Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MODEL DESAIN DICK AND CAREY

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Desain Intruksional dan Teknologi pendidikan

Dosen:

Prof.Dr. Adam Latuconsina, M.SI

Dr.Kapraja sangaji,M.pd

Oleh:

SAMRIONO

HAFSAH MARJIMA

KELAS B ( ONLINE )
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN
IAIN AMBON
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul MODEL DESAIN
DICK and CAREY .Tidak lupah juga kami mengucapkan terima kasih kepada semuah pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam memberikan masukan, saran dan tanggapan
dalam melengkapi makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari penyusun
maupun kata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karna itu, kami dengan rendah
hati menerimah saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini dan
kami berharap semogah makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca terkhusus diri pribadi sebagai penyusun.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Model desain sistem pembelajaran berperan sebagai alat konseptual, pengelolaan,

komunikasi untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program

pembelajaran, dan program pelatihan. Pada umumnya, setiap desain sistem

pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan

prosedur yang digunakan. Perbedaan juga kerap terdapat pada istilah-istilah yang

digunakan. Namun demikian, model-model desain tersebut memiliki dasar prinsip

yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas. Dalam

memahami model desain sistem pembelajaran perlu mengenal dan memahami

pengelompokan model desain system pembelajaran. Menurut Gustafson dan Branch

(2002) dalam Sujarwo (2012), model desain sistem pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pembagian klasifikasi ini didasarkan pada

orientasi penggunaan model, yaitu; 1) Classrooms oriented model, 2) Product

oriented model, 3) System oriented model. Model pertama merupakan model desain

sistem pembelajaran yang diimplementasikan di dalam kelas biasanya ditujukan

untuk mendesain pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua

jam pelajaran atau lebih.

Maka dari itu kami mencoba mengangkat sebuah permasalahan dimana akan

menjadi acuan untuk merumuskan ,dan menentukan tujuan dari judul makalah kami.
B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji pada makalah ini adalah:

1. Apa pengertian model desain , dick and carey

2. Bagaimana kaitannya dengan teknologi pendidikan

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih mendalam model desain dick and carey

2. Dan untuk memahami hubungan model desain Dick and Carey dengan Teknologi

pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Desain adalah suatu perencanaan atau perancangan yang dilakukan sebelum

pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur.sedangkan Dick and Carey

merupakan model penelitian dengan pendekatan prosedural dan sistematis yang

menyarankan agar penerapan desain instruksional disesuaikan dengan langkah-

langkah yang harus ditempuh secara berurutan (Dick and Carey, 2015).

Model desain pembelajaran yang dikemukan oleh Dick and Carey (2005) dalam
Pribadi (2009), telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran
yang efektif, efisien dan menarik. Model ini dikembangkan berdasarkan pada
penggunaan pendekatan system atau system approach terhadap komponen-
komponen dasar dari desain system pembelajaran yang meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan evaluasi.
Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and Carey (1985) dalam
Muliartha (2011), Model ini termasuk ke dalam model procedural. Model yang
dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem terhadap
komponen-komponen dasar desain pembelajaran yang meliputi analisis desain
pengembangan, implementasi dan evaluasi. Adapun komponen dan sekaligus
merupakan langkah-langkah utama dari model desain pembelajaran yang
dikemukakan oleh Dick and Carey (2009) dalam Muliartha (2011).
1 .Tahapan Desain Dick and Carey

Perancangan Instruksional menurut sistem pendekatan model Dick and Carey terdapat
beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perencanaan
tersebut (Dick and Carey, 1996). Berikut adalah langkah pengembangan desain Instruksional
menurut dick dan carey :
1. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran (Identity Instructional Goal).

Tahap awal model ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat
melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan program pembelajaran. Tujuan
pembelajaran mungkin dapat diturunkan dari daftar tujuan, dari analisis kinerja
(performance analysis), dari penilaian kebutuhan (needs assessment), dari pengalaman
praktis dengan kesulitan belajar pebelajar, dari analisis orang-orang yang melakukan
pekerjaan (Job Analysis), atau dari persyaratan lain untuk pembelajaran baru.

2. Melakukan Analisis Intruksional (Conduct Instructional Analysis).

Analisis Intruksional yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang
akan dipelajari. Setelah mengidentifikasi tujuan-tujuan pembelajaran, langkah
selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut. Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan
pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut
sebagai entry behavior (perilaku awal/masukan) yang diperlukan oleh siswa untuk
memulai pembelajaran.

Menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi yang akan dipelajari. Analisis ini
akan menghasilkan peta konsep akan menggambarkan hubungan di antara semua
keterampilan yang telah diidentifikasi.
3. Menganalisis Karakteristik Siswa dan Konteks Pembelajaran (Analyze Learners and
Contexts).

Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu


dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan
keterampilan awal yang telah dimiliki mahasiswa. Analisis paralel terhadap siswa dan
konteks dimana mereka belajar, dan konteks apa tempat mereka menggunakan hasil
pembelajaran. Keterampilan-keterampilan siswa yang ada saat ini, yang lebih disukai,
dan sikap-sikap ditentukan berdasarkan karakteristik atau setting pembelajaran dan
setting lingkungan tempat keterampilan diterapkan. Langkah ini adalah langkah awal
yang penting dalam strategi pembelajaran.

4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (Write Performance Objectives).

Berdasarkan analisis pembelajaran dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa
kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa
setelah menyelesaikan pembelajaran. Menuliskan tujuan unjuk kerja (tujuan
pembelajaran). Berdasarkan analisis tujuan pembelajaran dan pernyataan tentang
perilaku awal, catatlah pernyataan khusus tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa
setelah mereka menerima pembelajaran.

Pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh dari analisis pembelajaran. Analisis


pembelajaran dimaksudkan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang
dipelajari, kondisi pencapaian unjuk kerja, dan kriteria pencapaian unjuk kerja.
Komponen ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum menjadi tujuan yang lebih
spesifik pada tiap tahapan pembelajaran. Di tiap tahapan akan ada panduan
pembelajaran dan pengukuran performansi pembelajar.

5. Mengembangan Instrumen Penilaian (Develop Assessment Instruments).

Pengembangan instrument penilaian didasarkan pada tujuan yang telah


dirumuskan. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, mengembangkan produk
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa melakukan tujuan pembelajaran.
Penekanan utama berada pada hubungan perilaku yang tergambar dalam tujuan
pembelajaran dan penilaian yang di minta.

6. Mengembangan Strategi Pembelajaran (Develop Instructional Strategy).

Strategi pembelajaran meliputi; kegiatan prapembelajaran (pre-activity), penyajian


informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback, pengetesan (testing), dan
mengikuti kegiatan selanjutnya. Strategi pembelajaran berdasarkan teori dan hasil
penelitian, karakteristik media pembelajaran yang digunakan, bahan pembelajaran, dan
karakteristik siswa yang menerima pembelajaran. Prinsip-prinsip inilah yang digunakan
untuk memilih materi strategi pembelajaran yang interaktif.

7. Mengembangan atau Memilih Bahan Ajar (Develop and Select Instructional Materials).

Mengembangkan dan memilih bahan ajar, produk pengembangan ini meliputi


petunjuk untuk siswa, materi pembelajaran, dan soal-soal. Materi pembelajaran
meliputi: petunjuk untuk tutor, modul untuk siswa, transparansi OHP, videotapes,
format multimedia, dan web untuk pembelajaran jarak jauh. Pengembangan materi
pembelajaran tergantung kepada tipe pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber
belajar yang ada disekitar perancang.

8. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif (Design and Conduct Formative


Evaluation of Instruction).

Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut.


Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang dihasilkan adalah
instrumen atau angket penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan data. Data-data
yang diperoleh tersebut sebagai pertimbangan dalam merevisi pengembangan
pembelajaran ataupun produk bahan ajar. Ada tiga tipe evaluasi formatif : uji
perorangan (one-to-one), uji kelompok kecil (small group) dan uji lapangan (field
evaluation). Setiap jenis penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi perancang
untuk digunakan dalam meningkatkan pembelajaran. Teknik serupa dapat diterapkan
pada penilaian formatif terhadap bahan atau pembelajaran di kelas.
9. Melakukan Revisi Terhadap Program Pembelajaran (Revise Instruction).

Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari


evaluasi formatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dianalisis serta
diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari evaluasi formatif dikumpulkan dan
diinterpretasikan untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mencapai
tujuan. Bukan hanya untuk ini, singkatnya hasil evaluasi ini digunakan untuk merevisi
pembelajaran agar lebih efektif.

Revisi harus menjadi bagian konstan dalam proses design. Revisi dilakukan
berdasarkan hasil dari tiap komponen model ini. Pada tahap ini, data dari evaluasi
dugaan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya diringkas dan dianalisis serta
diinterpretasikan untuk diidentifikasi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Begitu pula masukan dari hasil implementasi dari pakar/validator.
Mungkin saja tahapan-tahapan pembelajaran kurang efektif dalam pencapaian tujuan
akhir, atau aktifitas, media, dan penugasan yang telah ditentukan tidak membantu
dalam memperoleh tujuan.

10. Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct Summative
Evaluation).

