Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. STRATEGI BELAJAR


MENGAJAR
PRODI S1-PGSD-FIP

Skor

STRATEGI PEMBELAJARAN
( Mu’awanah 2011 )

STRATEGI PEMBELJARAN BERBASIS EDISI REVISI PAIKEM


( Drs. H. Aswan, M. Pd, 2016 )

Nama : Diandra Nazwa Aulia Ruswandi


Nim : 1213311146
Dosen Pengampu : Laurensia Masri Perangin-Angin, S.Pd, M.Pd
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FIP - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul “Critical Book Review”. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, yaitu Ibu Laurensia Masri
Perangin-Angin, S.Pd, M.Pd atas bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga tugas ini dapat memenuhi
tuntutan kuliah yang di ajukan dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
tentang Strategi Belajar Mengajar.

Medan, September 2022

Diandra Nazwa Aulia Ruswandi


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………….3
IDENTITAS BUKU………………………………………………………………………………………..………4
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………….5
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………………………5
B. Tujuan…………………………………………………………………………………………….…………….5
C. Manfaat………………………………………………………………………………………………………...5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU………………………………………………………………………….……6
A. Ringkasan Buku Utama………………………………………………………………………………….6
B. Ringkasan Buku Pembanding
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................... 27
A. Pembahasan Isi Buku............................................................................................................. 27
BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 28
4.2 Saran......................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 28
IDENTITAS BUKU
1. Buku Utama
 Judul Buku : Strategi Pembelajaran
 Penulis : Mu’awanah
 Kota Terbit : Kediri, Jawa Timur
 Tahun Terbit : 2011
 Penerbit : STAIN KEDIRI PRESS
 Tebal Buku : 156 halaman
 ISBN : 978-602-8167-39-0
 Link : http://repository.iainkediri.ac.id/143/2/Strategi
%20pembelajaran.pdf

2. Buku Pembanding
 Judul Buku : Strategi Pembelajaran Berbasis Paikem
 Penulis : Drs. H. Aswan, M. Pd
 Kota Terbit : Ngaglik, Sleman Yogyakarta
 Tahun Terbit : 2016
 Penerbit : ASWAJA PRESSINDO
 Tebal Buku : 98 halaman
 ISBN : 978-602-6370-68-6
 Link : https://idr.uin-antasari.ac.id/11474/
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita
Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang kepemimpinan .
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang
kepemimpinan.
Melakukan Critical Book Riview pada suatu buku dengan
membandingkannya dengan buku lain sangat penting dilakukan, karena dari
kegiatan tersebut kita bisa menemukan kekurangan dan kelebihan dari buku
buku yang di bandingkan. Kemudian setelah kita bisa menemukan beberapa
kekurangan tersebut maka dapat memperoleh suatu informasi yang kompeten
pada buku tersebut dengan cara menggabungkan beberapa informasi dari buku
pembandingnya
B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar


2. Untuk mengetahui cara dalam mengkritik sebuah buku
3. Untuk melatih diri dalam mengkritik sebuah buku
4. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut

C. Manfaat

1. Mendapat wawasan yang lebih tentang Strategi Belajar Mengajar


2. Untuk melatih diri dalam berfikir kritis
3. Agar dapat menjadi acuan dalam karya-karya kedepannya
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

1. Buku Utama

BAB I ( Pengertian dan Hakekat Strategi Belajar Mengajar )

A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar


Menurut saya Strategi Belajar Mengajar adalah sebuah pedoman atau pola
umum kegiatan guru-guru, dan murid dalam sebuah perwujudan suatu kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

B. Hakekat Belajar Mengajar


Belajar dan mengajar ini pada hakekatnya merupakan suatu proses yang
terpadu dalam satu kegiatan, yaitu proses interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dengan siswa pada saat pengajaran berlangsung. Dalam proses
interaksi ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar yang menyampaikan
pengetahuan kepada para siswa tetapi lebih dari itu, guru juga berperan sebagai
pembimbing belajar, sebagai motivator belajar siswa, sebagai pemimpin yang
menentukan kemana kegiatan siswa akan diarahkan, serta sebagai fasilitator
belajar yang harus menyediakan fasilitas atau setidak-tidaknya menciptakan
kondisi lingkungan yang dapat menjadi sumber bagi siswa untuk melakukan
kegiatan belajar sedangkan siswa sebagai peserta didik tidak hanya sebagai
obyek yang hanya menerima (secara. pasif) apa yang disampaikan oleh guru,
tetapi siswa juga merupakan subyek yang secara aktif melakukan kegiatan
belajar.
Metode dan alat yang diutamakan dalam proses belajar dipilih atas dasar
tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi dari metode dan alat
pengajaran adalah sebagai jembatan atau media transformasi bahan pengajaran
agar sampai pada tujuan yang hendak diperoleh Metode dan alat pengajaran
dapat mempengaruhi hasil atau prestasi belajar para siswa. Sedangkan evaluasi
atau penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai atau
tidak Jadi fungsi dan peranan evaluasi adalah sebagai barometer untuk
mengukur ada tidaknya perubahan tingkah laku dan kemampuan para siswa
setelah proses belajar mengajar selesai. Dengan kata lain fungsi penilaian atau
evaluasi pada dasarnya adalah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran.

