Anda di halaman 1dari 7

Judul Buku : Model Desain Pembelajaran IDI

Nama Penulis : Petrus Posma Silaban, M.Pd


Tahun Terbit : Jumat, 03 Februari 2017
Kota Terbit : Surabaya

BAB VI
1. Di Dalam Bab ini membahas tentang desain pembelajaran dengan model IDI, tujuannya
adalah supaya pembaca dan penulis dapat memahami apa yang akan hendak kita benahi
sebagai guru dan juga calon guru yang profesional dalam mendesain proses pembelajaran
yang efektif. Desain Pembelajaran Model IDI adalah Pemecahan masalah pengajaran dengan
pendekatan sistem berdasarkan konsepsi tehnologi intruksional yang merupakan bagian dari
tehnologi pendidikan.
Selain itu dalam Bab ini juga menjelaskan bahwa Model desain IDI ini dirancang untuk
menjawab tiga pertanyaan :
1. Apa yang dikuasai (kompetensi dasar) Kompetensi dasar pada hakikatnya adalah
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran
tertentu.
2. Apa/bagaimana prosedur (indikator pencapaian hasil belajar), sumber-sumber belajar apa
yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan/ termasuk penggunaan tehnologi
pendidikan yang digunakan..
3. Bagaimana kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai (evaluasi)
pengembangan evaluasi yang dimaksud disini adalah merancang pengevaluasian guru
terhadap proses belajar.
2. TAHAP TAHAP MODEL DESAIN PEMBELAJARAN IDI
Pada model IDI terdapat tiga tahapan besar yang harus dilakukan dalam merancang model
penentuan atau pembatasan (define), pengembangan (develop), dan evaluasi atau penilaian
(evaluate). Dan pada setiap tahapan besar dibagi lagi menjadi beberapa tahapan sebagai
berikut :[3]
1. Define (Penentuan)
Langkah-langkah penentuan meliputi :
· Identifikasi masalah
Identifikasi masalah diawali dengan menentukan tingkat kebutuhan siswa akan kebutuhan
pengalaman belajar yang akan diberikan. Dari perbedaan apa yang ada sekarang dengan apa
yang diharapkan dapat diketahui masalahnya. Dan ketika sudah diketahui masalahnya maka
kita menentukan tujuan dan alternative pemecahan masalah.
· Analisis Latar
Dalam model perencaan pengajaran model IDI adalah analisis terhadap hal-hal berikut :
- Karakteristik siswa : Karakteristik siswa berbeda antara siswa satu dengan siswa yang
lainnya baik dalam hal bakat, minat, potensi, motivasi, tingkat kecerdasan intelektual maupun
tingkat kecerdasan emosional. Melihat karakteristik yang berbeda-beda maka program,
pengelolaan dan pendekatan pengajaran juga harus memperhatikan segi-segi perbedaan
tersebut termasuk sistem instruksional yang dikembangkan.
- Kondisi : Kondisi adalah keadaan lingkungan baik fisik mapun social yang ada di
sekitar siswa dan sekitar sekolah. Semuanya harus diperhatikan dengan cara seksama dan
cermat agar tidak menjadi hambatan dalam kegiatan pengajaran, tetapi sebaliknya semuanya
diuapayakan dapat memeberikan dukungan terhadap kegiatan pengajaran.
- Sumber-sumber yang relevan : Sumber-sumber belajar baik yang dirancang maupun
tidak dirancang, baik human maupun non-human semuanya harus di manfaatkan secara baik
dan optimal.
- Pengelolaan organisasi : Pengembangan model perencanaan pada dasarnya bagaimana
mengorganisasikan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, siapa saja yang akan mengerjakan,
siapa yang mengerjakan dan kapan serta dimana model perencanaan pengajaran harus
dikerjakan atau dibuat.

2. Develop (pengembangan)
Langkah-langkah pengembangan meliputi sebagai berikut :
· Identifikasi tujuan
Yang dimaksudkan di sini identifikasi tujuan pengajaran mulai dari tujuan instruksional
umum (kompetensi dasar) yang disebut juga terminal object dan kemudian dijabarkan
menjadi tujuan instruksional khusus dan disebut juga behavioral objectives (indikator
pembelajaran). Tujuan instruksional khusus atau indicator hasil belajar sangat diperlukan
dalam pengembangan model instruksional.
· Penentuan dan pemilihan metode
Metode sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai ukuran dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar adalah Urutan/ isi bahan mata pelajaran yang akan disajikan
dan Bentuk dan tempat kegiatan yang akan dilakukan, Dalam penentuan metode termasuk
didalamnya metode pengajaran yang dipilih dan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi
pembelajaran yang ada dan tercipta.

3. Evaluate (evaluasi)
Langkah-langkah evaluasi meliputi :
· Tes uji-coba
Uji coba bisa dilakukan terhadap teman-teman guru atau mahasiswa sebagai, bisa juga
langsung terhadap siswa sebagai sampel. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan serta efektivitas dan efisiensi program pengajaran yang telah
disusun dan dibuat.
· Analisis hasil
Setelah di uji cobakan kemudian dianalisis berkenaan tiga hal sebagai berikut :
- Apakah tujuan pengajaran yang ditetapkan telah tercapai?, bila tidak tercapai apakah
rumusan tujuan yang telah dibuat sudah cukup operasional atau belum.
- Apakah metode/teknik atau pendekatan dan sumber belajar yang digunakan sudah
sesuai dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan, mengingat adanya
perbedaan karakteristik pada diri siswa.
- Apakah terdapat kesalahan dalam pembuatan instrumen evaluasi. Dan apakah hal-hal
yang perlu dievaluasi secara keseluruhan dengan baik dan benar.”[4]
4. KEUNGGULAN MODEL IDI
Model IDI bermanfaat untuk membantu sekolah yang memiliki keterbatasan resources
( sumber, akal,ide) dan mengharapkan untuk menemukan inovasi sebagai solusi yang efektif
untuk memecahkan masalah belajar dan pembelajaran.”[5]
Kekunggulan lain dari model IDI adalah model ini dapat dijadikan perbaikan oleh guru dari
pengalaman sebelumnya, jika dikaitkan dengan pembelajaran maka hasil belajarnya pun akan
lebih baik, dilihat dari insight atau pengalaman, penggunaan tehnologi pendidikan lainnya
dan evaluasi yang sudah di rancang sedemikian rupa”[6]
5. KELEMAHAN MODEL IDI
Desain Pembelajaran model IDI tidak terlepas dari keterbatasan atau kelemahan tertentu,
adapun kelemahan model ini adalah : Model IDI Membutuhkan dana dan fasilitas dalam
proses pembelajaran, baik dalam penggunaan media, alat atau bahan sehingga membutuhkan
biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran sedangkan fasilitas sekolah masih
minim.
Sejarah perkembangan munculnya IDI
Model IDI (Instructional Development Institute) muncul sebagai hasil dari perkembangan
dalam bidang pendidikan dan pengembangan kurikulum. Sejarah perkembangan model IDI
dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1960-an, ketika pendekatan sistemik dalam
pendidikan mulai berkembang.

Pada awalnya, model IDI dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan untuk
meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran di berbagai tingkatan pendidikan.
Model ini berfokus pada pengembangan kurikulum yang berorientasi pada hasil belajar, serta
memperhatikan berbagai aspek pengajaran, seperti desain pembelajaran, strategi pengajaran,
dan evaluasi pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, model IDI terus mengalami
evolusi. Pada tahun 1970-an, model ini mulai mengintegrasikan pendekatan sistemik, yang
menekankan pentingnya memahami hubungan antara berbagai komponen dalam suatu sistem
pendidikan. Hal ini memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih holistik dan
terintegrasi.

Pada tahun 1980-an, model IDI semakin menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
dan globalisasi. Penggunaan teknologi dalam pendidikan mulai diperhatikan, dan model IDI
mulai mengintegrasikan teknologi sebagai bagian dari desain pembelajaran. Selain itu,
globalisasi juga mempengaruhi pendekatan pengajaran dan pembelajaran, sehingga model
IDI mulai mempertimbangkan aspek-aspek multikultural dalam pengembangan kurikulum.

Hingga saat ini, model IDI terus mengalami perkembangan seiring dengan perubahan dalam
dunia pendidikan. Model ini tetap menjadi salah satu pendekatan yang relevan dalam
pengembangan kurikulum, karena mampu mengakomodasi berbagai perubahan dan inovasi
dalam bidang pendidikan.

6. Desain Pembelajaran Model IDI adalah Pemecahan masalah pengajaran dengan


pendekatan sistem berdasarkan konsepsi tehnologi intruksional yang merupakan bagian dari
tehnologi pendidikan.
Pelaksanaan sistem model desain pembelajaran IDI akan bermanfaat kepada guru untuk
menciptakan suasana belajar yang Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
Hal penting dalam tahapan untuk merancang dan melakukan model IDI dalam desain
pembelajaran adalah tahap penentuan atau pembatasan (define) yaitu menentukan tingkat
kebutuhan dalam pengalaman belajar, sehingga guru dapat menentukan tujuan dan
alternative pemecahan masalah didalam proses pembelajaran. Kemudian tahap
pengembangan (develop) yaitu Peningkatan indikator pembelajaran, metode yang diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu Urutan/ isi bahan mata pelajaran termasuk didalamnya
pengembangan silabus, RPP dll. dan evaluasi atau penilaian (evaluate) yaitu penilaian secara
fisik dari tujuan pembelajaran yang diharapkan, penilaian dapat berupa pre-tes ataupun post-
tes juga sumatif-formatif dan diangnostik.

DAFTAR PUSTAKA

Gafur, Abdul.. Disain Instruksional. ( Solo : Tiga Serangkai. 1989)


Busri, Hasan dan Musman. Pengembangan Sistem Instruksional. ( Surabaya : UNESA. 1988)

Mbulu, Joseph. Pengembangan Sistem Pembelajaran ( Malang : UNM. 1999)


Mudhoffir. Teknologi Instruksional.( Bandung : Remaja Rosdakarya. 1993)
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,( Kencana Prenanada Media,
Jakarta, cet. Ke-1, 2008)

Model-Model Desain pembelajaran http://mbegedut.blogspot.com /2011/01/model-model-


desain-pembelajaran.html. Diakses tgl 19 Maret 2016
Rusman. Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2010)

[1] Gafur, Abdul.. Disain Instruksional. ( Solo : Tiga Serangkai. 1989)

[2] Model-Model Desain pembelajaran http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/model-model-


desain-pembelajaran.html. Diakses tgl 19 Maret 2016

[3] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenanada Media,
Jakarta, cet. Ke-1, 2008.

[4] Mudhoffir. Teknologi Instruksional.( Bandung : Remaja Rosdakarya. 1993)


[5] Busri, Hasan dan Musman. Pengembangan Sistem Instruksional. ( Surabaya : UNESA.
1988)
[6] Rusman. Model-Model Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2010)

Petrusposmasilaban di 00.59
Berbagi
5 komentar:

pak ahmad10 April 2017 pukul 07.22


Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan
akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak
bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE
meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku
menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan
aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang
singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang
penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya
sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379---
>''259'

Balas

Unknown30 September 2017 pukul 21.12


mantap nihh, ijin baca yaa

Balas
Balasan

Petrusposmasilaban22 Maret 2018 pukul 00.41


Dengan Senang Hati..Silahkan Bapak/Ibu

Balas

Unknown30 September 2017 pukul 21.12


mantap nihh, ijin baca yaa

Balas
Balasan

Petrusposmasilaban22 Maret 2018 pukul 00.42


Sippp..Okey

Balas


Beranda
Lihat versi web
My Story
Petrusposmasilaban
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai