Skor Nilai :
NIM : 3223121026
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat-Nya sehingga saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan
sehingga bisa menyususn atau menyelesaikan Critical Book Riview.
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas individu mata kuliah
Sejarah Kolonial
YUNITA PEBRINA
i
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari critical Book Report ini ialah mencari dan mengetahui
informasi yang ada didalam sebuah buku atau artikel. Dan menyelesaikan
tugas Strategi dan Inovasi Pembelajaran Sejarah. Lalu membantu melatih
diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yanag diberikan oleh buku
utama dan buku pembanding. Dan menambah pengetahuan tentang Strategi
dan Inovasi, serta meningkatkan keahlian untuk mengrevisi sebuah buku.
C. Manfaat CBR
Manfaat dari membuat Critical Book Report ini adalah untuk menambah
pengetahuan atau wawasan tentang mata kuliah ini, khususnya Strategi dan
Inovasi Pembelajaran Sejarah dan mempermudah pembaca mendapatkan inti dari
sebuah buku yang telah dilengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan
ii
buku isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Dan
melatih siswa merumuskan dan mengambil kesimpulan-kesimpulan atas
buku-buku yang dianalisis tersebut.
3. Editor Buku : -
3
Buku Pembanding
4. Penerbit : Sic
4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB I PENDAHULUAN
5
Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar
mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa
menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang
baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu
ada gangguan yang tidak dikehendaki datang dengan tiba-tiba Suatu
gangguan yang datang dengan tiba-tiba dan di luar kemampuan guru adalah
kendala spontanitas dalam pengelolaan kelas. Dengan hadimya kendala
spontanitas suasana kelas biasanya terganggu yang ditandai dengan
pecahnya konsentrasi anak didik. Setelah peristiwa itu, tugas guru adalah
bagaimana supaya anak didik kembali belajar dengan mempertahankan
tugas belajar yang diberikan oleh guru.Masalah pengelolaan kelas memang
masalah yang tidak pernah absen dari agenda kegiatan guru. Semua itu tidak
ain guna kepentingan belajar anak didik. Masalah lain yang juga selalu guru
gunakan adalah masalah pendekatan. Hampir tidak pernah ditemukan dalam
suatu pertemuan, seorang guru tidak melakukan pendekatan tertentu
terhadap semua anak didik. Karena disadari bahwa pendekatan dapat
mempengaruhi hasil kegiatan belajar mengajar. Bila begitu akibat yang
dihasilkan dari penggunaan suatu pendekatan, maka guru tidak sembarangan
memilih dan menggunakannya. Bahan pelajaran yang satu mungkin cocok
untuk suatu pendekatan tertentu, tetapi untuk pelajaran yang lain lebih pas
digunakan pendekatan yang lain. Maka adalah penting mengenal suatu
bahan untuk kepentingan pemilihan pendekatan.
6
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal
berikut:
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pok yang
sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman bu pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
7
rumusan tujuan yang operasional dalam belajar mengaja mutlak dilakukan
oleh guru sebelum melakukan tugasnya di sekolah.
8
guru jhendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Bila
beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk memiliki
kemampuan tentang penggunaan berbagai metode atau mengombi- nasikan
beberapa metode yang relevan. Cara penyajian yang satu mungkin lebih
menekankan kepada peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang
lain lebih terfokus kepada peranan guru atau alat-alat pengajaran seperti
buku, atau mesin komputer misalnya. Ada pula metode yang lebih berhasil
bila dipakai buat anak didik dalam jumlah yang terbatas, atau cocok untuk
mempelajari materi tertentu. Demikian juga bila kegiatan belajar mengajar
berlangsung di dalam kelas, di perpustakaan, di laboratorium, di mesjid,
atau di kebun, tentu metode yang diperlukan agar Tujuan tercapai. Untuk
masing-masing tempat seperti itu tidak sama. Tujuan instruksional yang
ingin dicapai tidak selalu tunggal, bisa jadi terdiri ari beberapa tujuan atau
sasaran. Untuk itu guru membutuhkan varias alam penggunaan teknik
penyajian supaya kegiatan belajar mengaja ang berlangsung tidak
membosankan.
Apa yang harus dinilai, dan bagaimana penilaian itu harus dilakuka
termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang anak did
dapat dikategorikan sebagai anak didik yang berhasil, bisa dilihat da
berbagai segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muk
dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan sosia
kepemimpinan, prestasi olahraga, keterampilan, dan sebagainya. Ata dapat
pula dilihat dari gabungan berbagai aspek.
9
BAB III HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR
MENGAJAR
10
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuze
pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat tercapai jika anal didik
berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik sini tidak
hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bi hanya fisik
anak yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aku! maka
kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini sam halnya anak
didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasaka perubahan di dalam
dirinya. Padahal belajar pada hakikatnya adala "perubahan" yang terjadi di
dalam diri seseorang setelah berakhimy melakukan aktivitas belajar.
Walaupun pada kenyataannya tidak semu perubahan termasuk kategori
belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabu gila, dan sebagainya.
