Anda di halaman 1dari 24

e lompok 5

K
Pembentukan Sikap
DISUSUN
OLEH
Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu reaksi atau respons seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan “predisposisi” tindakan atau perilaku. Sikap
itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi
terbuka tingkah laku yang terbuka. Lebih dapat dijelaskan lagi
bahwa sikap merupakan reaksi terhadap objek di lingkungan
tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek
(Notoatmodjo,2003).
Pengertian Sikap
Azwar (1995) menyatakan sikap dikategorikan
menjadi tiga orientasi pemikiran yaitu
berorientasi pada respons, berorientasi pada
kesiapan respons dan berorientasi pada skema
triadik. Sikap berorientasi pada respons
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000)
adalahperasaan mendukung atau memihak
mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan
(favourable) atau tidak memihak (Unfavourable)
untuk bereaksi (disposition to react)
pada suatu objek. Sikap berorientasi pada
secara positif (favorably) atau secara
kesiapan proses adalah kesiapan untukbereaksi
negatif (unfavorably) terhadap obyek
terhadap suatu objek dengan cara-cara
obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield
tertentu(Riyanto,2013).
(dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa
sikap sebagai organisasi yang bersifat
menetap dari proses motivasional,
emosional, perseptual, dan kognitif
mengenai aspek dunia individu.
Pengertian Sikap
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan
definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan
diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap
adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan
definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang
disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap
obyek tertentu.
Ciri-Ciri
Sikap
SIKAP MEMILIKI CIRI-CIRI
SEBAGAI BERIKUT :
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentupada suatu objek. Oleh karenanya maka sikap
terbentukselama perkembangan individu yang bersangkutan. Karenaterbentuk selama perkembangan maka
sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan dipelajari. Namunkecenderungannya sikap bersifat tetap.
b. Sikap selalu berhubungan dengan objek
Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objektertentu, melalui persepsi terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulanobjek
Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maka ia akan menunjukkan sikap yang negatif
padakelompok orang tersebut.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung lama bertahan, tetapi jika
sikapbelum mendalam dalam diri seseorang maka sikap relaatifdapat berubah.
e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi
Sikap terhadap sesuatu akan diikuti oleh perasaan tertentubaik positif maupun negatif. Sikap juga
mengandungmotivasi atau daya dorong untuk berperilaku.
Pembentukan
sikap
Tahap pembentukan sikap
• Adopsi
Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadiberulang-ulang dan terus
menerus, lama kelamaansecara bertahap diserap ke dalam diri individu
danmemengaruhi terbentuknya suatu sikap.
• Diferensiasi
Dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnyapengalaman, sejalan dengan
bertambahnya usia, maka ada hal hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang
dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objektersebut dapat
terbentuk sikap tersendiri pula.
Tahap pembentukan sikap
• Integrasi
Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan
berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga
akhirnya terbentuk sikap menegenal hal tersebut.
• Trauma
Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba,mengejutkan, yang
meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan.
Pengalaman-pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan
terbentuknya sikap
Tahap pembentukan sikap
Menurut taksonomi Bloom (1956) dalam Riyanto (2013)tahapan sikap terdiri dari :
a. Menerima
Tahap sikap menerima adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan
(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,
gejala, dll.
b. Menanggapi
Tahap sikap menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinyasecara aktif dalam fenomena tertentu dalam
membuatreaksi terhadapnya.
Tahap pembentukan sikap
c. Menilai
Tahap sikap menilai adalah memberikan nilai atau penghargaan terhadap suatu kegiatan atau
objeksehingga apabila kegiatan tersebut tidak dikerjakan,dirasakan akan membawa kerugian
atau penyesalan. Menilai merupakan tingkat efektif yang lebih tinggi lagi dari pada menerima
dan menanggapi.
d. Mengelola
Tahap sikap mengelola adalah mempertemukanperbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru
yang universal, yang membawa pada perbaikan umum.
e. Menghayati
Tahap sikap menghayati adalah keterpaduan semuasistem nilai yang telah dimiliki oleh
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Pembentukan Sikap
Faktor Pembentukan sikap
a. Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk
apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi
yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam
dan lebih lama berbekas.
b. Kebudayaan
B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankanpengaruh lingkungan (termasuk
kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain
daripada pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah
reinforcement (penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari
masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukanuntuk sikap dan perilaku
yang lain.
Faktor Pembentukan sikap
c. Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap
orang orang yang dianggapnyapenting. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi olehkeinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk
menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
d. Media Masa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media masa seperti televisi, radio,
mempunyai pengaruh besar dalampembentukan opini dan kepercayaan
orang. Adanyainformasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadaphal tersebut.
Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup
kuat, akan memberi dasar afektifdalam mempersepsikan dan menilai
sesuatu hal sehinggaterbentuklah arah sikap tertentu.
Faktor Pembentukan sikap
e. Institusi Pendidikan dan Agama
Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat
dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan
konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah
antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan
dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f. Faktor Emosi dalam Diri
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman
pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacampenyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara
dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan
sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang
didasari oleh faktor emosional adalah prasangka
Komponen Sikap
•Komponen Respons Evaluative Kognitif
Gambaran tentang cara seseorang dalammempersepsi objek, peristiwa atau
situasi sebagai sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan atau ide
seseorang tentang suatu objek.Dalam bentuk yang paling sederhana, komponen
kognitif adalah kategori kategori yang digunakan dalam berpikir. Aspek sikap
yang berkenaan denganpenilaian individu terhadap obyek atau
subyek.Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis,
sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi
atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia.
Nilai-nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya, pada
akhirnyaakan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap individu.
•Komponen Respons Evaluative Afektif
Adalah perasaan atau emosi yang dihubungkan
dengan suatu objek sikap. Perasaan atau emosi
meliputi kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu,
atau suka. Di negara Amerika Serikat, kemungkinan
berpindahnya orang kulit hitam ke daerah
perumahan orang kulit putih dapat menimbulkan
rasa cemas banyak warga kulit putih.
•Komponen Respons Evaluative Perilaku
Adalah tendensi untuk berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Dalam
hal ini,tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku danbukan pada perilaku secara
terbuka. Misalnya, orangmelakukan tendensi untuk melakukan tindakandiskriminatif
terhadap anggota dari sekelompok etnis tertentu, namun karena tindakan itu secara sosial
dan legal dilarang, maka ia tidak melakukannya.Berkenaan dengan keinginan individu
untukmelakukan perbuatan sesuai dengan keyakinan dan keinginannya. Sikap seseorang
terhadap suatu obyekatau subyek dapat positif atau negatif. Manifestasikansikap terlihat
dari tanggapan seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju
terhadap obyek atau subyek. Komponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari
manapun kita memulai dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam ikatan
satu sistem. Komponenkognitif, afektif, dan kecenderungan bertindakmerupakan suatu
kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga komponen
kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secarabersama-sama membentuk sikap.
Fungsi Sikap
1. Fungsi penyesuaian diri, berarti bahwa orang
cenderung mengembangkan sikap yang akan
membantuuntuk mencapai tujuan secara maksimal.
Sebagaicontoh, seseorang cenderung menyukai partai
politikyang mampu memenuhi dan mewakili aspirasi-
aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang
pengangguran akan cenderung memilih partai
buruhyang kemungkinan besar dapat membuka
lapanganpekerjaan baru atau member tunjangan lebih
besar.
2. Fungsi pertahanan diri mengacu pada pengertian bahwasikap
dapat melindungi seseorang dari keharusan untuk mengakui
kenyataan tentang dirinya. Sebagai contoh fungsi ini adalah perilaku
proyeksi. Proyeksi adalahatribusi ciri-ciri yang tidak diakui oleh diri
seorangdalam dirinya kepada orang lain. Melalui proyeksi, ia seakan-
akan tidak akan memiliki ciri-ciri itu.
3. Fungsi ekspresi nilai berarti bahwa sikap membantu ekspresi
positive nilai-nilai dasar seseorang, memamerkan citra dirinya, dan
aktualisasi diri. Si Fithra mungkin memiliki citra diri sebagai
seorang“Konsevative” yang hal itu akan mempengaruhisikapnya
tentang demikrasi atau sikapnya tentang perubahan sosial.
4. Fungsi pengetahuan berarti bahwa sikap membantu seseorang
menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatuhal. Standar itu
menggambarkan keteraturan, kejelasan,dan stabilitas kerangka acu
pribadi seseorang dalammenghadapi objek atau peristiwa di
sekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan sikap misalnya adalah
pemilik sepeda motor akan mengubah sikap positif terhadap sepeda
motor seiring dengan peningkatan status sosialnya. Ia sekarang
memutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil lebih
sesuai dengan status sosialnya yang baru, yaitu sebagaimanager
tingkat menengah sebuah perusahaan level menengah
Sekian Presentasi Dari Kami

Mohon Maaf Jika Ada Kesalahan Karena


Kesempurnaan Hanya Dari Tuhan, Dan Kesalahan
Datang Dari Setan, Kita Hanya Korban

Anda mungkin juga menyukai