa
depan. Kaderisasi kepemimpinan adalah proses mempersiapkan atau mencetak
seseorang untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Dalam pelaksanaannya proses kaderisasi ada dua macam yaitu kaderisasi


informal dan kaderisasi informal.

1. Kaderisasi Informal
Kaderisasi informal merupakan sebuah proses atau usaha-usaha untuk
mempersiapkan seorang calon pemimpin atau seorang kader yang dilaksanakan tidak
secara berencana, teratur tertib, sistematis, terarah dan disengaja serta tidak
menggunakan kurikulum tertentu.
Dari proses kaderisasi ini dapat diketahui kelebihan seseorang calon
pemimpin yang memiliki kepribadian positif. Hal ini bisa dilihat dari prestasinya,
loyalitas dan dedikasinya dalam sebuah kelompok atau organisasi yang diikutinya,
serta akhlak dan agamanya atau loyalitasnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kaderisasi Formal

Kaderisasi formal merupakan proses kaderisasi atau upaya mempersiapkan


seseorang menjadi calon pemimpin yang dilaksanakan secara sengaja, terarah,
teratur, dan tertib, sistematis dan mengikuti kurikulum tertentu yang berisi bahan-
bahan teoritis dan praktik tentang kepemimpinan dan berbagai aspek pendukungnya.

4. TEORI KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan interaksi pemimpin dengan pengikut, an dalam


nteraksi tersebut pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsikan apakah
menerima atau menolak pengaruh dari pemimpinnya. Melahirkan dua orientasi
perilaku pemimpin, yaitu:

1. Berorientasi tugas (taks orientation)

6
Mengutamakan penyelesaian tugas,dan menampilkan gaya
kepemimpinan otokratis
2. Berorientasi pada orang (people orientation)
Mengutamakan penciptaan hbungan-hubungan manusiawi
menampilkan gaya kepemimpinan demokratis atau partisifatif.

5. PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya rupadari keadaan pada suatu


benda, tanda lahirnya, ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang
lain.

Ada dua jenis pendekatan yaitu :

1. Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang
tidak menjadi pemimpin.

2. Membandingkan sifat pemimpin efektif dengan pemimpin yang tidak efektif.


Intelegensi, inisiatif, dan kepercayaan diri berkaitan dengan tingkat manajerial
dan prestasi kerja yang tinggi.

Pendekatan tingkah laku, kepemimpinan yang efektif sebagaimana telah


diuraikan sebelumnya melalui pendekatan kesifatan, namun pengertian dan
pemahaman tentang kepemimpinan yang efektif yang umum diketahui hanyalah yang
melekat pada ciri seseorang dari sifat-sifat tertentu yang tidak dapat menjelaskan apa
yang menyebabkan pemimpin efektif.

6. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

Tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi atau kelompok masyarakat dapat


digolongkan dalamenam tipe yaitu:

a. Tipe Otokratis

Ciri-ciri:

1. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.


7
2. Mengidentifikasi tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
3. Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata.
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat.
5. Terlalu tergantung kepada kekuasaan formilnya.

b. Tipe Militeristis

Ciri-ciri:

1. Dalam menggerakkan bawahannya lebih sering mempergunakan sistem


perintah.
2. Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung pada pangkat dan jabatan.
3. Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan.
4. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
5. Sukar menerima kritik dari bawahan.
6. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c. Tipe Paternalistis

Ciri-ciri:

1. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.


2. Bersikap terlalu melindungi.
3. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk ikut mengambil
keputusan.
4. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif.
5. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
daya kreasi dan fantasinya.
6. Sering bersikap maha tau.

d. Tipe kharismatis

Adalah tipe kepemimpinan yang dipandang sulit untuk dianalisis, karena


literatur yang ada tentang kepemimpinan kharismatik tidak memberikan petunjuk
yang cukup.

