Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DESAIN PEMBELAJARAN, MANAJEMEN KELAS, MENCIPTAKAN


LINGKUNGAN, EVALUASI PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas

Mata kuliah :Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons

Oleh Kelompok 9

ASIMIKAULI BR TAMBUNAN 4213121051

EVI OCTAVIANI 4212421008

IRVAN JOSUA MANALU 4213121067

NATALIA KRISTIANI HUTAHAEAN 4213121064

FAKULTAS FISIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas pertolongan dan
rahmat-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Desain
Pembelajaran, Manajemen Kelas, Menciptakan Lingkungan, Evaluasi Pembelajaran.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan dengan Dosen Pengampu ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons . Selain
itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang apa itu Motivasi
Belajar, Pendekatan, dan Membangun Motivasi Belajar Dikelas baik bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi ini.
Terima kasih juga untuk semua teman teman yang memberikan masukan dan saran nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan.Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Medan, 9 Mei 2022

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1
C. Tujuan.......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3
A. DESAIN PEMBELAJARAN............................................................................................................... 3
B. MANAJEMEN KELAS ..................................................................................................................... 7
C. EVALUASI PEMBELAJARAN ........................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu. Belajar juga dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada
tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Pembelajaran merupakan suatu
sistem, yang terdiri atas berbagai komponen, yaitu tujuan, materi, metode, evaluasi.
Keempat komponen tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam mendesain
pembelajaran agar dapat mempermudah proses belajar mengajar.

Desain pembelajaran merupakan prilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran yang


diharapkan. Menurut Joycev & Weil bahwa desain atau model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran
jangka panjang, merancang bahan bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas atau di luar kelas oleh guru dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dan
efisien umtuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
 Apa pengertian dari Desain Pembelajaran?
 Apa-apa saja macam-macam model desain pembelajaran?
 Apa manfaat dari menyusun desain pembelajaran bagi
guru?
 Bagaimana cara dalam memanajemen kelas?
 Bagaimana Menciptakan lingkungan yang baik dalam kelas?
 Bagaimana mengevaluasi pembelajaran yang baik?

C. Tujuan
 Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan
 Untuk mengetahui pengertian dari Desain Pembelajaran
 Untuk mengetahui macam-macam model desain pembelajaran
 Untuk mengetahui bagaimana cara dalam memanajemen kelas
1
 Untuk mengetahui bagaimana menciptakan lingkungan yang baik dalam kelas
 Mengetahui bagaimana bagaimana mengevaluasi pembelajaran yang baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DESAIN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran merupakan rancangan yang didalamnya berbentuk rangkaian


prosedur sistematis mencakup seluruh proses pembelajaran dari awal sampai akhir
dengan mengkolaborasikan teori, model, dan media pembelajaran sesuai materi sehingga
menghasilkan perangkat pembelajaran.
Istilah desain pembelajaran atau “instructional design” biasanya berujuk pada desain
materi pembelajaran yang disusun oleh sebuah tim yang dapat melibatkan guru atau tidak
perlu melibatkan guru yang akan melaksanakan pembelajaran tersebut. Sejumlah ahli
mengatakan bahwa desain pembelajaran dibuat oleh guru yang akan melaksankan
pembelajaran namun bukanlah suatu keharusan desain pembelajaran dibuat hanya oleh
guru yang bersangkutan. Artinya, bahwa pengembangan desain pembelajaran dapat
menjadi tugas para pakar pembelajaran yang diharapkan akan membantu atau
mempermudah para guru dalam mengembangkan dan melaksanakan proses
pembelajaran.
Jadi, desain pembelajaran adalah proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan
belajar serta system penyampaiannya. Termasuk didalamnya adalah pengembangan
bahan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
Desain pembelajaran mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan pembelajaran
harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum
yang digunakan.

