TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebuah proses belajar mempunyai
unsur-unsur yang penting di dalamnya yang berpengaruh terhadap hasil belajar itu
sendiri. Dalam suatu proses belajar pasti ada hambatan-hambatan dan masalah yang
cara atau metode. Salah satunya adalah dengan cara menguasai keterampilan -
keterampilan belajar.
dengan menguasai keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana cara belajar
yang baik sehingga menjadi lebih bertanggungjawab terhadap cara belajarnya karena
keterampilan belajar, akan menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
pengembangan diri siswa yang menjadi tujuan dari pelayanan bimbingan dan
konseling.
Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang membantu siswa
belajar, serta berbagi aspek tujuan kegiatan belajar lainnya adalah melalui layanan
adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat
melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian
pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga
tidak sapat dikatakan terampil (Soemarjadi, 1991:2). Sedangkan Surya (1992: 28)
Dalam memperoleh keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana cara belajar
belajar mengajar yang diberikan oleh guru mata pelajaran tertentu, dan ada pula yang
diperoleh siswa melalui guru pembimbing yang disebut layanan bimbingan dan
konseling (BK). Secara formal layanan bimbingan dan konseling adalah salah satu
dari keberhasilan program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan dan
konseling pada khususnya adalah pada saat siswa berhasil dalam bidang akademik
mengembangkan diri dan merencanakan masa depan serta memiliki keterampilan yang
dalam aspek terpenting dalam belajar; pertama untuk lebih memahami konsep belajar
untuk belajar, dan yang kedua menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada
aplikasi nyata dalam aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar, training,
akademik.
Telaah pustaka yang digunakan oleh penulis yaitu dari jurnal jurnal yang
yang di ajarkan oleh ibu dosen pengampu mata kuliah psikologi ini.
BAB III
A. Metode Pelaksanaan
tersebut adalah dengan metode mengutip dari beberapa jurnal mengenai cara
beberapa ide – ide pokok atau cara – cara yang dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan belajar siswa. Dimulai dari faktornya, jenis – jenis bahkan cara/solusi
B. Gambaran Umum
Dalam hal ini siswa perlu diberi perlakuan agar timbul motivasi belajar pada diri
siswa yaitu diciptakan suatu kondisi tertentu sehingga siswa tergerakkan untuk belajar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor baik dari dalam diri
siswa maupun dari luar misalnya keluarga, lingkungan sekolah, masyarakat dan
terutama guru. Salah satunya persepsi dari masyarakat terhadap matematika bahwa
matematika itu sulit juga berdampak terhadap motivasi siswa terhadap pembelajaran
matematika. Selain itu, faktor utama yang mempengaruhi motivasi adalah guru. Model
Berdasarkan dari hasil jurnal yang ada, faktor yang membuat seorang siswa
tidak menyukai mata pelajaran matematika terjadi dari faktor dalam dirinya yang
mengatakan sulit dan bosan jika sudah ditanamkan dalam diri sulit, maka siswa
menjadi tidak peduli dengan apa yang disampaikan guru dan tidak mengikuti mata
yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika. Dalam hal ini, guru harus
mampu meningkatkan motivasi dalam pembelajaran matematika dengan menyajikan
bersifat kontekstual dan menyarankan strategi belajar yang bervariasi serta memastikan
bahwa siswa dapat menerapkan informasi yang luas. Dengan pembelajaran ini,
sistem, seperti dewan sekolah dan tata usaha (TU), orangtua dan wali,
part – time
dan sekolah
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar si pelajar
Hadiah
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
Saingan/kompetisi
Memberi ulangan
Para siswa akan lebih giat belajar jika mengetahui akan adanya ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
Mengetahui hasil
grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk
Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan segala kegiatan yang
tanpa maksud.
Minat
karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat
Tujuan
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
tersebut adalah :
dan menggunakan rasa ingin tahu sebagai motif untuk belajar. Salah
satunya dengan memberikan siswa stimulus yang baru tapi tidak terlalu
bertahap.
Percaya diri
Konsep percaya diri dapat diterapkan untuk belajar siswa. Siswa yang
Sikap
dinilai melalui sikap tetapi sikap merupakan salah satu hal yang penting.
Kebutuhan
siswa pada tingkatan tinggi. Siswa tidak akan siap untuk belajar jika
suatu hal belum tentu cukup. Guru tidak boleh hanya memberikan
menangkap ikan akan lebih baik daripada memberikan ikan untuk lauk
Motivator eksternal
yang relevan dengan kebutuhan dan minat siswa. Sikap guru tehadap
peran model pembelajaran yang baik untuk siswa, sehingga sikap siswa
diketahui siswa, sehingga siswa cenderung termotivasi karena mereka merasa bisa
terlebih dahulu. Dalam memberikan tugas/pekerjaan rumah mulailah dari soal yang
usaha dari siswa sekecil apapun usaha siswa karena hal itu menunjukkan bahwa siswa
mengetahui hasil usaha/prestasinya serta dijadikan sebagai motivasi agar prestasi siswa
Belajar adalah suatu proses yang selalu dilakukan manusia baik yang disadari
maupun yang tidak yang disadari yang dilakukan setiap saat yang diharapkan
cenderung berkaitan dengan materi yang berada di sekolah dengan tingkatan tertentu
sesuai jenjangnya.
Dalam belajar, diharapkan akan adanya sebuah hasil yang positif, dengan begitu
dengan baik, dengan caranya sendiri untuk mencapai suatu keberhasilan belajar.
belajar. Seseorang yang memiliki niat yang kuat dalam dirinya untuk belajar cenderung
akan memiliki keterampilan belajar yang tinggi pula. Selain itu, lingkungan siswa juga
bergaul/ditempatkan pada lingkungan yang negatif, dengan sendirinya siswa itu akan
belajar juga turut mempengaruhi keterampilan belajar seseorang. Dirinya akan lebih
mudah belajar ketika menggunakan gaya belajar yang sudah tertanam dalam dirinya.
sekali saja melainkan bertahap sedikit demi sedikit kemudian setelah keterampilan
belajar itu terbentuk, keterampilan belajar harus tetap diasah dengan mengikuti
pembelajaran secara terus – menerus karena sejatinya kita sebagai manusia harus
sebaiknya menanamkan niat pada peserta didiknya agar siswa tersebut mau diarahkan
untuk membentuk keterampilan belajar dalam diri peserta didik. Guru juga harus
mampu mengarahkan siswa untuk tetap berada pada lingkungan yang positif agar
siswa tersebut tidak kehilangan keterampilan belajarnya. Selain itu, guru harus melatih
para siswanya dan mengajarkan siswa/melatih siswa secara berulang agar siswa lebih
paham lagi mengenai suatu materi dan menerapkan cara belajar yang baik.
Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda – beda, menurut kami sebaiknya
belajarnya agar dapat dengan mudah memahami suatu materi dengan pemahaman
berupa soal maupun pembahasan yang berkaitan dengan materi agar siswa lebih
paham lagi dengan materi yang diajarkan dan keterampilannya dalam belajar terus
meningkat.