Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN

DI SMA NEGERI 1 SEI RAMPAH

DISUSUN OLEH :

1. AMELIA GRACE SINAGA (2213141010)


2. CINDY AGATHA PURBA (2213141020)
3. DIA ULFA (2213141022)
4. ERMIN LASTIAR BARASA (14260242)
5. NURICHA LOVINDY (2213141001)
6. PRATIWI NUZUWA PUERNAMA (2213141014)

KELAS :B

DOSEN PENGAMPU
DR. DILINAR ADLIN,M.Pd

PENDIDIKAN SENI TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah Laporan Mini Riset Mata Kuliah Filsafat Pendidikan telah
selesai disusun. Dalam penyusunan laporan laporan Mini Riset ini penyusun dibantu dengan
buku-buku yang dijadikan bahan sekaligus pedoman kritikan, untuk itu penyusun
menyampaikan banyak terima kasih.
Hasil Mini Riset ini tentu saja disusun dari berbagai sumber dan secara jujur penyusun
mengakui bahwa terdapat sejumlah keterangan yang dikutip.
Saya sangat berharap Mini Riset ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Penulisan Mini
Riset ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas – tugas Ataupun Mini Riset yang akan
saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga Mini Riset sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan Menyinggung perasaan dari sang pembaca. Akhir kata saya ucapkan
Terima Kasih.

Medan, 14 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1


DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II
METODE PENELITIAN .................................................................................................5

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................6

BAB IV
PENUTUP
2.1. Kesimpulan ................................................................................................................9
2.2. Saran ..........................................................................................................................9
2.3. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sebagai manusia baik dari segi individu maupun sosial, karakter
sangatlah harus dijaga. Kenyamanan hidup akan diperoleh dengan adanya kehidupan yang
berisi dengan cara ala kebaikan dari setiap segi perilaku, walaupun telah diyakini oleh setiap
orang bahwa tidak ada manusia yang sempurna tetapi usaha manusia adalah untuk menjadi
insan kamil. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis karakter yang cukup
memprihatikan. Fenomena lahirnya praktik korupsi juga bisa bermula dari kegagalan dunia
pendidikan dalam menjalankan fungsinya , ditandai dengan beberapa gejala moralitas dan
nurani sebagian dari kalangan akademisi. Banyak bukti menunjukkan masih tingginya
kesalahan diduna pendidikan, pengkatrolan nilai oleh guru, plagiarisme naskah-naskah skripsi
dan tesis, banyaknya kecurangan seperti nyontek para murid, korupsi waktu mengajar, dan
sebagainya. Di sisi lain, praktek pendidikan Indonesia cenderung terfokus pada
pengembangan aspek kognitif sedangkan aspek soft skils atau nonakademik sebagai unsur
utama pendidikan karakter belum diperhatikan secara optimal bahkan cenderung diabaikan.
Di samping korupsi, memudarnya karakter manusia di Indonesia ditunjukkan oleh
meningkatnya ‘kesenangan’ dari sebagian warganya terlibat dalam kegiatan atau aksi-aksi
yang berdampak merusak atau menghancurkan diri bangsa kita sendiri (act of self
distruction). Sebagian dari warga di Indonesia dengan bersemangat memakai energi
masyarakat untuk mencabik-cabik dirinya sendiri, dan sebagian besar yang lain terkesan
membiarkannya. Hal ini terjadi karena makin memudarnya nilai-nilai kemanusiaan yang
mencakup semangat dan kesediaan untuk bertumbuh kembang bersama, secara damai dalam
kebhinekaan.
Krisis karakter sudah waktunya untuk diatasi secara struktural oleh bangsa Indonesia.
Karena itu, penanganan krisis karakter haruslah dimulai dari 3 pemahaman akan penyebab
krisis di Indonesia sehingga solusi terhadap masalah krisis karakter didasarkan pada sumber
masalah. Disamping itu, peran lembaga pendidikan diharapkan lebih proaktif, kreatif dan
inovatif dalam merancang proses pembelajaran yang benar-benar mampu memberikan
kontribusi bagi pembangunan pendidikan karakter. Dalam konteks inilah , proses pendidikan
karakter perlu dirancang dalam perspektif holistik dan kontekstual sehingga mampu
membangun pemikiran yang dialogis-kritis dalam membentuk manusia yang berkarakter,
dalam semua level masyarakat yakni keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Oleh karena
itu, kami melakukan penelitian yang menyangkut masalah pendidikan karakter di SMA
Negeri 1 Sei Rampah, yang akan diteliti tingkat penerapan karakter dalam lingkungan belajar
tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Kurangnya pendidikan karekter pada pelajar saat ini.
2. Bagaimana cara pengembangan pola pikir pelajar berdasarkan karakter dan sikap

