Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Pendidikan Berkarakter

Nama : Xaviero Edward Hahiyari

Kelas : XI-B

Absen : 36

SMA NEGERI 4 SIDOARJO

Jalan Raya Suko, Sidoarjo Telepon 031-8966365

Fax-031-8928255

Web www.sman4sda.sch.id

E-mail smanivsidoarjo@yahoo.com
LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “Pendidikan Berkarakter”,
telah selesai dibuat pada tanggal 27 April 2023, yang disusun oleh :

Nama : Xaviero Edward Hahiyari

Kelas : XI-B

Absen : 36

Menyetujui, Sidoarjo, 30 April 2023

Guru Pembimbing Kepala Sekolah

Iwan Setyo Nugroho, M.Pd Dr. Imam Jawahir, S.Pd., MM


KATA PENGANTAR

Salam sejahtera

Segala puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan kepada
hamba-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah sederhana ini sampai
selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, pembuatan makalah ini tidak
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagaipihak.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi positif
untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Sekali lagi, terima kasih yang
sebesar-besarnya atas semua dukungan dan bantuan yang telah diberikan. Makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat menerima saran dan masukan
dari pembaca agar penulis bisa menyempurnakan makalah yang penulis buat kedepannya.
Sidoarjo, 30 April 2023

ABSTRAK

Karakter bisa di artikan bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai nilai dalam
bentuk akhlak,moral,dan tingkah laku yang baik,sehingga orang yang berprilaku kurang baik
bisa di katakan memiliki karakter yang buruk.Oleh karena itu dalam pendidikan karakter di
lingkungan sekolah di perlukan kesadaran dari berbagai pihak seperti antara guru dan siswa
untuk memulai dan melakukan pembiasaan.

Pendidikan berperan kuat dalam pembentukan karakter suatu masyarakat. Penelitian


mengenai buku teks pada penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai pendidikan karakter
kompetensi berbicara.Masalah yang di kaji dalam penelitian ini adalah nilai nilai pendidikan
karakter apa saja yang di kembangkan pada komunikasi antara guru dan siswa.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan karakter tentunya sangat penting untuk generasi muda,karena generasi


muda akan menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan suatu bangsa.Maka dari itu sebagai
penerus bangsa generasi muda di harapkan bisa menjadi teladan baik secara sikap dan tingkah
laku.Generasi muda bukan hanya harus pintar secara elektual saja namun di harapkan juga
memiliki moral yang baik.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (Hasbullah,2012:307). Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang cakap,mandiri, kreatif,dan
berakhlak mulia.
Tujuan dan fungsi pendidikan karakter di Indonesia sudah sangat baik,akan tetapi
realitanya masih banyak generasi muda yang kurang berkarakter dan rendahnya akhlak yang
dimilik oleh generasi muda penerus bangsa.
Pendidikan karakter merupakan proses membentuk nilai nilai positif yang di lakukan
dengan cara membangun akhlak dan moral.Dengan itu di harapkan terbentuknya manusia
yang memiliki akhlak dan moral yang baik yang di mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),sampai jenjang yang lebih tinggi.
Permasalahan sosial yang terjadi di SMAN 4 Sidoarjo menyatakan bahwa masih
banyak siswa yang melanggar aturan sekolah seperti menentang perkataan guru,bolos
sekolah,dan tidak menggunakan atribut sekolah yang lengkap.
Hal ini seiring kecenderungan bahwa seorang remaja Sekolah Menengah Atas/SMA
yang sedang mencari identitas diri, selalu mencari hal baru, ditambah lagi dengan pengaruh
pergaulan yang kuat memengaruhi generasi muda kita.Hal ini dapat membuat mereka
terjerumus lebih dalam kepada hal-hal negatif.
Realitas ini pada akhirnya mengunggah penulis melalui karya tulis ilmiah ini untuk
kembali menghidupkan nilai-nilai pendidikan karakter yang dirasa saat ini mulai tergerus
oleh laju arus globalisasi dan modernisasi yang tak terbendung lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan,maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
 Apa yang menjadi alasan kurang nya karakter siswa SMAN 4 Sidoarjo?
 Bagaimana cara membentuk sebuah karakter siswa yang berakhlak dan
bermoral mulia?
 Bagaimana cara mengatasi berbagai permasalahan yang menyangkut
rusaknya karakter di kalangan remaja?
1.3 Manfaat

Berdasarkan latar belakang yang di uraikan,maka dapat disimpulkan manfaat sebagai


berikut:

 Menjelaskan tentang pentingya pendidikan karakter dan penyebab


rusaknya karakter serta bagaimana cara mengatasinya.

