Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PAPER MATA KULIAH PSIKOLOGI SOSIAL

“ SIKAP ”

Dosen Pengampu :
Drs. Sugiyarta Stanislaus, M. Si.
Pundani Eki Pratiwi, S.Psi., M.Psi.

Disusun Oleh :
Rahmatia Ningsih

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…ii
BAB I……………..………………………………………………………………iii
I. PENDAHULUAN…..……………………………………………………iii
1.1 Latar Belakang…………………………………………………....iii
1.2 Rumusan Masalah…………………… …………………….…….iii
1.3 Tujuan…………………………………………………….………iii
BAB II……………………………………………………………………………iv
II. PEMBAHASAN……………………………………………………….….i
1.4 Pengertian Sikap …………………………………………………iv
1.5 Komponen Sikap……......................................................................v
1.6 Proses Pembentukan dan Perkembangan Sikap…………..……….v
1.7 Faktor Pembentuk Sikap………………………………………….vi
1.8 Ciri Sikap……………………………………………………...…vii
1.9 Fungsi Sikap…………………………………………………… vii
BAB III……………………………………..…………………………………….ix
III. PENUTUP………………………………………………………………..xi
1.10 Kesimpulan……………………………………………………….ix
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….x

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam psikologi sosial, konsep sikap didefinisikan sebagai penilaian


terhadap berbagai aspek dunia sosial. Sikap merupakan proses evaluasi
subjektif yang terjadi dalam diri individu dan tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat tercermin dalam perilaku. Sikap juga dapat diartikan
sebagai kecenderungan menilai reaksi terhadap berbagai hal di dunia ini.
Seperti orang lain, peristiwa, masalah atau ruang fisik.

Tidak hanya melalui perilaku, sikap juga dapat dilihat melalui


pengetahuan, keyakinan, dan perasaan tentang suatu topik tertentu. Sikap
mencakup aspek yang berbeda, yaitu keterikatan (perasaan atau emosi),
kognisi (keyakinan) dan perilaku. Dengan demikian, sikap dapat dilihat
sebagai positif dan negatif. Setiap individu tentunya memiliki sikap yang
berbeda-beda dalam dirinya, yang dapat mempengaruhi perilaku individu
tersebut, yang dipengaruhi oleh bagaimana sikap itu diperoleh.

Sangat penting bagi kita untuk memahami mekanisme perubahan dan


perubahan sikap. Karena sebagai orang yang juga merupakan agen
perubahan, terkadang kita menginginkan orang lain atau diri kita sendiri
untuk berubah atau mempertahankan sikap tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan sikap?
2) Apa saja komponen dalam sikap?
3) Bagaimana sikap dapat terbentuk dan berkembang?
4) Apa saja faktor dan proses pembentukan sikap?
5) Apa saja ciri sikap?
6) Apa fungsi dari sikap?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan sikap
2) Mengetahui apa saja komponen yang ada dalam sikap
3) Bagaimana sikap dapat terbentuk dan berkembang
4) Mengetahi apa saja faktor yang memengaruhi pembentukan sikap
5) Mengetahi apa saja
6) Mengetahui fungsi dari sikap
iii
BAB II
PEMBAHASAN

1.4 Pengertian sikap

Sikap berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu “aptus” yang artinya
keadaan sehat dan siap melakukan tindakan. Secara harfiah, sikap
dipandang sebagai kesiapan raga yang dapat diamati (Sarwono,2009).
Definisi mengenai sikap memiliki berbagai versi dari beberapa ahli.
 Louis Thurstone & Rensis Likert : Sikap adalah bentuk evaluasi
atau respon emosional.
 Allport : sikap adalah kesiapan mental, yaitu proses yang terjadi
dalam diri individu dengan pengalaman masing-masing individu,
mengarahkan dan menentukan reaksi terhadap reaksi yang
berbeda-beda.
 Baron dan Byrne : sikap adalah penilaian dari beberapa aspek
pidato sosial atau kecenderungan perilaku seseorang
 Thurstone, Likert dan Osgood : Sikap adalah bentuk evaluasi atau
respon emosional. Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah
perasaan mendukung atau netral (favorable) atau perasaan tidak
mendukung (unfavorable) terhadap obyek
 LaPierre ; Sikap adalah pola perilaku, kecenderungan kesiapan
proaktif, kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
sosial. Sederhananya, sikap adalah respons terhadap stimulus sosial
yang terkondisi.
 Secord and Backman: Sikap sebagai perasaan (cinta), pikiran
(kognisi), dan kecenderungan individu untuk bertindak (conation)
pada keteraturan tertentu sehubungan dengan penampilan
lingkungan sekitarnya.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah


evaluasi positif dan negatif terhadap sesuatu, gagasan, orang,
kelompok sosial, objek atau objek dan pada akhirnya menentukan
perilaku

iv
1.5 Komponen Sikap
Abu Ahmadi menjelaskan komponen-komponen sikap yang terdiri dari
tiga aspek:
a) Aspek kognitif (keyakinan) Proses yang berhubungan dengan
berpikir. Aspek ini diekspresikan dalam bentuk perlakuan terhadap
objek tertentu, pengalaman dan keyakinan serta harapan individu.
Aspek ini berupa pengetahuan, kepercayaan atau pemikiran yang
didasarkan pada pengetahuan tentang objek. Begitu kepercayaan
ini terbentuk, itu menjadi dasar seseorang untuk mengharapkan
sesuatu dari objek tertentu.
b) Aspek Afektif (emosi) Proses-proses yang berkaitan dengan
perasaan yang diarahkan pada objek tertentu, seperti rasa takut, iri
hati, simpati, tidak suka, dll.
c) Aspek konatif (kecenderungan perilaku) Proses
kecenderungan/kecenderungan terhadap objek tertentu, dan
perilaku pribadi dan preferensi perilaku terhadap tindakan sosial.
Misalnya kecenderungan memberi pertolongan, menjauhkan diri,
dsb.

1.6 Proses Pembentukan dan Perkembangan Sikap


Sikap dapat dibentuk dan diubah dengan empat cara, yaitu:
a) Mengadopsi dari orang lain. Sumber pembentukan sikap yang
paling utama adalah mengadopsinya dari orang lain selama proses
pembelajaran sosial (social learning). Banyak pandangan yang
terbentuk melalui interaksi atau hanya dengan mengamati perilaku
orang lain. Pembelajaran ini berlangsung melalui beberapa proses,
yaitu :
 Pengondisian klasik
Ketika suatu stimulus diulangi dan diikuti oleh stimulus
lain, stimulus pertama dianggap sebagai sinyal munculnya
stimulus berikutnya. Jadi, mereka menanggapi rangsangan
pertama dan kedua, terutama jika rangsangan kedua
menyebabkan tanggapan yang cukup kuat dan otomatis.
 Kondisi Instrumental
Tingkah laku yang menerima tanggapan positif atau
penghargaan merupakan penguatan. Hasil positif yang
diperkuat meningkatkan kemungkinan perilaku.
Sebaliknya, jika perilaku yang ditampilkan mendapat
respon negatif atau hukuman, maka akan melemah dan
menurun. Perilaku yang diadopsi oleh orang lain
mengalami proses pengkondisian instrumental.
v
 Belajar dari observasi
Proses ini terjadi ketika orang mempelajari perilaku atau
ide baru dengan mengamati orang lain.
 Perbandingan Sosial dan Pembentukan Sikap Perbandingan
sosial adalah kecenderungan untuk membandingkan diri
kita dengan orang lain untuk menentukan apakah pendapat
kita tentang kondisi sosial benar atau salah. Jika sudut
pandang kita sama dengan orang lain, kita menganggap
bahwa sudut pandang atau sikap itu benar.
b) Diferensiasi, yaitu. ketika kecerdasan berkembang, pengalaman
meningkat dan usia bertambah, hal-hal yang sebelumnya dianggap
serupa sekarang terlihat terpisah, terlepas dari spesiesnya. Hal ini
dengan sendirinya dapat membentuk sikap.
c) Asimilasi, pembentukan sikap secara berangsur-angsur, berawal
dari berbagai pengalaman yang berkaitan dengan suatu hal, yang
pada akhirnya membentuk sikap terhadapnya.
d) Trauma, yaitu pengalaman yang tidak disangka-sangka,
mengejutkan yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa yang
bersangkutan. Pengalaman traumatis ini dapat mempengaruhi
pembentukan sikap.

