Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON KOGNITIF PENILAIAN NON TES

PENGEMBANGAN
PSIKOLOGI KEPENDIDIKAN INSTRUMEN NON KOGNITIF
PENILAIAN NON TES
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MK. PSIKOLOGI
KEPENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Sendiana br Ginting (7202441002)

Keysya Tarigan (7203141019)

Beatrice Karolinska (7203341013)

Fransisco Hutagalung (7203341001)

DOSEN PENGAMPU : ROSMALA DEWI, M.Pd.,Kons,.Dr.Prof

S-1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
A. KONSEP

1. Kejujuran
Menurut Albert (2011:5) kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan sebuah
informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran, kejujuran tidaklah selalu tepat arti
harfiahnya, dalam arti memiliki batasan-batasan dan lebih bersifat kondisional dalam
aplikasinya sepanjang tidak keluar dari tujuan dan makna dasar. Sedangkan menurut Saydan
(2000) Kejujuran adalah keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan.
Saydan (2000), menyatakan ciri-ciri kejujuran yaitu :
a) selalu melakukan tugas dengan penuh keikhlasan tanpa merasa dipaksa
b) tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya
c) melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya
2. Tanggung Jawab
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tanggung jawab adalah kewajiban
menanggung segala sesuatunya bila terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, dan
diperkarakan. (KBBI, 2005: 1139). Mustari (2011:21) berpendapat bahwa tanggung jawab
adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang
seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan.
Sependapat dengan Mustari, Daryanto (2013: 142) menyatakan bahwa tanggung
jawab adalah sikap dan perilaku untuk melaksnakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya
dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara
dan tuhan yang Maha Yang Maha Esa.
Sukanto, (Mustari, 2011:23) mengemukakan bahwa tanggung jawab yang hendaknya ada
pada manusia adalah:
1) Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah membeikan kehidupan dengan cara takut
kepada-Nya, bersyukur dan memohon petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab
kepada Tuhan pencipta alam semesta
2) Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan, penindasan dan
perlakuan kejam dari manapun datangnya
3) Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan dalam mencari nafkah,.
Ataupun sebaliknya dari bersifat kekuarangan ekonomi.
4) Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga
5) Tanggung jawab terhadap sosial kepada masyarakat sekitar
6) Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan menyetujui
pendapat umum ataupun patuh secara membuta terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring
segala informasi untuk dipilih, mana yang berguna dan mana yang merugikan mereka.
7) Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk kelestarian
lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran
3. Kesantunan

Dalam KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud dengan kesantunan adalah
kehalusan dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya). Sedangkan menurut Zamzani,dkk.
(2010: 2) kesantunan (politeness) merupakan perilaku yang diekspresikan dengan cara yang
baik atau beretika. Kesantunan merupakan fenomena kultural, sehingga apa yang dianggap
santun oleh suatu kultur mungkin tidak demikian halnya dengan kultur yang lain.
Brown dan Levinson (dalam Chaer, 2010:49) teori kesantunan berbahasa itu berkisar
atas nosi muka (face). Semua orang yang rasional punya muka (dalam arti kiasan tentunya);
dan muka itu harus dijaga, dipelihara, dan sebagainya. Ungkapan-ungkapan dalam bahasa
Indonesia seperti kehilangan muka, menyelamatkan muka, dan mukanya jatuh.
Fraser (dalam Chaer, 2010:47) kesantunan adalah properti yang diasosiasikan
dengan tuturan dan di dalam hal ini menurut pendapat si lawan tutur, bahwa si penutur tidak
melampaui hak-haknya atau tidak mengingkari dalam memenuhi kewajibannya.
Penghormatan adalah bagian dari aktivitas yang berfungsi sebagai sarana simbolis untuk
menyatakan penghargaan secara regular.
Zamzani, dkk. (2010: 20) merumuskan beberapa ciri tuturan yang baik berdasarkan
prinsip kesantunan Leech, yakni sebagai berikut.
1) Tuturan yang menguntungkan orang lain
2) Tuturan yang meminimalkan keuntungan bagi diri sendiri.
3) Tuturan yang menghormati orang lain
4) Tuturan yang merendahkan hati sendiri
5) Tuturan yang memaksimalkan kecocokan tuturan dengan orang lain
6) Tuturan yang memaksimalkan rasa simpati pada orang lain
Dalam sebuah tuturan juga diperlukan indikator-indikator untuk mengukur
kesantunan sebuah tuturan, khususnya diksi. Pranowo (2009: 104) memberikan saran agar
tuturan dapat mencerminkan rasa santun, yakni sebagai berikut.
1) Gunakan kata “tolong” untuk meminta bantuan pada orang lain.
2) Gunakan kata “maaf” untuk tuturan yang diperkirakan akan menyinggung perasaan lain.
3) Gunakan kata “terima kasih” sebagai penghormatan atas kebaikan orang lain.
4) Gunakan kata “berkenan” untuk meminta kesediaan orang lain melakukan sesuatu
5) Gunakan kata “beliau” untuk menyebut orang ketiga yang dihormati.
6) Gunakan kata “bapak/ibu” untuk menyapa orang ketiga.

