TELAAH KURIKULUM
Dosen Pengampu: Dra.Dilinar Adlin,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Amelia Grace Sinaga (2213141010)
2. Cindy Agatha Pasaribu (2213141020)
3. Dia Ulfa (2213141022)
4. Ermin Lastiar Barasa (2213141013)
5. Nuricha Lovindy (2213141001)
6. Pratiwi Nuzuwa
(2213141014) 7. Winda Aulia
(2203341003)
Dengan menyebut nama Tuhan Yang maha Esa, maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Critical Book Review tepat pada waktunya. Semoga dengan
adanya Critical Book Review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita
mengenai Telaah Kurikulum. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
pembuatan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan tentunya masih banyak
kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk tugas-tugas kami selanjutnya. Penulis juga mohon maaf
apabila terdapat kesalahan–kesalahan kata yang kurang berkenan dihati para
pembaca. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Rasional Pentingnya CBR 4
1.2. Tujuan 4
1.3. Manfaat 4
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan 13
4.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
Pengantar Kurikulum
BAB II
Kurikulum dan pembelajaran adalah dua komponen yang saling tidak dapat
dipisahkan, sebagai acuan yang saling berkesinambungan,penentusn bahan ajar,
menjadikan mutu pendidikan yang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Terdapat tiga
hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem yaitu tujuan, proses, dan proses dalam
memanfaatkan komponen-komponen atau unsur tertentu. Adapun faktor yang
memperngaruhi sistem pembelajaran, yaitu faktor guru, faktor siswa, sarana-prasarana,
dan lingkungan. Mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru kepada siswa. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi
pembelajaran.Pengaturan lingkungan adalah proses menciptakan iklim yang baik.
BAB III
Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis konsep. Pemilihan suatu model
pengembangan kurikulum bukan hanya didasarkan oleh kelebihan dan kemungkinan
pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan
dan sistem pengelolaan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana
yang digunakan. Pengembangan kurikulum secara garis besar diutarakan sebagai berikut:
Diberi nama model administratif karena inisiatif dan gagasan pengembangan datang dari
administrator pendidikan dan menggunakan prosedur administrasi.
Model ini pada dasarnya bersifat grass-root, dimana pembentukannya berasal dari bawah.
Taba berpendapat bahwa lebih terdorong inovasi dan kreativitas guru” adalah bersifat
induktif.
Menurut rogers manusia berada dalam proses perubahan dan memiliki kekuatan juga
potensi untuk berkembang sendiri ada empat langkah perkembangan menurut Roger
adalah
Pada dasamya ada tiga pendekatan dalam pengembangan kurikulum, yaitu terdiri dari:
Kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat strategis dan menentukan,
artinya guru akan menetapkan kedalaman dan keluasan materi kurikulum atau
pembelajaran sedangkan bersifat menentukan, karena guru dan dosenlah yang memilah
dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik dan kemudian
menjabarkannya ke dalam pembelajaran di kelas.
Rendahnya prestasi akademik atau hasil bel jar, tingginya angka tinggal kelas dan putus
sekolah tidak dapat dilepaskan dari mutu kinerja guru, terutama dalam mengembangkan
kurikulum dan mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja di tuntut melaksanakan tugasnya secara
profesional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional.
Dalam konsep interaksional guru berperan sebagai mitra belajar sedangkan dalam konsep
pendidikan pribadi guru lebih berperan sebagai pengarah, pendorong dan pembimbing.
3. Pendidikan Guru
Masalah pendidikan guru tidak dapat dilepas dari masalah pendidikan dari secara
keseluruhan.
Pendidikan guru perlu memiliki suatu standar yang akan menjadi acuan, baik dalam
pengembangan, pelaksanaan, maupun evaluasi program pendidikan guru.
Salah satu model pendidikan guru yang mungkin bisa mencapai standar adalah model
pendidikan guru berdasarkan kompetensi (PGBK) atau competence based teacher
education (CBTE).
- IKIP FKIP, STKIP sebagai lembaga pendidikan Dalam bagian ini yang akan dibahas
terbatas hanya pada IKIP FKIP dan STKIP sebagai lembaga pendidikan tenaga
kependidikan (LPTK) yang menyiapkan guru dan tenaga kependidikan lainnya.