BAB II ( Berbagai Pendekatan Metode dan Teknik Belajar Mengajar )

A. Memilih Sistem Belajar Mengajar


Para ahli telah mencoba mengembangkan berbagai cara pendekatan
belajar mengajar, atau system pengajaran. System-sistem pengajaran tersebut
yang dapat menarik orang lain adalah sebagai berikut :
a. Inquiry-discovery approach (pendekatan belajar mengajar mencari
dan menemukan sendiri)
Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan/materi
pelajaran tidak dalam bentuk yang final (hasil akhir), tetapi para
siswa/peserta didik diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan
sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
b. Expository Approach
Dalam pendekatan expository ini proses belajar mengajar
dilakukan dengan jalan guru menyajikan bahan/materi pelajaran dalam
bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap,
sehingga para siswa tinggal menyimak dan mencermatinya saja secara
tertib dan teratur.
c. Mastery Learning Approach
Adalah pendekatan belajar mengajar dengan menitikberatkan
pada penguasaan materi/bahan pelajaran secara tuntas {belajar tuntas}
pada diri siswa
d. Humanistic Education Approach
Baik pendekatan expository maupun mastery learning keduanya
mengharapkan agar peserta didik pada akhirnya harus menguasai
materi/ bahan pelajaran yang telah ditetapkan oleh guru/penyusun
program, sedangkan dalam kenyataannya tidak bisa disangkal bahwa
kemampuan dasar (kecerdasan/IQ dan bakat) para siswa/peserta didik
sangat bervariasi secara individual.

B. Metode dan Teknik Belajar Mengajar


Metode-metode yang di manfaatkan oleh guru :
 Metode mengajar klasikal
 Metode mengajar individual
Yang termasuk metode mengajar secara klasikal adalah:
 Metode ceramah
 Metode tanya jawab
 Metode diskusi
 Metode demonstrasi
 Metode Sosiodrama
 Metode karyawisata
 Metode kerja kelompok
 Metode simulasi
Adapun yang termasuk mengajar secara individu adalah
 Metode tanya jawab (individual)
 Metode drill/latihan
 Metode pemberian tugas/resitasi
 Metode eksperimen

BAB III (Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar


Mengajar)

Dalam keseluruhan proses belajar mengajar terjadilah interaksi antara berbagai


komponen (guru, siswa, tujuan, bahan, alat, metode dan lain-lain). Masing-rnasing
komponen saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan (pendidikan dan pengajaran).
Siswa merupakan komponen yang utama dalam kegiatan belajar mengajar, karena yang
harus mencapai tujuan (harus berubah dan berkembang) adalah siswa. yang belajar.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap siswa adalah penting bagi guru pembinibing,
agar dapat menciptakan situasiyang tepat serta memberi pengaruh yang optimal bagi
siswa untuk dapat belajar dengan berhasil.
Di samping itu, dalam proses belajar mengajar dalam kelas seluruh kegiatan
guru dilaksanakan dalam rangka agar terjadi proses belajar di kalangan siswa dan
selanjutnya ditujukan agar siswa berhasil dalam belajarnya. Jadi inti dari kegiatan
mengajar guru adalah kegiatan belajar siswa Dengan kata lain bahwa keseluruhan
kegiatan yang berlangsung dalam proses belajar mengajar baik yang dilakukan guru
maupun siswa, dengan tujuan untuk mencapai hasil belajar semaksimal mungkin.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar ada 4
kelompok, yaitu:
a. Bahan atau hal yang harus dipelajari yang merupakan input pokok dalam
belajar
b. Faktor-faktor lingkungan
c. Faktor-faktor instrumental
d. Kondisi individu si pelajar.

