PEMERINTAH
POKOK BAHASAN
Penyusunan
Rencana Anggaran
Persetujuan
Pemeriksaan
Legislatif
Pelaksanaan
Pelaporan
Anggaran
SIKLUS APBN
PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN
Pendekatan Tradisional Pendekatan Kinerja
• Berdasarkan pos belanja • Menekankan pada kinerja terukur dari
• Konsep inkrementalisme (dihitung aktivitas & program kerja
berdasarkan jumlah tahun sebelumnya dgn • Klasifikasi anggaran berdasarkan kegiatan &
tingkat kenaikan tertentu unit organisasi
• Bertujuan mengendalikan pengeluaran kas • Kinerja diukur melalui indikator mutu
(Kinerja diukur dari realisasi belanja) kegiatan
Menganalisis Mengembangkan
program struktur program
Mengembangkan
anggaran program
Alokasi Sumber
Daya
Mengimplementa-
sikan rencana
Evaluasi Program
STRUKTUR ANGGARAN PEMERINTAH
T-ACCOUNT I-ACCOUNT
• Sisi penerimaan dan sisi • Sisi penerimaan dan sisi
pengeluaran dipisahkan di kolom pengeluaran tidak dipisahkan
yg berbeda (dalam satu kolom)
• Mengikuti anggaran berimbang • Menerapkan anggaran
dan dinamis, jika jumlah defisit/surplus
pengeluaran lebih besar dari • Menunjukkan komposisi jumlah
penerimaan maka ditutupi dari anggaran yang dikelola oleh
pembiayaan pemda
• Tidak menunjukkan dgn jelas • Pinjaman LN dan pembayaran
komposisi anggaran yg dikelola cicilannya dikelompokkan sebagai
pemerintah pusat dan pemda pembiayaan anggaran, sehingga
• Pinjaman LN dianggap jumlahnya harus sekecil mungkin
penerimaan pembangunan dan karena akan memberatkan APBN
pembayaran cicilan utang LN di masa yg akan datang
dianggap pengeluaran rutin
POSTUR APBN 2018
ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH
APBD merupakan
rencana Keuangan
tahunan
pemerintah daerah
yg disetujui oleh
DPRD dan
ditetapkan dgn
peraturan daerah
FUNGSI APBD
Otorisasi, dasar melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun ybs
Stabilisasi
STRUKTUR APBD
Pembiayaan
Pengeluaran :
Pendapatan
• Pembayaran pokok pinjaman
Surplus • Penyertaan modal
• Pembentukan dana cadangan
Defisit dll.
Belanja
Penerimaan :
• SILPA (tahun sebelumnya)
• Pencairan dana cadangan
• Penerimaan pinjaman daerah
dll.
STRUKTUR APBD
• PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH xxx
DANA PERIMBANGAN xxx
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH xxx xxx
• BELANJA
BELANJA LANGSUNG xxx
BELANJA TIDAK LANGSUNG xxx xxx
SURPLUS/DEFISIT xxx
• PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN xxx
PENGELUARAN PEMBIAYAAN xxx
PEMBIAYAAN NETO xxx
SILPA xxx
Belanja Daerah :
1. Belanja Tidak Langsung : tidak terkait langsung dgn pelaksanaan
program dan kegiatan. Terdiri dari Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi,
Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan
Belanja Tidak terduga
2. Belanja Langsung : terkait langsung dgn pelaksanaan program dan
kegiatan. Terdiri dari Belanja Pegawai (Honorarium / Upah), Belanja
Barang dan Jasa dan Belanja Modal
Pembiayaan Daerah :
Semua transaksi keuangan untuk menuup defisit atau
memanfaatkan surplus
1. Penerimaan pembiayaan daerah mencakup SiLPA, pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yg dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian
pinjaman, penerimaan piutang daerah.
2. Pengeluaran pembiayaan daerah mencakup pembentukan dana
cadangan, penerimaan modal (investasi) pemda, Pembayaran pokok
utang, pemberian pinjaman daerah
BELANJA DAERAH
RPJMD RKPD
KUA
POKOK2
FKPD PIKIRAN
PPAS
RKA APBD
RAPBD
Penjabaran
RKA APBD
SKPD
RKA SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
DPA
DPA SKPD : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPD
TERIMA KASIH