8
e. Tipe demokratis

Ciri-ciri:

1. Dalam proses penggerakan bawahan melalui kritik tolakdari pendapat bahwa


manusia adalah mahluk yang termulia.
2. Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribada dari pada bawahan.
3. Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik.
4. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha
mencapai tujuan.
5. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari pada dia
sendiri.
6. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang
pemimpin.

f. Tipe laissez faire

Seorang pemimpin yang laissez faire berpandangan, bahwa pada umumnya


organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi
terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi
tujuan organisasi, sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan
oleh masing-masing anggota dan seorang pemimpin tidak perlu terlalu sering
melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional.

7. KOORDINASI

Koordinasi adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk menyediakan
jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan
suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

Tipe-tipe koordinasi:

1. Koordinasi vertikal adalah kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan


oleh atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada
dibawah wewenang dan tanggung jawabnya.

9
2. Koordinasi horisontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.

Sifat koordinasi:

a. Interdiciplinary, koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan,


mewujudkan, menciptakan disiplin antara unit yang satu dengan unit yang lain
secara intern maupun ekstern pada unit-unit yang sama tugasnya.
b. Intern-related, koordinasi antara badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya
berbeda, tetapi instansinya saling berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.

Ciri-ciri koordinasi

1. Tanggung jawab.
2. Adanya proses.
3. Pengaturan secara teratur usaha kelompok.
4. Konsep kesatuan tindakan.
5. Tujuan koordinasi.

8. PERAN PEMIMPIN DAN STAF DALAM MANAJEMEN

Fungsi-fungsi kepemimpinan yang bersifat hakiki, yaitu:

1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian
tujuan
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak diluar
organisasi
3. Pimpinan selaku komunikator yang efektif
4. Mediator yang andal, khususnya dalam hubungan kedalam, terutama dalam
mengatasi konflik
5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

Peran pemimpin:

1. Sebagai penentu arah.


2. Sebagai wakil atau juru bicara organisasi.

10
3. Sebagai komunikator yang efektif.
4. Sebagai mediator.
5. Selaku integrator.

Peranan Staf dalam Manajemen :

1. Mengumpulkan data (fakta).


2. Mengintorarasikan data (fakta).
3. Mengusulkan alternative tindakan.
4. Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak
dan memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa
rencana tersebut ditolak.
5. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnnya
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan
realisasi daripada rencana yang telah ditetapkan.
6. Mengamati kegiatan-kegiatan oporasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi
untuk mengadakan apakah instruksi tersebut menghambat atau
memperlancar proses pencapaian tujuan.
7. Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional
mengenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi.
8. Memberikan informasi dan nasehat kepada petugas-petugas oporasional
mengenai pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.

9. WEWENANG DAN PENDELEGASIAN

Wewenang adalah hak mengambil keputusan tentang apa yang harus


dilakukan oleh seseorang dan juga hak meminta kepada orang lain untuk melakukan
sesuatu.

Pendelegasian ialah proses terorganisir dalam kerangka hidup


organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin
orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja
yang berkaitan dengan pemastian tugas.

11
10. KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau


informasi dari seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak akan
terjadi, jika penyampaian dengan benar dan penerima berita menerimanya tidak
dalam bentuk distorsi.

Proses komunikasi berlangsung baik dan efektif apabila terjadi saling


pemahaman yang sama antara komunikator pemberi pesan dengan komunikasi
penerima pesan tentang pesan, ide atau informasi yang disampaikan melalui cara
atau media tertentu baik lisan maupun tulisan. Dalam proses komunikasi perjalanan
berita banyak terdapat serangkaian persepsi atau gangguan yang mengurangi
kejelasan berita.

Arah komunikasi:

1. Komunikasi keatas

Pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ketingkat yang
lebih tinggi.

2. Komunikasi kebawah

Pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ketingkat yang
lebih rendah.

3. Komunikasi vertikal

Komunikasi yang mengalir dari atas kebawah dan sebaliknya dari bawah
menuju keatas.

4. Komunikasi horizontal

Dikenal dengan lateral, yaitu tindak komunikasi yang berlangsung antara


para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

Model komunikasi:

1. Model komunikasi linier

12
Memberikan suatu stimuli dan komunikasi melakukan respon yang
diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat
homolog.

2. Model komunikasi interaksional

Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, dimana
setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak
sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikasi

3. Model komunikasi transaksional

Komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan antara dua


orang atau lebih.

11. MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan


kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dangan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Motivasi juga dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu motivasi ekstrinsik dan
motivasi intrinsik. Motivasi ektrinsik dibentuk oleh dimensi gaji, insentif, bonus,
keamanan dan sosial. Motivasi intrinsik dibentuk oleh dimensi tertarik pada
pekerjaan, tantangan pada pekerjaan, belajar hal baru, menciptakan kontribusi
penting, memanfaatkan kontribusi sepenuhnya, kreatif dan tanggung jawab.

Teknik-teknik motivasi:

1. Motivasi tidak langsung

a. Pengertian tentang tujuan organisasi yang memberi manfaat pada individu.


b. Pengertian bahwa tujuan organisasi tidak bertentangan aspirasi individu.
c. Pemberian kesempatan kerja untuk menentukan cara pencapainantujuan.
d. Cara pencapaian tujuan yang tidak merugikan pekerja.

2. Motivasi langsung

Terdiri dari intensive material dan nonmaterial. Intensif material dapat berupa
uang dan jaminan sosial. Intensive nonmaterial berupa pemberian gelar, tanda jasa

13
atau mandali, pujian lisan maupun tertulis, ucapan terimakasih dan hak
menggunakan atribut jabatan.

12. KONFLIK DAN PENGELOLAAN KONFLIK

Konflik merupakan suatu gejala dimana individu atau kelompok menunjukkan


sikap atau perilaku “bermusuhan” terhadap individu atau kelompok lain , sehingga
mempengaruhi kinerja dari salah satu atau semua pihak yang terlibat.

Jenis-jenis konflik:

1. Konflik dilihat dari fungsi

Berdasarkan fungsinya konflik terbagi atas dua macam, yaitu: konflik


fungsional dan konflik disfungsional. Konflik fungsional adalah konflik yang
mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbiki kinerja kelompok.
Sedangkan konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan
kelompok.

2. Konflik dilihat dari pihak yang terlibat didalamnya

a. konflik dari dalam diri individu

b. konflik antar individu

c. konflik antar individu dan kelompok

d. konflikantar kelompok dalam organisasi yang sama

e. konflik antar organisasi

3. Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi

a. konflik vertikal, antara atasan dan bawahan

b. konflik horisontal, antara karawan

c. konflik garis staf, antara komandan dan pejabat

d. konflik peran, lebih dari satu peran yang bertentangan

Faktor penyebab timbulnya konflik :

1. Komunikasi

14
Komunikasi yang buruk menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak
yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik.

2. Struktur

Kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya


kepemimpinan, sistem imbalan, dan derajat ketergantungan antara kelompok.
Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi
merupakan variabel yang mendorong terjadinya konflik.

3. Variabel pribadi

Sumber konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi:
sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang
menyebabkan individu memiliki keunikan dan berbeda dengan individu lainnya.

13. KEPUTUSAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan berarti pilihan, yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Namun hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar dan yang salah, tetapi
yang sering terjadi adalah pilihan antara yang hampir benar dan yang mungkin salah.

Jenis-jenis keputusan:

1. Keputusan terprogram

Adalah keputusan yang berhubungan dengan persoalan yang sudah rutin


dan untuk pemecahan telah ditetapkan prosedur rutin. Jaddi, apabila keputusan itu
berulang-ulang dan bersifat rutin maka keputusan tersebut dapat
diprogramkandan dikembangkan dengan suatu prosedur tertentu.

2. Keputusan yang tidak diprogramkan

Adalah keputusan yang menyangkut persoalan baru dan belum ada


prosedur yang pasti untuk memecahkannya, persoalan yang dihadapi merupakan
suatu problem solving sehingga tidak dapat diprogramkan.

Tingkat-tingkat keputusan

1. Keputusan otomatis dibuat dengan sangat sederhana. Meski sangat sederhana,


informasi tetap diperlukan.

15
2. Keputusan berdasarkan informasi yang diharapkan, informasi yang sudah ada
memberi petunjuk untuk mengambil keputusan. Akan tetapi keputusan segera
dibuat, karena informasi itu masih perlu dipelajari.
3. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan, lebih banyak informasi yang
diperlukan, faktor-faktor yang berperan dalam informasi dipertimbangkan dan
diperhitungkan.
4. Keputusan berdasarkan ketidak pastian ganda, merupakan keputusan yang
paling kompleks.

Langkah-langkah pengambilan keputusan

1. Mengetahui hakekat dari pada masalah yang dihadapi, dengan perkataan lain
mendefinisikan masalah yang dihadapi itu dengan setepat-tepatnya.
2. Mengumpulkan fakta dan data yang relevan
3. Mengelola fakta dan data tersebut
4. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif- alternatif yang telah diolah dengan
matang
6. Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan
7. Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pada keputusan yang
telah diambil.

16
BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU

A. Pembahasan isi Buku

a. Pembahasan Bab 1 tentang “Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan”

Pemimpin menurut Jhon Gage Allee pada buku diatas adalah seorang
pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan (khususnya disatu bidang),
sehingga mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya satu atau beberapa tujuan.

Pemimpin adalah seorang pribadi atau individu manusia yang memiliki


kecakapan dan kelebihan (khusus disatu bidang) sehingga mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu demi
tercapainnya tujuan bersama.

b. Pembahasan Bab 2 tentang “Pemimpin Formal dan Informal”


Pemimpin formal dan informal menurut buku diatas adalah, pemimpin
formal adalah Orang yang ditunjuk oleh organisasi/lembaga sebagai pemimpin,
berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan
dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban. Yang berkaitan
dengannya untuk mencapai sasaran organisasi, pemimpin informal adalah orang
yang tidak mendapatkan mengangkatan formal sebagai pemimpin, tetapi karena
memiliki sejumlah kualitas unggul, dapat mencapai kedudukan sebagai orang yang
mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau
masyarakat .

Pemimpin formal adalah orang yang oleh organisasi/lembaga tertentu


ditunjuk sebagai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk
memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan
kewajiban. Pemimpin informal adalah adalah orang yang tidak mendapatkan
mengangkatan formal sebagai pemimpin, tetapi karena memiliki sejumlah kualitas
unggul, dapat mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi
kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.

17
c. Pembahasan Bab 3 tentang “Pembentukan Tim dan Kaderisasi”

Pembentukan tim dan Kaderisasi menurut buku diatas adalah suatu upaya
yang dibuat secara sadar untuk mengembangkan kerja kelompok dalam suatu
organisasi.

Pembentukan Tim dan Kaderisasi adalah suatu kelompok atau kumpulan


orang yang terdiri dari dua atau lebih yang berinteraksi dengan stabil dan diantara
mereka mempunyai tujuan yang sama serta menganggap kelompok itu sebagai
kelompoknya sendiri.

d. Pembahasan Bab 4 tentang “Teori Kepemimpinan”

Teori Kepemimpinan menurut buku diatas adalah :

1. Berorientasi tugas (taks orientation)

Mengutamakan penyelesaian tugas,dan menampilkan gaya kepemimpinan


otokratis

2. Berorientasi pada orang (people orientation)

Mengutamakan penciptaan hbungan-hubungan manusiawi menampilkan


gaya kepemimpinan demokratis atau partisifatif.

