Anda di halaman 1dari 12

Mini riset

Filsafat pendidikan

OLEH
KELOMPOK 3
 Ardinsah (4171111010)
 Ayulestari solin (1471111011)
 Dina azmirahayu nst (4171111014)
 Nur alifah maulida (4171111038)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERESITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan ini yang berjudul “Mini
Riset”.
Kami berterima kasih kepada Ibu dosen pembimbing yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingan kepada kami. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman kami
atas dukungannya kepada kami serta kami juga berterima kasih kepada orang tua kami yang
telah mendoakan kami hingga saat ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak kesalahan. Oleh karena itu kami minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis mengahrapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini

Medan, November 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang...........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................5

BAB II METODE PENELITIAN..............................................................................6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................7

BAB IV PENUTUP...................................................................................................10

4.1 Kesimpulan..................................................................................................10
4.2 Saran.............................................................................................................10
4.3 Kterbatasan Penelitian..................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sebagai manusia baik dari segi individu maupun sosial, karakter
sangatlah harus dijaga. Kenyamanan hidup akan diperoleh dengan adanya kehidupan
yang berisi dengan cara ala kebaikan dari setiap segi perilaku, walaupun telah diyakini
oleh setiap orang bahwa tidak ada manusia yang sempurna tetapi usaha manusia adalah
untuk menjadi insan kamil. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis karakter
yang cukup memprihatikan. Fenomena lahirnya praktik korupsi juga bisa bermula dari
kegagalan dunia pendidikan dalam menjalankan fungsinya , ditandai dengan beberapa
gejala moralitas dan nurani sebagian dari kalangan akademisi. Banyak bukti
menunjukkan masih tingginya kesalahan diduna pendidikan, pengkatrolan nilai oleh guru,
plagiarisme naskah-naskah skripsi dan tesis, banyaknya kecurangan seperti nyontek para
murid, korupsi waktu mengajar, dan sebagainya. Di sisi lain, praktek pendidikan
Indonesia cenderung terfokus pada pengembangan aspek kognitif sedangkan aspek soft
skils atau nonakademik sebagai unsur utama pendidikan karakter belum diperhatikan
secara optimal bahkan cenderung diabaikan. Di samping korupsi, memudarnya karakter
manusia di Indonesia ditunjukkan oleh meningkatnya ‘kesenangan’ dari sebagian
warganya terlibat dalam kegiatan atau aksi-aksi yang berdampak merusak atau
menghancurkan diri bangsa kita sendiri (act of self distruction). Sebagian dari warga di
Indonesia dengan bersemangat memakai energi masyarakat untuk mencabik-cabik dirinya
sendiri, dan sebagian besar yang lain terkesan membiarkannya. Hal ini terjadi karena
makin memudarnya nilai-nilai kemanusiaan yang mencakup semangat dan kesediaan
untuk bertumbuh kembang bersama, secara damai dalam kebhinekaan.
Krisis karakter sudah waktunya untuk diatasi secara struktural oleh bangsa Indonesia.
Karena itu, penanganan krisis karakter haruslah dimulai dari pemahaman akan penyebab
krisis di Indonesia sehingga solusi terhadap masalah
krisis karakter didasarkan pada sumber masalah. Disamping itu, peran lembaga
pendidikan diharapkan lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam merancang proses
pembelajaran yang benar-benar mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan
pendidikan karakter. Dalam konteks inilah , proses pendidikan karakter perlu dirancang
dalam perspektif holistik dan kontekstual sehingga mampu membangun pemikiran yang
dialogis-kritis dalam membentuk manusia yang berkarakter, dalam semua level
masyarakat yakni keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, kami
melakukan penelitian yang menyangkut masalah pendidikan karakter di UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN yang akan diteliti tingkat penerapan karakter dalam lingkungan
perkuliahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pendidikan karakter telah di terapkan pada diri mahasiswa universitas negeri
medan.?

4
2. Bagaimana pola berpikir siswa yang berdasarkan karakter atau sikap yang seharusnya
dilakukan oleh siswa atau umumnya bangsa Indonesia.

