Anda di halaman 1dari 18

ASPEK TEORI KONTIJENSI SALAM

AKUNTANSI KEPERILAKUAN DAN


ASPEK KEPERILAKUAN PADA
DESENTRALISASI
ASPEK TEORI KONTIJENSI DALAM
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
PENGERTIAN TEORI KONTIJENSI
Teori kontijensi adalah suatu pendekatan untuk mempelajari organisasi di mana penjelesan yang
diberikan adalah bagaimana factor-factor kontingen (belum pasti) seperti teknologi, budaya, dan
lingkungan eksternal mempengaruhi desain dan fungsi organisasi.
Asumsi yang mendasari teori kontijensi adalah tidak ada satu jenis struktur organisasi berlaku
untuk semua jenis organisasi. Efektivitas organisasi tergantung pada kesesuaian antara jenis
teknologi, volatilitas lingkungan, ukuran organisasi, fitur struktur organisasi dan system
informasinya.
MUNCULNYA PERUMUSAN KONTIJENSI
Alasan yang menjadi pertimbangan utama dalam mengadopsi teori kontijensi akuntansi
manajemen adalah :
Hasil riset empiris
• Hasil penelitian atas suatu masalah akan menunjukkan bagaimana solusi yang tepat dalam menghadapi ketidakpastian

Efek teknologi
• Teknologi (jenis dan proses produksi) mempengaruhi desain sistem akuntansi manajemen

Efek struktur organisasi


• Struktur organisasi mempengaruhi sistem penganggaran

Efek Lingkungan
• Persaingan yg dihadapi perusahaan mempengaruhi sistem pengendalian manajemen

Teori Organisasi
• Perkembangan teori organisasi mempengaruhi perancangan sistem informasi akuntansi
VARIABEL DASAR KONTIJENSI DAN
HUBUNGANNYA
ISI TEORI KONTIJENSI

STUDI EMPIRIS PERUMUSAN TEORITIS


• Pengendalian strategis yang berbeda tergantung • Sistem perencanaan dan pengendalian
pada jenis organisasi, contohnya pengendalian bergantung kepada sasaran dan tujuan organisasi,
melalui anggaran sangat sesuai untuk struktur struktur organisasi, teknologi dan gaya manajerial
organisasi desentralisasi dan lingkungan yang yang digunakan oleh manajer senior
stabil (Bruns dan Waterhouse)
• Efektivitas setiap unit yang berbeda dijelaskan
oleh kombinasi variable yang berbeda (Hayes)
KERANGKA EVALUASI TEORI KONTIJENSI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) hanyalah salah satu bagian dari struktur pengendalian
organisasi. Strategi pengendalian organisasi akan melibatkan pertimbangna desain organisasi,
system informasi manajemen, dan system perencanaan dan pengendalian.
Cara mengevaluasi pencapaian organisasi yang efektif adalah dengna menggunakan
perbandingan antara sasaran hasil organisasi dengan standar yang telah ditetapkan.
IMPLIKASI UNTUK RISET

Akuntansi sebagai Bagian dari Efektivitas Organisatoris Metodologi Riset


Sistem Pengendalian • Harus dibuat pedoman mengenai dampak • Tidak terdapat standar umum mengenai
• Karakteristik proses yang penting untuk sistem akuntansi dalam membantu metodologi riset.
pengendalian organisasi efektif yaitu : pencapaian tujuan • Riset akuntansi keperilakuan melibatkan
spesifikasi dari suatu sasaran, pengukuran • Ukuran efektif antar suatu organisasi multidisiplin dan waktu yang lama agar
tingkat pencapaian sasaran, Model yg dapat berbeda beda tergantung pada peneiliti dapat meyakini pengamatannya.
bersifat prediktif terhadap kemungkinan karakteristik organisasi.
Tindakan hasil pengendalian, kemampuan
dan motivasi untuk bertindak
ASPEK KEPERILAKUAN PADA
DESENTRALISASI
KONDISI NYATA ENTITAS BISNIS
Masih ditemukan entitas bisnis yang belum mengelola bisnisnya dengan baik dan adanya konflik
kepentingan di dalam perusahaan. Walaupun tujuan utama adalah laba tetapi unit bisnis tidak
boleh mengesampingkan kepentingan perusahaan secara holistic.
Manajer harus dapat mengambil strategi yang tepat atas setiap kondisi perusahaan.
MELAKUKAN DESENTRALISASI ATAU
TIDAK
1. Apakah yang dimaksud dengan desentralisasi dalam konteks organisasi bisnis?
2. Kondisi apa yang membutuhkan desentralisasi?
3. Bagaimana desentralisasi membantu organisasi mencapai tujuan?
4. Apa sja jenis struktur desentralisasi yang dapat dipilih?
5. Dengan cara apakah kantor pusat dapat mengendalikan operasi dari unit yang
terdesentralisasi?
6. Bagaimana mengukur kinerja unit yang terdesentralisasi?
ARTI DESENTRALISASI
“Suatu organisasi administratif dikatakan tersentralisasi sepanjang keputusan dibuat pada
tingkatan yang relatif lebih tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentraliasi sepanjang keputusan
didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah”
(H. A. Simon)
Jenis Keputusan :
1. Keputusan Strategis, yaitu keputusan yang bersifat jangka Panjang dan tidak berulang
mengenai perolehan dan penggunaan sumber daya
2. Keputusan Operasi, yaitu keputusan yang bersifat jangka pendek dan berulang (harian / rutin).
Desentralisasi sebagai suatu system yang mendorong berbagai manajer dalam suatu hierarki untuk
berpikir dan bertindak secara independent sementara pada saat yang bersamaan merupakan
bagian dari tim.
LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTOR PENENTU
DESENTRALISASI
Desentralisasi membebsakan manajemen puncak focus pada keputusan strategis dan bukan terlibat dalam
keputusan operasi sehingga penggunaan waktu lebih baik

Desentralisasi memungkinkan organisasi memberikan respon secara cepat dan efektif terhadap masalah,
karena mereka yg berada paling dekat dengan masalah (manajer unit) memiliki informasi yg lebih baik

Sistem yg tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit untuk mengambil keputusan yg
optimal

Desentralisasi menyediakan pelatihan yg baik bagi manajemen puncak di masa yg akan dating

Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi sehingga merupakan suatu alat motovasi yg kuat bagi
manajer
MODEL RESPON LINGKUNGAN DARI
DESENTRALISASI
Komponen Lingkungan Ciri-ciri Lingkungan Konteks Organisasi Respons Organisasi
Tugas Tersedianya sumber Konflik dalam hubungan Kecepatan respons
(Penyedia sumber/mitra saling keterkaitan para perubahan informasi spesialisasi
pertukaran) aktor konsentrasi pengambilan risiko
kekuasaan inovasi
Komunitas Nilai-nilai dan keyakinan Hambatan perilaku Model pemerintah
(Faktor hukum dan hukum, adat istiadat, (birokrasi)
budaya / sumber mitos, cerita dan
keabsahan) upacara keagamaan
PENERAPAN DESENTRALISASI
1. Memilih struktur
2. Pembagian tugas / keputusan
3. Merencanakan akuntabilitas sumber daya
4. Pengembangan anggaran dasar perusahaan
5. Pendelegasian aktivitas (pemanfaatan kompetensi khusus, skala ekonomi, keseragaman,
konsekuensi yg bertahan lama, kerangka waktu dan dorongan eksperimentasi)
6. Menetapkan norma keperilakuan (sosialisasi, spesialisasi, standarisasi, dan formalisasi)
7. Klarifikasi hubungan antarunit
8. Pendekatan kompetitif versus kolaboratif
9. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PILIHAN : KOMPETISI - KOLABORASI
Tersedianya pasar eksternal

Saling ketergantungan yang strategis

Ketidaklengkapan harga

Tersedianya opsi untuk keluar


DESENTRALIASI DAN PENENTUAN HARGA
TRANSFER
HARGA TRANSFER & ANGGARAN DASAR
JENIS-JENIS HARGA TRANSFER
DESENTRALISASI
1. Harga pasar Jenis Perilaku yg diinginkan Jenis Harga
Transfer

2. Biaya plus, dapat berupa biaya penuh atau Tingkat kompetisi dan saling Harga pasar
ketergantungan yg tinggi antarunit
biaya variabel plus margin laba Tingkat kompetisi menengah antarunit, Harga pasar
kolaborasi dibutuhkan pada variabel selain
3. Biaya variable harga
Kebutuhan yg setara untuk kompetisi dan Harga transfer yg
4. Harga transfer yg dinegosiasikan kolaborasi dinegosiasikan
Kolaborasi yg lebih besar dibandingkan dgn Harga transfer yg
5. Harga yg diputuskan atau diperintahkan kompetisi antarunit diperintahkan
Kolaborasi yg erat dan sedikit kompetisi Harga transfer yg
diperintahkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai