TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Sikap
1. Definisi Sikap
hal baik benda ataupun orang dengan bentuk suka atau tidak suka
Bentuk dari reaksi manusia dapat berupa perasaan acuh atau tidak
acuh, suka ataupun tidak suka, menerima atau tidak menerima. Sikap
terhadap hal yang terkait dengan kesehatan, sehat sakit dan faktor
(Notoatmodjo, 2012).
diartikan sebagai aspek atau penilaian positif atau negatif terhadap suatu
atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka atau tidak
2. Komponen Sikap
diketahui dan apa yang dirasakan oleh individu pada suatu objek
tersebut.
3. Tahapan Sikap
a. Menerima (Receving)
b. Merespon (Responding)
c. Menghargai (Valving)
d. Tanggungjawab (Responsible)
a. Pengalaman Pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
b. Kebudayaan
heteroseksual.
penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya
lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri atau
d. Media Massa
hal tersebut.
proses, yakni :
1. Pembentukan Sikap
atau dengan kata lain sikap merupakan hasil belajar individu dengan
interaksi sosial. Hal ini berarti bahwa sikap dapat dibentuk dan
2. Perubahan Sikap
6. Pengukuran Sikap
satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku
positif dan tidak semua negative yang seolah-olah isi skala memihak
3: Setuju (S)
2: Setuju (S)
B.Konsep Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang
hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati
Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan bentuk aktif
dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang lain
sebagainya.
tertentu adalah:
untuk dicontoh.
3. Domain Perilaku
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Perilaku terbagi dalam tiga
domain yaitu :
tingkatan, yakni :
benar.
kondisi sebenernya.
b. Sikap (attitude)
objek
tingkatan, yaitu :
a. Faktor predisposisi
b. Faktor pendukung
pemungkin.
c. Faktor pendorong
juga dari faktor internal yaitu kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
keterampilan khusus.
perilaku patuh dan tidak patuh yang dapat diukur melalui dimensi
(Manurung, 2018).
Definisi kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah
(Riskesdas, 2018)
C. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
dalam rentan usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Masa Remaja adalah masa
transisi dari periode anak ke dewasa. Apabila kita perhatikan dan kita ikuti
pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapati bahwa anak itu
2015).
Menurut Rice (2014), masa remaja adalah masa peralihan, ketika
remaja melakukan pengendalian diri. Dua hal tersebut dalah, pertama, hal
adalah hal yang bersifat internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja
2. Tahapan Remaja
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam hidup manusia,
karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ reproduksi.
D. Konsep Tablet Fe
1. Pengertian Tablet Fe
Tablet tambah darah atau TTD merupakan suplemen zat gizi yang
mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 asam folat. TTD bila diminum
secara teratur dan sesuai aturan dapat mencegah dan menanggulangi anemia
Tablet Fe berfungsi sebagai suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi
2. Dosis Pemberian
Wanita Usia Subur (WUS) dengan mengintervensi WUS lebih dini, yaitu
perdarahan akibat anemia pada ibu hamil. Pemberian TTD pada remaja putri
2017).
kadang diare bahkan sulit buang air besar (Kementerian Kesehatan, 2015).
b) Teh dan kopi, karena kandungan tanin dan kafein dapat mengikat zat besi
menjadi senyawa yang kompleks sehingga zat besi tidak dapat di serap.
c) Obat sakit maag berfungsi melapisi permukaan lambung, hal ini dapat
E. Konsep Anemia
Anemia gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat
kadar zat besi dalam darah. Semakin berat kekurangan zat besi yang terjadi
a. Anemia Ringan
1) Kelelahan
2) Penurunan energi
3) Lelah
4) Sesak napas
5) Pucat
b. Anemia Berat
adalah:
1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja berwarna hitam dan lengket dan
5) Pucat
8) Nyeri dada
3. Penyebab Anemia
a. Makanan yang mengandung zat besi rendah Kebutuhan zat besi yang
penyerapan zat besi yang lainnya yaitu kafein, tanin, fitat, zink, kalsium,
adalah:
optimal.
a. Pencegahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati dan telur) dan bahan
tempe).
Tambah Darah (TTD). Tablet tambah darah adalah tablet besi folat
elemental dan 0,25 mg asam folat. Wanita dan remaja putri perlu
tablet setiap hari selama haid. Minumlah tablet tambah darah dengan
air putih, jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat
menjadi berkurang.
Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri. Remaja putri disarankan
dianjurkan untuk tidak meminum teh, kopi, atau susu secara bersamaan,
diperbaiki, terutama tinggi protein kaya zat besi, buah dan sayur kaya
dan minum air putih 8 gelas setiap hari. Dengan kebijakan belajar di
G. Landasan Teori
2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Kemenkes
RI, 2014).
negara Asia Tenggara populasi remaja sekitar 20%, dengan usia antara 10-
19 tahun. Periode remaja merupakan periode yang sangat penting,
Periode ini merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa
gizi. Kebutuhan gizi yang tinggi pada masa remaja dikarenakan oleh
Kebutuhan gizi yang meningkat selama masa remaja salah satunya adalah
zat besi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan yang cepat dengan peningkatan
dalam massa tubuh tanpa lemak, volume darah, dan massa eritrosit (sel
pada otot dan hemoglobin dalam darah. Pada anak perempuan, percepatan
dimulai sekitar satu tahun setelah puncak pertumbuhan dan beberapa zat
besi hilang selama menstruasi (Tayel & Ezzat, 2015). Jika hal ini tidak
makanan yang mengandung zat gizi terutama zat-zat gizi penting seperti
zat besi (WHO, 2018). Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan anemia
memproduksi dan mensintesis eritrosit . Asupan zat gizi yang rendah zat
2014). Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri tahun 2014 di Daerah
remaja.
dan sayuran segar. Pemenuhan gizi seimbang dan aman menjadi hal
resiko penyakit kronis atau penyakit infeksi serta selalu mencuci tangan
Indonesia, 2020).
suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri. Remaja putri
TTD dianjurkan untuk tidak meminum teh, kopi, atau susu secara
anemia tidak cukup hanya dengan suplementasi Fe dan folat. Tetapi harus
diiringi dengan konsumsi protein yang cukup sehingga pola makan perlu
diperbaiki, terutama tinggi protein kaya zat besi, buah dan sayur kaya
dan minum air putih 8 gelas setiap hari. Dengan kebijakan belajar di
rumah selama pandemic Covid-19, pemberian TTD berbasis sekolah
H. Kerangka Teori
Sumber :
Notoatmojo, 2012
I. Pertanyaan Penelitian
Covid-19 ini?