BAB IV (Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar Dalam


SBM)

A. Sumber Belajar dan Jenisnya


Dalam proses belajar mengajar guru bukanlah satu-satunya sumber
belajar, ia hanya salah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat
memungkinkan siswa belajar. Proses belajar pada diri siswa dapat terjadi karena
komunikasinya secara langsung dengan guru, dapat pula terjadi secara tidak
langsung di luar siswa secara aktif berinteraksi dengan media atau sumber
belajar yang lain.
Segala sesuatu yang memungkinkan siswa untuk belajar inilah yang
disebut sebagai sumber belajar. Dalam usaha belajar agar siswa/peserta didik
memperoleh ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang luas dan mendalam,
segala sumber belajar belajar hendaknya digunakan. Tentu saja sumber-sumber
yang dimanfaatkan adalah yang relevan dengan materi bidang studi yang
dibahas, terpilih dan mutakhir. Segala sesuatu dapat disajikan sebagai sumber
belajar, bergantung pada kapan dan bagaimana digunakan oleh siswa dengan
pengalaman guru.

B. Pengertian Media Pendidikan


Dalam pendidikan dan pengajaran untuk mencapai tujuan agar terdapat
efisiensi dan efektifitas dalam belajar mengajar digunakanlah suatu alat bantu
yang dikenal dengan istilah “Media Belajar”. Dari segi etimologi kata “media”
berasal dari bahasa latin dan merupakan berbentuk jamak dari kata “medium”
yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”, maksudnya sebagai
perantara atau alat untuk menyampaikan sesuatu. Sedang dalam kepustakaan
asing ada sementara ahli yang menggunakan istilah “audio visual aids“.
Untuk pengertian yang sama banyak pula ahli yang menggunakan istilah
“teaching-material atau instruktional material.” Artinya identik dengan
pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, artinya suatu benda yang
dapat diraba, dilihat, didengar dan dapat diamati melalui indera kita.

C. Jenis dan Pola Media Pendidikan


I. Media Grafis
II. Media Audio
III. Media Proyeksi Diam

D. Kegunaan dan Fungsi Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar


Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaankegunaan sebagai
berikut :
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
 Obyek yang terlalu besar bisa dihentikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film, model.
 Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar.
 Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse atau high psek photography.
 Kejadian atau peristiwa di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film., video, film bingkai, foto atau secara verbal.
 Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain.
 Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim) dapat
divisualkan dalam bentuk film-film dan lain-lain.

b. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat


diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk
 Menimbulkan kegairahan belajar
 Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan.
 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
c. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru akan banyak mengalami
kesulitan bilamana latar belakang semuanya itu harus diatasi sendiri.:
 Memberikan perangsang yang sana
 Mempersamakan pengalaman
 Menimbulkan persepsi yang sama

BAB V ( Teknik-Teknik Mendapatkan Umpan Baik atau Feedback )

Dalam proses belajar mengajar sewaktu jam pelajaran sedang berlangsung


terdapat beberapa langkah kegiatan khusus yang harus dipenuhi oleh seorang guru
yaitu kegiatan orientasi, memberi penjelasan, kegiatan latihan atau mengajukan
pertanyaan dan kegiatan memberikan dan mendapatkan umpan balik serta kegiatan
lanjuutan. Umpan balik (feedback) dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
bahan pengajaran yang telah disajikan/dijelaskan oleh guru telah dimengerti oleh
siswa. Jadi, umpan balik adalah merupakan salah satu langkah untuk memenuhi proses
belajar mengajar guna mencapai informasi sampai dimana suatu bahan materi yang
telah dibahas dapat dimengerti / dikuasai siswa.
Kegiatan umpan balik dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan lisan selama pelajaran berlangsung atau pada akhir pelajaran
dan dapat pula dilakukan dengan ulangan tertulis (ujian singkat) atau menyuruh siswa
maju ke depan. Ini tergantung kepada situasi dan waktu. Guru dan siswa harus
mengetahui dengan jelas bahwa umpan balik tidak sama dengan penilaian (evaluasi).
Umpan balik hanya salah satu langkah untuk memenuhi proses belajar apakah suatu
bahan dapat dilanjutkan atau guru harus mengulangi penjelasan. Sedangkan penilaian
baru menjadi relevan apabila siswa melakukan proses belajar selesai untuk mengetahui
apakah tujuan pengajaran yang telah ditetapkan telah tercapai. Pada umumnya guru
kurang memikirkan perlunya mengadakan umpan balik, sehingga ia tidak tahu efek dari
pengajaran yang ia berikan. Baru setelah seluruh rangkaian pelajaran selesai diberikan
terlihat pada waktu ujian (ulangan cawu, middle test, ulangan semester, ulangan akhir
tahun) Hasilnya bahwa murid belum mengerti secara baik bahan yang diajarkan. Dan
itu berarti suatu keterlambatan, sebaliknya bagaimana guru menyadari pentingnya
umpan balik, maka maka pengajaran yang ia lakukan akan menjadi lebih efektif.

BAB VI ( Pengembangan Variasi Mengajar )

A. Konsep Variasi Mengajar


Dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai keberhasilan dalam
tugasnya guru perlu membuat variasi atau selingan pada suatu jam pelajaran
yaitu adanya aneka ragaman dalam penyajian kegiaTan belajar. Menggunakan
variasi dalam mengajar adalah merupakan perbuatan guru dalam konteks proses
belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
konteks proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan,
keantusiasan serta berperan serta secara aktif.

B. Komponon Variasi Mengajar


Tidak tiga komponen pokok penggunaan variasi dalam mengajar, yaitu :
1. Variasi dalam gaya mengajar guru
2. Variasi dalam menggunakan media dan alat pembeleajaran
3. Variasi pola interaksi kegiataan siswa
BAB VII ( Pengelolaan Kelas )
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas
dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang
seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan
secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas y ang berkaitan dengan
kurikulum dan perkembangan murid.

B. Fungsi Guru dalam Pengelolaan Kelas


Drs. N.A Amentembun menjelaskan bahwa fungsi guru dalam praktek
penyelenggaraan kelas meliputi :
 Fungsi instruksional
 Fungsi educational
 Fungsi managerial

BAB IX ( Pembelajaran Kooperatif )


A. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar
kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima
unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif,
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan
proses kelompok. Dalam strategi pembelajaran kooperatif, siswa diarahkan
untuk bisa juga bekerja, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara
individu.

B. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis.
- Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
- Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif
berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.
- Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada
individu.

C. Prinsip Pembelajaran Kooperatif


Strategi pembelajaran kooperatif ini terdiri dari tiga prinsip yang menjadi
pendekatan agar diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa, yaitu
 pendekatan belajar aktif
 konstruktivistik, dan
 kooperatif.

BAB X ( PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN


MENYENANGKAN (PAIKEM)
Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka
mengembangkan ketrampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta
didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan
alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajaran
lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Pembelajaran PAIKEM hadir sebagai solusi, karena pembelajaran model
ini lebih memungkinkan guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat
dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, strategi ini juga lebih memungkinkan
guru dan siswa untuk sama-sama memunculkan jiwa kreatifnya dalam kegiatan
pembelajaran. Guru berupaya kreatif mencoba berbagai cara dalam melibatkan
semua peserta didiknya dalam pembelajaran. Sementara peserta didik juga
dituntut kreatif untuk memperoleh pengetahuan dan berinteraksi dengan
sesama teman, guru, maupun bahan ajar dengan segala alat bantunya.
2. Buku Pembanding

BAB II ( Konsep Strategi Pembelajaran )


A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu pola yang di tetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

Terdapat 4 strategi dasar dalam pembelajaran yang harus di ketahui oleh


guru,yaitu:
 mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan,
 memilih sistem pendekatan pembelajaran.
 memilih dan menetapkan prosedur metode dan teknik
pembelajaran yang dianggap efektif, dan
 menetapkan norma atau kriteria keberhasilan kegiatan
pembelajaran sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melaksanakan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran.

B. PENDEKATAN ,STRATEGI,METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN


Ada beberapa istilah yang memiliki keterkaitan makna dengan strategi
pembelajaran yaitu pendekatan,metode dan teknik pembelajaran.
 Pendekatan
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran.
 Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang sudah
di susun tercapai secara optimal.
 Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode.

C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran


Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang
harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita sebenarnya berpikir
strategi apa yang harus digunakan agar semua itu dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Berikut dikemukakan beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan sebelum memilih strategi pembelajaran.
 lndikator pencapaian dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Setiap kegiatan pembelajaran terdapat kompetensi yang harus
dimiliki peserta didik, yang terjabar dalam indikator pencapaian
dan tujuan pembelajaran.
 Materi ajar atau materi pembelajaran
 Karakteristik anak didik sebagai peserta didik
 Media pembelajaran

BAB III ( Pembelajaran dan Komponennya )


A. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran mengandung arti "proses membuat orang melakukan
proses belajar sesuai dengan rancangan" . Dapat juga di artikanpembelajaran
adalah "merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses mengalami sesuatu
yang diciptakan dalam rancangan proses pembelajaran" .
Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh
guru dan siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan
perilaku individu siswa itu sendiri. Perubahan tersebut bersifat "intensional.
positif-aktif, dan efektif fungsional" Perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti kecakapan, kebiasaan,
sikap, penerimaan atau penghargaan.
Perubahan tersebut dapat meliputi keadaan dirinya, pengetahuan atau
perbuatannya. Jadi orang yang sudah belajar bisa merasa lebih bahagia, dapat
memanfaatkan alam sekitar, menjaga kesehatan, meningkatkan pengabdian
untuk keterampilan serta melakukan pembedaan. Dengan kata lain dalam
diri orang yang belajar terdapat perbedaan keadaan antara sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan belajar.

