Dosen pengampu :
Disusun Oleh:
Fadia Ayumarni(202124015)
Devi Fitriani(202124018)
Nasywa Adilla(202124003)
Anis Manidar(202124024)
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur marilah sama-sama kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING MODEL)”. kami menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Sehingga makalah ini bisa hadir di
hadapan pembaca.
Model pembelajaran perlu dipahami oleh guru agar dapat melaksanakan pembelajaran
secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, model
pembelajaran harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing model
pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, tekanan utama yang berbeda-beda.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan guna penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga makalah ini akan membawa manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model adalah pola atau bentuk yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman pelaksanaan. Miils
berpendapat bahwa model adalah representasi akurat sebagai proses aktual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.
Menurut Kemp dalam Rusman model pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai efektif dan efisien.
Model Pembelajaran Kooperatif atau yang disebut dengan cooperative learning adalah metode
pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik untuk turut serta dalam diskusi kelompok
kecil. Jadi dalam satu kelompok kecil hanya terdiri beberapa orang saja. Selanjutnya di dalam
makalah ini akan dibahas beberapa metode pembelajaran tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan maka rumusan masalah yang akan dibahas kali ini
adalah:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar penulis dan pembaca dapat:
Model Student Teams Achievement Division (STAD) ini dikembangkan oleh Robert Slavin
dan kawan-kawannya dari Universitas John Hopkins. Model ini merupakan salah satu model
yang banyak digunakan dalam pembelajaran kooperatif, karena model yang praktis akan
memudahkan melaksanakannya. Dalam model pembelajaran koperatif tipe STAD guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil atau tim belajar dengan jumlah anggota
setiap kelompok 4 atau 5 orang secara heterogen. Setiap kelompok menggunakan lembar kerja
akademik dan saling membantu untuk menguasai materi ajar melalui tanya jawab atau diskusi
antar anggota kelompok. Kemudian seluruh siswa diberi tes dan tidak diperbolehkan saling
membantu dalam mengerjakannya.1
2
Nur Asma, Model Pembelajaran…, hal. 51
3
Pembelajaran koperatif tipe TAI (Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited
Individualization) dikembangkan oleh Slavin. Teams Assited Individualization adalah nama
program yang merupakan asal mula pengembangan dan penelitian programnya sehingga
menjadi TAI, yang saat ini dikenal sebagai Teams Accelerated Instruction.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa TAI juga melihat siswa untuk bersosialisasi dengan baik,
dan ditemukannya adanya pengaruh positif hubungan dan sikap terhadap siswa yang terlambat
akademis.
Pelaksanaan TAI harus sesuai dengan unsur-unsur program TAI. Hal tersebut dimaksudkan
agar diperoleh hasil yang maksimal. Setiap unsur dilaksanakan secara berurutan dan
berkesinambungan. Unsur-unsur program dalam TAI sebagai berikut:
1. Teams. Para siswa dalam TAI dibagi dalam tim-tim yang beranggotakan 4 sampai 5
orang.
3
Slevin, Cooperative Learning..., hlm. 159
4
Ibid, hlm. 187.
4
2. Tes Penempatan. Para siswa diberikan tes pra-program pada permulaan pelaksanaan
program. Mereka ditempatkan pada tingkat yang sesuai pada program individual
berdasarkan kinerja mereka dalam tes ini.
3. Materi-materi kurikulum. Para siswa bekerja pada materi-materi kurikulum individual.
4. Belajar Kelompok. Langkah berikutnya yang mengikuti tes penempatan adalah guru
mengajar pelajaran pertama. Selanjutnya para siswa diberikan tempat untuk memulai
unit individual. Unit tersebut tertera dalam buku-buku siswa. Para siswa mengerjakan
unit-unit mereka dalam kelompok mereka.
5. Skor Tim dan Rekognisi Tim. Pada akhir setiap minggu guru menghitung skor tim. Tim
super menerima sertifikat yang menarik.
6. Kelompok Pengajaran. Pengajaran langsung untuk mengajari kelompok ini dapat
diterapkan dalam program individual oleh fakta bahwa para siswa bertanggung
jawabuntuk hampir semua pemeriksaan, penanganan materi dan pengarahan.
7. Tes Fakta. Seminggu dua kali para siswa diberikan tes fakta selama tiga menit.
8. Unit Seluruh Kelas. Pada akhir tiap tiga minggu guru menghentikan program individual
dan menghabiskan satu minggu untuk mengajari seluruh kelas. (Slavin, 2010: 195)
Model pembelajaran koperatif tipe CIRC adalah sebuah model pembelajaran yang sengaja
dirancang untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan keterampilan berbahasa
lainnya, baik pada jenjang pendidikan tinggi, maupun dasar. Pada tipe model pembelajaran ini
siswa tidak hanya mendapat kesempatan belajar melalui presentasi langsung oleh guru tentang
keterampilan membaca, menulis tetapi juga teknik menulis sebuah komposisi(naskah).
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan teman-
temannya di Universitas Texas (disebut Jigsaw I) kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-
temannya di Universitas John Hopkins7 menjadi Jigsaw II. Pada Jigsaw I (orisinil) siswa hanya
belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasi sementara konsep-konsep yang lain ia
dapatkan melalui diskusi dengan teman satu timnya. Jigsaw orisinil membutuhkan waktu yang
lebih sedikit bila dibandingkan dengan Jigsaw II. Sedangkan pada Jigsaw II setiap siswa
memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep sebelum ia belajar spesialisasinya
untuk menjadi ahli.8 Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari kelompok belajar heterogen dengan 5-6 orang anggota yang
menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli.
Menurut Elliot Aronson, ada 10 tahapan dalam pelaksanaan kelas jigsaw, diantaranya:
6
Huda, cooperative learning..., hlm. 127
7
Ricards I. Arends, Learning to Teach, sixth edition (new york dan sans fransisco: McGraw-hill companies, 2004), hlm. 316;
Ricard I. Arends & Ana Kilcher, teaching for student learning: becoming an Accomplished teacher(new york & London:
Routledge, 2010), hlm. 316.
8
Slavin, Cooperative Learning, (Teori, Riset, Praktik), (Bandung: Nusa Media, 2008.), 77.
6
10. Pada akhir pembelajaran, beri ujian atas materi sesuai segmen-segmen yang telah
dibagi tadi, sehingga siswa tahu bahwa pada bagian ini bukan hanya sekedar kuis biasa
saja, tapi benar-benar menguji pemahaman mereka. Lalu berikan penghargaan
kelompok terhadap hasil skor kuis masing-masing kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pembelajaran Kooperatif atau yang disebut dengan cooperative learning adalah
metode pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik untuk turut serta dalam
diskusi kelompok kecil.
Beberapa model pembelajaran kooperatif yang bisa diterapkan diantaranya:
STAD(Student Teams Achievement Division), Team Accelerated Instruction(TAI),
Cooperative Integrated Reading and Compositions(CIRC) dan tipe Jigsaw.
B. Saran
Demikianlah makalah Cooperative Learning ini disusun, semoga dapat bermanfaat untuk
semua orang, terutama bagi guru agar dapat menerapkannya dalam belajar mengajar di
sekolah-sekolah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Miftahul Huda, Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur Dan Model Penerapan”,
(Yogyakarta : PustaPelajar, 2015)
Robert E. Salvin, Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, (Bandung: Nusa Media, 2008)
https://deepublishstore.com/blog/materi/model-pembelajaran-kooperatif/