Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN

Disusun oleh:
Kelompok 8
Kelas 5c PGSD
Indah Permata Aulia : 200102097
Nurul Hidayati : 200102105
Wisni Artika : 200102118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, atas


berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, serta
shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW, penuntut jalan
kebenaran teladan bagi umat dan rahmat bagi umat manusia di seluruh alam.

Makalah ini penulis buat sebagai tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pengembangan Kurikulum SD dengan judul “Model-model Pembelajaran”, selain
itu terdorong juga atas keinginan penyusun.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi para pembaca supaya dapat
mempelajari dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Pancor, 7 Desember 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...5
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran ……………………………………..6


B. Model-model Pembelajaran …………………………………………..6
1. Model Pembelajaran Koopratif ……………………………………..7
2. Model Pembelajaran Inkuiri ………………………………………...8
3. Model Pembelajaran Project Based Learning ………………………9
4. Model Pemelajaran Problem Based Learning ……………………...11
5. Model Pembelajaran Quantum ……………………………………..12
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran ………….….14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………16
B. Saran …………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Model-model pembelajaran tematik MI/SD sangat penting pada
saat ini. Model pembelajaran sangat penting pada pemberlangsungan
proses ajar mengajar. Model pembelajaran merupakan salah satu
komponen penting yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat, akan berdampak pada
keberhasilan belajar siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran merupakan suatu desain pembelajaran yang dirancang untuk
memperlancar proses pembelajaran.
Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar mengajar
oleh guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang dilakukan di
sekolah dasar. Model pembelajaran diterapkan dalam proses belajar
mengajar oleh guru di sekolah, tidak terkecuali pada pembelajaran yang
dilakukan di sekolah dasar. Guru harus memahami betul pelaksanaan
model pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses pembelajaran.
Karena dengan menguasai model pembelajaran, guru akan merasakan
adanya kemudahan dalam pentransferan ilmu berupa sikap, pengetahauan,
dan keterampilan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
dan tepat. Banyak model pembelajaran yang menekankan pada keaktifan
siswa di dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah Discovery
learning merupakan cara untuk menemukan sesuatu yang bermakna dalam
bembelajaran.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai
prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Biasanya
mempelajari model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar

4
yang dikelompokan menjadi empat model pembelajaran. Model tersebut
merupakan pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi
atau tujuan pembelajaran yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam dari model pembelajaran?
3. Bagaimana menentukan model pembelajaran yang tepat pada suatu
pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model-model
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui model-model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menentukan model
pembelajaran yang tepat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan gambaran
sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar membantu belajar siswa
dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai. Artinya, model pembelajaran
merupakan gambaran umum namun tetap mengerucut pada tujuan khusus.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya
tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas (Arends, 1997).
Istilah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Pada pembelajaran istilah
model diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu. Model berfungsi sebagai pedoman dalam
merencanankan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model dapat
diartikan sebagai suatu pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,
merancang dan menyampaikan materi, mengorganisasikan, dan memilih
media dan metode dalam suatu kondisi pembelajaran. Model
menggambarkan tingkat terluas dari praktek pembelajaran dan berisikan
orientasi filosofi pembelajaran, yang digunakan untuk menyeleksi dan
menyusun strategi pengajaran, metode, keterampilan, dan aktivitas
pebelajar untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran
(topik konten).

B. Model-model Pembelajaran
Penggunaan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu penentu
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

6
Dengan demikian, guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran
yang sesuai demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1. Model Pembelajaran Koopratif (cooprative learning)

Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang


dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Slavin dalam
Isjoni (2009: 15) pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan
struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans
dalam Isjoni (2009: 15) mengemukakan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi
yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar
bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl dalam
Isjoni (2009: 15) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling
tolong-menolong dalam perilaku sosial.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar
(Sugiyanto, 2010: 37). Anita Lie (2007: 29) mengungkapkan bahwa
model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar
belajar dalam kelompok.

Sintaks model pembelajaran koopratif:

Fase Aktivitas guru


Menyampaikan tujuan dan Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan siswa mempersiapkan siswa
Menyajikan inromasi Mempresentasikan informasi kepada siswa secara
verbal
Mengorganisir siswa kedalam Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata
tim-tim belajar cara pembentukan tim belajar dan membentu
kelompok melakukan transisi yang efisien
Membantu kerja tim dan Membentun tim-tim belajar selama siswa

7
belajar mengerjakan tugasnya
Mengevaluasi Menguji pengetahuan siswa mengenai berbagai
materi pembelajaran atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Memberikan pengakuan atau Mempresiapkan cara untuk mengakui usaha dan
penghargaan prestasi individu maupun kelompok.

2. Model Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan,


atau pemeriksaan, penyelidikan (Gulo, 2004:84). Beberapa pendapat
tentang model pembelajaran inkuiri, antara lain menurut Widja
(1989:48) model pembelajaran inkuiri adalah suatu Model yang
menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa
dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip.

Selanjutnya, Sumantri (1999:164) menyatakan bahwa model


pembelajaran inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau
tanpa bantuan guru. Model pembelajaran inkuiri adalah porses belajar
yang memberi kesempatan pada siswa untuk menguji dan menafsirkan
problem secara sistematika yang memberikan konklusi berdasarkan
pembuktian (Nasution, 1992:128). Lebih lanjut dikatakan Model
pembelajaran inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan
mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau
eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan logis. Model atau pendekatan
pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach).
Ciri utama yang dimiliki oleh pendekatan inkuiri yaitu menekankan
kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan (menempatkan siswa sebagai subjek belajar), seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

8
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self believe) serta
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan
kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian
dari proses mental (Wina Sanjaya, 2009: 196-197).

Sintaks model pembelajaran inkuiri:

Fase Kegiatan
Orientasi Langkah yang bertujuan agar siswa bisa sadar
dengan permasalahan dan bisa mendefinisikan
masalah yang menjadi pokok penelitian
Rumusan masalah Langkah ini terdiri dari pengenalan tentang apa
yang harus diselesaikan permasalahan yang ada di
lapangan
Rumusan hipoteses Bahaimana ini dimanfaatkan untuk arahan pada saat
melaksanakan penelitan
Definisi Adalah penjabaran dari pengertian yang terkandung
dalam hipotesis
Eksplorasi Dilaksanakan untuk mengkaji fakta informasi
dalam rangka untuk mengverivikasikan data yang
telah ditemukan untuk dianalisis
Pembuktian Langkah yang digunakan untuk mengoreksi
berbagai data tentang permasalahan dan koneksi
antara data

3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project based learning)

Proyek adalah tugas yang kompleks, berdasarkan tema yang


menantang, yang melibatkan siswa dalam mendesain, memecahkan
masalah, mengambil keputusan, atau kegiatan investigasi; memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam periode waktu yang
telah dijadwalkan dalam menghasilkan produk (Thomas,
Mergendoller, and Michaelson, 1999). Proyek terurai menjadi
beberapa jenis. Stoller (2006) mengemukakan tiga jenis proyek
berdasarkan sifat dan urutan kegiatannya, yaitu:

9
a. Proyek terstruktur, ditentukan dan diatur oleh guru dalam hal
topik, bahan, metodologi, dan presentasi;

b. Proyek tidak terstruktur, didefinisikan terutama oleh siswa


sendiri;

c. Proyek semi-terstruktur, yang didefinisikan dan diatur sebagian


oleh guru dan sebagian oleh siswa.

Pembelajaran berbasis proyek sebagai pembelajaran yang


menggunakan proyek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan
pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas siswa untuk menghasilkan
produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud adalah hasil
proyek berupa barang atau jasa dalam bentuk desain, skema, karya tulis,
karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Melalui penerapan
pembelajaran berbasis proyek, siswa akan berlatih merencanakan,
melaksanakan kegiatan sesuai rencana dan menampilkan atau melaporkan
hasil kegiatan. Bentuk aktivitas proyek terdiri dari:

a. Proyek produksi yang melibatkan penciptaan seperti buletin, video,


program radio, poster, laporan tertulis, esai, foto, surat-surat, buku
panduan, brosur, menu banquet, jadwal perjalanan, dan sebagainya;

b. Proyek kinerja seperti pementasan, presentasi lisan, pertunjukan teater,


pameran makanan atau fashion show;

c. Proyek organisasi seperti pembentukan klub, kelompok diskusi, atau


program mitra percakapan. Lebih lanjut, menurut Fried-Booth (2002)
ada dua jenis proyek yaitu;

10
a) Proyek skala kecil atau sederhana yang hanya
menghabiskan dua atau tiga pertemuan. Proyek ini
hanya dilakukan di dalam kelas;

b) Proyek skala penuh yang membutuhkan kegiatan


yang rumit di luar kelas untuk menyelesaikannya
dengan rentang waktu lebih panjang.

Sintaks model pembelajaran berbasis projek:

Fase Kegiatan
Persiapan  Penentuan projek

 Merancang Langkah-langkah

 Menyusun jadwal pelaksanaan projek

Perlengkapan  Menyelesaikan projek

 Mempresentasikan hasil projek

Evaluasi  Evaluasi proses dan hasil projek

4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based learning)

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model


pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah
autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiry,
memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri
(Arends dalam abbas, 2000: 13). Model ini bercirikan penggunaan
masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa
untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan

11
pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan konsep – konsep
penting, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu
siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berbasis
masalah, penggunaannya di dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi,
dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.

Sintaks model pembelajaran berbasis masalah:

Fase Kegiatan
Orientasi siswa pada  Menjelaskan dan memotivasi
masalah
 Mengidentifikasikan masalah

Mengorganisasikan siswa  Mendefinisikan masalah

 Mengorganisasikan tugas belajar

Membimbing penyelidikan  Mendorong mengumpulkan informasi


eksperimen, untuk menjelaskan
masalah

Mengembangkan,  Membimbing siswa mengembangkan,


menyajikan hasil membuat laporan hasil karya

Menganalisis dan evaluasi  Evaluasi terhadap penyelidikan


masalah mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan

5. Model Pembelajaran Quantum (Quantum learning)

Model pembelajaran quantum learning adalah suatu strategi


dan kiat belajar yang memadukan unsur seni, faktor potensi diri dan
lingkungan belajar sehingga proses belajar siswa menjadi lebih meriah,
menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning merupakan metode
yang mengedepankan suasana yang nyaman, menyenangkan selama
proses pembelajaran. Menurut Lozanov, sugesti dapat mempengaruhi
hasil situasi belajar. Beberapa teknik yang digunakan untuk
memberikan sugesti positif antara lain yaitu mendudukkan murid

12
secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan
partisipasi individu, dan menggunakan media pembelajaran untuk
memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi.

Model pembelajaran quantum learning merupakan pengubahan


belajar yang meriah dengan segala nuansanya yang menyertakan
segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar serta berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas
interaksi yang mendirikan landasan dalam rangka untuk belajar.
Quantum learning adalah suatu proses pembelajaran yang
menyenangkan, menciptakan interaksi yang edukatif antara guru
dengan siswa serta mengoptimalkan lingkungan belajar yang efektif
(fisik dan mental) dalam pembelajaran.

Sintaks model pembelajaran quantum:

Fase Kegiatan
AMBAK (apa  Memberi motivasi belajar sebelum
manfaatnya bagiku) pembelajaran dimulai
 Menghayati dan merenungkan manfaat dan
kegunaan belajar

Penataan lingkungan  Penataan lingkungan kelas baik posisi


belajar meja, tempat duduk, poster-poster yang
mendukung, alat praktik.

Bebaskan gaya  Menggunakan beberapa gaya belajar yang


belajar disesuaikan dengan tingkat modalitas
siswa

Penerapan konsep  Mengarahkan dan menumbuhkan


TANDUR kesadaran dalam kebutuhan belajar,
memodifikasi teori yang ada didalam
praktik kemudian meminta siswa

13
mendemonstrasikan ulang.
 Memberikan nama pada komponen-
komponen dengan istilah yang mudah
dihafal

Sikap positif  Memberikan penghargaan seperti pujian,


tepuk tangan, ataupun hadiah lain.
 Menanamkan sikap positif bagi siswa yang
belum bisa menjawab dan belum berhasil
menyelesaikan praktik dengan baik.

Music  Memutar music yang mendukung seperti


music kegemaran siswa agar suasana dari
siswa menjadi rileks dan menyenangkan.

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Pembelajaran

Memilih atau menentukan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh


kondisi Kompetensi Dasar (KD), tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran,
sifat dari materi yang akan diajarkan, dan tingkat kemampuan peserta didik.
Di samping itu, setiap model pembelajaran mempunyai tahap-tahap (sintaks)
yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru.

Berdasarkan uraian diatas, jelas bahwa model pembelajaran merupakan


kerangka pembelajaran yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan
belajaran.

Oleh karena model-model pembelajaran itu banyak ragam atau jenisnya,


dan tidak ada model pembelajaran yang cocok untuk segala situasi dan
kondisi, serta suatu model yang digunakan dalam pembelajaran tertentu atau
topik terntetu pasti memiliki beberapa keunggulan dan keterbatansannya,

14
maka seringkali guru atau peneliti mendapatkan kesulitan dalam memilih atau
menentukan sebuah model pembelajaran yang tepat yang akan digunakan
dalam pembelajaran. Di samping itu boleh jadi dalam penerapan model
pembelajaran tidak berhasil, padahal saat uji coba implementasi model sangat
berhasil. Hal ini terkait banyak variabel yang harus diperhitungkan oleh guru
atau peneliti.

Secara umum, hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam memilih atau


menentukan model pembelajaran adalah kesesuaian antara “model
pembelajaran” dengan hal-hal berikut:

1. Karakteristik tujuan (kompetensi) yang hendak dicapai.

2. Indikator Pencapaian Kompetensi/ IPK yang dikembangkan.


3. Tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi
dan kompetensi.
4. Kemampuan dosen/guru dalam menggunakan model pembelajaran
yang dipilih.
5. Karakteristik dan modalitas peserta didik.
6. Lingkungan belajar dan sarana pendukung belajar lainnya.
7. Kesesuaian dengan pendekatan, metoda, strategi, dan teknik yang
digunakan.
8. Tuntutan dimensi tertentu, misalnya untuk menyingkap sesuatu
konsep.
9. Jenis penilaian hasil belajar yang akan digunakan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam


melaksanakan suatu pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
dipahami oleh peserta didik. Cara yang ditempuh guru dan peserta didik
dalam pencapaian tujuan pembelajaran tematik SD/MI dilihat dari sudut
proses pembelajaran. Guru harus memahami betul pelaksanaan model
pembelajaran yang akan diguanakan dalam proses pembelajaran. Sebelum
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan guru dalam
memilihnya, yaitu: Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai,
pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran,
pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa, pertimbangan lainnya
yang bersifat nonteknis. Adapun macam-macam model pembelajaran
ialah:

1. Model pembelajaran koopratif (cooprative learning)


2. Model pembelajran inkuiri (inquiri learning)
3. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
4. Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
5. Model pembelajaran quantum (quantum learning)
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami
meyadari masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat harapkan untuk menyempurnakan kekurangan
makalah kami ini.

16
17
DAFTAR PUSTAKA

Elisa, Edi. 2021. “Model-model Pembelajaran”,


https://educhannel.id/blog/artikel/jenis-jenis-model-pembelajaran.html, diakses
pada 6 Desember 2022 pukul 14.44

Riadi, Muchlisin. 2021. “Model Pembelajaran Quantum”,


https://www.kajianpustaka.com/2021/10/model-pembelajaran-quantum-
learning.html, diakses pada 7 Desember 2022 pukul 10.39

Buyamin, Asep. “Model-Model Pembelajaran”,


https://www.academia.edu/5816186/Model_model_Pembelajaran, diakses pada 7
Desember 2022 pukul 11.00

Triyono, Ageng. 2020. “Sintaks PBL”, https://www.haidunia.com/sintaks-pbl-


problem-based-learning/, diakses pada 7 Desember 2022 pukul 11.34

Author. 2021. “Model Pembelajaran Koopratif” https://teks.co.id/model-


pembelajaran-kooperatif-cooperative-learning/, diakses pada 7 Desember 2022
pukul 16.09

Tripven. 2020. “Inquiri Based Learning”, https://www.tripven.com/inquiry/,


diakses pada 8 Desember 2022 pukul 11.55

Prawira, Rahadian. “Model-model Pembelajaran dan cara penilaiannya”


https://www.google.com/search?q=sintaks, diakses pada 8 Desember 2022 pukul
12.51

https://www.google.com/search?q=sintaks+model+pembelajaran+quantum,

DePoter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 2011. Quantum Learning. Bandung: Kaifa

18

Anda mungkin juga menyukai