11
menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak
didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik bagi anak
didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan
menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan
peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang
harmonis antara dua guru dengan anak didik.
Pendekatan Individual
12
Dikelas ada sekelompok anak didik. Mereka duduk di kursi masing-
masing. Mereka berkolompok dari dua sampai lima orang. Di depa mereka
ada meja untuk membaca dan menulis atau untuk meletakka fasilitas belajar.
Mereka belajar dengan gaya yang berbeda-beda. Perilaku mereka juga
bermacam-macam. Cara mengemukakan pendapat, can berpakaian, daya
serap tingkat kecerdasan, dan sebagainya, selalu adi variasinya. Masing-
masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri yang
berbeda dari satu anak didik dengan anak didik lainnya.
13
Pendekatan Kelompok
14
yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengaj Kerangka
berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, up nyata; dan
memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru.
Pengertian Keberhasilan
Indikator Keberhasilan
16
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar
dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut:
Pengertian Media
Sebelum uraian ini sampai pada penggunaan media oleh guru dalam
proses belajar mengajar, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud me dia
itu sebenarnya. Kata "media" berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata "medium", yang secara harfiah berarti "perantara
atau pengantar". Dengan demikian, media merupakan wahana penyalu
informasi belajar atau penyalur pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
17
Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa
bantuan media.
Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah
Brumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal
acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan, maka media bukan
lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam
pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Akhimya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang
menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-
pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik.
Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran. sukar untuk
dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang
rumit atau kompleks.,
Anak didik cepat merasa bosan dan kelelahan tentu tidak dapat
mereka hindari, disebabkan penjelasan guru yang sukar dicerna dan
dipahami. Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan dan kelelahan
18
anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru
bersimpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini tentu saja harus
dicarikan jalan keluarnya. Jika guru tidak memiliki kemampuan untuk
menjelaskan suatu bahan dengan baik.
Bahan pelajaran yang perlu dikuasai oleh guru bukan hanya bahan
pokok yang sesuai dengan keahlian, melainkan juga bahan penunjang di luar
keahlian. Guru yang hanya menguasai bahan pokok akan melahirkan
kegiatan belajar mengajar yang kaku. Situasi pengajaran kurang
menggairahkan bagi anak didik. Sebab bahan pelajaran yang disampaikan
oleh guru kurang dapat menyentuh apersepsi anak didik. Kondisi pengajaran
yang demikian kurang mendapatkan tanggapan dari anak didik. Guru
percuma saja menyampaikan bahan, sementara anak didik asyik dengan
kegiatannya sendiri di kelas.
19
terpulang pada masalah penguasaan bahan pokok, tetapi juga disebabkan
masalah penguasaan bahan penunjang. Guru yang hanya menguasai bahan
pelajaran pokok belum tentu berhasil mengajar tanpa ditunjang oleh bahan
penunjangnya. Karena pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik
bermacam-macam, maka bahan penunjang sangat membantu guru dalam
menyampaikan bahan pelajaran pokok guna mendapatkan umpan balik
secara optimal dari anak didik di kelas.
Dalam kegiatan pengajaran tidak lain yang harus guru capai, kecuali
bagaimana agar anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas
(mastery). Masalah ini tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga
sekarang. Sebab bagaimana pun juga keberhasilan pengajaran ditentukan
sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Untuk sampai ke sana, yaitu anak didik dapat
menguasai semua bahan yang diberikan, tidak gampang; karena hal ini akan
terpulang pada masalah bagaimana umpan balik yang diberikan oleh anak
didik selama pengajaran berlangsung.
20
Pada dasamya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan
dalam hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak
menyenangkan. Merasakan makanan yang sama terus-menerus akan
menimbulkan kebosanan; melihat film yang sama dua kali saja orang sudah
tidak mau, juga karena bosan. Orang akan lebih suka bila hidup itu diisi
dengan penuh variasi dalam arti yang positif. Makan makanan yang
bervariasi (bermacam-macam) akan merangsang untuk makan.
Mendengarkan lagu-lagu baru lebih menyenangkan daripada lagu-lagu yang
tiap hari didengar. Rekreasi pada dasarnya juga mengurangi kebosanan
pandangan di tempat asalnya. Mengatur alat rumah tangga sering berganti,
akan membuat orang lebih senang di rumah daripada pergi. Demikian juga
dalam proses belajar mengajar. Bila guru dalam proses belajar mengajar
tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian
siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.
Dalam hal ini guru memerlukan adanya variasi dalam mengajar siswa.
21
guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Variasi lebih bersifat proses
daripada produk.
23
3. Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan suatu penggarapan materi yang
khusus. Dalam hal ini materi harus di desaian sedemikian rupa, sehingga
cocok untuk mencapai tujuan.
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak
didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
6. Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkaan disiplin.
7. Ada batas waktu untuk mencapai tujuan pembelajar tertentu dalam sistem
berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang
tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan itu sudah harus tercapai.
8. Evaluasi, dari seluruh kegiatan diatas, masalah evaluasi bagian penting yang
tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pengajaran yang telah ditentukan.