Evaluasi sumatif merupakan evaluasi puncak terhadap program pembelajaran yang


telah dirancang, setelah program tersebut dilakukan evaluasi formatuf dan dilakukan
revisi-revisi terhadap produk, maka evaluasi sumatif dilakukan. Hasil-hasil pada tahap di
atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat
selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan di kelas dengan
evaluasi sumatif.

Kesepuluh langkah desain yang dikemukakan diatas merupakan sebuah prosedur


yang menggunakan pendekatan system dalam mendesain sebuah program
pembelajaran. Setiap langkah dalam desain system pembelajaran ini memiliki
keterkaitan satu sama lain. Output yang dihasilkan dari suatu langkah akan digunakan
sebagai input bagi langkah yang lain.
Model desain system pembalajaran yang dikemukan oleh Dick dkk. (2005) dalam
Pribadi (2009), mencerminkan proses desain yang fundamental. Model ini dapat digunakan
dalam dunia bisnis, industry, pemerintahan, dan pelatihan. Model desain ini juga telah
banyak digunakan untuk menghasilkan program pembelajaran berbasis computer seperti
pada program Computer Assisted Learning dan program multimedia. Oleh karena itu model
disen pembelajaran ini bersifat sangat rinci dan komperhensif pada langkah analisis dan juga
langkah evaluasi.

2.karakteristik, kelebihan serta kekurangan Model Desain Dick and Carey, sebagai
berikut:

a. Karakteristik Model Dick and Carey

1) Dalam penerapan model ini, setiap komponen bersifat penting dan tidak boleh ada
yang dilewati
2) Penggunaan model ini mungkin akan menghalangi kreatifitas instructional designer
professional
3) DC Model menyediakan pendekatan sistematis terhadap kurikulum dan program
design. Ketegasan model ini susah untuk diadaptasikan ke tim dengan banyak
anggota dan beberapa sumber yang berbeda.
4) Cocok diterapkan untuk e-learning skala kecil, misalnya dalam bentuk unit, modul,
atau lesson.

b. Kelebihan dari Model Dick and Carey adalah

1) Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti


2) Teratur, Efektif dan Efisien dalam pelaksanaan
3) Merupakan model atau perencanaan pembelajaran yang terperinci, sehingga mudah
diikuti
4) Adanya revisi pada analisis instruksional, dimana hal tersebut merupakan hal yang
sangat baik, karena apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan
perubahan pada analisis instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut
mempengaruhi kesalahan pada komponen setelahnya
5) Model Dick & Carey sangat lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang
dibutuhkan dalam suatu perencanaan pembelajaran.

c. Kekurangan dari Model Dick and Carey adalah

1) Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan


2) Tidak semua prosedur pelaksanaan KBM dapat di kembangkan sesuai dengan
langkah-langkah tersebut
3) Tidak cocok diterapkan dalam e learning skala besar
4) Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi baru
dilaksanakan setelah diadakan tes formatif
5) Pada tahap-tahap pengembangan tes hasil belajar, strategi pembelajaran maupun
pada pengembangan dan penilaian bahan pembelajaran tidak nampak secara jelas
ada tidaknya penilaian pakar (validasi).
A. Historikal

Sejarah Singkat Model Desain Pembelajaran Dick and Carey

Walter Dick adalah lulusan dari Princeton, dan menerima gelar Ph.D dari Penn state
University dalam bidang Psikologi Pendidikan. Walter Dick pernah belajar bersama Robert
Gagne dan sangat

dipengaruhi oleh karya Gagne, khususnyanya “The Conditions of Learning” yang diterbitkan
pada tahun 1965. Bersama dengan

mahasiswa pascasarjananya yang bernama Lou Carey, Walter dick kemudian menulis

buku “The Systematic Design of Instruction” yang diterb

itkan pada tahun 1978. Dalam penulisan buku ini suami Lou, yang bernama James,
bergabung untuk membantu menulis buku ini. James memiliki keahlian di bidang teknologi
pendidikan dan teknologi media baru. Dick, Carey, dan James bersama-sama
mengembangkan model desain pembelajaran yang digambarkan sebagai " Pendekatan
Sistem Model ". Hasil

pengembangan ini disajikan dalam buku “The Systematic Design of Instruction”.

Model yang dikembangkan dikenal dengan model Dick & Carey Munir (2014).

BAB III

HUBUNGAN DESAIN DICK AND CAREY DENGAN TEKNOLOGI

Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah belajar


atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi pembelajaran sebagai perangkat

lunak (software technology) yang berbentuk cara-cara yang sistematis dalam memecahkan

masalah pembelajaran semakin canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia

pendidikan (Suparman & Zuhairi, 2004: 345-346).1 Aplikasi praktis teknologi

pembelajaran dalam pemecahan masalah belajar mempunyai bentuk kongkrit dengan

adanya sumber belajar yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar.

