Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

DESAIN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Fatma Tresno Ingtyas M.Si.

Disusun oleh :
Nama : Mhd Haikal

NIM :5193342030

Kelas :Tata Boga

PRODI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “CRITICAL
BOOK REVIEW: Desain Pembelajaran ”.

Makalah yang dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh nilai tugas pada mata
kuliah Desain Pembelajaran pada Program Studi Tata Boga Fakultas Teknik dan
Keguruan Universitas Negeri Medan, akhirnya dapat selesai dengan bantuan
berbagai pihak.

Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Fatma Tresno
Ingtyas, M.Si.selaku dosen mata kuliah Desain Pembelajaran. Saya telah
berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas CBR ini,
namun saya menyadari bahwa ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan
maupun kualitasnya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki tugas makalah ini.

Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan semoga makalah ini bermanfaat dalam memperkaya Ilmu Desain
Pembelajaran.

Medan, 2 Juni 2023

Muhammad Haikal
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

A. Latar Belakang .............................................................................4

B. Rumusan Masalah .........................................................................4

C. Tujuan ...........................................................................................4

D. Manfaat .........................................................................................4

BAB II

A. Identitas buku utama .....................................................................5

B. Review buku utama ........................................................... 5

C. Identitas buku pembanding...........................................................7

D. Review buku utama ........................................................... 7

BAB III

A. Kelebihan buku ...........................................................................9

B. Kekurangan buku ........................................................................9

C. Simpulan .....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Desain Pembelajaran. Pembelajaran kata kuncinya terletak pada komunikasi.
Seorang guru harus dapat menyampaikan pesannya secara tepat dan benar. Sekalipun
sebuah pesan mengandung nilai-nilai yang baik dan benar, tetapi apabila gurunya
tidak dapat menyampaikan pesannya secara proporsional, justru akan terkesan materi
tersebut acak-acakan dan tidak akan mengantarkan peristiwa belajar dengan efektif,
produktif dan efisien.

Seorang guru, tidak saja dapat mengandalkan kecakapan berkomunikasi di


depan kelas, tetapi juga harus pandai mengemas pesan yang akan dikomunikasikan.
Produk pesan pembelajaran yang baik, harus dikemas dalam tiga ranah pembelajaran
yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Identitas buku utama ?
2. Bagaimanakah Hasil review buku utama ?
3. Bagaimanakah Identitas buku pembanding ?
4. Bagaimanakah hasil review buku pembanding ?

C. Tujuan
1. Mengetahui identitas buku utama
2. Mengetahui review buku utama
3. Mengetahui identitas buku pembanding
4. Mengetahui review buku pembanding

D. Manfaat
Agar menambah wawasan bagi pembaca tentang Desain Pembelajaran, terkhususnya
bagi mahasiswa tataboga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identitas buku utama


1. Judul : Desain Pembelajaran
2. Penulis : Drs. Syamsul Arif, M. Pd, Dra. Hj. Yanawati, M.Pd.I
3. Tahun terbit : 2018
4. Penerbit : PUSTAKA MA’ARIF PRESS
5. Tebal buku : -
6. ISBN : 978-602-50299-9-8

B. Ringkasan Buku
Pertama : Desain tujuan Pembelajaran, kompetensi dan indikator. Sebuah
pembelajaran yang baik, justru bertolak dari tujuan yang jelas.

Kedua : Desain karakteristik peserta didik, seorang guru harus mengenal karakteristik
peserta didiknya. Usaha ini, selain penting juga strategis. Dikatakan penting, apabila
seorang guru memahami karakteristik sipebelajar, dan dapat berkomunikasi secara
harmonis. Dikatakan strategis, manakala seorang guru memahami karakteristik
peserta didiknya, dengan serta merta siswa dapat dengan mudah diarahkan pada
pencapaian tujuan pembelajaran, capaian kompetensi dan indikator yang ditetapkan.

Ketiga : Desain Pembelajaran. Pembelajaran kata kuncinya terletak pada komunikasi.


Seorang guru harus dapat menyampaikan pesannya secara tepat dan benar. Sekalipun
sebuah pesan mengandung nilai-nilai yang baik dan benar, tetapi apabila gurunya
tidak dapat menyampaikan pesannya secara proporsional, justru akan terkesan materi
tersebut acak-acakan dan tidak akan mengantarkan peristiwa belajar dengan efektif,
produktif dan efisien.

Keempat : Desain Pesan Pembelajaran. Seorang guru, tidak saja dapat mengandalkan
kecakapan berkomunikasi di depan kelas, tetapi juga harus pandai mengemas pesan
yang akan dikomunikasikan. Produk pesan pembelajaran yang baik, harus dikemas
dalam tiga ranah pembelajaran yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Kemudian
pada masing-masing ranah, harus punya strategi atau metode dan evaluasi yang jelas
untuk pencapaiannya.

Kelima : Desain Kelas dan Peserta Didik. Kiat ini, bukan bermaksud membuat
sebuah pembelajaran menjadi diskriminatif. Tetapi lebih bermaksud untuk
mengakomodir kemajemukan siswa di dalam kelas. Heterogenitas siswa yang berada
dalam satu kelas, dapat dijadikan potensi yang saling menguatkan bagi sesama siswa.
Maka itu mengelompokkan siswa yang pintar saja, justru akan mengurangi dinamika
antar sesamanya, dan bodoh semakin terpuruk pada ketertinggalannya dalam belajar
atau kebodohannya. Aspek penting lain dari mengelompokkan siswa ini perlu pula
dilihat dari aspek ukuran kelas dan ratio kelas yang dianggap baik dan layak untuk
sebuah peristiwa pembelajaran.

Keenam : Desain Strategi dan Metode Pembelajaran. Dalam melaksanakan


Instruksional, harus jelas strategi yang akan digunakan dalam rangka mencapai
tujuan. Seorang guru, harus dapat memilih metode yang sesuai dalam sebuah
peristiwa pembelajaran, tergantung kebutuhan dan situasi mana yang dihadapi
seorang guru. Karena itu, tidak ada metode yang baku atau permanent untuk setiap
pembelajaran. Efektivitasnya sangat ditentukan oleh sejauhmana guru dapat
menyesuaikan diri dalam setiap moment pembelajaran.

Ketujuh : Desain Media Pembelajaran. Alat Bantu bagi sebuah peristiwa


pembelajaran sangat efektif bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Banyak media yang
tersedia di dalam menyampaikan pesan pembelajaran, ada yang masih bersifat manual
non elektronik, ada juga yang bersifat modern yang serba elektronik. Kesemuanya
dapat digunakan guru untuk mendukung pembelajaran.

C. Identitas buku pembanding


1. Judul buku : Desain Pembelajaran S Design Research Sebagai Pendekatan Desain
Pembelajaran
2. Penulis : Susilahudin Putrawangsa, S.Pd., M.Sc.
3. Tahun terbit : -
4. Penerbit : CV. Reka Karya Amerta
5. Tebal buku : 114 lembar
6. ISBN : 978-602-51986-0-1

D. Ringkasan buku
A. Implikasi dari Konsepsi tentang Belajar
Apa itu belajar? Kapan sesorang dikatakan belajar? Apa karakteristik sesorang
yang dikatakan belajar? Apa hasil dari suatu kegiatan belajar? Faktor apa saja
yang mempengaruhi hasil belajar? Apakah dalam belajar selalu membutuhkan
kehadiran seorang pengajar? Seperti yang pada umumnya terjadi dalam kajian
kajian ilmu sosial, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas masih belum
menemukan titik temu dan masih menjadi isu yang diperdebatkan di kalangan
ahli pendidikan hingga saat ini. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya
perbedaan sudut pandang dan penekanan para ahli pendidikan tentang makna
belajar. Perbedaan penekanan terhadap istilah belajar merupakan akar dari
perdebatan-perdebatan yang tidak berkesudahan mengenai teori belajar.

Memang tidak dapat kita pungkiri, apa yang kita pahami tentang istilah
belajar akan mempengaruhi cara dan pandangan kita tentang pembelajaran.
Orang yang memandang belajar sebagai proses perubahan perilaku yang dapat
diamati akan cenderung melakukan proses pembelajaran yang pusat
kegiatannya adalah pada kegiatan latihan-latihan yang dilakukan secara
berulang kali (drill) agar perubahan perilaku yang diharapkan dapat terjadi.
Sedangkan, orang yang memandang belajar sebagai proses perkembangan
berpikir peserta didik akan cenderungmenekankan proses pembelajarannya
pada kegiatan berpikir yang bermakna bagi peserta didik, misalnya
pembelajaran melalui kegiatan penyelesaian masalah, pemecahan kasus, dan
sejenisnya. Perbedaan cara pandang tentang belajar ini juga mempengaruhi
pandangan sesorang mengenai kedudukan dan peran pengajar dalam suatu
proses pembelajaran.

Pengajar yang memandang belajar sebagai proses perubahan perilaku pada


peserta didik akan cenderung menjadikan dirinya sebagai pusat kegiatan
pembelajaran, yaitu peserta didik harus mengikuti instruksi dan arahan
pengajar agar perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud dengan
baik. Dalam hal ini, pengajar atau guru memiliki peranan sentral untuk
menciptakan dan mengontrol suasana atau kondisi belajar sedemikian
sehingga perubahan perilaku yang diharapkan dapat terjadi. Sedangkan
pengajar yang memandang belajar sebagai proses pengembangan kemampuan
berpikir peserta didik akan cenderung menjadikan peserta didik sebagai pusat
proses pembelajaran.

B. Definisi belajar
Memperhatikan dampak signifikan perbedaan pemahaman istilah belajar
terhadap proses pembelajaran di atas, lalu apa yang dimaksud dengan belajar?
Definisi belajar seperti apakah yang lebih relevan dengan perkembangan,
tuntutan dan tantangan perubahan global? Apakah makna belajar yang satu
lebih unggul dari makna belajar yang lainnya? Untuk menjawab pertanyaan di
atas, kita akan mulai dengan mendiskusikan dua teori fundamental tentang
belajar yang membentuk sebagian besar pandangan dan pemahaman sesorang
tentang belajar, yaitu aliran behaviorisme dan aliran kognitivisme.

Kedua aliran teori belajar ini sangat fundamental dalam kajian pada bidang
pendidikan karena mendasari sejumlah aliran teori belajar lainnya. Aliran
behaviorisme, misalnya, mengilhami lahirnya teori belajar sosial (Social
Learning Theory). Sedangkan, aliran kognitvisme mendasari lahirnya
sejumlah teori belajar yang paling dominan digunakan saat ini di negaranegara
maju, yaitu aliran konstruktivisme, sosio-konstruktivisme, dan cybernetisme.

C. Pengajaran atau Pembelajaran


Suparman (2014) berpendapat bahwa perubahan paradigma ini mengakibatkan
istilah pengajaran digantikan dengan istilah pembelajaran untuk memberikan
penegasan bahwa dalam pembelajaran menghendaki adanya situasi atau proses
pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat proses
pengajaran, yaitu peserta didik secara aktif membangun pengetahuan,
keterampilan dan sikap mereka.
Dalam hal ini, tujuan pembelajaran tidak hanya berorientasi pada
pembangunan pengetahuan baru kepada peserta didik guna meningkatkan
level intelektualitas peserta didik, akan tetapi pembelajaran tidak dapat
dipisahkan dari tujuannya untuk melatih keterampilan peserta didik untuk
dapat melalukan suatu tindakan tertentu dan juga untuk menanamkan sikap
moral, etika, dan kepribadian yang berdampak positip yang dapat diterima secara
universal.

D. Perancangan Pembelajaran
Jika pembelajaran dipandang sebagai aktivitas yang dirancang untuk
memfasilitasi proses belajar individu dimana individu tersebut berperan aktif
untuk mencapai perubahan mental dan perilaku yang diharapakan pada dirinya
yang bersifat relatif permanen akibat dari aktivitas tersebut, maka kegiatan
pembelajaran perlu untuk dirancang. Hal ini bertujuan agar tujuan dari
pembelajaran tersebut, yaitu perubahan mental dan perilaku yang diharapakan
dari pembelajar.
BAB III
PENUTUP

A. Kelebihan
Buku utama : 1. Menjelaskan materi dengan jelas dan lebih rinci
2. Isi dalam buku yang sangat bagus dan bermanfaat
3. Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat pembaca merasa nyaman
dan lebih mudah dipahami.

Buku pembanding : Cetakan buku yang rapi dan jelas tidak buram membuat pembaca
merasa nyaman dan lebih mudah dipahami.

B. Kekurangan
Buku utama : 1. Ada beberapa kata yang tidak sesuai kamus KKBI
2. Tidak ada warna gambar dalam buku, sehingga dapat menurunkan daya minat baca.

Buku pembanding : 1. Ada beberapa kamimat yang masih membutuhkan penjelasan


namun tidak dijelaskan.
2. Tidak ada warna gambar dalam buku, sehingga dapat menurunkan daya minat baca.

C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Critikal Book
merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku agar dapat mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam9 buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi
materi dantampilan buku. Kedua buku tersebut memiliki materi yang sesuai dengan
materi Pastry bukuini jugamemililiki materi dan struktur yang lengkap dan mudah
dipahami sangat membantu menambah wawasan para pembaca.

D. Saran
Kedua buku ini saya sarankan untuk dibaca karena kedua buku tersebut sangat
lengkapdan juga dapat menambah wawasan para pembacanya baik itu pemula
maupun yang sudahahli khusus dibidang Desain Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Syamsul Arif, M. Pd, Dra. Hj. Yanawati, M.Pd.I. 2018. DESAIN PEMBELAJARAN.
Jambi: PUSTAKA MA’ARIF PRESS.

Judul buku : Susilahudin Putrawangsa, S.Pd., M.Sc. Desain Pembelajaran S Design Research
Sebagai Pendekatan Desain Pembelajaran. Mataram: CV. Reka Karya Amerta.
CRITICAL JOURNAL REVIEW
DESAIN PEMBELAJARAN

Oleh :
Nama : Mhd Haikal (5193342030)
Kelas : Tata Boga 2023
Dosen Pengampu : Dr. Fatma Tresno ingtyas
M.pd
Yudhistira Anggraini, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas CJR ( Critical Journal Review) ini
dengan baik. Dan juga saya berterima kasih kepada Dosen pengampu pada mata kuliah Desain
Pembelajaran ini.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah Desain Pembelajaran. Saya
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mohon maaf dan berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang.

Medan , 02 JUNI 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita selain buku
dalam mempelajari mata kuliah Desain Pembelajaran, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk
dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR

• Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Desain Pembelajaran


• Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
• Memperkuat pemahaman pembaca terhadap Desain Pembelajaran.

C. Manfaat CJR

• Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal dan mencari


sumber bacaan yang relevan.
• Membuat penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi sebuah journal.
• Untuk menambah pengetahuan tentang Desain Pembelajaran.
BAB II

REVIEW JURNAL

A. JURNAL UTAMA

Judul Desain Pembelajaran Operasi Bilangan Rasional Menggunakan


Pola Busana Di Kelas X SMK
Jurnal E journal

Download Journal.unnes.ac.id

Issn 2086-2334

Volume dan halaman Volume 3 No.2 halaman 73-81

Tahun 2012

Penulis 1. Intan Buhati Asfyra


2. Zulkardi
3. Budi Santoso
Reviewer Muhammad haikal

Tanggal 02 juni 2023

Abstrak penilitian

• Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran penggunaan
kegiatan membuat pola busana pada materi operasi bilangan
rasional. Pada materi ini, menuntut peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan operasi bilangan rasional secara
kontekstual.
• Subjek penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X Busana 1 SMK
Negeri 6 Palembang yang berjumlah 25 orang
• Assessment data Metode yang digunakan adalah desain research terdiri dari tiga
tahap, yaitu: preliminary, desain experiment (pilot experiment dan
teaching experiment), dan analysis representative.
• Kata kunci operasi bilangan rasional; pola busana; design research; PMRI

Pendahuluan

• Latar belakang Salah satu materi matematika di SMK adalah operasi bilangan.
dan teori Bilangan yang di pelajari adalah bilangan rasional dan bilangan
bulat. Operasi bilangan rasional dapat diaplikasika ke berbagai
aktivitas kehidupan seharihari, seperti operasi bilangan dengan
menggunakan angkutan darat (Kairuddin & Darmawijoyo, 2011),
operasi bilangan bulat menggunakan media permainan kartu
(Kristiyono, 2008), operasi bilangan menggunakan Chinese
Yin/Yan (Egan, 1997 dalam Rosmah & Khalid, 2008). Penulis
tertarik mengaplikasikan operasi bilangan rasional ke tata busana
di sekolah menengah kejuruan. Salah satu kegiatan yang dilakukan
siswa jurusan tata busana adalah membuat pola busana. Kegiatan
membuat pola busana ada kegiatan dimana siswa harus melakukan
berbagai operasi pada bilangan rasional. Dalam kegiatan membuat
pola busana, siswa diharapkan memahami konsep operasi pada
bilangan rasional.
Operasi bilangan merupakan salah satu materi yang dipelajari di
kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu
kompetensi dasarnya adalah menerapkan operasi bilangan rasional.
Berdasarkan hal tersebut maka siswa diharapkan dapat
menerapkan operasi bilangan rasional pada kegiatan membuat pola
busana. Namun, kenyataan yang terjadi siswa masih mengalami
kesulitan dalam mempelajari operasi bilangan rasional. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Sadi (2007), misalnya dalam
operasi pengurangan, kesalahan siswa yang paling umum adalah
kesalahan dengan pinjaman
Metode penelitian

• Hasil penelitian Penelitian ini mengembangkan hasil pembelajaran operasi


bilangan rasional dengan menunjukkan aktivitas dan prosedur serta
strategi peserta didik dalam menemukan ide atau strategi pada
operasi bilangan rasional. Pada bagian ini, akan dibahas
penggunaan pola busana sebagai starting point pembelajaran pola
bilangan dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
(PMRI) sebagai pendekatan yang mendukung aktivitas dari
penggunaan konteks tersebut
Analisis jurnal

• Kekuatan Dalam jurnal ini reverensi dari hasil studi sangat lengkap dan
penelitian saling menguatkan antar pendapat pendapat para ahli
• Kelemahan Dalam jurnal ini data data yang berupa gambar terlihat tidak jelas ,
penelitian sehingga membingungkan si pembaca dalam melihat gambar tabel
Kesimpulan Pengguanaan pola busana dalam pembelajaran matematika dapat
dijadikan starting-point. Karena pola busana berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari siswa SMK sehingga dapat membantu siswa
dalam menentukan konsep operasi bilangan rasional. Ukuran pola
busana yang digeneralisasikan gambar pola busana sehingga
mempunyai kekuatan yang dapat merepresentasikan pikiran siswa
dalam menentukan strategi yang digunakan.

B. JURNAL PEMBANDING
Judul Efektivitas Penggunaan Media Video Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Praktik Siswa Smk Tata Busana
Jurnal e-journal
Download Ejournal.unesa.ac.id
Volume dan halaman Vol. 9 no 03 halaman 80-89
Tahun 2020
Penulis 1. Dewi Rachmawati
2. Irma Russanti
Reviewer Muhammad Haikal

Tanggal 02 juni 2023


Abstrak penelitian
• Tujuan penelitian Tujuan dari tinjauan literatur ini yaitu untuk mengidentifikasi
efektivitas penggunaan media video dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran praktik, seperti: pembuatan
pola, desain, teknologi menjahit, dan draping
• Subjek penelitian SMK Tata Busana
• Assasment data Metode yang akan digunakan untuk pengkajian artikel ini berupa
studi literatur, dengan fokus pada artikel ilmiah tahun 2011-2020.
diantara 85 jurnal yang diidentifikasi, diperoleh 10 jurnal yang
memenuhi kriteria inklusi sesuai topik yang dikaji.
• Kata kunci Hasil belajar, media pembelajaran, siswa tata busana, video.
Pendahuluan
• Latar belakang Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan jenjang
dan teori pendidikan menengah vokasional pada pendidikan formal sebagai
lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat
yang mempersiapkan siswa agar siap terjun langsung dalam dunia
industri maupun kejenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi
yang diambil. Program keahlian tata busana merupakan salah satu
program yang ada di SMKyang membekali siswa dengan
pengetahuan, sikap dan keterampilan agar kompeten dalam hal
membuat desain busana, membuat pola, menjahit, memilih bahan
baku tekstil, membuat hiasan pada busana serta quality control
dalam busana. Sehubungan dengan tujuan kompetensi keahlian
diatas, maka untuk mewujudkannya adalah mengupayakan peroses
pembelajara nyang efektif dan menyenangkan supaya dapat
membangkitkan semangat dan gairah siswa dalam belajar,
sehingga informasi dan ilmu yang disampaikan dapa terserap
dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar. Upaya yang
dapat dilakukan guru agar kegiatan belajar efektif dan
menyenangkan adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran
yang kreatif dan inovatif. Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam
pembelajaran.
Hasil belajar siswa sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti motivasi belajar, metode pengajaran, sarana dan prasarana
dalam bentuk media pembelajaran. Kekuatan (power motivation),
daya pendorong (driving miforce) atau alat pengembangan
kesediaan dan kemauan yang kuat dalam diri siswa untukk belajar
dengan cara efektif, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
merupakan motivasi belajar siswa. Dimasa sekarang teknologi
dapat digunakan sebagai sarana media pembelajaran, dan sumber
belajar bagi siswa. Salah satu teknologi informasi yang dapat
dijadikan alternatif untuk tercapainya hasil belajar yaitu
penggunaan media video tutorial.
Metode penelitian
• Hasil penelitian Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang relevan, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media video
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran praktik memperoleh nilai rerata sebesar 78,52% yang
termasuk dalam kategori efektif dan dapat meningkatkan
kreativitas, skill, daya nalar, minat belajar, serta keingintahuan
yang besar terhadap mata pelajaran praktik seperti pembutan pola,
desain, teknologi menjahit dan draping.
Analisis jurnal
• Kekuatan 1. Data data yang dikumpulkan sangat akurat, terdapat berbgai
penelitian bukti melalui berbegai data yang sangat spesifik .
2. Daftar pustaka juga terdapat link download referensi jurnal
sehingga dapat menjadi referensi baru bagi pembaca dan
mudah di akses.
• Kelemahan Dalam pemaparan data tabel , isi tabel terlalu rapat dan kurang
penelitian berjarak sehingga sedikit membingungkan pembaca membaca
tabel
kesimpulan Berdasarkan kajian literatur dan hasil pembahasan dari penelitian
yang relevan dapat diambil kesimpulan bahwa identifikasi
terhadap efektivitas penggunaan media video dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran praktik, seperti: pembutan
pola, desain, teknologi menjahit dan draping yang memperoleh
nilai rerata sebesar 78,52% yang termasuk dalam kategori efektif.
Media video dalam pembelajaran praktik memiliki keunggulan
bagi siswa dalam meningkatkan kreativitas, skill, daya nalar
menjadi lebih aktif, minat belajar, motivasi siswa, dapat
menjelaskan konsep-konsep yang rumit, menerangkan suatu
proses praktik, keingintahuan yang besar terhadap mata pelajaran
praktik, penyampaian pesan lebih cepat, dan mampu
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Adapun kekurangan
media video dalam pembelajaran praktik yaitu membutuhkan alat
proyeksi seperti LCD untuk menampilkannya, membutuhkan
waktu yang lama dalam membuat video, tidak dapat menampilkan
obyek dengan ukuran sebenarnya, dan penggambilan gambar
harus tepat agar siswa lebih mudah memahami.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan serta hasil kajian literatur
terkait keefektifan media video dalam meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran praktik, agar peneliti lainnya memperhatikan
kualitas serta kriteria media video, menyiapkan alat proyeksi
untuk menampilkannya, pengambilan gambar harus jelas agar
mudah dalam penyampaian materi, dalam pembuatannya
memerlukan biaya yang tidak sedikit, media video yang dibuat
harus variatif sehingga mudah dipahami, lebih menarik dan
menjadikan siswa lebih aktif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya ringkasan dan kritikan dari jurnal ini Penulis berharap kepada seluruh Pembaca,
agar dapat memahami dari keseluruhan isi jurnal yang di baca, selain itu penulis juga berharap
kepada pembaca untuk menerapkannya dengan baik agar dapat dengan mudah megetahui tentang
kurikulum dan pembelajaran, baik itu jurnal-jurnal yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Bahkan bisa di katakan, hal ini menjadi program wajib belajar di seluruh kalangan pendidikan
agar mendapat kemudahan dan juga dapat dinikmati untuk kepentingan pembelajaran.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik. Akhirnya,
semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan dalam
keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal

Anda mungkin juga menyukai