Anda di halaman 1dari 17

j

PRINSIP-PRINSIP DESAIN PEMBELAJARAN

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran
PAI Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:
.............................
NIM. ...........................

PROGRAM PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah subhanahu

wata’aala yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Serta tak lupa shalawat

dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan umat akhir zaman

kepada Nabi Muhammad Shollahu ‘alahi wasallam serta juga kepada para

Sahabatnya, dan kepada umat muslim/muslimat yang mengikuti ajrannya dengan

baik hingga akhir hayatnya Aamiin...

Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan karunia-Nya kami telah

menyelesaikan Tugas Makalah ini yang berjudul “Prinsip-prinsip Desain

Pembelajaran”. Pembuatan Karya Tulis ini diperuntukkan sebagai pemenuhan

tugas makalah dari kami dalam mata kuliah Desain Pembelajaran PAI UIN

Alauddin Makassar.

Kami telah berusaha dalam penulisan karya ini dengan sebaik mungkin,

akan tetapi tidak dapat dipungkiri dalam penulisan ini kiranya masih terdapat

kekurangan dalam segi bahasa, penyusunan kalimat maupun isi makalah. Oleh

karena itu, harapan kami semoga para pembaca memberikan kritik dan saran, agar

kedepannya kami bisa memperbaikinya, dalam kesempatan yang lain.


Samata, 11 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ i

Kata Penganta ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

1.Latar Belakang Masalah………………………………………………......1

2. Rumusan Masalah ……………………………………………………….2

3.Tujuan Penulisan………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………4

1. Desain Pembelajaran..........................................................................4

2.Prinsip-prins Desain Pembelajaran……………....................................7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..10

Kesimpulan …………………………………………………………10

Saran ………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….......11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikan dalam kehidupan manusia tak dapat dilepaskan. Pendidikan


merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia untuk memanusiakan
dirinya, sengaja atau tidak. Dikarenakan pendidikan adalh kehidupan itu sendiri,
pendidikan yang memproses kemampuan dasar manusia. Dalam Islam,
pendidikan merupakan serangkaian kegiatan atau proses yang menjadikan
manusia mengenal dirinya dan untuk apa ia diciptakan, pendidikan menjadikan
manusia mengenal Rabbnya dan ajaran agamanya, serta membuat manusia
mengetahui bagaimana konsep hidup sebagai makhluk sosial.
Urgensi pendidikan membuat mereka yang berkecimoung langsung untuk
terus menghadirkan inovasi dengan berbagai pendekatan dan pada berbagai
aspek. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan kualitas pendidikan, dengan
harapan pendidikan dapat menciptakan manusia-manusia yang lebih
bermartabat, berkualitas secara intelektual.
Kalau kita memperhatikan perkembangan pendidikan dari waktu ke
waktu, pendidikan dewasa ini telah mengalami bertransformasi secara signifikan,
dilihat dari materi maupun sistemnya telah banyak mengalami perubahan. Secara
lembaga, pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu pendidikan formal, informal dan
nonformal.

1
2

Dalam pendidikan formal sangat sering didengar istilah belajar,


mengajar, maupun pembelajaran. Belajar adalah usaha seseorang untuk
mengembangkan potensinya, mengajar adalah proses transfer ilmu yang
dilakukan oleh pengajar dalam rangka pengembangan potensi, sedangkan
pembelajaran adalah komunikasi dua arah antara pengajar dan pelajar.
Dalam dunia pendidikan, seiring dengan perkembanagan inovasi sangat
dibutuhkan. Inovasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana pendidik
melaksanakan pembelajaran, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
evaluasi pembelajaran. Terdapat banyak ragam desain, strategi, model, maupun
metode dalam pembelajaran sehingga pendidik harus lebih cermat memilih dan
memadupadankan bebagai unsur tesebut untuk dapat mengoptimalkan
pembelajaran, oleh karen itu agar pencapaian pembelajaran dapat optimal maka
pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip desain pembekajaran agar
pembekajaran dapat terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diamanahkan oleh undang-undang republik Indonesia.

Berdasar pada hala di atas dalam makalah ini, akan dipaparkan Prinsip-
prinsip desain pembelajaran sebagai salah satu hal penting yang perlu

dipahami oleh pendidik untuk merencanakan, melaksanakan, serta menevaluasi

pembelajaran dengan baik.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah

ini adalah sebagai berikut.

1. Apa pengertian desain pembelajaran?

2. Bagaimana prinsip-prinsip desain pembelajaran?


3

C. TujuanPembahasan

Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan pembahasan pada makalah

ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian desain pembelajaran

2. Mengetahui prinsip-prinsip desain pembelajaran.


4

BAB II

PEMBAHASAN

A Pengertian Desain Pembelajaran

Sebelum mendefinisikan desain pembelajaran lebih jauh,

akan dibahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan

pembelajaran. Kata pembelajaran (pem.bel.a.jar.an), berasal dari kata

‘ajar’ yang diberi imbuhan ‘be-‘ kemudian diberi imbuhan ‘pem- dan

–an’, yang berarti ‚proses, cara, perbuatan menjadikan belajar‛.1

Sedangkan kata belajar berarti ‚berusaha memperoleh kepandaian

atau ilmu, berlatih, atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman‛.2 Dengan ini, pembelajaran secara

bahasa dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk membuat seseorang

berusaha memperoleh kepandaian dan perubahan tingkah laku.

Dalam bahasa Inggris, pembelajaran dikenal dengan istilah

instruction. Dalam sebuah buku yang berjudul Principles of

Instructional Design karya Robert M. Gagne, dkk. dikatakan alasan

mereka lebih memilih membahas pembelajaran atau instruction

daripada pengajaran atau teaching karena pembelajaran memiliki

makna yang lebih luas dibanding pengajaran. Dengan kata lain,

pengajaran merupakan satu bagian dari pembelajaran.3 Dalam

1
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, ‚KBBI V 0.3.2 Beta (32)‛, Aplikasi Luring Resmi, edisi kelima (Jakarta:
Kemendikbud,2006-2019).
2
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, ‚KBBI V 0.3.2 Beta (32)‛, Aplikasi Luring Resmi, edisi kelima (Jakarta:
Kemendikbud,2006-2019).
3
Robert M. Gagne, dkk., Principles of Instructional Design, Edisi Kelima (Australia,
Canada, Mexico, Singapore, Spain, UK, US: Wadsworth Thomson, 2004), h. 1.
5

pembelajaran, guru tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran

sebagaimana dalam pengajaran, guru juga memilih materi,

memastikan kesiapan belajar peserta didik, mengelola waktu belajar,

memonitor kegiatan pembelajaran,dll.

Menurut Robert. M. Gagn, dkk., belajar dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor internal dan eksternal (internal and external

event), para ahli psikologi pendidikan mengidentikasi dan

meletakkan prinsip-prinsip atau perspekstif falam belajar yang

mempengaruhi proses belajar secara internal, sedangkan desainer

pembelajaran berusaha menyentuh atau mempengaruhi pembelajaran

dari luar dengan merancang lingkungan pembelajaran.4

Desain pembelajaran adalah rancangan yang didalamnya

berbentuk rangkaian prosedur sistematis mencakup seluruh proses

pembelajaran dari awal sampai akhir dengan mengkolaborasikan

teori, model dan media pembelajarn sesuai materi sehinga

menghasilkan perangkat pembelajaran. Selain itu, desain

pembelajaran juga sebagai rumusan yang didalamnya terdapat proses

berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.5

Beberapa tokoh yang mendefenisikan desai pembelajaran

antara lain:

1. Reigeluth mendefenisikan desain pembelajaran adalah kisi-kisi

daripenerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi

proses belajar seseorang.

2. Rothwell dan Kazanas merumuskan desain pembelajaran terkait dengan

4
Robert M. Gagne, dkk., Principles of Instructional Design, h. 1.
5
Maulana Arafat Lubis, Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI, (Yogyakarta:
Samudra Biru, 2019), h. 103.
6

peningkatan mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi.