1.5 Ruang Lingkup


Penelitian di lakukan dengan studi kasus,data di ambil melalui kuisioner yang di
berikan pada siswa SMAN 4 Ssidoarjo.Data ini di ambil di luar jam pembelajaran

1.6 Manfaat Penelitian


Kegiatan penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
berikut beberapa manfaatnya:

1.Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memperluas pengetahuan
tentang penerapan pendidikan karakter siswa SMAN 4 Sidoarjo dan sejauh mana
pengaruh pendidikan karakter di SMAN 4 Sidoarjo.

2.Manfaat Praktis

a. Bagi pendidik (Guru)


Manfaat bagi guru pendidikan khususnya di SMAN 4 Sidoarjo, penelitian ini
diharapkan berguna untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran tidak hanya
memberikan pembelajaran tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan
pembelajaran hal hal positif (karakter) sehingga dapat menghasilkan siswa
yang tidak hanya cerdas dalam akademis tetapi juga memiliki akhlak dan
moral yang baik.
b. Bagi Siswa
Di harapkan dengan adanya penelitian ini bisa menambah pemahaman kepada
siswa bahwa keberhasilan dalam pendidikan tidak hanya secara intelektual
tetapi juga harus memiliki karakter yang baik.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar ataupun
proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Sedangkan karakter bisa disebut juga karakteristik. Untuk menunjukkan eksistensi dirinya
manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.

Pengertian pendidikan karakter menurut Lickona. Pendidikan karakter dapat didefinisikan


sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk memengaruhi karakter siswa.

Sedangkan menurut Suyanto, mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan
keluarga, masyarakat, bangsa atau negara.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengerti,
menerapkan, dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ciri khas yang dapat
diterapkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, ataupun negara.

2.2 Penyebab Rusaknya Karakter Siswa

Berikut beberapa penyebab rusaknya karakter siswa:

1. Pengaruh budaya luar. Hal ini memang tidak dapat dimungkiri lagi. Banyak
budaya luar yang masuk ke Indonesia dan mungkin sudah menjadi budaya di
kalangan remaja, akan tetapi hal tersebut belum tentu sesuai dengan karakter
bangsa Indoensia.
2. Minimnya pengetahuan agama. Ini hal penting yang harus ditanamkan pada
diri masing-masing karena agama merupakan tuntunan dasar supaya tidak
salah dalam melakukan setiap tindakan. Jika fondasi agama kuat, yakinlah
kejahatan di Indonesia dapat diminimalkan.
3. Salahnya sistem pendidikan kita. Terjadinya kerusakan moral di kalangan
pelajar dan generasi muda sebagaimana disebutkan di atas, karena tidak
efektifnya keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pembinaan moral.

2.3 Cara Mengatasi Kerusakan Karakter pada Diri Remaja

Kerusakan karakter siswa siswi di SMAN 4 SIDOARJO harus ada upaya untuk
mengatasinya. Berikut menurut penulis hal-hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal
tersebut:

1. Memperkuat pengetahuan soal agama


2. Mewujudkan lingkungan yang religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan maupun
lingkungan pergaulan.
3. Menumbuhkan tanggung jawab terhadap sesuatu yang sudah di berikan dengan terus
berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan bermasyarakat baik di lingkup sekolah, keluarga dan lingkungan luar.
,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat

Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2023 dan penelitian
pada karya ilmiah ini dilakukan di SMAN 4 Negeri Sidoarjo Jalan Raya Suko, Suko,
Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian karya ilmiah “Pendidikan Berkarakter” ini menggunakan metode penelitian secara
kuantitatif, yaitu penulis memberikan kuesioner kepada beberapa siswa yang terlihat sering
melakukan kegiatan negatif tersebut di lingkungan SMA Negeri 4 Sidoarjo. Berdasarkan
KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya.