1.7 Faktor Pembentuk Sikap


Dalam komunikasi sosial terdapat hubungan timbal balik dan pengaruh
timbal balik terhadap pola perilaku individu. Bahwa terdapat faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap yaitu:
a) Pengalaman pribadi yang mempunyai kesan kuat dan termasuk
faktor emosional. Situasi yang mengandung perasaan, nilai, dan
pengalaman lebih dalam dan bertahan lama.
b) Kebudayaan. Lingkungan memiliki pengaruh yang sangat penting
dan besar terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Model
dominan dalam masyarakat menentukan sikap individu.
c) Orang penting lainnya. Secara umum, orang berusaha
menyesuaikan diri dan menyesuaikan diri dengan sikap orang-
orang penting, seperti orang tua dan teman sebaya, untuk
menghindari konflik.
d) Media massa sebagai sarana komunikasi yang sangat berpengaruh
dapat mempengaruhi pemikiran dan keyakinan masyarakat.
Dengan memperoleh informasi baru, itu menjadi dasar kognitif
baru untuk pembentukan sikap terhadapnya.
e) Lembaga pendidikan, konsep moral dan ajaran agama sangat

vi
menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep ini berperan
dalam menentukan sikap. Memahami baik dan buruk adalah garis
antara apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak.
f) Perasaan, terkadang suatu bentuk sikap adalah gambaran dari
perasaan yang diketahui, yang bertindak sebagai pedoman untuk
bentuk-bentuk pembelaan diri seperti prasangka. Sikap seperti itu
bersifat sementara dan segera hilang ketika perasaan hilang, tetapi
ada pula yang lebih permanen dan bertahan lama.

1.8 Ciri Sikap


Sikap menentukan perilaku seseorang terhadap hal-hal lain yang
berhubungan dengannya. Sikap memiliki beberapa ciri yaitu:
a) Learnability, sikap merupakan hasil belajar.
b) Stabilitas, sikap dimulai dengan belajar, menerima penguatan yang
membuatnya kuat, dan dibentuk melalui pengalaman.
c) Makna pribadi-sosial, sikap melibatkan hubungan antara individu,
stimulus dan situasi. Sikap orang lain terhadap kita meninggalkan
kesan yang berharga.
d) Meliputi pengetahuan dan afeksi, komponen kognisi yang terdapat
pada sikap mengandung informasi factual
e) Orientasi pendekatan-menghindari, jika seseorang tertarik pada
sesuatu maka ia mendekatinya, sebaliknya jika seseorang tidak
tertarik maka ia berusaha menghindarinya.

1.9 Fungsi Sikap


Sikap memiliki empat fungsi, yaitu:
a) Pengaturan diri, artinya sikap berusaha memaksimalkan apa yang
diinginkan dan meminimalkan apa yang tidak diinginkan.
b) Pembelaan diri, yang melindungi dari kenyataan yang tidak
terduga dan juga dapat mencerminkan masalah yang belum selesai
atau belum terselesaikan.
c) Ekspresi nilai, yaitu itu adalah cara mengekspresikan harga diri,
menunjukkan citra diri dan realisasi diri.
d) Pengetahuan, yaitu. sikap menjadi rencana atau penataan sehingga
dunia tampak logis dan rasional. Sikap digunakan untuk
mengevaluasi dan mengorganisasikan fenomena yang ada.

vii
BAB III
PENUTUP

1.10 Kesimpulan
Sikap adalah evaluasi dari berbagai aspek sosial. Sikap diperoleh dari
orang lain sebagian besar melalui pembelajaran sosial dan juga
dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Sikap juga merupakan dasar dari
perilaku orang. Sikap dapat dipahami lebih dari bagaimana perasaan
seseorang atau seberapa positif dan negatifnya.

Sikap dapat diungkapkan dan dipahami dari berbagai dimensi.


Pemahaman pembentukan dan pembentukan sikap itu perlu, karena bisa
menjadi pelajaran untuk memahami diri sendiri dan orang lain.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Nurhaliza, B. (tanpa tahun). SIKAP DALAM PSIKOLOGI. Academia.edu.


https://www.academia.edu/32107805/SIKAP_DALAM_PSIKOLOGI
El-Asro, A B. (tanpa tahun). Psikologi Sosial – Sikap. Academia.edu.
https://www.academia.edu/16348176/Psikologi_Sosial_Sikap

ix

Anda mungkin juga menyukai