4. Komitmen

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonsia


No.25/KEP/M.PAN/2002 menyatakan pengertian komitmen adalah keteguhan hati, tekad
yang mantap, dan janji untuk melakukan atau mewujudkan sesuatu yang diyakini. Menurut
Spector (2000), secara umum komitmen melibatkan keterikatan individu terhadap
pekerjaannya. Greenberg dan Baron (1995) mengemukakan bahwa komitmen merefleksikan
tingkat identifkasi dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya dan ketidaksediaannya
untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.
5. Kerjasama
Kerjasama merupakan sikap mau melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama
tanpa melihat latar belakang orang yang diajak bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Samani (2012: 118) menyatakan bahwa kerja sama adalah tindakan atau sikap mau bekerja
sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan keuntungnan bersama.
Kerjasama juga menuntut interaksi antara beberapa pihak. Menurut Soerjono Soekanto
(2006: 66) kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Kerjasama menurut Johnson (2011:164) dapat menghilangkan hambatan mental
akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit, sehingga akan mungkin untuk
menemukan kekuatan dan kelemahan diri, belajar menghargai orang lain, mendengarkan
dengan pikiran terbuka, dan membangun persetujian bersama. Kerjasama dalam
menyelesaikan permasalahan dapat membuat sebuah masalah menjadi tantang yang harus
dipecahkan bersama.
B. INSTRUMEN PENILAIAN NON-TES
Penilaian hasil belajar tidak hanya dilakukan dengan tes,tetapi dapat juga dilakukan
melalui alat atau instrumen pengukuran buka tes. Seperti observasi baik berupa check list
maupun rating scale, angket, skala sikap, dan rubrik penilaian. Instrumen untuk memperoleh
informasi hasil belajar non tes terutama digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
berkenaan keterampilan dengan sikap, yaitu aspek yang berhubungan dengan apa yang dapat
dibuat atau dikerjakan oleh siswa dari paa apa yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata
lain, isntrumen seperti itu terutama berhubungan dengan pempilan yang dapat diamati dari
pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan indra.
Instrumen non tes merupakan satu kesatuan dengan instrumen tes, karena hanya mengukur
aspek pengetahuan. (S. Eko Putro Widoyoko, 2014:142).
Penafsiran hasil pengukuran instrumen non tes mengikuti aturan pemberian skor
(scoring) beserta klasifikasi hasil penilaian. Instrumen pada penilaian ini menggunakan skala
likert. Prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu
kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif, samapai dengan sangat
posistif. Penentuan lokasi itu dilakukan dengan menguantifikasi pernyataan seseorang
terhadap butir pernyataan yang disediakan.
Pada skala Likert ada tiga pilihan skala, yaitu skala tiga, empat, atau lima. Pada
umumnya menggunakan skala dengan lima angka. Skala ini disusun dalam bentuk suatu
pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan tingkatan. (S. Eko Putro
Widoyoko, 2014:151).
Contoh pilihan respons:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN
Nama Siswa : …………………………………
Kelas : …………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju

Arah Butir
No Komponen Indikator Alternatif Jawaban Jumlah Instrumen
SS S KS TS ST Butir Positif Negatif
(5) (4) (3) (2) S
(1)
1. Kejujuran - Memberikan 1 1
informasi sesuai
kenyataan
- Selaras antara 1 1
ucapan dengan
perbuatan
- Tidak menjadi 1 1
plagiat
(mengambil/men
yalin karya orang
lain tanpa
menyebutkan
sumber)
- Mengakui 1 1
kesalahan sendiri
- Mengumumkan 1 1
barang hilang
yang
ditemukannya
2 Tanggung - Melaksanakan 1 1
Jawab tugas individu
dengan baik
- Menerima resiko 1 1
dari tindakan
yang dilakukan
- Mengakui dan 1 1
meminta maaf
atas kesalahan
yang di lakukan
- Menepati janji 1 1
- Melaksanakan 1 1
apa yang pernah
dikatakan tanpa
disuruh/diminta
3 Kesantunan - Menghormati 1 1
orang yang lebih
tua
- Tidak berkata 1 1
kotor, kasar, dan
takabur
- Mengucapkan 1 1
terima kasih
setelah menerima
bantuan orang
lain
- Bersikap 3S 1 1
(Salam, Senyum,
Sapa)
- Meminta izin 1 1
ketika memasuki
ruangan orang
lain atau
menggunakan
barang milik
orang lain
4 Komitmen - Memiliki 1 1
keyakinan yang
kuat terhadap
nilai-nilai yang
telah disepakai
bersama
- Bersedia 1 1
melakukan apa
saja yang sudah
menjadi
kepakatan
bersama
- Pantang untuk 1 1
menyerah
- Keinginan yang 1 1
kuat untuk lebih
baik
- Tetap berada 1 1
dalam lembaga
yang diikuti
walau dalam
kondisi sulit
Kerjasama - Ketersediaan 1 1
melakukan tugas
sesuai
kesepakatan.
- Bersedia 1 1
membantu orang
lain tanpa
mengharap
imbalan.
- Aktif dalam kerja 1 1
kelompok
- Memusatkan 1 1
perhatian pada
tujuan kelompok
- Tidak 1 1
mendahulukan
kepentingan
pribadi.
INSTRUMEN PENILAIAN KEJUJURAN
Nama Siswa : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju

Nomor Pernyataan SS S KS TS STS


Butir (5) (4) (3) (2) (1)
1. Memberikan informasi kepada teman
yang membutuhkan
2. Ucapan tidak sesuai dengan
perbuatan
3. Mengutip karya orang lain dengan
tanpa menyebutkan sumbernya
4. Mengakui kesalahan diri sendiri

5. Mengumumkan barang ketika


menemukan barang

Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah
klas interval.

Jumlaℎ skor yang diperoleℎ


Skor akhir = x5=…
Skor tertinggi ideal
INSTRUMEN PENILAIAN TANGGUNG JAWAB
Nama Siswa : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
Nomor Pernyataan SS S KS TS STS
Butir (5) (4) (3) (2) (1)
1. Melaksanakan tugas individu yang
diberikan oleh guru dengan baik
2. Tidak bersedia menanggung resiko dari
tindakan yang dilakukan
3. Tidak mau mengakui dan meminta maaf
atas kesalahan yang telah dilakukan
4. Menepati janji

5. Melaksanakan tugas tanpa diperintahkan

Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah
klas interval.

Jumlaℎ skor yang diperoleℎ


Skor akhir = x5=…
Skor tertinggi ideal
INSTRUMEN PENILAIAN KESANTUNAN
Nama Siswa : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
Nomor Pernyataan SS S KS TS STS
Butir (5) (4) (3) (2) (1)
1. Menghormati orang yang lebih tua
dalam kehidupan bermasyarakat
2. Berusaha untuk tidak berkata kotor,
kasar, dan takabur
3. Mengucapkan terima kasih setelah
dibantu oleh orang lain
4. Di dalam kehidupan bermasyarakat
berusaha untuk bersikap 3S (Salam,
Senyum, dan Sapa)
5. Tidak mau meminta izin terlebih dahulu
ketika memakai barang milik orang lain

Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah
klas interval.

Jumlaℎ skor yang diperoleℎ


Skor akhir = x5=…
Skor tertinggi ideal
INSTRUMEN PENILAIAN KOMITMEN
Nama Siswa : ……………………………………
Kelas : ……………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju

Nomor Pernyataan SS S KS TS STS


Butir (5) (4) (3) (2) (1)
1. Memiliki keyakinan yang kuat terhadap
aturan-aturan yang telah disepakati bersama
2. Bersedia melakukan apa pun yang sudah
menjadi kesepakatan bersama
3. Pantang untuk menyerah menuai hasil
4. Memiliki keinginan yang kuat untuk lebih baik

5. Walaupun dalam kondisi sulit, tetap setia


pada lembaga yang diikuti

Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah
klas interval.

Jumlaℎ skor yang diperoleℎ


Skor akhir = x5=…
Skor tertinggi ideal
INSTRUMEN PENILAIAN KERJASAMA
Nama Siswa : …………………………………
Kelas : …………………………………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai)
Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom
yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju
[4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju
[2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
Nomor Pernyataan SS S KS TS STS
Butir (5) (4) (3) (2) (1)
1. Bersedia melakukan tugas yang sudah
menjadi kesepakatan bersama
2. Membantu orang lain tanpa
mengharapkan imbalan
3. Aktif dalam setiap kerja kelompok

4. Fokus pada tujuan kelompok

5. Tidak mau mendahulukan kepentingan


umum dari pada kepentingan pribadi

Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah
klas interval.

Jumlaℎ skor yang diperoleℎ


Skor akhir = x5=…
Skor tertinggi ideal

Hasil Pelaksanaan
Hasil Angket Yang Disebarkan:
1.Meningkatkan keterampilan belajar, kita memerlukan sebuah

dorongan/motivasi

40,6% memilih setuju

59,4% memilih sangat setuju

2.Dalam meningkatkan keterampilan belajar orang tua dan guru mengambil

peran yang penting.

42,2% memilih setuju

56,3% memilih sangat setuju

1,5% memilih tidak setuju

3.Keterampilan belajar memberi pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku

peserta didik

65,6% memilih setuju

32,8% memilih sangat setuju

1,6% memilih tidak setuju

4. Pelajaran matematika pada umumnya adalah pelajaran sulit yg

menghambat keterampilan belajar untuk memahaminya

5. Keterampilan saat belajar bisa memberikan pengaruh terhadap prestasi

siswa.

65,6% memilih setuju

32,8% memilih sangat setuju

1,6% memilih tidak setuju

6. Keterampilan belajar mengharuskan peserta didik untuk cepat tanggap

dalam memahami seluruh mata pelajaran.

50,8% memilih setuju

15,9% memilih sangat setuju

33,3% memilih tidak setuju


7. Meningkatkan keterampilan belajar kita dalam mencari informasi bukan

hanya dari satu sumber/buku saja melainkan dari media massa

59,4% memilih setuju

40,6% memilih sangat setuju

8. Untuk meningkatkan keterampilan belajar, saya menggunakan media

pembelajaran tersendiri/cara saya sendiri

60,9% memilih setuju

28,1% memilih sangat setuju

7,8% memilih tidak setuju

3,2% memilih sangat tidak setuju

9. Dengan adanya suara dan gambar peserta didik dapat lebih mudah

meningkatkan keterampilan belajar.

56,3% memilih setuju

40,6% memilih sangat setuju

3,1% memilih tidak setuju

10. Keberhasilan seseorang dalam belajar ditentukan oleh keterampilan orang

tersebut dalam kegiatan belajarnya.

54,7% memilih setuju

34,4% memilih sangat setuju

9,4% memilih tidak setuju

1,5% memilih sangat tidak setuju

11. Ponsel sebenarnya sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan

siswa jika digunakan dengan benar.

40,6% memilih setuju

57,8% memilih sangat setuju


1,6% memilih tidak setuju

12. Keterampilan belajar siswa menunjukkan seberapa tinggi pemahamannya

terhadap pembelajaran.

73,4% memilih setuju

18,8% memilih sangat setuju

7,8% memilih tidak setuju

13. Keterampilan siswa tidak harus selalu dalam mata pelajaran, namun juga

dilihat dari kreativitasnya

37,5% memilih setuju

62,5% memilih sangat setuju

14. Diskusi belajar membantu keterampilan siswa dalam bicara dan

menanggapi dengan cepat

57,1% memilih setuju

39,7% memilih sangat setuju

2,2% memilih tidak setuju

15. Dalam keterampilan belajar siswa akan lebih mudah dalam

berkomunikasi dan mengeluarkan pendapatnya.

64,1% memilih setuju

34,4% memilih sangat setuju

1,5% memilih tidak setuju


DAFTAR PUSTAKA

A.Tabrani Rusyan. (2006) Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Media Cipta Nusantara.
Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra
Mendikia Offset.
Kartowagiran, Badrun. (2011). Penulisan Butir Soal. Yogyakarta: Pascasarjana UNY.
Kemendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Kemendikbud Ditjen Dikmen. (2013). Model Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik SMA.
Jakarta: Kemendikbud.
Majid, Abdul. (2015). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Shirran, Alex. (2008). Evaluating Students. Jakarta: Grassindo.
Widoyoko, S. Eko Putro Widoyoko. (2014) Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai