Anda di halaman 1dari 6

NAMA : PUTRI LESTARI

NPM : 21610100
KELAS : S1 MANAJEMEN (B)

Bab 3

SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

DEFINISI SIKAP

Sikap merupakan pernyataan/penilaian secara evaluatif menyangkut benda, orang atau kejadian. Sikap
bisa bertolakbelakang dengan nilai, karena lebih tidak stabil dan mudah dipengaruhi dibandingkan
dengan nilal. Pengertian sikap dapat dibedakan menjadi 5 pandangan seperti juga disampaikan oleh,
Jalaluddin Rakhmat (1992) sebagai berikut :

1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek,
ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku
dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat,
gagasan atau situasi atau kelompok.
2. Sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekadar rekaman masa lalu, tetapi juga
menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu: menentukan apa yang disukai,
diharapkan, dan diinginkan, mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari.
3. Sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik kelompok cenderung dipertahankan
dan jarang mengalami pembahan.
4. Sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak
menyenangkan.
5. Sikap timbul dari pengalaman tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu
sikap dapat diperteguh atau diubah.

Sedangkan menurut pendapat Marat (1981) sikap adalah pernyataan evaluarit yang baik dan
menguntungkan, hal ini berkaitan dengan peristiwa, obyek, dimana sikap dapat mencerminkan
seseorang merasakan sesuatu.

Menurut Stephen P Robbins, dan Timothy A Judge (2014) sikap direfleksikan menjadi 3 komponen
utama :

1. Komponen kognitif dari sebuah sikap yang mendeskripsikan kepercayaan tentang suatu hal.
Komponen kognitif membentuk tahapan yang lebih penting dat sikap yaitu Komponen Afektif .
Kognitif merupakan aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia berisi
kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan
itu telah terbentuk maka ia a dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek
tertentu. (segmen opini atau keyakinan dari sikap).

2. Komponen afektif adalah segmen perasaan atau emosional dari suatu sikap dan direfleksikan dalam
pernyataan. Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosio psikologs, aspek ini menyangkut
masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini
disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tartent. (segmen emosional atau perasaan dari
sikap).
3. Komponen perilaku dari sikap menjelaskan maksud untuk berpe tertentu terhadap seseorang atau
sesuatu.

Ketiga komponen diatas sangat berkaitan dan melengkapi.

Jenis-jenis Sikap :

 Jub Satisfaction (sikap yang menentukan kepuasan seseorang terhadap pekerjaannya)


 Job Involvement (sikap yang menggambarkan sampai sejauh mana partisipasi aktif karyawan
terhadap pekerjaannya)
 Organization Commitment (sikap yang menunjukkan sampai mana seseorang melibatkan diri dalam
organisasi beserta dengan tujuan-tujuannya dan ingin menjage keanggotaannya dalam organisasi).

TEORI DISONANSI KOGNITIF

Teori Disonansi Kognitif dibangun oleh Leon Festinger (1957), berkaitan dengan hubungan-hubungan
antar kognisi. Kognisi, dapat diartikan sebagai "piece of knowledge. Knowledge dapat berupa attitude,
emosi, perilaku/tabiat, nilai, dan sebagainya. Sebagai contoh, knowledge bahwa anda menyukai warna
hijau merupakan sebuah kognisi; knowledge adalah sesuatu yang membuat anda mengenali sesuatu.

Pengertian Disonansi Kognitif

Menurut pendapat Festinger (1957)menjelaskan bahwadisonansi kognitifadalah diskrepansi


kesenjangan) yang terjadi antara dua elemen kognitif yang tidak konsisten menciptakan
ketidaknyamanan psikologis. Kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah:

a. Kelebihan Teori Disonansi Kognitif

1) Merupakan teori yang paling berpengaruh dalam ranah psikologi sosial


2) Memotivasi tejadinya berbagai diskusi dan berimplikasi pada beragam situasi
3) Membuat prediksi tentang apakah setiap individu akan mencari informasi
4) Membuat prediksi tentang pemikiran dan perilaku manusia setelah keputusan dibuat
5) Memiliki implikasi terhadap persuasi
6) Teori disonansi kognitif merupakan teori yang sangat luas cakupannya.
7) Memberikan kontribusi yang besar terhadap pemahaman kita mengenai kognis dan kaitannya
dengan perilaku.
b. Kekurangan Teori Disonansi Kognitif

1. Tidak memungkinkan dilakukan prediksi terhadap bagaimana mengurang disonansi


2. Tidak membuat prediksi yang spesifik
3. Tidak mempertimbangkan sifat pesan-pesan pesuasif
4. Menolak adanya variabel efek pesan terhadap disonansi kognitif dan persuasi
5. Disonansi bukanlah konsep terpenting untuk menjelaskan perubahan sikap.

SIKAP KERJA

Sikap kerja sebagai tindakan yang akan diambil karyawan dan kewajiban yang dilaksanakan sesuai
dengan tanggung jawab yang hasinya sebanding dengan ana diakukan. Sikap menurut Azwar (2005)
bahwa Sikap merupakan suatu bentul evaluasi atau reaksi perasaan sedangkan sikap seseorang
terhadap suatu obyek adalah pera mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau
tidak memihak pada obyek tersebut. Sedangkan menurut pendapat Robbins (2006) merupakan
pernyataan pernyataan evaluasi baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan mengenai objek orang
atau peristiwa. Sikap adalah pernyataan terhadap objek, orang atau peristiwa.

Destriminasi Sikap Kerja

Menurut pendapat Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan
mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh
khusus pada respon seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. Sikap lebih merupakan
determinan perilaku sebab, sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi.

Sikap kerja yang positif :

1) Kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan
memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang
secara individual.
2) Rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan
memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada
akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi mencapai tujuan perusahaa.
3) Hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunya loyalitas tinggi mereka akan mempunyai sikap
fleksibel kea rah keterhubungan antar pribadi.
4) Suka terhadap pekerjaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Kerja

Menurut pendapat Syaifuddin Azwar 2010 faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap :

1) Pengalaman pribadi 5) Lembaga pendidikan dan agama


2) Orang lain 6) Faktor emosional
3) Kebudayaan
4) Media massa
Macam – macam sikap kerja :

1) Kerja ikhlas
2) Kerja mawas diri terhadap emosional
3) Kerja cerdas
4) Kerja keras
5) Kerja tuntas

KEPUASAN DIRI

Definisi Sikap Kerja

Sikap kerja dapat dijadikan indikator apakah suatu pekerjaan berjalan lancar atau tidak, Jika sikap kerja
dilaksanakan dengan baik, pekerjaan akan berjalan lancar. Jika tidak berarti akan mengalami kesulitan.
Tetapi, bukan berarti adanya kesulitan karena tidak dipatuhinya sikap kerja, melainkan ada masalah lain
lagi dalam hubungan antara karyawan yang akibatnya sikap kerjanya diabaikan. Menurut pendapat
Gibson (1997), menjelaskan sikap sebagai perasaan positif atau negatif atau keadaan mental yang selalu
disiapkan, dipelajari dan diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh khusus pada respon
seseorang terhadap orang, obyek ataupun keadaan. Sikap lebih merupakan determinan perilaku sebab,
sikap berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi.

Sedangkan menurut pendapat Soegandhi, V. M. dkk (2013) bahwa sikap kerja dapat dijadikan indikator
apakah suatu pekerjaan berjalan lancar atau tidak. Jika sikap kerja dilaksanakan dengan baik, pekerjaan
akan berjalan lancar. Terdapat 9 elemen kepuasan kerja :

1) Hubungan dengan rekan kerja


2) Hubungan dengan pimpinan
3) Kemampuan dan efisiensi Manager Departemen
4) Jam kerja
5) Kemampuan untuk berinisiatif
6) Kesempatan berpromosi
7) Gaji
8) Keamanan dan kenyamanan kerja
9) Pekerjaan yang sedang ditangani dan kepuasan kerja

TEORI KEPUASAN KERJA

Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dalam sebuah perusahaan yang memilik peranan
yang sangat penting dalam menentukan pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan dari sebuah
perusahaan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen perusahaan tersebut. Dengan mengetahui
kepuasan kerja karyawan, melalui bagaimana karyawan tersebut merespon terhadap berbagai program
atau rencana yang telah ditetapkan oleh perusahaan, hal ini dapat menjadi umpan balik yang sangat
berharga bagi perusahaan tersebut. Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang terhadap
pekerjaannya, Robbins, (2003). Sedangkan menurut Handoko (1992) kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerja mereka.

Dimensi Kepuasan Kerja

Menurut pendapat Nelson dan Quick (2006) mengungkapkan bahwa kepuasan k secara spesifik
dipengaruhi 5 dimensi dari sudut pandang pekerjaan yaitu gaji pekerja itu sendiri, kesempatan promosi,
supervisi dan rekan kerja, masing-masing dimensi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Gaji, sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa diangap sebag hal yang pantas
dibandingkan dengen orang lain di dalam organisasi
2) Pekerjaan itu sendiri, apakah karyawan merasa puas dengan pekerjaan yang ada dan yang diberikan
3) Promosi, merupakan faktor yang berhubungan dengan ada atau tidaknya kesempatan memperoleh
peningkatan karier selama bekwerja
4) Supervisor, merupakan kemampuan atasan untuk memberikan bantuan teknis dar dukungan prilaku
kepada bawahan yang mengalami permasalahan dalam pekerjaan
5) Rekan kerja, merupakan tingkat dimana rekan kerja yang pandai dan mendukung secara social.

Faktor Kepuasan Kerja

Faktor-faktor kepuasan kerja yang diambil berdasarkan pada Job Descriptive Index, dimana terdapat
pengukuran yang standar terhadap kepuasan kerja, yang meliputi beberapa faktor yaitu pekerjaan itu
sendiri, mutu dan pengawasan supervisi, gaji atau upah, kesempatan promosi, dan rekan kerja. Job
Description Index adalah pengukuran terhadap kepuasan kerja yang dipergunakan secara luas. Riset
menunjukkan bahwa Job Description Index dapat menyediakan skala kepuasan kerja yang valid dalam
skala yang dapat dipercaya.

Aspek Kepuasan Kerja

1) Atasan , atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya


2) Teman sekerja, merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara karyawan dengan
atasannya dan dengan karyawan lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya
3) Promosi, merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh
peningkatan karier selama bekerja
4) Gaji/Upah, merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup karyawan yang dianggap layak atau
tidak
5) Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja :
o Pekerjaan yang sifatnya menantang
o Reward
o Kondisi kerja yang mendukung
o Rekan kerja yang mendukung
o Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan
Aspek-aspek Lain yang Terdapat dalam Kepuasan Kerja Kerja Secara Mental Dapat Menantang

Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk


menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan
balik mengenal betapa baik mereka mengerjakan. Karakterist ini membuat kerja secara mental
menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak
menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan tingkat sedang,
kebanyakan karyawan akan mengalami senang dan puas.

Hubungan Pelaksanaan Pekerjaan dan Kepuasan Kerja

Seorang pekerja yang masuk dan bergabung dalam suatu organisasi, institusi maupun perusahaan
mempunyai seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu dan
membentuk suatu harapan yang diharapkan dapat dipenuhi di tempatnya bekerja. Kepuasan kerja ini
akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja dan kenyataan yang didapatkan ditempat
bekerja. Persepsi pekerja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan kepuasan kerja
melibatkan rasa aman, rasa adil, rasa menikmati, rasa bergairah, status dan kebanggaan.

Anda mungkin juga menyukai