B. Karakteristik Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-
hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar, siswa
diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama,
sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut beraktivitas
secara penuh, bahkan secara individual mempelajari bahan ajar. Dengan
demikian kalau dalam istilah "mengajar (pengajaran) atau teaching
menempatkan guru sebagai pemeran uatama memberikan informasi, maka
dalam instruction (pembelajaran) guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator. memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa
terdapat beberapa karakteristik penting dari istilah pembelajaran tersebut,
yaitu:
 Pembelajaran berarti membelajarkan siswa
 Proses pembelajaran berlangsung dimana saja
 Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Kunci pokok pembelajaran itu ada pada seorang guru. Tetapi ini bukan
berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif, sedang peserta
didik pasif. Pembelajaran itu menuntut keaktifan kedua belah pihak. Untuk
itu seorang guru perlu memperhatikan prinsip prinsip dalam melaksanakan
pembelajaran tersebut.Prinsip-prinsip pembelajaran itu tidak berdiri sendiri,
melainkan saling berhubungan satu sama lain. Misalnya prinsip individualitas
dapat dilaksanakan bila ada prinsip kebebasan, minat, dan aktivitas. Begitu
pula dengan prinsip korelasi dalam pelaksanaannya erat sekali hubungannya
dengan prinsip peragaan, motivasi, dan lingkungan.

BAB IV ( Pembelajaran Aktif dan Inofatif )


Pembelajaran ini sendiri merupakan suatu proses pembelajaran siswa.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik
untuk belajar secara aktif. Mengapa harus belajar dengan aktif ? nah belajar
dengan aktif ini yang di mana sangat di perlukan oleh peseta didik untuk
mendapatkan suatu hasil belajar yang maksimal.
Selanjutnya ada pembelajaran inovatif pembelajaran inovatif ini sendiri
merupakan salah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan peserta
didik unttuk membentuk pemikiran atau ide-ide sendiri.
Nah setelah itu ada juga yang Namanya pembelajaran kreatif,
pembelajaran kreatif ini adalah pembelajaran yang mampu menciptakan pesera
didik untuk lebih aktif, berani menyampaikan suatu pendapat, bisa juga untuk
menyampaikan suatu masalah dan solusi dari masalah tersebut.
Selanjutnya ada pembelajaran efektif, pembelajaran efektif ini sendiri
merupakan model pembelaran yang tujuannya untuk mencapai suatu
pembelejaran dengan hasil yang maksimal.
Adapun selain itu yaitu pembelaran menyenangkan, pembelajaran
menyenangkan ini merupakan pembelejaran yang di desain atau di buat
semenerik mungkin, sehingga menumbuhkan semangat belajar, dan Susana
penuh kecerian .

BAB V ( Strategi Pembelajaran Berbasis Paikem )


1. Strategi untuk membangun tim
2. Strategi untuk penilaian cepat
3. Strategi untuk pelibatan pembelajaran langsung
4. Strategi untuk pembelajaran kelas penuh
5. Strategi untuk mensimulasi diskusi kelas
6. Strategi untuk pengajuan pertanyaan
7. Strategi untuk belajar bersama (kooperatif)
8. Strategi untuk pengajaran teman sebaya
9. Strategi untuk meninjau ulang
10. Strategi untuk mengigat Kembali teks acak

BAB VI ( Pembelajaran Kooperatif ( cooperatiive learning ))


Pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi
semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang di pimpin oleh guru.
Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai hasil belajar
berupa prestasi akademik. Ketempilan sosial, keragaman, dll.
Jenis strategi pembelajaran kooperatif :
o Cooperative Script
o Think Pair and Share
o Group Invesgastion
o Student Teams Achievement Divisions
o Two Stay Two Stay
o Kepala Bernomor struktur
o Mack a Match
o PQ4R
o Talking Stick
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Buku Utama

Anda mungkin juga menyukai