MK. KEPEMIMPINAN
PRODI S1 MJM - FE
Skor Nilai:
KELOMPOK :2
MEDAN
ABSTRACT
Leadership is an important part of the management process and required in all
types of organizations. Leader plans, organize existing resources by influencing and
directing others to achieve optimal employee performance. Besides leadership,
subordinate satisfaction with superiors is something that must be achieved to improve
employee performance. Leadership success is influenced by the applied leadership
style and the satisfaction of his subordinates.
The greatest human resource owned by the company is in the production
section and is not an easy thing to lead employees because each individual has a
maturity level. Good leadership will lead to subordinate satisfaction with their
superiors. A high enough employee satisfaction will lead employees to a positive
attitude that will ultimately lift or enhance performance of employees in an effort to
improve company productivity. The performance of the company is the answer to
success or failure of the stated goals of the company.
Leadership is an important element in a company, because without the
leadership of a leader, a company will experience a setback. Each leader basically has
a different behavior in leading or often referred to as a leadership style. Many studies
have noted that leadership can affect organizational performance. This study aims to
examine the influence of the role of leadership in organizational achievement through
innovation, organizational culture, strategy and organizational management
accounting system.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati
dalam menyelesaikan makalah ini, adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kepemimpinan. Kami telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-
baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai
kesempurnaan. Kami selaku penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya
membangun agar makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya, Kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga makalah dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu selaku dosen mata kuliah
Kepemimpinan. Tugas yang di berikan ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan bagi penulis. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................. ii
A. Kesimpulan .................................................................... 15
B. Saran ........................................................................... 15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan TRI
Tugas Rekayasa Ide ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
"Kepemimpinan" yang diampu oleh Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si. Dan juga untuk
mengidentifikasi serta mencari permasalahan dalam konteks gaya kepemimpinan
otokrasi yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Setelah dengan cermat
menemukan masalah tersebut, Selanjutnya kita mencari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut.
C. Keunggulan TRI
1
BAB II
Pemimpin bukanlah posisi yang bisa dinikmati semua orang, hanya orang yang
memiliki kemampuan mumpuni. Dalam memimpin tidak semua pemimpin bisa
dikatakan berhasil, bahkan seorang pemilik bisnis belum tentu dapat menjadi
pemimpin yang berhasil. Tidak jarang bagi pemimpin menemukan kendala dan masalah
saat memimpin timnya.
- Kegagalan Berkomunikasi
Kerumitan bisnis pada masa sekarang mendesak pemimpin bisnis untuk
dapat berkomunikasi pada tiap level dalam perusahaan. Misalnya, Anda harus
menyusun sebuah visi dan membujuk agar tim Anda setuju dengan visi Anda
tersebut. Anda harus menghubungkan tiap individu dalam perusahaan Anda dan
menginspirasi mereka. Anda sebagai pemimpin juga pemilik bisnis dituntut
untuk membangun kepercayaan dengan meyakinkan anggota Anda melalui
komunikasi verbal dan tindakan nonverbal agar dapat memperkuat antar
anggota timnya.
2
Dengan membangun sistem bisnis komunikasi yang terstruktur mampu
menghubungkan tiap level dalam perusahaan, Anda juga dapat mengembangkan
efektifitas sebagai seorang pemimpin dan mengarahkan perkembangan
karyawan baik di level atas maupun bawah.
- Kurang Akuntabilitas
- Kurangnya Pemerataan
Sangat sulit bila seluruh anggota tim Anda tidak memiliki kesamaan cara
pandang. Anda sebagai pemimpin tentu merasa tidak setuju namun Anda harus
memastikan bahwa seluruh anggota Anda berada di belakang Anda dan
mengikuti semua arahan Anda untuk mengerjakan segala hal untuk mendukung
Anda mencapai tujuan.
3
Lalu hal sederhana tentang pemerataan adalah penting adanya sistem
kompensasi yang memastikan seluruh karyawan mendapatkan penghargaan atau
komisi atau bonus setelah mereka bekerja giat mewujudkan apa yang menjadi
tujuan Anda sebagai seorang pemimpin.
Ketika adanya kesetaraan antara hasil kinerja dan reward maka seluruh
proses pekerjaan dan karyawan sudah sejajar dan akan berjalan dengan baik.
Sebuah visi perusahaan bukan semata uraian kata atau kalimat yang
hanya mengandung istilah perusahaan tanpa memiliki makna apa-apa untuk
perusahaan tersebut.
1. Permasalahan Jurnal 1
4
berjumlah 30 orang saja. Kemudian prosentase angka absensi dan
keterlambatan karyawan di divisi marketing tergolong tinggi yaitu 10-20% setiap
harinya, yang seharusnya 0% keterlambatan dan ketidakhadiran karyawannya.
Artinya, selalu ada 3-6 orang setiap harinya yang terlambat atau bahkan tidak
hadir. Dari indikasi tersebut, peneliti menduga bahwa ada ketidakpuasan
karyawan terhadap perusahaan. Hal ini didukung oleh teori menurut Munandar
(2006) ketidakpuasan kerja dapat berdampak pada ketidakhadiran
(absenteisme) dan keluarnya tenaga kerja (turnover).
2. Permasalahan Jurnal 2
5
kepegawain yang membantu pegawaipegawai merencanakan karir masa depan
mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat
mengembangkan diri secara maksimum. Seorang pemimpin otokratis biasanya
memiliki otoritas secara penuh dalam pengambilan keputusan dan bertanggung
jawab untuk mengendalikan organisasi. Gaya kepemimpinan otokratis
menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat
pada pemimpin sentralisasi sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan
pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan otoriter mematikan kreativitas sehingga kehidupan
organisasi menjadi statis dan rutin atau tidak berkembang secara dinamis.
Seorang karyawan mempunyai arti penting karena dapat berperan sebagai
penentu, pelaku, dan perencana dalam mencapai tujuan organisasi. Jika
seorang karyawan selama ini telah mampu mencapai apa yang diinginkan oleh
perusahaan, serta memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan, maka
sudah sepantasnya karyawan tersebut memperoleh suatu feedback dari
perusahaan itu sendiri sebagai balas jasa dari apa yang telah mereka kerjakan.
Ketika harapan dan keingian mereka telah tercapai maka kinerja karyawan akan
meningkat. Tetapi sebaliknya jika harapan dan keinginan karyawan tidak
terpenuhi dengan baik, maka kinerja karyawan akan menurun dan akan terjadi
turnover intention (Astuty & Zuniasih, 2018).
3. Permasalahan Jurnal 3
6
dan sewa rental alat berat yang berdiri dari tahun 2007, perlu
memperhatikan segala permasalahan terutama mengenai kinerja
karyawannya, sehingga tidak terjadi hal-hal yang negatif.
Tantangan utama PT. Sahbana Citra Mandiri untuk membangun daya
saing yang berkelanjutan terletak pada kompetensi sumber daya manusia.
Perusahaan memerlukan good management artinya harus mengembangkan
SDM sebagai good leader dan organisasi yang baik. Berbicara soal organisasi,
maka ada pihak yang memerintah yang disebut pemimpin yang
diperintah/bawahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah
gaya kepemimpinan otokratis berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Kinerja Karyawan adalah hasil kerja seseorang/ karyawan yang
berhubungan erat dengan disiplin motivasi, prestasi kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan pada waktu tertentu sesuai dengan tanggung
jawab yang telah diberikan kepadanya.
4. Permasalahan Jurnal 4
Obyek yang diambil dalam penelitian ini adalah Batik tulis “Ghatot”
yang merupakan salah satu industri batik yang cukup terkenal di Kabupaten
Tuban. UMKM Batik Tulis Ghatot telah memulai usahanya sejak 15 tahun
yang lalu, namun belum terdapat perubahan yang berarti dalam proses
bisnisnya selama kurun waktu tersebut. Hingga saat ini belum ada
perkembangan atau inovasi yang dilakukan karyawan. Pembuatan motif
batik, pemilihan bahan dan sebagainya dilakukan oleh pemilik UMKM
langsung sehingga dalam penciptaan inovasi maupun pembuatan motif baru
membutuhkan waktu yang cukup lama. UMKM Batik Tulis Ghatot merupakan
usaha padat karya yang semua pekerjaannya masih dilakukan secara
tradisional. Menurut hasil wawancara awal yang dilakukan kepada pemilik
dan karyawan, terjadi ketidaksamaan pendapat atau pemikiran. Karyawan
ingin menghasilkan suatu inovasi bagi perusahaan namun terhalang oleh
kebijakan pemilik, sedangkan pemilik tidak menyadari akan hal itu sehingga
membuat inovasi dan keputusan sesuai pemikirannya sendiri. Pembahasan
dalam penelitian ini akan difokuskan terhadap permasalahan SDM di Batik
7
Tulis Ghatot yaitu mengenai pengaruh kepemimpinan dan perilaku inovatif
karyawan.
5. Permasalahan Jurnal 5
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif dan Otokratis Terhadap Kinerja
Sistem Jaminan Halal Has 23000 Pada industry Makanan Kemasan
8
BAB III
Hasil ini sesuai dengan pendapat dari Brahmasari dan Spurayitno (2008) dalam
penelitiannya membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya hasil dari pelaksanaan aktivitas manajerial
kepemimpinan yang dijalankan belum tentu mempunyai dampak yang selalu positif
atau baik bagi organisasi, sebab semakin tinggi pelaksanaan aktivitas manajerial
kepemimpinan dilakukan, maka akan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan
dari waktu ke waktu. Pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang lebih banyak ke arah
menekan karyawan bisa saja menyebabkan seorang karyawan dapat mencapai
kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat membawa pengaruh yang positif
dalam pembentukan kepribadian bawahan untuk ikhlas bekerja mencapai tujuan
organisasi
Berdasarkan Hasil penelitian jurnal pertama maka solusi yang dapat diajukan adalah:
9
B. Solusi dan Pembahasan Jurnal 2
10
C. Solusi dan Pembahasan Jurnal 3
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey.
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa variable bebas berupa variable Gaya
Kepemimpinan Otokratis (X) berpengaruh signifikan terhadap variable terikat yaitu
variable Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Sahbana Citra Mandiri di Tenggarong dengan
hasil uji t hitung 7,242 < 5,429 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 , berarti gaya
kepemimpinan otokratis berpengaruh positif secara positif terhadap kinerja karyawan.
Hal ini disebabkan kinerja karyawan pada PT. Sahbana Citra Mandiri di Tenggarong
menggunakan gaya otokratis untuk kinerja karyawan. Dengan gaya otokratis ini, para
karyawan menjadi patuh bekerja sesuai harapan perusahaan. Hal ini juga ditujukan
dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,562 dan nilai koefisien korelasi (R) 0,788
dalam kategori memiliki hubungan yang tinggi antara gaya kepemimpinan otokratis
terhadap kinerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 62% yang artinya
yang artinya variabel gaya kepemimpinan otokratis memiliki pengaruh sebesar 62%
terhadap variabel kinerja karyawan dan sisanya 38% ditentukan atau dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian ini. Dengan demikian
Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sugandi (2011 : 141)
Gaya Kepemimpinan Otokratis merupakan pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri
yang selalu menganggap organisasi sebagai milik pribadi mengidentikan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, menganggap bahwa bawahan sebagai alat semata,tidak mau
menerima kritik dan saran, terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya, dalam
tindakan pergerakannya sering menggunakan pendekatan paksaan dan bersifat
menghukum.
Adapun beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh PT. Sahbana Citra Mandiri
adalah sebagai berikut :
11
- Pimpinan PT. Sahbana Citra Mandiri perlu lebih memperhatikan para karyawannya
dengan memberikan arahan berupa motivasi sehingga terjalin hubungan komunikasi
yang baik antara pimpinan dengan para karyawannya.
Menurut Robbins dan Coulter (dalam Nawawi dan Martini, 2004), Gaya
kepemimpinan otokratis merupakan suatu kepemimpinan dimana pemimpin cenderung
memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus
diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak dan meminimalisasi partisipasi
karyawan.
Setelah dilakukan pengujian instrumen, uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda, uji t dan koefisien determinasi (R²), didapatkan hasil bahwa faktor dari
kepemimpinan otokratis yang mempengaruhi perilaku inovatif pada karyawan UMKM
Batik Tulis Ghatot adalah sebagai berikut:
(1) Variabel sentralisasi wewenang yang bercirikan: pemberian saran oleh karyawan,
kecepatan pengambilan keputusan dan wewenang pemimpin terbukti memiliki
pengaruh terhadap perilaku inovatif karyawan pada UMKM Batik Tulis Ghatot Tuban.
12
(2) Variabel produktivitas kerja yang bercirikan: orientasi pemimpin, pengawasan sikap
dan kerja karyawan, pemberian kejelasan tujuan perusahaan serta pemberian imbalan
prestasi terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku inovatif karyawan pada
UMKM Batik Tulis Ghatot Tuban.
Dari pembahasan di atas, saya menyarankan pemilik UMKM Batik Ghatot Tuban perlu
lebih terbuka lagi terhadap ide atau inovasi dari para karyawan, meskipun
pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tangan manajer/pemilik, namun
kontribusi atau inovasi dari karyawan tersebut dapat menjadi pertimbangan agar
perusahaan dapat berinovasi dan berdaya saing dalam persaingan bisnis pasar.
13
pangan, misalnya sebagai motivasi, kemampuan atau kompetensi individu dan budaya
kerja.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan, dalam memimpin sebuah perusahaan
pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang harus ditekuni agar dapat
membawa kemajuan perusahaan maupun karyawan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip/article/view/2640
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3866809
https://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2018/08/Jurnal%20Hady%20Prasetyo%20Hal%201047-1060%20(08-16-
18-02-55-36).pdf
http://www.ejournal.unigamalang.ac.id/index.php/JEM/article/view/360
https://ummaspul.e-journal.id/maspuljr/article/view/345
https://glcworld.co.id/masalah-kepemimpinan-dalam-perusahaan/
16