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Hal
ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas. Penelitian kuantitatif
cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan
bermaksud untuk menguji hipotesis.

3.4 instrumen Penelitian

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan perencana, pelaksana


pengumpul data, analisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Oleh
karena itu yang menjadi instrument penelitian adalah peneliti itu sendiri (Human instrument).

Pedoman Observasi Pendidikan Karakter di SMAN 4 Sidoarjo


No. Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak
pernah
1. Tidak mencontek
saat ujian
2. Menyampaikan
pendapat dengan
sopan
3. Menggunakan
atribut sekolah
secara lengkap
4. Melakukan kegiatan
akademis dengan
tanggungjawab
5. Mematuhi peraturan
sekolah

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting, sumber
data primer dari SMAN 4 Sidoarjo dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi,dan menggunakan tabel kuisioner

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Visi Misi SMAN 4 Sidoarjo

a) Visi
Berprestasi dalam bidang keagamaan dan budi pekerti luhur
b) Misi

1. Membudayakan Kegiatan Religi Dalam Satuan Pendidikan Demi Terwujudnya Insan


Berpribadian Luhur Melalui Program "Spirit SMANIVDA", Spirit merupakan
akronim dari spiritual, Potensial, Intelektual, Religius, Ikhlas dan Taqwa.
2. Meningkatkan Peran Serta Seluruh Warga Satuan Pendidikan Untuk Menghasilkan
Siswa  Yang Berbudi Pekerti Luhur Melalui Program “ SPIRIT SMANIVDA “
3. Melaksanakan Gerakan Pendidikan Karakter Di SMA Negeri 4 Sidoarjo Dengan
Melibatkan Seluruh Civitas Akademika Melalui Program “SMANIVDA
BERKARAKTER” Dan “LITERASI SMANIVDA” Yang Dilaksanakan Setiap Hari ,
Serta “PEKAN SMANIVDA” Dalam Kegiatan Tengah Semester Untuk
Menghasilkan Siswa Cerdas Secara Emosional Dan Mencapai Perilaku  (Jujur,
Disiplin, Cinta Tanah Air ) .

4.2 Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter di SMAN 4 Sidoarjo

Melihat dari visi dan misi SMAN 4 Sidoarjo sangat memperhatikan nilai-nilai
karakter yang akan tertanam dan menjadi bekal untuk hari ini dan masa depan. Nilai-nilai
karakter tersebut diintegrasikan terhadap aturan dan kegiatan pembelajaran serta kegiatan
ekstrakurikuler.

SMAN 4 Sidoarjo mempunyai cita-cita dalam mencetak siswa yang berkualitas dan
berkarakter. Untuk itu,mulai dari input – process – output memerlukan perhatian yang
serius.Rekrutmen para calon siswa dilaksanakan secara selektif dengan dasar pertimbangan
kualitas akhlak secara balance,begitu juga dalam proses pendidikan, sarana dan prasarana.
Dengan demikian, sekolah akan menghasilkan siswa yang sesuai dengan cita-cita lembaga
yang berkarakter.

Secara umum, internalisasi karakter dilakukan secara optimal. Setiap hari siswa
diberikan pengarahan dan bimbingan karakter oleh wali kelasnya. Hal tersebut dilakukan
secara rutin setiap hari melalui kegiatan pembelajaran

4.3 Deskripsi Data


Setelah penulis menyebarkan tabel kuisioner ke beberapa siswa,maka penulis
mendapat data sebagai berikut:

Tabel 1.1
Tidak mencontek saat ujian

Pernyataan F Presentase
Selalu - 0%
Sering - 0%
Jarang 6 60%
Tidak pernah 4 30%

Dari data di atas membuktikan bahwa siswa masih memiliki karakter mencontek saat
ujian.Dengan di buktikan sebanyak 60% siswa jarang mencontek dan 30% siswa tidak pernah
mencontek.

Tabel 1.2
Menyampaikan pendapat dengan sopan

Pernyataan F Presentase
Selalu 9 90%
Sering 1 10%
Jarang - 0%
Tidak pernah - 0%
Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter sopan saat menyampaikan
pendapat pada guru.Dengan dibuktikan sebanyak 90% siswa selalu menyampaikan pendapat
dengan sopan.

Tabel 1.3
Menggunakan atribut sekolah secara lengkap

Pernyataan F Presentase
Selalu 3 30%
Sering - 0%
Jarang 6 60%
Tidak pernah 1 10%

Dari data di atas membuktikan siswa masih memiliki karakter tidak memakai atribut
sekolah dengan lengkap.Dengan di buktikan sebanyak 60% siswa jarang menggunakan
atribut sekolah dengan lengkap,30% siswa selalu menggunakan atribut sekolah dengan
lengkap,dan 10% siswa tidak pernah menggunakan atribut sekolah dengan lengkap.

Tabel 1.4
Melakukan kegiatan akademis dengan tanggungjawab

Pernyataan F Presentase
Selalu 8 80%
Sering - 0%
Jarang 2 20%
Tidak pernah - 0%
Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter bertanggung jawab atas
kegiatan akademis nya.Dengan di buktikan 80% siswa bertanggung jawab atas kegiatan
akademis dan 20% siswa jarang bertanggung jawab dengan kegiatan akademis nya.

Tabel 1.5
Mematuhi peraturan sekolah

Pernyataan F Presentase
Selalu 7 70%
Sering - 0%
Jarang 3 30%
Tidak pernah - 0%

Dari data di atas membuktikan siswa memiliki karakter yang mematuhi setiap
peraturan di sekolah.Dengan si buktikan 70% siswa selalu mematuhi peraturan sekolah dan
30% siswa jarang mematuhi peraturan sekolah.
BAB V

PENUTUP

4.4 Kesimpulan

Dari uraian hasil penelitian yang sudah dilakukan,maka penulis dapat menarik
beberapa kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah penelitian,bahwa:

a. Dengan melaksanakan apa yang sudah tertera pada visi misi SMAN 4 Sidoarjo
yaitu melaksanakan berbagai program seperti “SMANIVDA
BERKARAKTER”dan”LITERASI SMANIVDA” diharapkan dapat
mengatasi masalah rusaknya katakan siswa SMA.
b. Banyaknya pengaruh dari pergaulan yang salah, pengetahuan agama yang
kurang bisa merusak karakter seseorang jika tidak di atasi dengan memperkuat
ilmu agama,mulai bertanggung jawab dengan hal hal yang sudah di percaya
kan,dan menyaring hal negatif yang ada di dalam pergaulan.

4.5 Implikasi

1) Perlu adanya pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang


memadai, agar implementasi pendidikan karakter dapat terlaksana dengan
baik.
2) Perlu adanya pembinaan dan pengawasan secara intensif kepada guru
sebagai pendidik dalam proses implementasi pendidikan karakter agar
dapat lebih efektif dan efisien.

4.6 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis paparkan, maka ada beberapa
saran yang perlu disampaikan penulis mengenai implementasi pendidikan karakter
dan pengaruhnya terhadap perilaku akademik siswa. Adapun saran-sarannya
adalah sebagi berikut:
 Pihak sekolah kiranya harus meningkatkan ranah afektif dan
psikomotorik.
 Kepada guru hendaknya dalam implementasi pendidikan karakter kondisi
anak didik, sarana prasarana dan kelebihan serta kekurangan metode
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/pendidikan-karakter-pengertian-nilai-dan-
implementasinya

https://umsu.ac.id/pendidikan-karakter-manfaat-dan-nilai/

https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-
tujuan-dan-urgensinya

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam-
menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas

https://www.sman4sda.sch.id/visi-misi

http://sma4sidoarjo.blogspot.com/2008/01/visi-dan-misi-sekolah.html?m=1

https://pintek.id/blog/pendidikan-berkarakter/

https://www.bola.com/ragam/read/4955535/pengertian-pendidikan-karakter-menurut-
para-ahli-fungsi-tujuan-dan-nilainya
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=814196

https://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/view/2752

Anda mungkin juga menyukai