Anda di halaman 1dari 6

Obtipasi

Pengertian
Berasal dari bahasa latin ob berarti perjalanan dan stipare yang berarti
menekan. Secara istilah obstipasi adalah
bentuk konstipasi  parah dimana biasanya disebabkan oleh
terhalangnya pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus).

Secara umum, obstipasi adalah pengeluaran mekonium tidak terjadi


pada 24 jam pertama sesudah kelahiran atau kesulitan atau
keterlambatan pada faeces yang menyangkut konsistensi faeces dan
frekuensi berhajat. Sedangkan pada neonatus lanjut didefinisikan
sebagai tidak adanya pengeluaran feses selama 3 hari/lebih.
Penyebab
• Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam
dinding usus.

• Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh
massa intra abdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.

• Penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya masukan makanan bayi muda kurang
mengandung air / gula, sedangkan pada bayi usia lebih tua biasanya karena makanan yang
kurang mengandung polisakarida atau serat.

• Kemungkinan adanya gangguan pada usus seperti pada penyakit Hirschpung yang berarti
usus tidak melakukan gerakan peristaltik.
Gejala
Tanda dan gejala obstipasi disebabkan oleh:
1. Pada neonatus jika tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama,
pada bayi jika tidak mengeluarkan feses selama 3 hari atau lebih.
2. Sakit dan kejang pada perut.
3. Bayi sering menangis.
4. Susah tidur dan gelisah.
5. Kadang-kadang muntah.
6. Abdomen distensi (kembung, karena usus tidak berkontraksi).
7. Bayi susah/tidak mau menyusui.
8. Bising usus yang janggal.
Penanganan
1.Mencari penyebab obstipasi.
2.Menegakkan kembali kebiasaan defekasi yang normal dengan memperhatikan gizi,
tambahan cairan, dan psikis.
3.Pengosongan rektum jika tidak ada kemajuan setelah dianjurkan untuk menegakkan
kembali kebiasaan defekasi. Pengosongan rektum bisa dilakukan dengan disimpaksi
digital, enema minyak zaitun, obat-obatan.
4.Usahakan diet pada ibu dan bayi yang cukup mengandung makanan yang banyak
serat, buah-buahan dan sayur-sayuran.
5.Diet pada obstruksi total dianjurkan tidak makan apa-apa.
6.Pada obstruksi parsial, dapat diberikan makanan cair dan obat-obat oral.
7.Pemberian laktasi hanya merupakan tindakan pariatif yaitu hanya bila diperlukan saja.
8.Peningkatan intake cairan.
Lanjutan …..
1. Bila diduga terdapat penyakit hirscprung dapat dilakukan tes tekanan usus.
2. Bayi kurang dari dua bulan yang menerima susu formula atau ASI yang memadai bisa diberi 1
sendok teh sirup jagung ringan pada botol pagi dan malam hari.
3. Apel atau jus prem efektif bagi bayi antara 2 bulan dan 4 bulan.
4. Bayi antara 4 bulan dan 1 tahun dapat sembuh dengan sereal serat tinggi atau jus aprikot,buah prem kering
atau prem.
5. Anak usia lebih dari 1 tahun sebaiknya diberi makan serat tinggi seperti buah-
buahan,kacang polong,sereal,keripik graham,buncis dan bayam.
6. Perawatan medis
Resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh, nasograstis decompression pada obstruksi parah
untuk mencegah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin parahnya sakit.
7. Operasi
Mengatasi obstruksi sesuai dengan penyebab obstruksi dan untuk mencegah perforasi usus akibat tekanan
tinggi. Obstipasi obstruksi total bersifat sangat urgen untuk dilakukan tindakan segera dimana jika terlambat
dilakukan dapat mengakibatkan perforasi usus, karena terdapat peningkanan tekanan feses yang besar.

Anda mungkin juga menyukai