2. Macam- Macam Model Desain Pembelajaran


Desain pembelajaran memiliki bermacam-macam model yang dapat dijadikan acuan,
dalam bab ini hanya membahas 3 model saja, yaitu sebagai berikut :
1. ADDIE

3
Pertengahan tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan Reiser dan Molenda
kembali berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap disain pembelajaran.
Kesepakatan itu adalah ADDIE, disain pembelajaran yang berlandaskan pendekatan
sistem. Arti ADDIE, yaitu :
Analyze (menganalisis): kebutuhan, peserta didik.
Design (mendisain): rumusan kompetensi dan strategi.
Develop (mengembangkan): materi ajar, media.
Implement (melaksanakan): tatap muka.
Evaluate (menilai): program pembelajaran dan perbaikan

Berikut alur desain pembelajaran model ADDIE pada gambar 1.1 dibawah ini.

Analisis

Desain

Pengembangan

Implementasi

Evaluasi

Gambar 1.1 Sistematika Desain Pembelajaran Model ADDIE

Gambar 1.1 di atas menunjukkan bahwa desain pembelajaran model ADDIE pada
tahap analisis, guru mencari tahu apa yang harus dibutuhkan peserta didik dalam belajar,
sehingga apa yang ingin dicapaioleh peserta didik dapat terpenuhi misalnya: bahan ajar,
media, ataupun strategi pembelajaran. Kemudian tahap desain, guru merancang dan
membuat bahan, media atau strategi pembelajaran dari hasil pemecahan masalah yang
sudah dianalisis pada tahap awal tadi. Setelah dirancang, hasil desain tersebut
dikembangkan sesuai materi pelajaran tematik di SD/MI yang dibutuhkan peserta didik.
Selanjutnya pada tahap implementasi, guru menerapkan hasil desain untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar maupun keefektifan setelah digunakannya bahan ajar, media, dan
strategi. Setelah diterapkan, maka dilakukanlah evaluasi yang bertujuan untuk melihat
pencapaian tujuan peningkatan hasil belajar peserta didik maupun keefektifan bahan ajar,
4
media, ataupun strategi pembelajaran.

2. ASSURE

Satu hal yang perlu dicermati dari model ASSURE ini yaitu tidak menyebutkan strategi
pembelajaran secara eksplisit (secara tegas, tidak berbelit-belit). Strategi pembelajaran
dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan metode, media, bahan ajar, serta peran
peserta didik dikelas.

3.MODEL DICK CAREY

Desain pembelajaran model Dick and Carey merupakan suatu proses dalam mendesain
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mengatasi masalah rencana
pembelajaran, metode, dan evaluasi yang tersusun secara analisis sistematik dengan kondisi
belajar yang ada. Model ini dipelopori oleh Walter Dick.

3. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran

1) Pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher centered approaches)

Pendekatan yang berpusat pada guru adalah pendekatan yang menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran
ekspositori. Pada strategi ini peran guru menempatkan diri sebagai orang yang serba
tahu dan sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru sangat menentukan baik dalam
pilihan isi atau materi pembelajaran maupun penentuan proses pembelajaran.
Pendekatan yang berpusat pada guru memiliki cirri bahwa manajemen dan pengelolaan
pembelajaran ditemukan sepenuhnya oleh guru.

2) Pendekatan yang berpusat pada siswa ( Student centered approaches)

Pendekatan yang berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang


menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Pada strategi ini peran guru lebih
menempatkan diri pada posisi sebagai fasilitator atau pembimbing sehingga kegiatan
belajar siswa lebih terarah dan siswa mempunyi kesempatan yang terbuka lebar untuk
melakukan kreativitas dan mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara
langsung sesuai dengan minat dan keinginannya.
5
4. Manfaat Menyusun Desain Pembelajaran
Mendesain rencana pembelajaran bagi guru amatlah penting demi tercapainya
tujuan yang diharapkan, maka dari itu ada sesuatu yang bermanfaat bagi guru jika mampu
menyusun desain pembelajaran diantaranya ,sebagai berikut :
1) Proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara berurutan.
2) Tersusunnya rencana yang ingin dicapai.
3) Pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
4) Guru dapat memprediksi dengan cermat tingkat keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran.
5) Dan guru dapat mengevaluasi kinerjanya dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut.

Manfaat desain pembelajaran bagi peserta didik antara lain:


Desain pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mendapatkan pengetahuan serta menerapkan pengetahuan dan kemampuan baru yang
diperoleh, mengembangkan kinerja pesrta didik dalam upaya menjadi pribadi yang lebih
baik dari sebelumnya.

6
B. MANAJEMEN KELAS
1. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan
dan agree berarti melakukan, Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja manager yang
artinya menangani, Managere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata
kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan
manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan (Usman, 2004).

Johson dan Bany, (1970) menguraikan bahwa manajemen kelas adalah merupakan
keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan
kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam manajemen kelas adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi
kelas, tindakan seleksi dan kreatif.

Jadi, manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan
dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan belajar
mencapai tujuan belajar secara efesien atau memungkinkan pesrta didik belajar dengan baik.

Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif yang menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai kemampuan. Manajemen kelas merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran.

2. Fungsi-fungsi manajemen

1. Fungsi Perencanaan Kelas

Merencanakan adalah membuat suatu target yang ingin dicapai atau diraih di masa
depan. Perencanaan kelas sangat penting bagi guru karena berfungsi untuk:
a) Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai di dalam kelas.
b) Menetapkan aturan yang harus diikuti agar tujuan kelas dapat tercapai dengan efektif.
c) Memberikan tanggung jawab secara individu kepada peserta didik yang mada di kelas.
d) Mempertahankan serta memonitor berbagai aktivitas yang ada di kelas agar sesuai
dengan tujuan yang telah titetapkan.

2. Fungsi pemgorganisasian kelas


Guru melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat berlagsung dengan
sukses.
3. Fungsi kepemimpinan kelas
Kepemimpinan efektif di ruang kelas merupakan dari tanggung jawab guru di dalam
kelas. Dalam hal ini, guru memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan membimbing peserta
didik untuk dapat melaksanakan proses belajar dan pembelajaran yang efektif sesuai dengan
fungsi dan tujuan pembelajaran. Kegiatan di dalam kelas dimonitor, dicatat, dan kemudian
7
dievaluasi agar dapat dideteksi apa yang kurang serta dapat direnungkan kira-kira apa yang
perlu diperbaiki.

4. Fungsi pengendalian kelas


Pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai
dengan aktivitas yang direncanakan.

Cara memanajemen kelas dengan baik untuk pembelajaran yang efektif:

1. Penataan ruang kelas


Penataan ruang bertumpu pada penetapan tempat duduk siswa, dengan format
memudahkan siswa dalam memandang gurunya. Biasanya hal ini dipengaruhi jumlah siswa
dalam satu kelas. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan memudahkan siswa untuk
menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk, mereka tetap bisa memperhatikan
guru saat mengajar.

2. Mengantisipasi kondisi kelas


Kondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis, termasuk siswa yang
terlambat masuk ke dalam kelas. Sebelum siswa benar-benar siap jangan memulai mengajar.
Ada kalanya saat kita masuk kelas, suasana kelas sangat gaduh atau anak berjalan ke sana
kemari dari tempat duduk mereka. Sebagai pendidik kita tidak boleh menoleransi hal ini.

3. Tetapkan aturan yang tegas namun “Bersahabat”

Saat ada siswa melakukan pelanggaran, kita harus tegas dalam memberikan
konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Alangkah lebih baik bila aturan
dibuat bersama siswa sejak awal tahun ajaran. Saat membuat suatu aturan dan metode
pemberian konsekuensi, kita perlu mengajak siswa untuk bekerja sama. Sehingga saat
mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka bisa menerimanya
dengan baik.

4. Pastikan siswa tetap fokus

Beberapa siswa mungkin tidak fokus dengan materi yang kita berikan. Ada banyak sebab
mengapa siswa bisa tidak fokus pada pelajaran, bisa karena ngantuk, bosan, capek, dan sebab
lainnya. Sebagai pendidik kita harus memiliki banyak cara agar siswa tetap fokus
memperhatikan saat pembelajaran. Beberapa cara yang bisa kita praktekkan adalah dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat
kurang fokus), mengajak siswa melakukan ice breaking, dan kejutan-kejutan menarik
lainnya.