1.3. Tujuan
1. Melihat apakah pendidikan karakter telah di terapkan pada diri siswa SMA Negeri 1 Sei
Rampah
2. Mengembangkan pola berpikir siswa yang berdasarkan karakter atau sikap yang
seharusnya dilakukan oleh siswa atau umumnya bangsa Indonesia.
BAB II
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif,
kajian ini diupayakan mendasar, mendalam, berorientasi pada proses dan didasarkan pada
asumsi adanya realitas dinamik (Muhajir, 1996:38). Peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Peneliti berperan sebagai pengamat penuh. Dalam penelitian ini
digunakan teknik pengumpulan data yang mengacu pada penelitain kulitatif deskriptif. Data
kualitatif deskriptif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling dengan jumlah sampel 50 orang mahasiswa. Data dikumpulan dengan
teknik observasi, yaitu menggunakan angket dengan alternatif jawaban selalu(SL),
sering(SR), jarang(JR), dan tidak pernah(TP).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan kepada beberapa siswa di SMA Negeri 1 Sei Rampah, dengan jumlah
sampel sebanyak 50 orang siswa dari tingkatan yang berbeda-beda. Adapun karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

TABEL 1.
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO JENIS
KELAMIN FREKUENSI PRESENTASI
N JENIS KELAMIN FREKUENSI PRESENTASI
O
1. Laki-laki 10 20%
2. Perempuan 40 80%
JUMLAH 50 100%

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas, terlihat bahwa ada sebanyak orang responden
berjenis kelamin laki-laki dan ada sebanyak orang responden perempuan. Adapun
karakteristik hasil temuan penelitian di lapangan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

TABEL 2.
PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMA NEGERI 1 SEI RAMPAH
N PERNYATAAN PILIHAN
O SL SR JR TP
1. Dalam pikiran, perkataan, dan tindakan saya 38% 50% 12% 0%
mengupayakan berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau
agama.
2. Saya mengupayakan diri saya sebagai orang yang dapat 54% 44% 2% 0%
dipercaya dalam perkataan, tindakan , dan pekerjaan, baik
terhadap diri sendiri maupun pihak lain
3. Dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban, saya 42% 48% 10% 0%
mengupayakan bersikap dan berperilaku sebagaimana
yang seharusnya saya lakukan, baik terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan YME
4. Saya mengupayakan untuk menerapkan kebiasaan yang 42% 48% 10% 0%
baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan
5. Dalam tindakan saya mengupayakan berperilaku tertib dan 36% 60% 4% 0%
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
6. Dalam berperilaku, saya berupaya untuk 36% 56% 6% 2%
bersungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan
sebaik-baiknya
7. Saya yakin akan kemampuan diri sendiri terdapat 34% 56% 10% 0%
pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan
8. Dalam sikap dan berperilaku saya mengupayakan untuk 10% 44% 36% 10
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, %
menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
memasarkannya, permodalan operasinya
9. Saya mengupayakan untuk berpikir dan melakukan sesuatu 32% 78% 10% 0%
secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah saya miliki
10. Saya mengupayakan bersikap dan berperilaku yang tidak 26% 70% 4% 0%
mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas
11. Saya mengupayakan dalam tindakan dan sikap untuk 44% 44% 12% 0%
mengetahui lebih dalam dan meluas dari apa yang telah
saya perlajari, saya dengar dan saya lihat.
12. Saya mengupayakan untuk menunjukkan sikap atau 46% 48% 6% 0%
oerilaku untuk selalu berusaha cinta terhadap segala ilmu
13. Saya menggunakan cara berpikir, berbuat, dan bersikap 42% 50% 8% 0%
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan
14. Saya mengupayakan untuk bersikap tahu dan mengerti 43% 62% 6% 0%
serta melaksanakan apa yang menjadi milik/ hak diri
sendiri serta orang lain
15. Saya mengupayakan bersikap menurut dan taat terhadap 42% 54% 4% 0%
aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan
kepentingan umum
16. Saya mengupayakan bersikap dan bertindak yang 40% 52% 8% 0%
mendorong diri untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati
keberhasilan orang lain
17. Saya mengupayakan bersifat yang halus dan baik dari 42% 46% 12% 0%
sudut pandang tata bahasa maupun tata perilaku ke semua
orang
18. Saya mengupayakan cara berpikir, bersikap dan bertindak 30% 62% 8% 0%
yang menilai sama hak dan kewajiban diri dan orang lain.
19. Saya mengupayakan bersikap respek/hormat terhadap 60% 40% 0% 0%
berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat,
budaya, suku dan agama.
20. Saya mengupayakan menggunakan cara berpikir, 38% 54% 6% 2%
bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompok.

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat


suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan
pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-
menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. (Kusuma,
2007:3-5) Pendidikan karakter SMA NEGERI 1 SEI RAMPAH dapat dilihat dari tabel hasil
analisis data diatas, dan dapat disimpulkan sebagai berikut.
BAB IV
PENUTUP

2.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :Tingkat pendidikan karakter yang ditanamkan pada siswa SMA NEGERI 1
SEI RAMPAH sudah tinggi dan dapat dilihat dari persentase berikut yaitu 2 mahasiswa (4%)
mempunyai tingkat pendidikan karakter rendah, 5 mahasiswa (10%) mempunyai tingkat
pendidikan karakter sedang, 22 mahasiswa (44%) mempunyai tingkat pendidikan karakter
tinggi dan 21 mahasiswa (42%) mempunyai tingkat pendidikan karakter sangat tinggi.

2.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecerdasan emosional siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler olahraga dan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA NEGERI
1 SEI RAMPAH di atas, maka terdapat beberapa saran yang bisa disampaikan oleh peneliti.
Saran tersebut antara lain:

1. Bagi siswa perlu adanya pembenahan dalam cara pandang dan penanaman nilai-nilai
agama serta moral agar pendidikan karakter siswa dapat menjadi lebih baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengembangkan instrumen dan metode
penelitian agar hasil yang diperoleh dapat maksimal.
3. Perlu waktu penelitian lebih lanjut tentang pendidikan karakter pada siswa sehingga
kemampuan diri untuk membentuk manusia seutuhnya dapat dioptimalkan.

2.3. Keterbatasan
Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini pasti tidak terlepas
dari berbagai keterbatasan. Maka peneliti perlu memaparkan beberapa hal yang terkait
dengan keterbatasan penelitian yang dilakukan, antara lain:

1. Instrumen penelitian kurang luas lingkupnya sehingga memungkinkan ada unsur-unsur


yang lebih penting tidak masuk/ tidak terungkap dalam instrumen penelitian.
2. Hal-hal yang tidak diketahui oleh peneliti dimungkinkan dapat mempengaruhi jawaban
yang diberikan oleh responden.
3. Dalam pengamatan yang dilakukan tidak mudah untuk mengamati siwa yang buruk pasti
memiliki pendidikan karakter yang buruk pula, begitu juga sebaliknya.
4. Terdapat beberapa siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam mengisi angket dan
hanya mengikuti temannya. Meskipun demikian dalam upaya mendapatkan data yang
sahih, peneliti memohon kepada para mahasiswa agar membaca pernyataan dan mengisi
angket dengan sungguh-sungguh. Demikian pula, peneliti meyakinkan kepada para siswa
bahwa hasil penelitian ini akan memberikan manfaat terutama bagi mahasiswa Universitas
negeri Medan

Anda mungkin juga menyukai