PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sikap
sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang beraksi
sesuai dengan rangsangan yang diterimanya. Jika sikap mengarah pada obyek
tertentu bahwa dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk beraksi
dari orang tersebut terhadap obyek. Dalam ilmu psikologi Sosial, lima puluh
tahun terakhir studi mengenai sikap ini banyak sekali di teliti dari mulai teori,
kontruksi, konsep sampai dengan pengukuranya (Mar’at, 1981: 9).
a. Kognitif
b. Afektif
c. Konatif
Sikap merupakan hasil belajar. Ini perlu dibedakan dari motif – motif
psikologi lainnya, misalnya: lapar, haus, nyeri adalah motif psikologis yang tidak
dipelajari, sedangkan pilihan kepada makanan eropa adalah sikap. Beberapa sikap
dipelajari tidak disengaja atau tanpa kesadaran sebagai individu. Mungkin saja
yang terjadi adalah mempelajari sikap denga sengaja bila individu mengerti
bahwa hal tersebut akan membawa lebih baik untuk dirinya sendiri, membantu
tujuan kelompok atau memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perseorangan.
Sikap yang bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan
stabil melalui pengalaman. Misalnya pengalaman terhadap suka atau tidak suka
terhadap warna tertentu (spesifik) yang sifatnya berulang – ulang.
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dan juga
antara orang dan barang atau situasi. Jika seseorang merasa bahwa orang lain
menyenangkan, terbuka dan hangat, maka ini sangat berarti bagi dirinya dan dia
akan merasa bebas dan nyaman.
Komponen kognitif dari sikap adalah berisi informasi yang aktual, misalnya
objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan.
1. Pengalaman pribadi
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media massa