Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALIA HERMAWATI

NPM : 201810315133
KELAS : 4A2
SOAL KUIS BAB 4 & BAB 5

1. Dampak apa yang dimiliki tenaga emosional atas pekerja?


2. Apakah teori peristiwa afektif? Apa saja kah aplikasi nya?
3. Apa saja bukti yang mendukung dan menentang keberadaan kecerdasan emosional?
4. Apa saja strategi untuk pengaturan emosi dan efek efek yang mungkin?
5. Bagaimana anda mengplikasikan konsep konsep tentang emosi dan suasana hati pada isu
isu perilaku organisasi spesifik?
6. Apa itu kepribadian? Bagaimana kita umumnya mengukurnya? Factor factor apa saja
yang menentukan kepribdian?
7. apakah sifat sifat utama dalam model kepribadian lima besar?
8. bagaimana sifat sifat lima besar memprediksi perilaku di tempat kerja?
9. Apakah perbedaan antara nilai nilai terminal dan instrumental?
10. Apa sajakah lima dimensi nilai Hofstede dari budaya nasional?

Jawab.
1) Dampak yang dimiliki tenaga emosional atas pekerja :
Setiap pekerja membutuhkan emosi pekerja, emosi perkerja relevan pada hampir ssemua
pekerjaan. Tantangan sebenarnya muncul saat pekerja harus menampilkan suatu emosi
saatsebenarnya merasakan yang lain, sehingga menimbulkan disonansi emosi. Emosi
pekerjamenciptakan dilema bagi pekerja.

2) Teori peristiwa afektif merupakan sebuah model yang menyatakan bahwa


peristiwatempat kerja menyebabkan reaksi emosional pada bagian pekerja,yang
kemudianmempengaruhi sikap dan perilaku tempat kerja.
Aplikasi nya
a. Suatu episode emosi sebenernya merupakam serangkaian penglaman pengalaman
emosional yang di dorong muncul oleh suatu peridtiawa tunggal dan mengandung elemen
elemen emosi serta siklus suasana hati.
b. Emosi saat ini berpengaruh pada kepuasaan kerja pada saat berlangsung bersama dengan
riawyat emosi yang mengelilingi peristiwa itu.
c. Oleh karena itu emosi dan suasan hati berfluktuasi sepanjang waktu efeknya pada kinerja
juga berfluktuasi.
d. Perilaku yang di gerakan emosi umumnya pendek dalam durasi dan variabilitas tinggi
e. Oleh karena emosi bahkan yang positif cenderung tidak cocok dengan perilaku yang
disyaratkan untuk melakukan sebuah pekerjaan mereka biasanya hanya memiliki
pengaruh negative terhadap kinerja.

3) Bukti yang mendukung keberadaan kecerdasan emosional


a. Daya Tarik intitif: menyatakan orang yang dapat medketeksi emosi orang
lain,mengendalikan emosinya sendiri dan megendalikan interkasi social dengan
baik,mmemiliki posisi kuat dalam duni bisnis
b. Kecerdasan emosional memprediksi kinerja yang berarti: level tinggi kecerdasan
emosional berarti seseorang akan berkinerja dengan baik dalam pekerjaan
c. Kecerdasaan emosional berdasarkan biologi`; orang dengan kerusakan di area otak yang
mengatur pemrosesan emosional memiliki skor tidak lebih renda dslm ukuran standar
kecerdasan daripada orang tanpa kerusakan yang sama
Bukti yang menentang keberadaan kecerdasan emmosional.
a. Para peneliti kecerdasan emosional tidak sepakat tentang defenisi: tidak jelas apakah
kecerdasan emosional itu, karena para peneliti menggunakan defenisi defenisi yang
berbeda.
b. Kcerdasan emosional tidak dapat di ukur: kecerdasan emosional adalah sebuah bentuk
intelegensia. Ukuran kecerdasan emosional beragam dan peneliti tidak dapat
memberlakukan ukuran tersebut.
c. Kecerdasan emosional tidak lebih dari sekedar kepribadian dengan label berbeda:
kecerdasan emosional tampak berkolasi denga ukran ukuran kepribadian khususnya
stabilits emosional.
4) Strategi untuk pengaturan emosi dan efek efek yang mungkin:
Salah satu strategis nya ialah acting pemukaan atau berpura pura dengan wajah sebagi
respon yang pantas ats situasi tertentu. Namun,acting pemukaan tidak mengubah
emosi,sehingga efek pengaturannya sedikit. Ada juga strategi lain ialah acting
mmmendalam meskipun kurang salah di bandingkan acting pemukaan mungkin masih
tetap sulit karena bgaiammana pun mewakili akiting.
Teknik lain dengan pengaturan emosi adalah pengungkapan. Pengungkpan ini harus
dilakukan secara hati hati, karena mengungkapkan atau menyatakan frustasi anda secara
langsung dapat menyinggung orang lain
Aplikasinya:
-seleksi -negoisasi
-pengambilan keputusan -layanan pelanggan
-kreativitas -sikap kerja
-motivasi -perilaku menyimmpang di tempat kerja
-Kepemiminan -keselammatan dan cedera di tempat kerja