Teori kepemimpinan adalah usaha untuk memberikan penjelasan dan


interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan.

e. Pembahasan Bab 5 tentang “Pendekatan Kepemimpinan”


Mengenai pendekatan/mengenalkan diri pada sifat kepemimpinan.

f. Pembahasan Bab 6 tentang “ Tipe-Tipe Kepemimpinan”


Tipe-tipe kepemimpinan membahas mengenai macam-macam bentuk/cara
seseorang memimpin sesuatu akan kekuasaan/yang akan dipimpim.

g. Pembahasan Bab 7 tentang “Koordinasi”


Koordinasi menurut G.R. Terry membahas mengenai suatu usaha yang
sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan
mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan
harmonis pada sasaran yang telah ditentukan.

18
h. Pembahasan Bab 8 tentang “Peran Pemimpin dan Staf dalam Manajemen”
Membahas mengenai bagaimana peranan seorang pemimpin dan staf dalam
manajemen.

i. Pembahasan Bab 9 tentang “Wewenang dan Pendelegasian Wewenang”


Membahas mengenai cara mengambil sebuah wewenang (hak) dan
pendelegasian wewenang serta membahas mengenai pengertian, jenis jenis
wewenang dan pendelegasian wewenang

j. Pembahasan Bab 10 tentang “Komunikasi dalam Kepemimpinan”


Membahas mengenai bagaimana cara berkomunikasi sebagai seorang
pemimpin , memahami fungsi komunikasi, memahami arah-arah komunikasi,
memahami model komunikasi, mengenal gaya komukasi, melihat jaringan
komunikasi sebagai seorang pemimpin.

k. Pembahasan Bab 11 tentang “Motivasi dalam Kepemimpinan”


Membahas mengenai mengenal pengertian motivasi dalam kepemimpinan,
mengenal teori motivasi sebagai seorang pemimpin, bentuk motivasi, metode
motivasi, model motivasi, teknik motivasi.

l. Pembahasan Bab 12 tentang “ Konflik dan Pengelolaan Konflik”


Membahas mengenai bagaimana pandangan kita terhadap konflik sebagai
seorang pemimpin, mengenal jenis-jenis konflik, mengenal faktor timbulnya konflik-
konflik di kalangan pemimpin.

m. Pembahasan Bab 13 tentang “Keputusan dan Pengambilan Keputusan”


Membahas mengenai mengenal jenis-jenis keputusan, dan langkah langkah
pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview bagus dan
jika dilihat dari sampul sangat menggoda untuk dibaca.
2. Dilihat dari layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk penggunaan font
dari buku yang saya review rapi dan bagus, tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil, sehingga dapat dibaca dengan nyaman.

19
3. Dari aspek isi buku yang saya review lebih lengkap dan lebih rinci dijelaskan
pada buku utama “leadership” karena setiap bab menjelaskan bagian-bagian
dari pemimpin dan kepemimpinan dan menjelaskan teori-teori secara lengkap
tentang pemimpin dan kepemimpinan.
4. Dari aspek tata bahasa, buku yang saya review dari buku diatas bagus dan
menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Mudah dipahami.
5. Kekurangan dari buku ini hanyalah masih ada materi yang terlalu rangkum
sehingga susah untuk mengelola maksud dari materi tersebut.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa buku ini menjelaskan
tentang apa arti dari kepemimpinan, teori-teori mengenai kepemimpinan,
masalah-masalah dalam kepemimpinan, dan cara-cara mengatasi konflik dalam
kepemimpinan. Sehingga buku ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang
membaca baik itu seorang pemimpin ataupun masyarakat biasa. Manfaat setelah
kita membaca buku ini sangatlah besar karena kita dapat mengetahui tentang apa
itu kepemimpinan dan cara mengatasi koflik antar pribadi maupun organisasi.

B. Rekomendasi

Buku yang saya review dengan judul “leadership ilmu dan seni
kepemimpinan” sangat cocok untuk dibaca bagi mahasiswa yang ingin mengerti
lebih dalam lagi tentang pemimpin maupun kepemimpinan, karena buku-buku ini
menjelaskan lebih detail dan lengkap tentang pemimpin dan kepemimpinan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul. 2012. leadership. Jakarta:Mitra wacana media.

21

Anda mungkin juga menyukai