3. Gagne dkk menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah sebuah

usaha dalam membantu proses belajar seseorang, dimana proses belajar

itu sendiri mempunyai tahapan segera dan jangka panjang.

4. Dick and Carey mendefenisikan desain pembelajaran adalah mencakup

seluruh proses yang dilaksanakan pada pendekatan system yang terdiri

dari analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi.

5. Seels and Richey mendefenisikan desain pembelajaran adalah prosedur

yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan,

perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian

pengembangan, 6

Dari beberapa defenisi diatas, dapat dilihat bahwa terdapat

aspek kesamaan antara mereka, kesamaan tersebut dapat dijabarkan

bahwa desain pembelajaran merupakan prosedur kerja yang

digunakan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat

dilaksanakan secara baik dan menghasilkan output yang baik.


Jadi, desain pembelajaran adalah disiplin ilmu pada
perencanaan pendidikan atau serangkaian proses perencanaan
dengan berbagai ragam model yang berusaha mengkondisikan
lingkungan pembelajaran, secara sistematis dengan meninjau
berbagai aspek, seperti kebutuhan peserta didik dan media atau
teknologi yang sesuai, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna,
efektif dan efisien.
Desain pembelajaran merupakan salah satu faktor penting

dalam penentu keberhasilan pebelajar dalam proses pembelajaran.

6
http://www.langkah pembelajaran.com/2017/04/pengertiandesain pembelajaran-
menurut.html?m=1. (17 Oktober 2020)
7

Desain pembelajaran juga menjadi perantara yang tepat untuk

memenuhi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis pada kesempatan ini coba

membahas tentang “Prinsip-prinsip Desain Pembeajaran)


8

B. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran


Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan desain

pembelajaran pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum

yang akan menjiwai suatu kurikulum pembelajaran. Desain

pembelajaran dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah

berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan

sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi

kurikulum di suatu unit diklat sangat mungkin terjadi penggunaan

prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum pembelajaran yang

digunakan di unit diklat lainnya, sehingga akan ditemukan banyak

sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu desain

pembelajaran.

Ada dua prinsip yang digunakan dalam desain pembelajaran

yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

1. Prinsip – prinsip Umum

a. Prinsip relevansi:
secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-

komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).

Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki

relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi

epistomologis), tuntutan dan potensi peserta diklat (relevansi psikologis) serta

tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).

b. Prinsip fleksibilitas: dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar

yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam

pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian


9

berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang,

serta kemampuan dan latar bekang peserta diklat.

c. Prinsip kontinuitas: yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik

secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar

yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang

di dalam tingkat kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang

pendidikan dengan jenis pekerjaan.

d. Prinsip efisiensi: yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum

dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada

secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.

e. Prinsip efektivitas: yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan

kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas

maupun kuantitas.

2. Prinsip-Prinsip Khusus

a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan: ketentuan/kebijakan

pemerintah; survey persepsi user; survey pandangan para ahli atau nara

sumber; pengalaman badan pemerintah yang lain atau dari negara lain;

penelitian sebelumnya

b. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan: penjabaran tujuan ke

dalam bentuk pengalaman belajar yang diharapkan; isi meliputi pengetahuan,

sikap, dan keterampilan disusun berdasarkan urutan logis dan sistematis

c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar: keselarasan

pemilihan metode; memperhatikan perbedaan individual ; pencapaian aspek

kognitif, afektif, dan skills.


10

d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media: ketersediaan alat yang sesuai

dengan situasi; pengorganisasian alat dan bahan; pengintegrasian ke dalam

proses

e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian: kesesuaian dengan

isi dan tingkat perkembangan peserta diklat; waktu; administrasi penilaian


11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembhasan di atas diperoleh beberapa

poinkesimpulan,yaitu:

a. Menurut Robert M. Gagne dkk., desain pembelajaran ialah sebuah proses

yang terdiri dari beberapa subproses terkait yang dapat teridentifikasi,

diantaranya menyetarakan dan menetapkan outcome, menentukan metode

pembelajaran dan penilaian, mengembangkan aktivitas belajar, serta

mendesain bentuk praktik, penilaian dan umpan balik.

b. Menurut Norbert M. Seel, dkk, desain instruksional ialah disiplin ilmu berisi

teori ilmiah dan teknologi yang berkaitan dengan pembuatan perencanaan

terperinci dan tepat untuk pengembangan, implementasi, evaluasi dan

pemeliharaan situasi yang bertujuan untuk inisiasi dan fasilitasi proses

pembelajaran pada mata pelajarantertentu.

Prinsip-prinsip desain pembelajaran

1. Prinsip – prinsip Umum

Prinsip relevansi, prinsip fleksibilita, prinsip kontinuitas, prinsip efisiensi, prinsip

efektivitas:

2. Prinsip-Prinsip Khusus

Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan

isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar,

prinsip berkenaan dengan pemilihan media

B. Implikasi
12

Dari pembahasan dan kesimpulan di atas dapat pahami bahwa

desain merupakan penunjang pembelajaran, sehingga sangat perlu bagi

seorang pendidik untuk mendalaminya baik secara teori maupun praktik


13

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia 2016-2019. ‚KBBI V 0.3.2 Beta
(32)‛. Aplikasi Luring Resmi. Edisi kelima. Jakarta: Kemendikbud,
2016-2019.
Branch,RobertMaribe.InstructionalDesign:TheADDIEApproach.NewYork
: Springer,2010.
Cennamo, Katherine and Debby Kalk. REAL WORLD INSTRUCTIONAL
DESIGN: An Iterative Approach to Designing Learning
Experiences. Second Edition. New York: Routledge, 2019.
http://87.120.36.5/main/
2441000/41273fe7c2be5ede5040b4da78971514/Katherine%20S.
%20Cennamo_%20Debby%20Kalk%20%20Real%20World
%20Instructional%20Design_%20An%20Iterative%20Approach
%20to%20Designing%20Learning%20ExperiencesRoutledge
%20%282019%29.pdf (30 September 2020).
Gagne, Robert M., dkk.. Principles of Instructional Design. Edisi Kelima.
Australia, Canada, Mexico, Singapore, Spain, UK, US: Wadsworth
Thomson, 2004. http://booksdl.org/get.php?
md5=74c4d012f8a2af6037--
d0b1be024b324f&key=ND4RM6RUCXUBGY8W&mirr=1 (11
April
2020).
Nurfitriyani Elfima, ‚Model Desain Pembelajaran‛, Blog Nurfitriyani
Elfima.https://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/19/model
desainpembelajaran/ (11 April 2020).
Oxford University. Oxford Learner’s Pocket Dictonary. Fourth Edition.
Oxford United Kingdom: University Press, 2008.
Rothwell, Willian J. dan H. C. Kazanas. Mastering the Instructional
Design Process (A Systematic Approach). Edisi Kedua. [t.t.]:
Pfeiffer, 1998. http://booksdl.org/get.php?
md5=f4509c8982452d8c792c51c6f97dd668&key=0PEDYCSLZX
RP0PJF&mirr=1 (10 April 2020).
Sadiman, Arief S., dkk., MEDIA PENDIDIKAN: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Edisi Pertama. Cet. XVII;
Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Seel, Norbert M., dkk.. INSTRUCTIONAL DESIGN FOR LEARNING:
Theoretical Foundations. Rotterdam: Sense Publisher, 2017.
Smaldino, Sharon E., dkk.. Instructional Technology and media for
Learning. Terj. Arif Rahman.Teknologi Pembelajaran dan Media
untuk Belajar. Edisi Kesembilan. Cet. III; Jakarta: Kencana
Prenadamedia, 2014.
14

Young,PatriciaA..
‚Preface‛.InstructionalDesignFrameworksandIntercultural Models.
New York: Information Science Reference,2009.

Anda mungkin juga menyukai