Dalam mencapai suatu tujuan, diperlukan perencanaan dalam menentukan

langkah apa saja yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah yang

diupayakan tersebut hendaklah memiliki indikator yang terukur, untuk memastikan

sejauhmana kesenjangan antara perencanaan dengan prektek di lapangan. Ketika upaya

dalam mencapai tujuan dapat berjalan dengan optimal, maka secara otomatis

mendekatkan kita pada pencapaian tujuan.

Analogi di atas sejalan dengan penerapan teknologi pembelajaran, khususnya

dalam kawasan desain. Kawasan desain merupakan salah satu sub dari lima kawasan

dalam teknologi pembelajaran. Fokus dalam kawasan desain meliputi segenap langkah

perencanaan yang dibutuhkan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif. 2

Kawasan pertama teknologi pembelajaran adalah desain atau perancangan yang

mencakup penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan

atau mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistemis

dan sistematis. Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan

kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. 3 Strategi dan

produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro,

seperti pelajaran dan modul.


Peta Konsep: STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

KETUA YAYASAN

WAKASEK KEPALA SEKOLAH SEKRETARIS

BENDAHARA DEWAN GURU


Murid murid
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Desain adalah suatu perencanaan atau perancangan yang dilakukan sebelum

pembuatan suatu objek, sistem, komponen, atau struktur.sedangkan Dick and Carey

merupakan model penelitian dengan pendekatan prosedural dan sistematis yang

menyarankan agar penerapan desain instruksional disesuaikan dengan langkah-

langkah yang harus ditempuh secara berurutan (Dick and Carey, 2015).

Desain Dick and Carey


Mempunyai 10 langkah atau tahapan sebagaimana yang dituliskan di bab satu

diatas.

Medel desain ini dikembangkan oleh DICK dan Carey dimana memberikan acuan

dalam membuat suatu objek secara sistematis ,struktural .akan tetapi model ini juga

dismping mempunyai kelebihan tentu mempunyai juga kekurangan seperti yang

dicamtumkan diatas

Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan adanya

dukungan seluruh komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Perkembangan saat ini menuntut adanya perkembangan dari segi kualitas sumber

daya manusia. Dunia pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi,

mulai dari metode, Desain ,fokus, kurikulum, dan lainnya.


Pemanfaatan Teknologi pendidikan pada pembelajaran dapat memudahkan peserta

didik dalam memahami dan berinteraksi.

B. Saran

Model desain Dick and Carey Teknologi pendidikan, mengharuskan untuk

terus mengupgrade diri untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, sehingga

guru perlu memperoleh pelatihan untuk memperkaya model pembelajaran dan pelatihan

untuk meningkatkan kemampuan memanfaatkan serta menggunakan Teknologi

pendidikan untuk kualitas belejar mengajar.Namun demikian namanya makhluk yang

lemah dan penuh dengan kekurangan tentu penulis dalam hal ini kelompok kami masih

mempunyai banyak hal yang perlu direvisi.maka dari itu kritik dan saran dari semua

elemen yang membaca makalah kami dengan kerendahan hati ,senangtiasa ditunggu demi

menyempurnakan karya kami wassalam.

Daftar Pustaka

Anagnostopoulo, Kyriaki. 2002. Designing to Learn and Learning to Design: an overview of


instructional design models. LTSN Generic centre. Middlesex University.

Dick, W. and Carey, L. 1996. The Systematic Design of Instruction (4nd Ed). Glecview, Illionis:
Scot, Foresman and Company.

Muliartha, I Wayan. 2011. Model Desain Pembelajaran (Dick & Carey) Teknologi
Pembelajaran. Undiksha.

Morrison, Gary R., Steven M. Ross, & Jerrold E. Kemp. (2004). Design effective instruction,
(4th Ed.). New York: John Wiley & Sons.

Pribadi, Benny. A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian Rakyat. Jakarta.

Sujarwo, 2012. Desain Sistem Pembelajaran. PLS FIP UNY. Yogyakarta.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sari, Devit Etika,

and Muh Barid Nizarudin Wajdi. “The Effectiveness Of The Method of GI With Electronic
Workbench Study To Improve Activities and Results Student. ” Educatio : Journal of

Education 2, no. 1 (May 30, 2017): 136–150. Accessed October 24, 2017.

http://www.ejournal.staimnglawak.ac.id/index.php/educatio/article/view/22.

Anda mungkin juga menyukai