DISUSUN OLEH:
Nama :Rina Anna Dewy
NIM : 5171143013
Matakuliah : Psikologi Pendidikan
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah,
rahmah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Psikologi
pendidikan yang berjudul “Penerapan rancangan pembelajaran sesuai model”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..........................................................................................................................Error!
Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-
komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru
dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam
memberikan pembelajaran terhadap siswa-siswanya.
Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya
dengan perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu
menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan
sesuatu pembelajaran dan membuat model perencanaan pembelajaran dengan baik supaya
proses belajar mengajar dapat berjalan dan terkontrol dengan baik dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model
juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, misalnya globe
merupakan bentuk dari bumi. Selanjutnya istilah model digunakan untuk menunjukkan
pengertian pertama sebagai kerangka proses pemikiran.
Kemudian pembelajaran, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara
guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang
bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang
dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan,
sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
1. Model ASSURE
Model desain pembelajaran Assure ini adalah suatu model desain pembelajaran yang
merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beriorientasi kelas.
Heinich mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran ini terdiri atas enam tahap
kegiatan sebagai berikut:
Model ASSURE
2
mereka, yaitu berdasarkan ciri-ciri umum,
keterampilan awal khusus dan gaya belajar
2. Model ADDIE
3
Salah satu model desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE
(Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi
pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif,
dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan 5 tahap
pengembangan yakni :
Model ADDIE
Development (pengembangan),
pengembangan adalah proses
mewujudkan blue-print alias desain
tadi menjadi kenyataan. Artinya,
jika dalam desain diperlukan suatu
software berupa multimedia
pembelajaran, maka multimedia
tersebut harus dikembangkan.
4
implementasi adalah langkah nyata
Implementation untuk menerapkan sistem
(implementasi/eksekusi) pembelajaran yang sedang kita buat.
3. Model Kemp
4. Model Banathy
Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda dengan model Kemp.
Model ini memandang bahwa penyusunan sisten instruksional dilakukan melalui tahapan-
tahapan yang jelas. Terdapat 6 tahap dalam mendesain suatu program pembelajaran yakni:
Model Banathy
5
dengan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. Item tes dalam tahap ini
dirumuskan untuk menilai
perumusan tujuan. Melalui
rumusan tes dapat meyakinkan
kita bahwa setiap tujuan ada alat
untuk menilai keberhasilannya.
Merancang sistem
Manakala kita lihat langkah 1 sampai 4 merupakan tahapan dalam rangka proses rancangan,
sedangkan tahap 5 dan 6 adalah tahap pelaksanaan dari perencanaan yang sudah dirumuskan.
Seperti desain model banathy, dalam mendesain pembelajaran model Dick and Cery
harus dimulai dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini,
sebelum desainer merumuskan tujuan khusus yakni performance goals, perlu menganalisis
6
pembelajaran serta menentukan kemampuan awal siswa terlebih dahulu. Mengapa hal ini
perlu dirumuskan? Oleh sebab rumusan kemampuan khusus harus berpijak dari kemampuan
dasar atau kemampuan awal. Manakala telah dirumuskan tujuan khusus yang harus dicapai
selanjutnya dirumuskan tes dalam bentuk Criterion Reference Test, artinya tes yang
mengukur kemampuan penguasaan tujuan khusus.
7
tingkah laku.
Model ini merupakan suatu upaya untuk menggambarkan secara grafis, suatu metode
perencanaan pembelajaran yang sistematis. Model ini merupakan suatu garis pedoman atau
suatu peta perjalanan dan hendaknya digunakan sebagai checklistdalam membuat sebuah
8
rencana untuk kegiatan pembelajaran. Dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses
belajar-mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan perincian setiap komponen.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Model Assure
2) Model Addie
3) Model Kemp
4) Model Banath
6) Model PPSI
10
DAFTAR PUSTAKA
http://duniatp.blogspot.co.id/2015/04/model-pembelajaran-gerlach-dan-ely.html.
https://adihidayatullah28.blogspot.co.id/p/blog-page.html
https://khairulamin88.wordpress.com/2016/10/02/makalah-model-desain-pembelajaran/
https://khairulamin88.wordpress.com/2016/10/02/makalah-model-desain-pembelajaran/
11