Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN MODEL ADDIE

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu
agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Model-model
desain rencana pembelajaran adalah model PPSI, model Banathy, model Kemp, model Gerlach & Elly,
model Dick & Carrey, model ASSURE, model ADDIE,  model Hanafin and Peck, dan model waterfall.
Dalam model PPSI pengajaran dipandang sebagai suatu sistem. Sub-sistem dari pengajaran,
diantaranya tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber
pembelajaran dan evaluasi.  Model kemp berorientasi pada perancangan pembelajaran yang
menyeluruh. Sehingga guru sekolah dasar dan sekolah menengah, dosen perguruan tinggi, pelatih di
bidang industri, serta ahli media yang akan bekerja sebagai perancang pembelajaran. Model Banathy
bertitik tolak dari pendekatan sistem (sistem approach), yang mencakup keenam komponen (langkah)
yang saling berinterelasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Model Gerlach & Elly menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena
model ini memperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak
menggambarkan secara rinci setiap komponennya.

Desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model
desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi
sistem, model berorientasi produk, model prosedural dan model melingkar.

Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang
hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model
berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk  menghasilkan suatu produk biasanya
media pembelajaran misalnya, video pembelajaran, multimedia pembelajaran atau modul. Contoh
modelnya adalah model Hannafin and Peck. Model berorientasi system yaitu model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu system pembelajaran yang cakupannya luas seperti desain
sistem suatu pelatihan kurikulum sekolah. Contohnya adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang
biasa kita sebut sebagai model procedural dan model melingkar. Contohnya dari model procedural
adalah model Dick And Carrey dan contoh model melingkar adalah model Kemp.

Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya dapat menguntungkan kita. Beberapa keuntungan itu
antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi dilapangan selain itu juga, kita dapat mengembangkan
dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada. Selain itu kita juga dapat meneliti dan
mengembangkan desain yang telah ada untuk dicoba dan diperbaiki.

1.2  Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penulisan makalah ini dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:

1.  Bagaimanakah konsep media pembelajaran?

2.  Apakah pengertian pembelajaran model addie?

3.  Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran addie?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:

1. Untuk menjelaskan bagaimana cara pembelajaran yang diajarkan, sehingga bisa terlaksana
pembelajaran yang diingkan. Melalui konsep media pembelajaran ini peserta didik dapat mengerti dan
memahami bagaimana sistem pembelajaran tersebut.  

2. Pembelajaran model ADDIE bisa juga membantu peserta didik untuk belajar waupun tidak semua
siswa mengerti akan pembelajaran melalui model assure ini, sehingga cara untuk menerapkannya
sedikit diminati oleh siswa. Akan tetapi apabila model pembelajaran ini diterapkan dengan baik maka
peserta didik juga dapat mengembangkan model pembelajaran ADDIE ini juga.

3. Langkah-langkah yang dilakukan dengan cara analysis (analisa), design (disain perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi eksekusi) dan evalution (evaluasi /
umpan balik).  Itu merupakan cara yang dilakukan pembelajaran model ADDIE.
BAB II

PEMBAHASAN

 2.1       Konsep Model Pembelajaran.

Definisi desain sistem pembelajaran merupakan desain pembentukan keseluruhan, struktur kerangka
atau outline dan urutan atau sistematika kegiatan. Sehingga desain yang dibuat agar menjadi sebuah
kegiatan yang efektif, effisien, dan menarik. Apabila pembelajaran itu menarik maka peserta didik tidak
merasa bosan atau monoton, jadi kita dapat membuat pembelajaran itu menyenangkan buat pesarta
didik. Baik dari cara mengajar, menyampaikan, dan lain-lain. Prekripsi tentang desain pembelajaran
juga untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dengan kondisi yang karakteristiknya mata ajar
tertentu dan karakteristik pembelajaran tertentu.

Selain itu, strategi pembelajaran yang digunakan juga melalui metode, media, dan lingkungan. Serta
komponen utama mendesain pembelajaran dapat melalui beberapa pertanyaan, misalnya:

1.    Apa tujuan (objektives) yang diinginkan?

2.    Siapa audiens (learners) yang menjadi sasaran?

3.    Materi (subject content) apa yang akan diajar atau dilatihkan?

4.    Metode dan media apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan?

5.    Bagaiman cara utuk mencapai tujuan tersebut diukur atau evaluasi?

Pembelajaran merupakan rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara struktur dan
terencana dengan menggunakan sebuah atau beberapa jenis media. Proses belajar mengajar yang
dilakukan harus mempunyai tujuan agar peserta didik dapat mecapai kompetensi seperti yang
diharapkan. Perancangan aktivitas pembelajaran disebut desain sistem pembelajaran. 

2.2  Pengertian Pembelajaran Model Addie

Desain pembelajaran yang  sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analysis-Design-Develop-
Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan
Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Pembelajaran model addie merupakan pembelajaran yang efektif dan efesien serta prosesnya bersifat
interaktif, dimana hasil evaluasi setiapa fase dapat membawa pengembangan pembelajaran ke fase
sebelumnya. Hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase berikutnya

Model addie adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua bentuk media, berbasis
teknologi dan bukan teknologi. Model ini mengasumsikan bahwa cara pembelajaran tidak hanya
menggunakan pertemuaan kuliah, buku teks, tetapi juga memungkinkan untuk menggabungkan belajar
di luar kelas dan teknologi ke dalam materi pelajaran. Artinya, model ini memastikan pengembangan
instruksional dimaksudkan untukmembantu pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis
dan efektif. Hal ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses pembelajaran dan
melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Model addie didasarkan pada lima proses belajar
bahwa:

1.        Analysis (analisa)

2.        Design (disain / perancangan)

3.        Development (pengembangan)

4.        Implementation (implementasi/eksekusi)

5.        Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Melalui lima tahapan ini dapat


membantu kita mengajar juga peserta didik dapat mengerti cara pembelajaran yang disebut model
addie ataukah yang lain, yang dapat di ilustrasikan sebagai berikut :
2.3  Langkah-langkah Model Addie dalam pembelajaran

Langkah 1: Analisis (analysis)

Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar,
yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan
melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah
berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan
dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.

Langkah 2: Desain (Design)

Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blue-print). Ibarat bangunan, maka sebelum
dibangun gambar rancang bangun (blue-print) diatas kertas harus ada terlebih dahulu. Apa yang kita
lakukan dalam tahap desain ini? Pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik,
measurable, applicable, dan realistic).Selanjutnya menyusun tes , dimana tes tersebut harus
didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi
pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada
banyak pilihan kombinasi metode dan media yang dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan.
Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar yang
relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu
dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.

Langkah 3: Pengembangan (Development)


Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika
dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut
harus dikembangkan. Atau diperlukan modul cetak, maka modul tersebut perlu dikembangkan. Begitu
pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya
harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba
sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah
ADDIE, yaitu evaluasi. Lebih tepatnya evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki
sistem pembelajaran yang sedang kita kembangkan.

Langkah 4: Implementasi (Implementation)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat.
Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai
dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Misal, jika memerlukan software tertentu
maka software tersebut harus sudah diinstal. Jika penataan lingkungan harus tertentu, maka
lingkungan atau seting tertentu tersebut juga harus ditata. Barulah diimplementasikan sesuai skenario
atau desain awal.

Langkah 5: Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil,
sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat
tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif,
karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Misal, pada tahap rancangan, mungkin kita memerlukan
salah satu bentuk evaluasi formatif misalnya review ahli untuk memberikan input terhadap rancangan
yang sedang kita buat. Pada tahap pengembangan, mungkin perlu uji coba dari produk yang kita
kembangkan atau mungkin perlu evaluasi kelompok kecil dan lain-lain.

Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDIE ini, jelas sangat membantu pengembangan
material dan program pelatihan yang tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM
maupun perilaku seperti social learning,  pembelajaran aktif (active learning),  pembelajaran jarak jauh
(distance learning), paham konstruktif (constructivism), aliran strength based ( positive-based
management), aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif ( cognitivism) akan
sangat membantu pengembangan material pelatihan bagi instruktur.
Dan bila diamati secara teliti ADDIE ini mempunyai sifat pendekatan Teknologi Pendidikan, yaitu:

1. Pendekatan isomorfi, yaitu yang mengunakan berbagai kajian atau bidang keilmuan kedalam
suatu kebulatan tersendiri

2. Pendekatan sistematik . Yaitu cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan
persoalan, yaitu berawal dari analisis dan diakhiri dengan evaluasi dan begitu seterusnya.

3. Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan
dibanding dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri- sendiri.

4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (satu kesatuan)


BAB III

KESIMPULAN

3.1   Kesimpulan

Model pembelajaran addie sangat membantu dalam merancang program belajar mengajar dengan
menggunakan berbagai jenis media. Model ini menggunakan beberapa langkah, yaitu Analysis
(analisa), design (disain/ perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi/
eksekusi) dan evaluation (evaluasi/ umpan baik).  Kesemua langkah ini berfokus untuk menekankan
atau pengajaran kepada peserta didik dengan berbagai Styles Belajar, dan konstruktivis belajar yang
dimana peserta didik diwajibkan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan mereka dan tidak
secara pasif menerima informasi tersebut.

Peserta didik juga tidak hanya terfokus dengan apa-apa saja yang telah diberikan guru, peserta didik
bisa mencari informasi dari berbagai hal seperti tv, koran, majalah dan lain-lain. Yang penting dapat
mendukung belajar ataukah tugas siswa terkerjakan.

3.2 Saran

Makalah dan Media  Pembelajaran yang membahas tentang Model Pembelajaran ADDIE ini dapat
digunakan sebagai salah satu referensi dalam pengajaran maupun dalam pembelajaran, sehingga
dapat membantu berlangsungnya belajar mengajar. Walaupun pembahasan yang kami buat belum
memenuhi kriteria akan tetapi sedikitnya bisa membantu. 
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Suparman, Atwi. 2009. Desain Intruksional. Jakarta: Universitas Terbuka

Zuhairi, Stain. Blogspot.com/2008/02/ http:// analisis-instruksional. html

Hamelik, Oemar, Perencanaan Pengajaran BerdasarkanPendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara,


2005, cetakan keempat

http://instructionaltheorycourse.blogspot.com/2009/02/1-introduction

Dadang Supriatna, Konsep Dasar Desain Pembelajaran, PUSAT PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN
PENDIDIKAN LUAR BIASA 2009

Hannafin, M.J. & Peck, K.L. 1988. The design, development, and evaluation  Of  instructional software.
New York: Mc Millan Publishing Company

 Hasbullah, (2006) Implementasi E-Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran di Perguruan Tinggi


(Proceeding), SNPTE 2006, UNY, Yogyakarta
ADDIE Instructional Design Model. Retrived  December 20 2006.
From http://itsinfo.tamu.edu/workshops/handouts/pdf_handouts/addie.pdf

Anda mungkin juga menyukai