Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

PENDIDIKAN KARAKTER DI KELAS IV SD YAYASAN


PERGURUAN KARYA BUNDA

Di Susun:
O
L
E
H:

Nama : Anisa Hilmi Harahap (1181111043)


: Husnah Hasibuan (1181111048)
: Meli Sahara Nst (1181111065)
: Parhimpunan Siregar (1181111066)
Kelas : Reguler – B
Jurusan : Pgsd
Dosen Pengampu : FAHRUR ROZI,M.Pd.
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas semua taufik
dan hidayah Nya kita masih diberikan kesehatan dan keselamatan, dan yang memberikan
kemudahan bagi penulis hingga dapat menyelesaiakan Mini Riset ini, Mini Riset ini tidak
akan terselesaikan kalau bukan karena bimbingan dari Dosen kami Bapak Fahrur Rozi,
M.Pd.
Harapan kami, semoga makalah mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangannya.Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas selanjutnya.
Akhirnya, hanya kepada Tuhan kami bersyukur atas selesainya makalah ini, semoga
Allah Swt. Memberikan petunjuk kepada kita semua. Dan terima kasih kami ucapkan kepada
pembaca atas perhatiannya.

Medan ,23 November 2018

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis karakter yang cukup memprihatinkan.
Banyak bukti menunjukkan masih tingginya kesalahan di dunia pendidikan, pengkatrolan
nilai oleh guru, plagiatisme, dll. Krisis karakter sudah waktunya untuk diatasi secara
struktural oleh bangsa Indonesia. Karena itu, penanganan krisis karakter haruslah dimulai
dari pemahaman akan penyebab krisis di Indonesia sehingga solusi terhadap masalah krisis
karakter didasarkan pada sumber masalah.
Dalam dunia pendidikan telah hangat dan banyak dibicarakan tentang pendidikan
karakter. Dengan fakta yang menunjukkan bahwa karakter bangsa pada zaman globalisasi ini
merosot dengan sangat tajam, hal inilah yang melatarbelakangi munculnya pendidikan
karakter. Pendidikan dianggap sebagai suatu media yanng paling kitu dalam mengembangkan
potensi anak didik berupa keterampilan dan wawasan. Oleh karena itu, pendidian secara terus
menerus dibangun dan dikembangkan agar dari proses pelaksnaannya menghasilkan generasi
yang diharapkan.
Perilaku buruknya karakter atau tidak berkarakter dapat dilihat secara seksama dengan
semakin maraknya terjadi tawuran antar pelajar, adanya pergaulan bebaas, dan adanya
kesenjangan sosial, ekonomi, politik di masyarakat, kerusakan lingkungan yang terjadi di
seluruh pelosok negeri, masih terjadinya ketidakadilan hukum, kekerasan dan kerusuhan, dan
korupsi yangmewabah dan merambah pada semua sekto kehidupan masyarakat, tindakan
anrkis dan konflik sosial.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter tidak hanya diembankan pada guru agama
saja, akan tetapi juga diembankan pada semua pihak yang berkepenntingan dan bersangkutan.
Bahkan dalam langkah selanjutnya pendidikan karakter perlu dilaksanakan oleh seluruh
lapisan masyaraat diseluruh instansi pemerintah, ormas, parpol, LSM,perusahaan, dan
kelompok masyaraat lainnya. Juga dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter memerlukan
peneladanan dan pembiasaan.
Oleh karena itu, kami melakukan observasi yang menyangkut masalah pendidikan
karakter di sekolah SD Yayasan Perguruan Karya Bunda mengenai penerapan pendidikan
karakter dalam lingkungan sekolah tersebut. Berikut kami paparkan secara singkat mengenai

2
profil SD Yayasan Perguruan Karya Bunda : sekolah ini terletak di JL.Vetpur
Raya,No.31,Medan Estate, Percut Sei Tuan, Sudirejo II, kota Medan, Sumatera Utara 20217.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengimplementasian pendidikan karakter di SD Yayasan Perguruan
Karya Bunda
2. Untuk mengetahui kendala dalam pengimplementasian pendidikan karakter tersebut
3. Untuk mengetahui apakah siswa di sekolah tersebut sudah menerapkan pendidikan
karakter di kehidupan sehari-hari.

C. Manfaat
1. mengetahui bagaimana karakter siswa di SD Yayasan Perguruan Karya Bunda
2. Untuk memenuhi tugas mini riset mata kuliah filsafat pendidikan
3. Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan pada pengamatan langsung di
lapangan

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


A. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui
pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Pendidikan juga ialah untuk memanusiakan manusia
agar dapat menjadikan dirinya sebagai dirinya sendiri.
B. Pengertian karakter
Menurut bahasa, karakter berasal dari bahasa inggris” character” yang berrati sifat dan
watak. Dalam bahasa Indonesia watak dapat diartikan sebagai sikap batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya, dan berarti pula budi pekerti.
C. Pengertian pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah upaya mempengaruhi orang lain agar berubah pola pikir,
ucapan, perbuatan, sifat dan wataknya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan
yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu dan seimbang.
Nilai –nilai pendidikan karakter menurut Diknas terbagi menjadi 10 nilai yaitu religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan
karakter adalah naluri, adat atau kebiasaan, keturunan dan lingkungan.
D. Proses terbentuknya karakter
Karakter bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir sehingga dapat dibentuk dan
dipengaruhi oleh orang-orang dan lingkungan tempat tinggal. Karakter juga dibentuk dari
proses yang panjang dan lama.
Tak hanya di lingkungan tempat tinggal saja, disekolah, di kampus dan di tempat-tempat
lainnya juga merupakan tempat terjadinya pembentukan karakter. Oleh karena itu
lingkungan, teman dan pergaulan berperan sangat penting dalam proses pembentukan
karakter.
E. Unsur-unsur karakter
1. sikap, yaitu salah satu bagian dalam karakter yang menjadi dasar karakter seseorang

4
2. emosi, yaitu suatu gejala dinamis yang dirasakan manusia yang ditimbulkan karena
efek persaan yang kuat
3. kepercayaan, yaitu komponen yang didapat dari faktor sosio psikologis menjadi
pembangun dalam watak manusia
4. kebiasaan dan kemauan, yaitu kemauan yang kuat dan kebiasaan sangat mempengaruhi
terbentuknya karakter seseorang.
5. konsep diri, yaitu sebuah tindakan bagaimana kita menempatkan diri dalam keh
2.2 URAIAN PERMASALAHAN
Permasalahan yang sering dialami oleh siswa-siswi di SD Yayasan Perguruan Karya
Bunda adalah dimana kurang adanya respon positif dari siswa terhadap proses pembelajaran,
selain itu sikap siswa yang tertutup/ tidak terbuka dalam mengemukakan pendapatnya sangat
menyulitkan tewujudnya proses pembelajaran aktif.
2.3 SUBJEK PENELITIAN
Subjek dari penelitian ini adalah Wali Kelas IV dan 25 Siswa SD Yayasan Perguruan
Karya Bunda
2.4 ASSESMENT DATA
Cara yang kami lakukan untuk mengumpulkan dan mengelola data hasil penelitian
adalah dengan cara observasi dan angket.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengisian angket. Disini
penulis meneliti tentang penerapan karakter siswa dalam proses belajar melalui pengisian
angket yang terdiri dari 8 butir soal.
B. Langkah Penelitian
Langkah penelitian yang kami lakukan ini terbagi ke dalam dua tahapan tindakan, yaitu
tahap perencanaan (planning),Penugasan praktik.
Secara prosedural dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1) Membuat rencana kegiatan yang akan dipraktikkan.
2) Menyiapkan angket

2. Tahap Pelaksanaan / penugasan praktik


Dalam tahap ini, kami menjalankan tugas yang telah direncanakan di tahap perencanaan,
yakni pembukaan dengan memperkenalkan diri, pemberian angket, ice breaking, dan
yang terakhir penutup.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
data dalam suatu penelitian. Subjek penelitian kali ini yaitu 25 siswa SD Perguruan Karya
Bunda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah
mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa
pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan
gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
dengan cara observasi, dan dokumentasi.

1. Observasi
Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan
sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Adapun
jenis-jenis Observasi tersebut diantaranya yaitu observasi terstruktur, observasi tak

6
terstruktur, observasi partisipan, dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini, sesuai
dengan objek penelitian maka, peneliti memilih observasi partisipan. Observasi partisipan
yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang
dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan mengamati dan
mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan mengamati kegiatan-kegiatan
yang sedang dilakukan siswa di SD Karya Bunda.

2. Dokumentasi
Dokumen menurut Sugiyono, (2009:240) merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data
mengenai kegiatan yang berlangsung di SD Karya Bunda. Hasil penelitian dari observasi dan
wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto dan data.

7
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi awal dan dilanjutkan dengan proses pengambilan data


penelitian di SD Yayasan Perguruan Karya Bunda, peneliti menemukan bahwa di SD ini
telah mencanangkan pendidikan karakter meskipun pada pelaksanaannya belum sesuai
dengan yang diharapkan.

Pendidikan karakter di SD Yayasan Perguruan Karya Bunda sudah diterapkan sejak


dulu, akan tetapi lebih ditekankan sejak adanya kurikulum 2013 karena aspek-aspek
pendidikan karakter masuk kedalam penilaian raport.

Dalam menerapkan pendidikan karakter siswa di sekolah, guru tidak menggunakan


strategi khusus ataupun metode khusus melainkan dengan cara sebagai berikut : pertama,
guru memberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai arti pendidikan karakter pada setiap
pembelajaran di kelas.kedua,guru melakukan pengawasan terhadap siswanya mengenai
pendidikan karakter di lingkungan sekolah, jika ada siswa yang belum bisa menerapkan
pendidikan karakter maka langkah awal guru menegur dan melakuan komunikasi terhaadap
siswa yang melanggar, kemudian jika siswa tetap melakukan pelanggaran secara berulang-
ulang maka guru harus memberikan sanksi.

Penilaian pendidikan karakter di SD Yayasan Perguruan Karya Bunda merupakan


salah satu hal yang penting karena mempengaruhi kelulusan siswanya. Penerapan pendidikan
karakter pada siswa tidak selamanya berjalan dengan lancar melainkan mengalami beberapa
kendala seperti faktor internal siswa itu sendiri, yaitu siswa masih ada yang kurang antusias
untuk menerapkan pendidikan karakter tersebut. Kemudian faktor eksternal atau guru, yaitu
pengawasan guru dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah, yaituadanya niatan dari
guru untuk mengimplementasikan serta karena adanya Kurikulum 2013.

Dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah seperti yang ada di SD Yayasan


Perguruan Karya Bunda sangat membantu pembentukan karakter yang dimiliki oleh peserta
didik. Pendidikan di sekolah adalah faktor pendukung penentu karakter seorang anak apabila
dilingkungan keluarganya kurang mendapat dukungan untuk membentuk karakter anak
tersebut.

8
Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan
sehari-hari.

Berdasarkan hasil penilaian dari angket yang diisi oleh 25 siswa kelas IV SD Yayasan
Perguruan Karya Bunda, dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum paham tentang
pendidikan karakter tersebut meskipun sebelumnya guru mata pelajaran telah
menjelaskannya. Selain itu siswa belum sepenuhnya jujur dalam mengisi angket karna pada
kenyataannya hasil angket berbeda dari hasil observasi. Hal tersebut dapat menjadi contoh
bahwa pendidikan karakter belum sepenuhnya dijalankan oleh siswa di SD Yayasan
Perguruan Karya Bunda.

9
BAB V

PENUTUP

A Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
seolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia/insan kamil.

Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan termasuk


komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan
penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana,pembiayaan, dan etos kerja
seluruh warga dan lingkungan sekolah. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan
mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang,
sesuai standar kompetensi lulusan.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan/ penerapan pendidikan karakter di SD Yayasan Perguruan Karya Bunda belum
berjalan lancar karena ada kendala- kendala yang muncul baik dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Penerapan pendidikan karakter belum sepenuhnya digalakkan meskipun
pendidikan karakter itu sendiri harus dibuat dalam raport sesuai dengan Kurikulum 2013.

B. Saran

Menurut kami, pendidikan karakter harus digalakkan, di laksanakan dan di bangun di


sekolah, maupun di berbagai bidang, karena pendidikan karakter sangat penting dalam
mewujudkan generasi bangsa yang berpendidikan dan berkarakter serta berdaulat terhadap
bangsa dan negara. Untuk pelaksanaan pendidikan karakter di SD Yayasan Perguruan Karya
Bunda, kami sarankan agar pihak sekolah yakni guru lebih memperhatikan perkembangan
dan meningkatkan karakter siswa dan sebaiknya guru menggunakan metode atau strategi
belajar khusus dengan memasukkan pendidikan karakter di setiap materi pembelajaran agar
anak didik tahu bagaimana pentingnya pendidikan karakter .

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai