PRODI S1 PGSD-FIP
Skor Nilai:
DISUSUN OLEH:
MEDAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas
ini. Adapun yang menjadi judul tugas ini adalah “Strategi Belajar Mengajar”. Tujuan penulis
menulis critical book report ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen saya Rahmilawati,
S. Pd., M. Pd dalam mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Tugas critical book report ini telah penulis buat berdasarkan buku yang telah penulis baca
dan penulis juga mendapat bantuan dari beberapa pihak untuk menyelesaikan critical book report
ini. Banyak hambatan serta rintangan yang penulis alami dalam menyelesaikan tugas critical
book report ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Penulis telah berupaya
semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini, namun penulis sadar bahwa ini sangat jauh
dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima kritik dan
saran yang membangun guna untuk memperbaiki tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosen
pengampu semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengengetahuan bagi pembaca.
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat.........................................................................................................5
D. Identitas Buku...............................................................................................5
A. Kelebihan Buku...........................................................................................17
B. Kelemahan Buku.........................................................................................17
BAB IV PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang CBR
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, dunia pendidikan saat ini dihadapkan pada
tuntutan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu manusia yang
mampu hidup dan bertahan di masa ini maupun di masa yang akan datang. Dalam usaha
mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi perubahan dalam kehidupan maka siswa harus
dibekali dengan berbagai ilmu yang dipelajari disekolah. Didalam proses belajar mengajar, guru
harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada
tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu, guru harus menguasi
teknik – teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Setiap materi yang akan
disampaikan harus menggunakan metode yang tepat, karena dengan metode belajar yang berbeda
akan mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran, terutama pelajaran matematika. Buku
strategi belajar mengajar karangan Drs. Syaiful bahri djamarah dan Drs. Aswan Zain ini berisi
mengenai strategi belajar mengajar, pendekatan dalam belajar mengajar, cara pemilihan metode
dan macam-macam metode, keberhasilan dalam proses belajar mengajar, media sumber belajar
dalam belajar mengajar dan pegelolaan kelas. Buku ini sangat cocok digunakan sebagai referensi
bagi guru atau calon guru untuk meningkatkan profesionalitas seorang guru.
Tempat : Aceh
Tahun : 2017
Cetakan : Pertama
Hal : 275
Ukuran : 16 cm X 23 cm
ISBN : 978-602-1270-99-8
BAB II
Ringkasan Isi Buku
BAB I
KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
c. Mastery learning
Guru harus mengusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik ke
arah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan.
d. Humanistic Education
Guru hendaknya jangan membuat jarak terlalu tajam dengan siswa sebagai siswa senior
yang selalu siap menjadi sumber atau konsultan yang berbicara. Taraf akhir dari proses belajar
mengajar menurut pandangan ini adalah self actualization seoptimal mungkin dari setiap anakk
didik.
C. Implementasi Belajarr Mengajar
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.
Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai dengan tujuan
pendidikan. Tahap – tahap pengelolaan dann pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diprinci
sebagai berikut :
Perencanaan
a. Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapann dan bagaimana cara melakukannya.
b. Mengembangkan alternatif-alternatif
c. Mengumpulkan dan mengannalisis informmasi
Pengorganisasian
a. Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi
b. Merumuskan, menetapkan metode, prosedur.
c. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber lain yang
diperlukan.
Pengarahan
a. Menyusun kerangka waktu dan biaya terperici
b. Mengeluarkan instruksi-instruksi yang spesifik
c. Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi.
Pengawasan
a. Mengevaluasi pelaksanaan keigiatan, dibandingkan dengan rencana
b. Melaporkan penyimpanan untuk tindakan koreksi dan merumuskan tindakan koreksi,
menyusun standar-standar dan saran-saran
c. Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan .
BAB II
Hakikat, Ciri, dan Komponen Belajar Mengajar
BAB III
Berbagai Pendekatan Dalam Belajar Mengajar
A. Pendekatan Individual
Masing-masing siswa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda-beda antara satu
anak didik dengan anak didik yang lainnya. Oleh karena itu, guru harus melakukan pendekatan
individual dalam strategi belajar mengajarnya. Apabila tidak, maka tujuan pengajaran tidak
dapat tercapai. Pendekatan individual dapat menyeelesaikan permasalahan kesulitan anak belajar
dengan mudah.
B. Pendekatan kelompok
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang
tinggi padda diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada
dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Selain
itu, dengan pendekatan ini anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok,
akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan.
C. Pendekatan Variasi
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan
yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Guru tidak bisa
menggunakan teknik pemecahan yang sama untuk memecahakan permasalahan yang sama untuk
memecahkan permasalahan yang lain. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa
permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang
biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik
pemecahan untuk setiap kasus. Maka pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru
gunakan untuk kepentingan pengajaran.
D. Pendekatan Edukatif
a. Pendekatan pengalaman
Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekedar bicara, dan tidak pernah
berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang ditunjukan dengan kegiatan fisik. Ciri-ciri
pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak, kontinu
dengan kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan, dan menambah integrasi anak. Metode
yang digunakan yaitu metode pemberian tugas, dan tanya jawab mengenai pengalaman
keagamaan siswa.
b. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Pendekatan pembiasaan yaitu dengan memberiikan
kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran agamanya. Dengan pendekatan
ini, siswa dibiasakan mengamalkan ajaran agama baik secara individual maupun kelompok
dalam khdpn sehari- hari. Metode peengajran yang digunakan : metode latihan, pelaksanaan
tugas, demonstrasi dan pengalaman lapangan.
c. Pendekatan Emosional
Adalah suatu usaha untuk menggugah perasaan atau emosi siswa dalam meyakini,,
memahami, dan menghayati ajaraan agama. Metode yang digunakkan : ceramah, cerita, dan
sosiodram.
d. Pendekatan keagamaan
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di
dalam diri siswa, yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi
diyakini, dipahami, dihayati, dan diamalkan selama hidup siswa.
e. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan ini biasanya digunakan dalam pengajaran bahasa di sekolah. Dengan
menggunakan pendekatan ini, bahan pelajaran dan kegiatan pelajaran menjadi leebih bermakna
bagi siswa jika berhubungan dengan pengalaman, minat, bakat, tat nilai dan masa depannya.
Selain itu, motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan
belajarnya.kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang
amat penting dallam keberhasilan belajar siswa. Siswa merupakan subjek utama, tidak hanya
sebagai objek belaka. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa
mengembangkan ketrampilan berbahasanya.
a) Kedudukan metode dalam belajar mengajar
Ø Metode sebagai alatt motivasi ekstrinsik
Ø Metode sebagai strategi pengajaran
Ø Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
b) Pemilihan dan Penentuan Metode
Metode pengajaran yang guru gunakan dalam setiap kkali pertemuan kelas bukanllah asal
pakai tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumussan yang tujuan
instruksional khusus. Faktor-faktor yang mempengahruhi pemilihan metode, antara lain :
a) Nilai strategis metode
Karena metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis ddalam kegiatan belajar
mengajar. Nilai stategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar
mengajar.
b) Efektivtas penggunaan metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaraan akan menjadi kendala
dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, efektivitas penggunaan metode
dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pengajaran, sebagai perssiapan tertulis.
c) Pentingnya pemilihan metode
Guru harus mengetahui kelemahan dan kelebihan dari metode – metode pengajaran.
Karena kegagalan guru mencappaii tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan
metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristtik daari masing-masing metode.
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, yaitu anak didik, guru, tujuan,
situasi, dan fasilitas.
· Macam – macam metode mengajar
1. Metode Proyek
Adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari sutu masalah, kemudian dibahas
dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
2. Metode eksperimen
Adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percoobaan dengan memahami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Ø Kelebihan
o Membuat siswa lebih percaya
o Hasil - hasil perrcobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Ø Kekurangan
o Menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahann
o Lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
o Memerlukkan berbagai alat dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
3. Metode tugas dan resitasi
Adalah metode ppenyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiiatan belajar. Metode ini diberikaan apabila dirasakan bahan pelajaran terlalu
banyak,, sementara waktu sedikit.
Ø Kelebihan
o Lebih merangsang sisswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok..
o Dapat mengembangkan kreativitas
o Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
Ø Kekurangan
o Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain.
o Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.
o Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa.
4. Metode Diskusi
Adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang
bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
Ø Kelebihan :
o Menperluas wawasan
o Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
o Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
Ø Kekurangan
o Peserta mendapat informasi yang terbatas
o Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
o Pembicaraan terkadang menyimpang, shg memerlukan waktu yang panjang.
5. Metode sosiodrama atau role playing
Adalah mendramatisir tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Kelebihan metode ini , yaitu melatih siswa untuk melatih , memahami, dan mengingat is bahan
yang akan diidramakan. Selain itu siswa menjadi lebih berinisiatif dan berkreatif , siswa
memperoleh kebiasaan uuntuk menerima dan membagi tanggung jawabb dengan sesamanya.
Sedangkan kekurangan metode ini yaitu banyak memakan waktu, memerlukan tempat yang luas
dan anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang kreatif.
6. Metode demonstrasi
Adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau memperttunjukan kepada siswa
suatu proses , situasi, atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupuun tiruan yang
sering disertai denggan penjelasan lisan.
Ø Kelebihan :
o Proses pengajaran lebih menarik
o Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
o Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan konkret.
Ø Kekurangan
o Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu,
pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
o Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia.
Ø Kekurangan
o Mudah menjadi verbalisme
o Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
o Menyebabkan siswa bersifat pasif
BAB IV
Keberhasilan Belajar Mengajar
A. Indikator keberhasilan
1. Daya serap tehadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara
individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajran / instruksional khusus ( TIK ) telah dicapai
ole siswa, baik secarra individual maupun kelompok.
B. Penilaian Keberhasilan
1) Tes Formatif
2) Tes Subsumatif
3) Tes sumatif
C. Tingkat Keberhasilan
Keberhasilan proses belajar mengajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan
keberhasilan tersebut antara lain : istimewa/maksimal, baik sekali/optimal, baik/minimal, dan
kurang. Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam pelajaran dan
presentase keberhasilan siswa dalam mencapai TIK tersebut, dapatlah diketahui keberhasilan
proses belajar mengajar yang telah dilakukan siswa dan guru.
D. Tingkat Perbaikan
Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Mengulang pokok bahasan seluruhnya
b) Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai
c) Memberikan tugas-tugas
d) Memecahkan masalah bersama-sama
e) Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan antara lain tujuan, guru, anak
didik,kegiatan pengajaran, bahan dan alat evaluasi, dan suasana evaluasi.
BAB V
Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi meliccinkan jalan
menuju tercapainya tuujuan pengajaran. Bantuan media dapat mempertinggi kegiatan belajar
anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama.Penggunaan media sebagai alat bantu tidak
bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dann
mempertimbangkan tujuan. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumllah nilai
untuk dikomsumsi olehh setiap anak didik. Macam-macam media dibagi 3 antara lain :
BAB VI
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan.
Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak
didik sehinggga tercapai tujuan pengajaran seecara efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan kelas
pada hakikatnya tela terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan
kelas adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitass itu memungkinkan siswa
belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, emosional dann
sikap serta apersepsi pada siswa.
(Sudirman N,1991:311)
Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu :
1. Pendekatan kekuasaan
Yaitu suattu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Peranan guru dalam
pendekattan ini adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Melalui
kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru mendekatinya.
2. Pendekatan ancaman
Dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberikan ancaman,
seperti melarang, mengejek, memaksa dan sindiran .
3. Pendekatan kebebasan
Suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu
kapan saja dan dimana saja.
4. Pendekatan Resep
Dilakukan dengan cara memberrikan satu daftar yang dapat menggambarkkan apa yang
harus dan apa yang tidaak boleh dikerjakan oleh guruu dallam mereaksi semua mamsalah atau
situasi yang terjadi di dalam kelas.
5. Pendekatan Pengajaran
6. Pendekatan peruubahan tingkah laku
7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
8. Pendekatan proses kelompok
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalamm pengelolaan kelas, prinsip –
prinsip pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Prinsip – prinsip penelolaan kelas antara lain :
hangat dan antusias, tantangan, bervariasi,keluwesan, penekanan ppada hal-hal yang positif dan
penanaman disiplin diri. Keanekaragaman masalah perilaku ssiswa itu menimbulkan beberapa
masalah pengelolaan kelas . Menurut made pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang
berhubungan dengan perilaku siswa adalah :
1. Kurang kesatuan , dengan adanya kelompok-kelompok ,pertentang jenis kelamin.
2. Tidak ada stantard perilaku dalam bekerja kelompok .
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok
4. Kelas mentoleransi kekeliruan – kekeliruan temanya ialah menerima dan mendorong perilaku
siswa yang keliru.
5. Mudah mereaksi negatif / terganggu
6. Moral rendah, permusuuhann,, agresif
7. Tidakk mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah.
Menurut Made Pidartta, untuk mengelola kelas secara efektif perlu memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
1. Kelas adalah kelomponkerjja yang diorganisasi untuk tujuan terrtentu, yang dilengkkapi oleh
tugas-tugas dan diiarahkan ooleh guru.
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu tetapi bagii semua
anak ataau kelompok.
3. Kelompok mempunyai periilaku sendiri yang berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing
individu dallam kelompok.
4. Kelompok kelas menyisipi pengaruhnya kepada anggota-anggota.
5. Praktik guru waktu bellajar cenderung terpusat dalaam hubungan gurru dan siswa.
6. Struktur kelompok, pola, komunikaasi, dan kesatuan kelompok ditentukan oleh cara
mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada sekolah maupuun bagi mereka yang apatis,
masa bodoh atau bermusuhan.
Sumber belajar adalah informasi-informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yaitu dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum.
Sumber belajar adalah suatu segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sumber
belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadi perubahan tingkah laku bagi
peserta duduk, misalnya, situs, candi, dan sebagainya
b. Orang, yaitu suapa saja yang memiliki keahlian tertentu tempat peserta didik dapar
belajar sesuatu, misalnya, guru, ahli geologis, polisi, sastrawan, dan ahli ilmu-ilmu
lainnya
c. Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik
d. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa
bencana, dan peristiwa lainnya
e. Tempat atau lingkungan alam sekitar, yakni seemua tempat yang dapar dugunakan untuk
dapat melakukan proses belajar.
Dalam hal pemilihan sumber belajar ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Sumber belajar yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
2. Sumber belajar yang dipilih hendaknya sesuai dengan materi pembelajaran yang
disajikan
3. Sumber belajar yang dipilih hendaknya sesuai dengan metode pembelajaran yang
digunakan
4. Sumber belajar yang dipilih hendaknya mudah diperoleh
5. Sumber belajar yang dipilih hendaknya sesuai dengan karakter siswa
6. Sumber belajar yang dipilih hendaknya mampu digunakan oleh guru
7. Sumber belajar yang dipilih hendaknya efektif dan efesien
8. Sumber belajar yang dipilih hendaknya tidal bertentangan dengan agama, nilai budaya,
dan karakter bangsa
Tujuan penyusunan bahan ajar atau pelajaran adalah untuk: 1) membantu suswa dalam
mempelajari sesuatu, 2) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, 3) agar
kegiatan pembelajaran menhadi lebih menarik, dan 4) menyediakan berbagai jenis pilihan
bahan ajar.
a. Bahan cetak (printed) yakni bahan ajar berupa buku, modul, brosur, lembar kerja
siswa, teks handout, dan lain-lain
b. Bahan ajar dengan (audio), yakni bahan ajar berupa radio, piringan hitam, compact
disk audio, kaset
c. Bahan ajar pandang-dengar (audio-visual), yakni bahan ajar berupa video compact
disk dan film
d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material), yakni bahan ajar berupa campact
disk interaktif
Selain penciptaan suasana nyaman dan menyenangkan, pengelolaan kelas juga bertujuan
menyediakan fasilitas bagi siswa yang memungkinkan siswa belajar secara baik. Arikunto (1988:
61) mengatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak dapat bekerja dengan
tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
1. Pendekatan CBSA, yaitu suatu istilah yang dalam bahasa Inggris disebut Student Active
Learning (SAL). Istilah terrseebut bukan merupakan teori, melainkan lebih bersifat
praktis, yakni berupa cara atau teknik dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pendekatan Inkuri adalah istilah dalam bahasa Inggris, yang merupakan suatu teknik atau
cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Mark T. Jones dan Carles J.
Eick menjelaskan bahwa “Pembelajaran inkuiri adalah sebuah proses aktif dan
menggambarkan inkuiri yang ilmiah dan terjadi dalam konteks pendidikan formal”. Yang
terpenting pada pembelajaran inkuiri adalah bahwa dalam proses pembelajaran siswalah
yang harus mendapatkan penekanan.
3. Pendekatan Komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam berkomunikasi, menekankan pembinaan dan pengembangan
kemampuan komunikatif siswa. Penerapan pendekatan komunikatif sepenuhnya
dilakukan oleh siswa (student centre) sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan
demikian siswa akan mampu bercerita, menanggapi masalah, dan mengungkapkan
pendapatnya secara lisan dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami.
4. Pendekatan Konteksual, Menutut Cahyo (2013:150), Pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learning/CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik
dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka
sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural).
5. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan –
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisa data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum
atau prinsip yang “ditemukan”( Hosnan,2014: 34). Dalam pembelajaran saintifik
diharapkan tercipta kondisi pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mencari
tahu informasi dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
1. fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian
pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran,
2. fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar
ketika belajar membaca teks bergambar,
3. fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan
dalam memahami dan mendengar informasi
4. fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan
membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali.
1. Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan.
Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan
dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
2. Media Visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan
menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-
lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
3. Media audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau
dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam,
dan (2) media audio visual gerak.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara,
dll.
4. Media Serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di
sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan
sumber belajar pada masyarakat.
Pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan
utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan:
Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :
1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk
mendisain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal
dalam penyusunan program pembelajaran.
2. Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran
secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil
evaluasi ini sangat baik untuk mengetahuikemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu
pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.
3. Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program
pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator
ketercapaian tujuan program pembelajaran.
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, Anda harus memperhatikan prinsip-prinsip
umum evaluasi sebagai berikut :
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu
proses yang kontinu. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan evaluasi secara kontinu.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil seluruh objek itu
sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh
aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif
maupun psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua peserta didik
harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda juga hendaknya bertindak secara objektif,
apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti orang tua
peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut
merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi Anda sendiri yang menyusun alat evaluasi
maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, Anda harus memperhatikan
bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan
Setelah membaca dan menganalisis isi dari buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan
Drs. Aswan Zain ini, menurut saya sebagai pembaca, dalam buku ini penggunaan bahasa dan
penjabaran materi ke dalam susunan bab-babnya saling berkaitan, detail, jelas dan menarik untuk
di simak. Kronologis dalam pengertian, penjelasan, tujuan dan pemecahannya seperti satu
kesatuan yang tidak hanya puas jika berhenti pada bab tertentu. Beberapa pendapat pakar
pendidikan yang disajikanpun membuat pengertian menjadi semakin variatif dan menarik.
Cover yang disajikan sederhana dan minimalis tetapi cukup menarik dan membuat penasaran
sehingga kita tertarik untuk membacanya. Sedangkan Dalam buku Pembanding Keterkaitan
materi antar bab saling berkaitan erat, buku ini menjelaskan mulai dari strategi belajar mengajar
yang mencangkup konsep strategi belajar mengajar, sumber belajar bahasa indonesia,
pengelolaan kelas bahasa indonesia, pendekatan dalam pembelajaran bahasa, metode dalam
pembelajaran bahasa, media dalam pembelajaran, dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa,
Aspek tata bahasa, buku tersebut sudah bagus dan baik, dimana pemakain pada buku bahasa
yang lugas yang dibuktikan dengan kesederhanaan bahasa sehingga materi dalam buku ini
memiliki makna yang jelas serta tidak membuat ambigo para pembaca khususnya peserta didik.
B. Kekurangan
Setelah membaca dan menganalisis isi dari buku karya ini, menurut saya sebagai pembaca
hampir keseluruhan buku ini tidak ada kekurangannya, tetapi jika tidak membaca berulang kali
mungkin tidak mengerti karena di dalamnya terdapat bahasa-bahasa asing yang sulit dimengerti
oleh para pembaca pemula. Dalam memaparkan metode-metode pembelajaran tidak ada contoh-
contoh nyata yang dapat dianalisa pembaca sehingga hanya terkesan pemaparan teoritis saja.
Dalam penulisan tidak ada penjelasan dalam bentuk gambar, diagram ataupun peta konsep
seperti skema jadi mudah membuat orang yang membaca menjadi bosan. Sedangkan pada buku
Pembanding Disamping kelebihan-kelebihan buku yang sudah ada di atas, buku ini juga
memiliki kelemahan seperti pembahasan setiap materi kurang luas, dimana buku ini kurang
menambahkan lebih banyak pendapat para ahli.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus mampu mempunyai strategi tersendiri
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehari-hari. Strategi-strategi tersebut dapat berupa
metode-metode pembelajaran yang dilaksanakan supaya kegiatan pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik dan efektif. Metode pembelajaran dilakukan oleh seorang guru untuk
bisa mengontrol keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang harmonis. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah hendaknya memperhatikan konsep dasar strategi
pembelajaran yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dari pembahasan diatas, maka menandakan bahwa metode pembelajaran tidak hanya
dapat dilakukan oleh seorang guru sendirian, namun semua guru. Untuk itu, pemahaman tentang
konsep dasar metode pembelajaran sangat diperlukan oleh guru demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang baik, efektif, dan efisisien.
2. Saran
Setelah membaca dan memahami isi dari buku karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan
Drs. Aswan Zain ini, dengan berdasarkan kelemahan dan kelebihan isi buku yang telah
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka saya sebagai pembaca menyarankan bagi pembaca
lainnya agar jangan hanya menggunakan buku karya Prof. Dr. H. Jalaluddin ini saja sebagai
bahan bacaan, tetapi juga tetap menggunakan buku lain demi penyempurnaan informasi yang
ingin diperoleh pembaca.
LAMPIRAN
Cover Buku
Buku Utama
Buku Pembanding
Daftar Pustaka
Djamarah, Syaifuldan dan Aswan Zain, 2013, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka
Cipta