1.3. Tujuan

1. Dapat mengetahui penerapan pendidikan karakter pada diri mahasiswa universitas


negeri medan.
2. Dapat mengetahui pola berpikir siswa yang berdasarkan karakter atau sikap yang
seharusnya dilakukan oleh siswa atau umumnya bangsa Indonesia.

5
BAB II

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif,
kajian ini diupayakan mendasar, mendalam, berorientasi pada proses dan didasarkan pada
asumsi adanya realitas dinamik (Muhajir, 1996:38). Peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Peneliti berperan sebagai pengamat penuh. Dalam penelitian ini
digunakan teknik pengumpulan data yang mengacu pada penelitain kulitatif deskriptif. Data
kualitatif deskriptif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling dengan jumlah sampel 50 orang mahasiswa. Data dikumpulan dengan
teknik observasi, yaitu menggunakan angket dengan alternatif jawaban selalu(SL),
sering(SR), jarang(JR), dan tidak pernah(TP).

6
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan kepada beberapa mahasiswa Universitas Negeri Medan,


dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang mahasiswa dari tingkatan yang berbeda-beda.
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel di bawah
ini.

TABEL 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

N JENIS KELAMIN FREKUENSI PRESENTASI


O.
1 Laki-laki 14 28%
.
2 Perempuan 36 72%
.
JUMLAH 50 100%
Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas, terlihat bahwa ada sebanyak orang responden
berjenis kelamin laki-laki dan ada sebanyak orang responden perempuan.

Adapun karakteristik hasil temuan penelitian di lapangan dapat dilihat dari tabel di
bawah ini.

TABEL 2. PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA UNIMED PADA TAHUN 2017


N PILIHAN
PERTANYAAN
O. SL SR JR TP
1. Dalam pikiran, perkataan, dan tindakan saya 38% 50% 12% 0%
mengupayakan berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan
atau agama
2. Saya mengupayakan diri saya sebagai orang yang dapat 54% 44% 2% 0%
dipercaya dalam perkataan, tindakan , dan pekerjaan, baik
terhadap diri sendiri maupun pihak lain
3. Dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban, saya 42% 48% 10% 0%
mengupayakan bersikap dan berperilaku sebagaimana
yang seharusnya saya lakukan, baik terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan YME
4. Saya mengupayakan untuk menerapkan kebiasaan yang 48% 42% 10% 0%
baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan
5. Dalam tindakan saya mengupayakan berperilaku tertib 36% 60% 4% 0%
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Dalam berperilaku, saya berupaya untuk bersungguh- 36% 56% 6% 2%
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna
menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-
baiknya
7. Saya yakin akan kemampuan diri sendiri terdapat 32% 56% 12% 0%
pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan

7
8. Dalam sikap dan berperilaku saya mengupayakan untuk 10% 44% 36% 10
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, %
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkannya, permodalan operasinya
9. Saya mengupayakan untuk berpikir dan melakukan 32% 78% 10% 0%
sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah
saya miliki
10. Saya mengupayakan bersikap dan berperilaku yang tidak 26% 70% 4% 0%
mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas
11. Saya mengupayakan dalam tindakan dan sikap untuk 44% 44% 12% 0%
mengetahui lebih dalam dan meluas dari apa yang telah
saya perlajari, saya dengar dan saya lihat.
12. Saya mengupayakan untuk menunjukkan sikap atau 46% 48% 6% 0%
oerilaku untuk selalu berusaha cinta terhadap segala ilmu
13. Saya menggunakan cara berpikir, berbuat, dan bersikap 42% 50% 8% 0%
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan
14. Saya mengupayakan untuk bersikap tahu dan mengerti 43% 62% 6% 0%
serta melaksanakan apa yang menjadi milik/ hak diri
sendiri serta orang lain
15. Saya mengupayakan bersikap menurut dan taat terhadap 42% 54% 4% 0%
aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan
kepentingan umum
16. Saya mengupayakan bersikap dan bertindak yang 40% 50% 10% 0%
mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati
keberhasilan orang lain
17. Saya mengupayakan bersifat yang halus dan baik dari 42% 46% 12% 0%
sudut pandang tata bahasa maupun tata perilaku ke semua
orang
18. Saya mengupayakan cara berpikir, bersikap dan bertindak 30% 62% 8% 0%
yang menilai sama hak dan kewajiban diri dan orang lain.
19. Saya mengupayakan bersikap respek/hormat terhadap 60% 40% 0% 0%
berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat,
budaya, suku dan agama.
20. Saya mengupayakan menggunakan cara berpikir, 38% 54% 6% 2%
bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok.
Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusiayang di dalamnya terdapat
suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan
pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-
menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. (Kusuma,
2007:3-5)
Pendidikan karakter mahasiswa Universitas Negeri Medan pada tahun 2017 dapat
dilihat dari tabel hasil analisis data diatas, dan dapat disimpulkan sebagai berikut.
8
Tabel 1. Distribusi Penilaian Pendidikan Karakter pada Mahasiswa

NO SKOR JUMLAH PERSENTASE KATEGORI


RESPONDEN
1. 15 – 18 2 4% RENDAH
2. 19 – 22 5 10% SEDANG
3. 23 – 26 22 44% TINGGI
4. 27 - 35 21 42% SANGAT
TINGGI

9
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi dan pembahasan dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut :Tingkat pendidikan karakter yang ditanamkan pada
mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) sudah tinggi dan dapat dilihat dari
persentase berikut yaitu 2 mahasiswa (4%) mempunyai tingkat pendidikan karakter
rendah, 5 mahasiswa (10%) mempunyai tingkat pendidikan karakter sedang, 22
mahasiswa (44%) mempunyai tingkat pendidikan karakter tinggi dan 21 mahasiswa
(42%) mempunyai tingkat pendidikan karakter sangat tinggi.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecerdasan emosional siswa yang


mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga
di SMK PGRI Sentolo di atas, maka terdapat beberapa saran yang bisa disampaikan
oleh peneliti. Saran tersebut antara lain:

1. Bagi mahasiswa perlu adanya pembenahan dalam cara pandang dan


penanaman nilai-nilai agama serta moral agar pendidikan karakter mahasiswa
dapat menjadi lebih baik
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengembangkan instrumen dan
metode penelitian agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
3. Perlu waktu penelitian lebih lanjut tentang pendidikan karakter pada
mahasiswa sehingga kemampuan diri untuk membentuk manusia seutuhnya
dapat dioptimalkan

3. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini pasti tidak terlepas dari
berbagai keterbatasan. Maka peneliti perlu memaparkan beberapa hal yang terkait
dengan keterbatasan penelitian yang dilakukan, antara lain:
1. Instrumen penelitian kurang luas lingkupnya sehingga memungkinkan ada
unsur-unsur yang lebih penting tidak masuk/ tidak terungkap dalam instrumen
penelitian.
2. Hal-hal yang tidak diketahui oleh peneliti dimungkinkan dapat mempengaruhi
jawaban yang diberikan oleh responden.
3. Dalam pengamatan yang dilakukan tidak mudah untuk mengamati Mahasiwa
yang buruk pasti memiliki pendidikan karakter yang buruk pula, begitu juga
sebaliknya.

10
4. Terdapat beberapa mahasiswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam
mengisi angket dan hanya mengikuti temannya. Meskipun demikian dalam
upaya mendapatkan data yang sahih, peneliti memohon kepada para
mahasiswa agar membaca pernyataan dan mengisi angket dengan sungguh-
sungguh. Demikian pula, peneliti meyakinkan kepada para mahasiswa bahwa
hasil penelitian ini akan memberikan manfaat terutama bagi mahasiswa
Universitas negeri Medan.
5. Peneliti mengakui adanya keterbatasan dalam hal waktu, biaya, maupun
kemampuan berpikir dan bekerja. Namun besar harapan semoga penelitian ini
bermanfaat bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma A., Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.


Muhajir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rake Sarasin.

12

Anda mungkin juga menyukai