KURIKULUM PENDIDIKAN
“MODEL PEMBELAJARAN”
Dosen pembimbing :
Devie Novallyan, M.Pd
4.Sutriana (207190051)
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.Makalah ini
merupakan tugas dari mata kuliah “Kurikulum Pendidikan”, dengan adanya tugas
ini kami sebagai mahasiswa berharap dapat mengetahui materi yang diberikan.
i
DAFTARISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep desain pembelajaran?
2. Bagaimana model-model desain pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui model-model desain pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Komponen Utama Desain Pembelajaran
Esensi desain pembelajaran hanyalah mencakup empat komponen, yaitu : peserta
didik, tujuan, metode, evaluasi (Kemp, Morrison dan Ross, 1994).
a. Peserta didik
Peserta didik sebelum dan selama belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai
factor baik fisik maupun mental, misalnya kelelahan, mengantuk, bosan, dan
jenuh. Hal ini akan mengurangi kosentrasi peserta didik dan sudah tentu akan
terjadi reduksi dalam penyerapan materi yang juga mempengaruhi daya tangkap
untuk memahami materi.
Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi mutu belajar peserta didik adalah
tampilan materi ajar dan gaya penyampaian guru dalam menyampaikan materi.
Tujuan
Metode
Evaluasi
Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting.
Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari
penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian dilakukan dengan cara menjawab
soal-soal objektif. Penilaian juga dapat dilakukan dengan format non soal, yaitu
dengan instrument pengamatan, wawancara, kuesioner dan sebagainya.
4
dan kekurangan suatu desain pembelajaran. Sifat-sifat desain pembelajaran antara
lain :
Karakteristik Umum
Gaya Belajar
5
sebagai suatu sistem. Keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya dapat
disebabkan oleh salah satu komponen saja. Jadi jika ada perbaikan maka seluruh
komponen perlu ditinjau kembali.
6
Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sebuah teori yang di cetuskan gage & Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan
nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar.Dalam
arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang
individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.
Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini,
timbullah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus).
Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil,
bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan
pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan
mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar
7
yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini
sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan
oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan.
b. Teori Kognitivisme
Menurut teori ini belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman setiap orang
setelah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya.
8
Pembelajar tipe konsepsualisasi abstrak lebih suka bekerja dengan sesuatu
dan simbol-simbol daripada dengan manusia. Mereka suka bekerja dengan
teori dan melakukan analisis sistematis.
Pembelajar tipe eksperimentasi aktif lebih suka belajar dengan melakukan
paktek proyek dan melalui kelompok diskusi. Mereka menyukai metode
belajar aktif dan berinteraksi dengan teman untuk memperoleh umpan
balik daninformasi.
c. Teori Konstruktivisme
9
Penekanan pokok pada konstruktivis adalah situasi belajar,
yang memandang belajar sebagai yang kontekstual. Aktivitas belajar yang
memungkinkan pembelajar mengkontekstualisasi informasi harus digunakan
dalam mendesain sebuah media pembelajaran. Jika informasi harus diterapkan
dalam banyak konteks, maka strategi belajar yang mengangkat belajar multi-
kontekstual harus digunakan untuk meyakinkan bahwa pembelajar pasti dapat
menerapkan informasi tersebut secara luas. Belajar adalah bergerak menjauh dari
pembelajaran satu cara ke konstruksi dan penemuan pengetahuan.
10
Belajar harus interaktif dan mengangkat belajar tingkat yang lebih tinggi
dan kehadiran sosial, dan membantu mengembangkan makna personal.
Pembelajar menerima materi pelajaran melalui teknologi, memproses
informasi, dan kemudian mempersonalisasi dan mengkontekstualisasi
informasi tersebut.
B. Model-model Desain Pembelajaran
11
Model tersebut di atas merupakan model yang paling lengkap yang
melukiskan bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis dari
awal sampai akhir. Kegiatan seperti ini cocok untuk diterapkan pada suatu
program pendidikan yang relatif baru. Di Indonesia prosedur tersebut mencakup
mulai dari simposium dan pengembangan kurikulum yang dilakukan mulai dari
tingkat sekolah (KTSP). Kemudian guru diberikan kewenangan untuk
mengembangkan standar kompetensi menjadi sejumlah kompetensi dasar yang
dituangkan secara eksplisit dalam silabus dan RPP.
Pelaksanaan
a. Mengadakan pretes
b. Menyampaikan materi pelajaran
c. Mengadakan posttest
d. Perbaikan
13
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain
intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.
Menganalisis karakteristik peserta didik
Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.
Menentukan materi pelajaran
Menetapkan penjajagan awal (pretest)
Menentukan strategi belajar mengajar
Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat,
waktu dan tenaga.
Mengadakan evaluasi
5. Model Briggs
14
Menentukan jenjang belajar
Penentuan kegiatan belajar.
Pemantauan bersama
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai calon guru kita sebaiknya mengerti dan memahami cara dan hal-
hal yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik. Sehingga kita dapat
mengetahui dan memahami model desain pembelajaran apa yang bisa dipakai
untuk proses pembelajaran, guna untuk menciptakan proses pembelajaran yang
aktif inovatif, kreatif dan menyenangkan. Karena berhasil atau tidaknya suatu
18
pembelajaran bukan hanya dinilai dari hasil evaluasi tetapi juga dalam proses
pembelajaran.
19
DAFTAR PUSTAKA
https.://khairulamin88.wordpress.com/2016/10/02/makalah-model-desain-
pembelajaran/ diakses pada 28 April 2021
https://docplayer.info/45937021-M-a-k-a-l-a-h-model-model-desain-
pembelajaran.html diakses pada 28 April 2021
20