BAB 4
Evaluasi dan kurikulum merupakan 2 disiplin yang berdiri sendiri, ada pihak yang
Serpendapat antara keduanya tidak berhubungan, tetapi ada pihak lain yang mengatakan
keduanya berkaitan dengan sangat crat. Perubahan dalam kurikulum berpengaruh pada
evaluasi kurikulum, sebaliknya perubahan evaluasi akan memberi warna pada
pelaksanaan kurikulum, hubungan antara evaluasi dan kurikulum bersifat organis dan
proses berinagsung ecara evolusioner.Penekanan organisasi kurikulum.Kurikulum ini
sangat menekankan pada proses belajar mengajar Perbedaan jelas antara kurikulum yang
menekankan organisasi dengan yang menekankan isi dan situasi adalah memberikan
perhatian yang sangat besar kepada si peserta didik Dalam pembelajaran model sistem
instruksional aktivitas murid sangat ditekankan, tetapi aktivitas ini merupakan aktivitas
yang sudah dirancang secara ketat. Siswa melakukan kegiatan yang telah diatur dan
diprogramkan Siswa mempunyai kesempatan, dan didorong untuk berinovasi,
menyatakan kreativitasnya.
B. Konsep Kurikulum
Secara sederhana toon kurikulum dalam di klasifikasikan atas teori-teori yang lebih
menekankan pada isi kurikulum. pada situasi pendidikan serta pada organisasi kurikulum
1 Penekanan pada isi kurikulum.
Strategi pengembangan yang menekankan isi merupakan yang paling banyak dipakai
tetapi juga selalu dilakukan penyempurnaan dan pembaharuan Hal im berdasarkan oleh
(a) tuntutan untuk menguatkan kembali nilai-nilai moral dan budaya dari masyarakat,
(c)adanya tuntutan bahwa kurikulum harus lebih berorientasi pada pekerjaan Faktor-
faktor tersebut berpengaruh pada pengembangan kurikulum.
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa perbedaan penekanan dalam kurikulum
mengakibatkan perbedaan dalam pola rancangan, dalam pengembangan serta dalam
desiminasinya.
Ujian bukan saja menunjukkan nilai pengetahuan atau kemampuan secara sosial, tetapi
juga telah merupakan peraturan dari sekolah Dalam dua dekade pertama dari abad 20
sejumlah ahli psikologi dikumpulkan dalam satu komisi untuk menyusun tes kecerdasan
Sistem ujian lebih banyak digunakan untuk mengukur atau menguji kemampuan siswa.
Model evaluasi kurikulum yang menggunakan model penelitian didasarkan atas teori dan
metode tes psikologi serta eksperimen lapangan.
Perbedaan model objektif dengan model komparatif adalah dalam dua hal. Pertama
perbedaan model objektif, evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dari proses
pengembangan kurikulum.
Evaluasi model perbandingan dan model Tylor dan Bloom melahirkan evaluasi model
campuran mutivariasi, yaitu strategi evalasi yang menyatukan unsur-unsur dan kedua
pendekatan tersebut. Langkah-langkah model multivariasi adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan program
Sementara tim menyusun tujuan yang meliputi semua tujuan dari pengajaran umpamanya
dengan metode global dan metode unsur, dapat disiapkan tes tambahan
Tipe analisis dapat juga digunakan untuk mengukur pengaruh bersama dari beberapa
variabel yang berbeda.
BAB III
PEMBAHASAN
1.1. Kelebihan Buku
Kelebihan dari buku ini adalah sama sama memiliki informasi sangat lengkap dan
menyeluruh dengan penjabaran masing-masing poin di setiap materi
pembahasannya, terutama di bagian tentang pengertian Telaah kurikulum. Buku
ini menyajikan beberapa argument yg terkait dengan materi yang dibahas
sehingga membantu siswa untuk menambah wawasannya dengan materi-materi
lain yang diikutsertakan dalam buku ini.
1.2. Kekurangan
Didalam buku ini kurang lengkap dikarenakan tidak adanya tertera no ISBN buku
.
BAB IV
KESIMPULAN
1.1. Kesimpulan
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia
pendidikan karena kurikulum ini digunakan oleh pakar-pakar pendidikan terutama
guru-guru sebagai landasan untuk mengembangkan proses pendidikan yang lebih
inovatif dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Sesuai dengan
Kurikulum 2013, guru dituntut siap untuk melaksanakan pendekatan saintifik
dalam proses belajar mengajar. Pendekatan saintifik merupakan proses belajar
yang dirancarang agar anak didik aktif dan inovatif. Dengan melihat lingkungan
sekitarnya siswa diharapkan mampu mengidentifikasi dan menemukan masalah,
merumuskan masalah, mengumpulkan data, memproses data yang ditemukan,
menemukan jawaban, dan mengomunikasikan jawaban yang ditemukan.
Pendekatan saintifik ini dilakukan dengan lima (5) langkah yaitu: mengamati,
menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengomunikasikan.
1.2. Saran
Kami berharap buku ini dapat berkelanjutan untuk edisi atau cetakan selanjutnya.
Selain itu pengarang juga dapat menambahkan gambar-gambar yang menarik
sesuai dengan isi buku agar dapat menarik minat pembaca dari semua kalangan
DAFTAR PUSTAKA