Pendidikan Berkarakter
Kelas : XI-B
Absen : 36
Fax-031-8928255
Web www.sman4sda.sch.id
E-mail smanivsidoarjo@yahoo.com
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “Pendidikan Berkarakter”,
telah selesai dibuat pada tanggal 27 April 2023, yang disusun oleh :
Kelas : XI-B
Absen : 36
Salam sejahtera
Segala puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan kepada
hamba-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah sederhana ini sampai
selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, pembuatan makalah ini tidak
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagaipihak.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi positif
untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Sekali lagi, terima kasih yang
sebesar-besarnya atas semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat menerima saran dan masukan
dari pembaca agar penulis bisa menyempurnakan makalah yang penulis buat kedepannya.
Sidoarjo, 30 April 2023
ABSTRAK
Karakter bisa di artikan bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai nilai dalam
bentuk akhlak,moral,dan tingkah laku yang baik,sehingga orang yang berprilaku kurang baik
bisa di katakan memiliki karakter yang buruk.Oleh karena itu dalam pendidikan karakter di
lingkungan sekolah di perlukan kesadaran dari berbagai pihak seperti antara guru dan siswa
untuk memulai dan melakukan pembiasaan.
PENDAHULUAN
1.Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memperluas pengetahuan
tentang penerapan pendidikan karakter siswa SMAN 4 Sidoarjo dan sejauh mana
pengaruh pendidikan karakter di SMAN 4 Sidoarjo.
2.Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ataupun
proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sedangkan karakter bisa disebut juga karakteristik. Untuk menunjukkan eksistensi dirinya
manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.
Sedangkan menurut Suyanto, mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, bangsa atau negara.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti,
menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat
diterapkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, ataupun negara.
1. Pengaruh budaya luar. Hal ini memang tidak dapat dimungkiri lagi. Banyak
budaya luar yang masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di
kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter
bangsa Indoensia.
2. Minimnya pengetahuan agama. Ini hal penting yang harus ditanamkan pada
diri masing-masing karena agama merupakan tuntunan dasar supaya tidak
salah dalam melakukan setiap tindakan. Jika fondasi agama kuat, yakinlah
kejahatan di Indonesia dapat diminimalkan.
3. Salahnya sistem pendidikan kita. Terjadinya kerusakan moral di kalangan
pelajar dan generasi muda sebagaimana disebutkan di atas, karena tidak
efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral.
Kerusakan karakter siswa siswi di SMAN 4 SIDOARJO harus ada upaya untuk
mengatasinya. Berikut menurut penulis hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2023 dan penelitian
pada karya ilmiah ini dilakukan di SMAN 4 Negeri Sidoarjo Jalan Raya Suko, Suko,
Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Penelitian karya ilmiah “Pendidikan Berkarakter” ini menggunakan metode penelitian secara
kuantitatif, yaitu penulis memberikan kuesioner kepada beberapa siswa yang terlihat sering
melakukan kegiatan negatif tersebut di lingkungan SMA Negeri 4 Sidoarjo. Berdasarkan
KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya.
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Hal
ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas. Penelitian kuantitatif
cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan
bermaksud untuk menguji hipotesis.
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting, sumber
data primer dari SMAN 4 Sidoarjo dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi,dan menggunakan tabel kuisioner
Menurut Sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
BAB IV
PEMBAHASAN
a) Visi
Berprestasi dalam bidang keagamaan dan budi pekerti luhur
b) Misi
Melihat dari visi dan misi SMAN 4 Sidoarjo sangat memperhatikan nilai-nilai
karakter yang akan tertanam dan menjadi bekal untuk hari ini dan masa depan. Nilai-nilai
karakter tersebut diintegrasikan terhadap aturan dan kegiatan pembelajaran serta kegiatan
ekstrakurikuler.
SMAN 4 Sidoarjo mempunyai cita-cita dalam mencetak siswa yang berkualitas dan
berkarakter. Untuk itu,mulai dari input – process – output memerlukan perhatian yang
serius.Rekrutmen para calon siswa dilaksanakan secara selektif dengan dasar pertimbangan
kualitas akhlak secara balance,begitu juga dalam proses pendidikan, sarana dan prasarana.
Dengan demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang sesuai dengan cita-cita lembaga
yang berkarakter.
Secara umum, internalisasi karakter dilakukan secara optimal. Setiap hari siswa
diberikan pengarahan dan bimbingan karakter oleh wali kelasnya. Hal tersebut dilakukan
secara rutin setiap hari melalui kegiatan pembelajaran
Tabel 1.1
Tidak mencontek saat ujian
Pernyataan F Presentase
Selalu - 0%
Sering - 0%
Jarang 6 60%
Tidak pernah 4 30%
Dari data di atas membuktikan bahwa siswa masih memiliki karakter mencontek saat
ujian.Dengan di buktikan sebanyak 60% siswa jarang mencontek dan 30% siswa tidak pernah
mencontek.
Tabel 1.2
Menyampaikan pendapat dengan sopan
Pernyataan F Presentase
Selalu 9 90%
Sering 1 10%
Jarang - 0%
Tidak pernah - 0%
Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter sopan saat menyampaikan
pendapat pada guru.Dengan dibuktikan sebanyak 90% siswa selalu menyampaikan pendapat
dengan sopan.
Tabel 1.3
Menggunakan atribut sekolah secara lengkap
Pernyataan F Presentase
Selalu 3 30%
Sering - 0%
Jarang 6 60%
Tidak pernah 1 10%
Dari data di atas membuktikan siswa masih memiliki karakter tidak memakai atribut
sekolah dengan lengkap.Dengan di buktikan sebanyak 60% siswa jarang menggunakan
atribut sekolah dengan lengkap,30% siswa selalu menggunakan atribut sekolah dengan
lengkap,dan 10% siswa tidak pernah menggunakan atribut sekolah dengan lengkap.
Tabel 1.4
Melakukan kegiatan akademis dengan tanggungjawab
Pernyataan F Presentase
Selalu 8 80%
Sering - 0%
Jarang 2 20%
Tidak pernah - 0%
Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter bertanggung jawab atas
kegiatan akademis nya.Dengan di buktikan 80% siswa bertanggung jawab atas kegiatan
akademis dan 20% siswa jarang bertanggung jawab dengan kegiatan akademis nya.
Tabel 1.5
Mematuhi peraturan sekolah
Pernyataan F Presentase
Selalu 7 70%
Sering - 0%
Jarang 3 30%
Tidak pernah - 0%
Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter yang mematuhi setiap
peraturan di sekolah.Dengan si buktikan 70% siswa selalu mematuhi peraturan sekolah dan
30% siswa jarang mematuhi peraturan sekolah.
BAB V
PENUTUP
4.4 Kesimpulan
Dari uraian hasil penelitian yang sudah dilakukan,maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah penelitian,bahwa:
a. Dengan melaksanakan apa yang sudah tertera pada visi misi SMAN 4 Sidoarjo
yaitu melaksanakan berbagai program seperti “SMANIVDA
BERKARAKTER”dan”LITERASI SMANIVDA” diharapkan dapat
mengatasi masalah rusaknya katakan siswa SMA.
b. Banyaknya pengaruh dari pergaulan yang salah, pengetahuan agama yang
kurang bisa merusak karakter seseorang jika tidak di atasi dengan memperkuat
ilmu agama,mulai bertanggung jawab dengan hal hal yang sudah di percaya
kan,dan menyaring hal negatif yang ada di dalam pergaulan.
4.5 Implikasi
4.6 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis paparkan, maka ada beberapa
saran yang perlu disampaikan penulis mengenai implementasi pendidikan karakter
dan pengaruhnya terhadap perilaku akademik siswa. Adapun saran-sarannya
adalah sebagi berikut:
Pihak sekolah kiranya harus meningkatkan ranah afektif dan
psikomotorik.
Kepada guru hendaknya dalam implementasi pendidikan karakter kondisi
anak didik, sarana prasarana dan kelebihan serta kekurangan metode
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pendidikan-karakter-pengertian-nilai-dan-
implementasinya
https://umsu.ac.id/pendidikan-karakter-manfaat-dan-nilai/
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-
tujuan-dan-urgensinya
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam-
menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas
https://www.sman4sda.sch.id/visi-misi
http://sma4sidoarjo.blogspot.com/2008/01/visi-dan-misi-sekolah.html?m=1
https://pintek.id/blog/pendidikan-berkarakter/
https://www.bola.com/ragam/read/4955535/pengertian-pendidikan-karakter-menurut-
para-ahli-fungsi-tujuan-dan-nilainya
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=814196
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/2752