5) Pengaplikasian konsep tentang emosi dan suasana hati pada isu isu perilaku
organisasi spesifik
Untuk meningkatkan suasana hati teman yang sedang buruk,misalnya dengan
mmemberikan bantuan,mendengarkan keluhan yang sedang di alaminya,menawarkan
makanan atau minuman,memberikan lelucon agar mampu menghibur nya.

6) Definisi kepribadian yang paling sering digunakan seperti yang dirumuskan oleh
Gordon Allport adalah sebagai jumlah total dari cara-cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan orang lain, dan mendeskripsikannya dalam sifat-sifat yang dapat
diukur yang ditampilkan seseorang
Mengukur kepribadian
Alat yang paling umum untuk mengukur kepribadian adalah melalui survei laporan diri di
mana individu mengevaluasi dirinya sendiri dalam serangkaian faktor, seperti “Saya sangat
khawatir tentang masa depan”. Meskipun ukuran-ukuran laporan diri berhasil saat
dibangun dengan baik, responden mungkin berbohong atau mempraktikkan manajemen
impresi untuk menciptakan impresi yang baik. Saat orang-orang mengetahui skor
kepribadian mereka akan digunakan untuk keputusan rekrutmen, mereka menilai diri
mereka sekitar setengah standar deviasi lebih hati-hati dan stabil secara emosional
dibandingkan jika mereka mengambil ujian itu untuk mempelajari lebih lagi tentang diri
mereka. Masalah lainnya adalah akurasi, seorang kandidat dalam suasana hati buruk saat
mengerjakan survei bisa memiliki skor yang tidak akurat.
Factor factor yang menentukan kepribadian
Factor keturunan
Factor lingkungan
Factor situasi
7) sifat sifat utama dalam model kepribadian lima besar
Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)
Dimensi Kepribadian Opennes to Experience ini mengelompokan individu berdasarkan
ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk mengetahui serta mempelajari
sesuatu yang baru. Karakteristik positif pada Individu yang memiliki dimensi ini
cenderung lebih kreatif, Imajinatif, Intelektual, penasaran dan berpikiran luas.
Sifat kebalikan dari “Openness to Experience” ini adalah individu yang cenderung
konvensional dan nyaman terhadap hal-hal yang telah ada serta akan menimbulkan
kegelisahan jika diberikan tugas-tugas baru.
Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)
Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian Conscientiousness ini cenderung lebih
berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan ataupun penuh pertimbangan dalam
mengambil sebuah keputusan, mereka juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan dapat
dipercaya. Karakteristik Positif pada dimensi adalah dapat diandalkan, bertanggung
jawab, tekun dan berorientasi pada pencapain.
Sifat kebalikan dari Conscientiousness adalah individu yang cendurung kurang
bertanggung jawab, terburu-buru, tidak teratur dan kurang dapat diandalkan dalam
melakukan suatu pekerjaan.

Extraversion (Ekstraversi)
Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang
dalam berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik Positif Individu Extraversion adalah
senang bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas.
Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari Extraversion) adalah mereka
yang pemalu, suka menyendiri, penakut dan pendiam.
Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)
Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih patuh dengan individu
lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin menghindari konfilk. Karakteristik Positif-
nya adalah kooperatif (dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik, hangat dan
berhati lembut serta suka membantu.
Karakteristik kebalikan dari sifat “Agreeableness” adalah mereka yang tidak mudah
bersepakat dengan individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.
Neuroticism (Neurotisme)
Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam
menahan tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan
Emotional Stability (Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional yang stabil
cenderang Tenang saat menghadapi masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang
teguh.

8) Riset telah menemukan hubungan antara dimensi-dimensi kepribadian ini dan kinerja.
Kehatian htian penting bagi kesuksesan organsasi dan lebih monsisten terkait dengan
inerja sehingga dari kelima fitur tersebut kahtia hatian adalah predictor terbaik dari
kinerja.

9) perbedaan antara nilai nilai terminal dan instrumental


 Nilai Terminal, merujuk pada hasil akhir yang diinginkan. Ini merupakan sasaran yang
ingin dicapai seseorang dalam hidupnya. Contohnya adalah kesejahteraan dan kesuksesan
ekonomi, kebebasan, kesehatan, dan kebaikan, kedamaian dunia, serta arti hidup.
 Nilai Instrumental, merujuk pada mode perilaku yang lebih disukai, atau alat untuk
mencapai nilai terminal. Contohnya adalah otonomi dan harapan diri, disiplin pribadi,
kebaikan, serta orientasi sasaran.

10) Lima dimensi nilai Hofstede dari budaya nasional


 Jarak Kekuasaan, menjelaskan tingkat dimana orang-orang dalam suatu negara menerima
bahwa kekuasaan dalam institusi dan organisasi menyebar tidak merata.
 Individualisme versus Kolektivisme, individualisme adalah tingkat dimana orang-orang
lebih memilih untuk bertindak sebagai individu dibandingkan sebagai anggota kelompok
dan mempercayai hak-hak individu diatas segalanya. Kolektivisme menekankan kerangka
sosial yang ketat dimana orang-orang mengharapkan yang lain dalam kelompok yang
menjadi bagiannya untuk merawat dan melindungi mereka.
 Maskulinitas versus Feminitas, konsep maskulinitas Hofstede adalah tingkat dimana
budaya menyukai peran-peran maskulin tradisional seperti pencapaian, kekuasaan, dan
kendali, berlawanan dengan pandangan pria dan wanita adalah sama. Peringkat
maskulinitas yang tinggi mengindikasikan budaya telah memisahkan peran bagi pria dan
wanita, dengan pria mendominasi masyarakat. Peringkat feminitas tinggi berart budaya
melihat sedikit perbedaan antara peran pria dan wanita dan memperlakukan wanita sama
dengan pria dalam segala hal.
 Penghindaran Ketidakpastian, tingkat dimana orang-orang dalam suatu negara lebih
memilih situasi yang terstruktur atau tidak terstruktur menentukan penghindaran
ketidakpastian mereka. Dalam budaya dengan skor penghindaran ketidakpastian yang
tinggi, orang-orang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi mengenai ketidakpastian dan
ambiguitas dan menggunakan hukum dan kontrol untuk mengurangi ketidakpastian.
 Orientasi Jangka Panjang versus Jangka Pendek, orang-orang dalam budaya dengan
orientasi jangka panjang melihat masa depan dan menghargai kebijaksanaan, persistensi,
serta tradisi. Dalam orientasi jangka pendek, orang-orang menilai di sini dan saat ini,
mereka lebih siap menerima perubahan dan tidak melihat komitmen sebagai rintangan
untuk berubah.

Anda mungkin juga menyukai