Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Sikap merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam

mengkaji atau membahas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap yang ada pada seseorang akan membawa warna dan corak pada

tindakan, baik menerima maupun menolak dalam menanggapi sesuatu hal

yang ada diluar dirinya. Melalui pengetahuan tentang Sikap akan dapat

menduga tindakan yang akan diambil seseorang terhadap sesuatu yang

dihadapinya. Meneliti Sikap akan membantu untuk mengerti tingkah laku

seseorang.
Seseorang dalam berinteraksi atau bertingkah laku, ada mekanisme

mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai perasaan dan

akan ikut menentukan kecenderungan perilakunya. Pandangan dan perasaan

itu dipengaruhi oleh ingatan tentang masa lalu, oleh apa yang diketahui dan

kesan terhadap apa yang sedang dihadapi saat ini.


Sikap terbentuk atas dasar pengalaman dalam hubungannya dengan

objek di luar dirinya. Sikap seseorang akan bertambah kuat atau sebaliknya

tergantung pada pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi saat

sekarang dan oleh harapan-harapan di masa yang akan datang. Pada

dasarnya Sikap itu merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk

melakukan kegiatan.

Dalam pengukuran sikap ada beberapa macam cara, yang pada garis

besarnya dapat dibedakan secara langsung dan secara tidak langsung.

Secara langsung yaitu subjek secara langsung dimintai pendapat bagaimana

sikapnya terhadap sesuatu masalah atau hal yang diharapkan kepadanya.

1
Dalam hal ini dapat dibedakan langsung yang tidak berstruktur dan langsung

berstruktur. Secara langsung yang tidak berstruktur misalnya mengukur sikap

dan survey ( misal Public Option Survey). Sedangkan secara langsung yang

berstuktur, yaitu pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan-

pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu alat yang telah

ditentukan dan langsung dibedakan kepada subjek yang diteliti ( Arikunto,

2002 ).

1.2 Tujuan

Dapat mengetahui dan memahami Pengertian Sikap


Dapat mengetahui Faktor Faktor yang berpengaruh terhadap
pembentukan sikap
Dapat mengetahui bagaimana cara mengkukur sikap

1.3 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis memiliki rumusan masalah yang menjadi batasan
pembahasan masalah dalam makalah ini, antara lain :

1. Apakah yang dimaksud dengan Sikap ?


2. Apa saja Unsur unsur dari Sikap ?
3. Apa Faktor- Faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap ?
4. Bagaimana Cara Mengukur sikap ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sikap

2
Terdapat beberapa pendapat diantara para ahli apa yang dimaksud

dengan sikap itu. Ahli yang satu mempunyai batasan lain bila dibandingkan

dengan ahli lainnya.Untuk memberikan gambaran tentang hal ini, diambil

beberapa pengertian yang diajukan oleh beberapa ahli, antara lain:

Thrustone berpendapat bahwa sikap merupakan suatu tingkatan

afeksi, baik bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-

objek psikologis, seperti: simbol, frase, slogan, orang, lembaga, cita-cita dan

gagasan ( Zuriah ,2003 ).

Howard Kendle mengemukakan, bahwa sikap merupakan

kecendrungan (tendensy) untuk mendekati (approach) atau menjauhi (avoid),

atau melakukan sesuatu, baik secara positif maupun secara negatif terhadap

suatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep .

Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan

timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki

adanya reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang

dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam

diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai

baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan yang

kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar,

2007).

Sikap adalah penilaian atau pendapat seseorang terhadap stimulus

atau objek (masalah kesehatan, termasuk penyakit). Sikap yang terdapat

pada individu akan memberikan warna atau corak tingkah laku ataupun

3
perbuatan individu yang bersangkutan. Sikap merupakan reaksi atau objek

(Notoadmodjo, 2003).

Paul Massen, dan David Krech berpendapat sikap itu merupakan suatu

sistem dari tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu kognisi

(pengenalan), feeling (perasaan), dan action tendency (kecenderungan untuk

bertindak)( Yusuf, 2006).

Sarlito Wirawan Sarwono mengemukakan, bahwa sikap adalah

kesiapan seseorang bertindak terhadap hal-hal tertentu ( Azwar, 2007).

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sikap

adalah kondisi mental relatif menetap untuk merespon suatu objek atau

perangsang tertentu yang mempunyai arti, baik bersifat positif, netral, atau

negatif, mengangkat aspek-aspek kognisi, afeksi, dan kecenderungan untuk

bertindak.

2.2 Unsur (Komponen) Sikap

Berkaitan dengan pengertian diatas pada umumnya pendapat yang banyak

diikuti ialah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk

struktur sikap, yaitu :

a) Komponen kognitif ( komponen perceptual ), yaitu komponen

yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan keyakinan,

yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana persepsi

orang terhadap objek sikap. Merupakan representasi apa yang

dipercayai oleh individu pemilik sikap. Berisi persepsi dan

kepercayaan yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali

4
komponen kognitif disamakan dengan pandangan (opini)

apabila menyangkut masalah issu atau problem controversial.

b) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau rasa tidak senang

terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif,

sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.

Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif.

Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan

menyangkut masalah emosi. Aspek emosional ini yang biasanya

berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan

aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh yang mungkin

akan mengubah sikap seseorang. Komponen afeksi disamakan

dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

c) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component,

yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya

kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap

objek sikap. Merupakan aspek kecenderungan berperilaku

sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Berisi tendensi

untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-

cara tertentu dan berkaitan dengan objek yang dihadapi. Adalah

logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang dicerminkan

5
dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek (Triadic Scheme)

( Yusuf, 2006 ).

2.3 Tingkatan dari Sikap

Menurut Azwar Sikap memiliki empat tingkatan Terdiri dari :

1) Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek). Misalnya sikap

orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian

orang itu terhadap informasi-informasi tentang gizi.


2) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari tugas

tersebut benar atau salah adalah berarti bahwa orang tersebut

menerima ide tersebut.


3) Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya

seorang ibu yang mengajak ibu yang lain pergi ke Puskesmas

untuk menggunakan alat kontrasepsi, ini adalah suatu bukti

bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap

alat kontrasepsi.
4) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling

tinggi , meskipun mendapat tantangan dari suami atau orang

tuanya sendiri.

6
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Sikap

A. Faktor internal

Faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan

sendiri. Kita tidak dapat menangkap seluruh rangsangan dari luar

melalui persepsi, oleh karena itu kita harus memilih rangsangan

rangsangan mana yang akan kita teliti dan mana yang harus dijauhi.

Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan-

kecenderungan dalam diri kita.

B. Faktor eksternal ,yang merupakan faktor diluar manusia, yaitu :


1) Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap.
2) Kewibawaan orang yang mengemukakan sikap tersebut.
3) Sifat orang / kelompok yang mendukung sikap tersebut.
4) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap.
5) Situasi pada saat sikap dibentuk ( Purwanto, 1998 ).

2.5 Pengukuran Sikap

Salah satu aspek yang sangat penting guna mempelajari Sikap dan

perilaku manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau

pengukuran (measurement) Sikap. Berbagai teknik dan metode telah

dikembangkan oleh para ahli guna mengungkap Sikap manusia dan

memberikan interprestasi yang valid. Menurut Azwar (2005:87-104) terdapat

beberapa metode pengungkapan (mengukur) Sikap, diantaranya:

1) Observasi perilaku

7
Untuk mengetahui Sikap seseorang terhadap sesuatu dapat

diperhatikan melalui perilakunya, sebab perilaku merupakan salah satu

indikator Sikap individu.

2) Pertanyaan langsung

Ada dua asumsi yang mendasari penggunaan metode pertanyaan

langsung guna mengungkapkan Sikap. Pertama, asumsi bahwa individu

merupakan orang yang paling tahu mengenai dirinya sendiri. Kedua,

asumsi keterusterangan bahwa manusia akan mengemukakan secara

terbuka apa yang dirasakannya. Oleh karena itu dalam metode ini,

jawaban yang diberikan oleh mereka yang ditanyai dijadikan indikator

Sikap mereka. Akan tetapi, metode ini akan menghasilkan ukuran yang

valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan kabebasan

berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.

3) Pengungkapan langsung

Pengungkapan langsung (directh assessment) secara tertulis dapat

dilakukan dengan menggunakan item tunggal maupun dengan

menggunakan item ganda.

4) Skala Sikap

Skala Sikap (attitude scales) berupa kumpulan pernyataan-pernyataan

mengenai suatu objek Sikap. Salah satu sifat skala Sikap adalah isi

8
pernyataannya yang dapat berupa pernyataan langsung yang jelas tujuan

pengukurannya akan tetapi dapat pula berupa pernyataan tidak langsung

yang tampak kurang jelas tujuan pengukurannya bagi responden.

5) Pengukuran terselubung

Dalam metode pengukuran terselubung (covert measures), objek

pengamatan bukan lagi perilaku yang tampak didasari atau sengaja

dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi di

luar kendali orang yang bersangkutan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk


bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain
itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek atau situasi.

9
Proses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif
dan Konatif .Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk
sikap dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak
secara bersama- sama membentuk sikap.

Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh


terhadap perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri
terhadap respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan
tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga
menimbulkan tingkah laku.

Pengukuran sikap terdiri dari lima metode Menurut Azwar (2005:87-


104) ,yaitu observasi perilaku, Pertanyaan langsung, Pengungkapan
langsung, skala sikap dan Pengukuran terselubung .

3.2 Saran

semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang

Pengukuran sikap bisa lebih mengontrol sikap yang ada dalam diri kita sendiri

dan lebih memahami karakter diri sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik

lagi dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Anonim a. 2008. Faktor Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: // www.

Sikap. Com,diakses 19 Maret 2017

10
Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www.

Atttitude,blogspot. Com, diakses 19 Maret 2017

Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com, diakses 19

Maret 2017

11

Anda mungkin juga menyukai