5. Serius tapi santai


Mulailah mengajar dengan serius. Bila sudah berhasil menggiring siswa dalam suasana
demikian, atur irama pembelajaran menjadi santai kemudian serius lagi, dan begitu
seterusnya. Kalau serius melulu siswa akan ngantuk atau bosan mengikuti pelajaran.
8
6. Bersemangat sejak awal pembelajaran

Sebagai calon guru yang professional kita haruslah semangat sejak awal salam pembelajaran
agar siswa merasa nyaman, dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

C. EVALUSI PEMBELAJARAN

Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan


pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis.

Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi


landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar peserta
didik, serta keefektifan pendidik dalam mengajar.Evaluasi merupakan faktor penting yang
menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sangat
penting untuk benar-benar mengetahui tujuan evaluasi, agar hal yang ingin dicapai dalam
proses evaluasi dapat terjadi.
Tujuan evaluasi hasil belajar menurut Arifin (2017, hlm. 15) adalah sebagai berikut:
 Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan.
 Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta didik terhadap
program pembelajaran.
 Mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
 Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
 Seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis
pendidikan tertentu.
 Menentukan kenaikan kelas.
 Menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua
bentuk, yaitu
 Tes Objektif
Tes ini biasanya diberikan dengan suatu item pertanyaan menghafal yang di
antaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan mengidentifikasi. Pertanyaan seperti kuis
, pilihan ganda, kepada siswa dan tanya jawab.

 Tes non objektif.


Tes non-objektif atau disebut tes uraian yaitu tes yang pertanyannya membutuhkan
jawaban peserta didik untuk menguraikan, mengorganisasikan dan menyatakan jawaban
dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan yang
lainnya.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sebelum melakukan pembelajaran, alangkah baiknya kita sebagai calon pendidik


nantinya melakukan mendesain suatu pelajaran sebelum terlaksananya pembelajaran
didalam kelas. Dimana yang dimaksud mendesain pembelajaran disini yaitu rancangan
yang didalamnya berbentuk rangkaian prosedur sistematis mencakup seluruh proses
pembelajaran dari awal sampai akhir dengan mengkolaborasikan teori, model, dan media
pembelajaran sesuai materi sehingga menghasilkan perangkat pembelajaran.

Adapun macam-macam model pembelajaran yaitu ADDIE (Analyze,Design, Develop,


Implement, Evaluate), ASSURE (Analyze learner, State objectives, Select methods, media
or material, Utilize media and material, Require learner’ participation, Evaluate and
review), dan Model Dick and Carey. Dan adapun manfaat dari menyusun desain
pembelajaran bagi guru yaitu salah satunya yaitu guru dapat memprediksi dengan cermat
tingkatkeberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.

B. SARAN

Sebagai calon guru yang berpendidikan dan profesional hendaknya kita nantinya akan
menjadi calon guru bisa menguasai dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran
sebagai bahan tambahan untuk menerapkan pelajaran desain pembelajaran
dikelasrendah mauapun dikelas tinggi. Dalam materi pembelajaran ini dapat melatih kita
sebagai mahasiswa merancang dan mendesain pembelajaran dikelas. Namun secara
detailnya sebagai calon pengajar diharapkan bukan hanya dapat membaca .
Dengan adanya desain pembelajaran, diharapkan proses belajar mengajar dan tujuan
pendidikan tersebut tercapai.membuat para peserta didik termotivasi dengan apa yang
kita lakukan, jika peserta didik belum termotivasi maka guru harus mengambil langkah
atau tindakan agar peserta didik memiliki motivasi untuk belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.


Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan. (2019). Pembelajaran
Tematik SD/MI Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skills), Yogyakarta :
Samudra Biru.
Prawiradilaga, Dewi Salma. (2008). Prinsip Disain Pembelajaran
(Instructional Design Principles), Jakarta: Kencana.
Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu, Jakarta: Kencana
Pramedia Group.
Sagala, Syaiful. (2005). Konsep Dan Makna Pembelajaran,
Bandung: Alfabeta.
Yaumi, Muhammad. (2013). Prinsip-Prinsip Desaoin
Pembelajaran, Jakarta: Kencana.

11

Anda mungkin juga menyukai