24
Bahan Pelajaran Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan
pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran
pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah bahan bahan pelajaran yang
menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan
profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap atau penunjang adalah
bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam
mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang telah diprogram akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua
komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam
sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya dalam
interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya
berperan sebagai motivator dan fasilator.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual, dan
psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksudkn agar guru mudah
dalam melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual.
Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun, juga
ditentukan dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah
dilakukan; dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan pengunannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang
dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Syaiful
Bahri Djamarah, 1991:72).
Prof. Dr. Winarno Surakhmad, M. Sc. Ed., mengemukakan lima macam
faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut:
a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya;
25
b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya;
c. Situasi yang berbagai-bagai keadaanya
d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuatitasnya;
e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai
tujun pengajaran. Sebagai segala segala sesuatu yang dapat digunakan
dalam mencpai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai
perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan,
dan alat sebagai tujuan (Dr. Ahmad D.Marimba, 1989- 51).
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat nbantu pengajaran.
Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan,perintah, larangan, dan
sebagainya sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe,papan
tulis, batu tulis, batu kapur gambar, di agram,slide, video, dan sebagainya.
Ahli lain membagi alat pendidikan dan pengajaran menjadi alat material.
Sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengajaran, alat materi
(audiovisual) mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi;
b. Kemampuan meningkatkan pengertian;
c. Kemampuan meningkatkan transfer (pengalihan);
d. Kemampuan untuk meningkatkan penguatan (reinforcement) atau
pengetahuan hasil yang dicapai:
e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan).
6. Sumber Pelajaran
Yang dimaksud dengan sumber sumber-sumber bahan dan belajar adalah
sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang (Drs. Udin Sarippudin
Winataputra, M.A. dan Drs. Rustana Ardiwinata, 19991: 165).
Dr. Udin Sripuddin Winaputra, M.A. dan Drs. Rustara Ardiwinata
(1991 :165) berpendapat bahwa terdapat sekurang-kurangnya lima macam
sumber belajar, yaitu:
a. Manusia
b. Buku/Perpustakaan.
c. Media Massa
d. Alam Lingkungan
26
Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris, yaitu evaluation. Dalam buku
Essentials of Educational Evaluation karangan Edwin Wand dan Gerald W.
Brown. Dikatan bahwa Evaluation refer to the act or prosses to determining
the value of something. Jadi, menurut Wand and Borwn, evaluasi adalah
suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Tujuan Umum dari evaluasi adalah
1. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Memungkinkan pendidik / guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.
3. Menilai metode mengajar yang di pergunakan
27
BAB III
PEMBAHASAN
28
tinggal di daerah pantai tentu lebih paham tentang kehidupan laut
dibanding dengan masalah pegunungan. Oleh karena itu, tidak bijak jika
Biologi untuk mereka menggunakan contoh tumbuha dan binatang yang
hidup di pegunungan. Akan lebih cocok jika menggunakan contoh binatang
dan tumbuhan pantai, karena akan lebih gampang dipahami siswa. Lebih
dari itu, pemahaman tentang topik Biologi tersebut akan lebih mudah
diaplika
Buku Utama
Kelebihan
1. Dari aspek ruang lingkup isi Buku sudah sangat bagus dimulai dari
struktrur pembuatan Buku .Isi dari Buku sudah sangat di paparkan dengan
jelas sehingga para pembaca mudah memahaminya.
3. Buku ini memiliki tata letak yang rapi, font yang baik juga sehingga
mudah dibaca dan tidak mengganggu penglihatan ketika di baca.
Kekurangan
1. Kekurangan buku ini adalah masih banyak kata kata yang salah dalam
penulisannya serta Banyak kata atau istilah yang sangat sulit dipahami dan
dimengerti.
lainnya
Buku Pembanding
1. Isi bukunya sudah sangat bagus dan juga menjelaskan sangat detail dan
rinci.
29
2. Cover buki maupun sistematika buku bagus dan rapih
Kekurangan
1. Pada buku ini tidak adanya rangkuman yang berisi penjelasan kembali
tentang materi yang disajikan.
3. Tidak Tidak mencantumkan nama penerbit ,tahun terbit ,ISBN dan yang
lainnya.
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya strategi belajar mengajar diharapkan tercapainya
tujuan pembelajaran. Maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil
dari mengajar keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui
setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal yang sesuai dengan
rumusan beberapa tujuan pembelajaran.
B. Saran
Semoga CBR ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Kami tahu bahwa
di dalam penyusunan makalah ini, mungkin jauh dari kesempurnaan.Maka
dari itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari para pemmbaca agar
makalah im Icbih baik lagi dalam penyusunannya. Berdasarkan kekurangan-
kekurangan yang telah ditelaah, maka terdapat saran yang yang disampaikan
untuk penulis.dengan perbaikan-perbaikan seperti menggunakan kata-kata
dan istilah-istilah yang mudah dimengerti oleh pembaca.
31
DAFTAR PUSTAKA
32