PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembentukan watak, dengan begitu pemberian dasar ilmu yang positif akan berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan yang lebih baik, ke jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan
begitu dapat melakukan pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran, seperti perubahan
orientasi pembelajaran dengan adanya guru sebagai fasilitator. Pembelajaran ini yang awalnya
berpusat ke guru, menjadi pembelajaran berpusat kesiswa. Sehingga, guru harus menciptakan
suasana belajar yang melibatkan interaksi yang baik antara guru dengan siswa, siswa yang satu
Dalam menciptakan interaksi yang baik. Diperlukan adanya usaha membangkitkan serta
mengembangkan keaktifan belajar siswa. Keaktifan siswa ini menentukan keberhasilan tujuan
pembelajaran. maka, harus ada guru yang profesional. Keberhasilan dalam pembelajaran
didukung oleh strategi atau metode yang digunakan. Penggunaan strategi dalam pembelajaran
sangat penting karena, untuk mempermudah dalam belajar sehingga, dapat mencapai hasil yang
optimal. Tanpa strategi pembelajaran tidak akan optimal, dan tidak akan berlangsung secara
efektif dan efesien. Penggunaan strategi guru memiliki peran yang penting. Seorang guru
mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran untuk siswa dengan baik agar proses
belajar berjalan dengan baik. Guru juga harus memiliki wawasan yang luas mengenai strategi
pembelajaran. Dengan demikian guru akan mudah menentukan strategi pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Jika guru mempunyai strategi yang tepat maka,
kegiatan belajar mengajar siswa akan berjalan sesuai ketentuan, serta siswa dapat lebih cepat
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian, keberhasilan dalam
pembelajaran akan mudah tercapai dengan baik sesuai harapan. Pembelajaran student teams
achievement division (STAD) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menekankan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam
menguasai materi dan mencapai prestasi secara maksimal. Atau yang disebut Dengan bekerja
kelompok siswa akan lebih bebas bertanya terhadap teman kelompoknya tentang materi yang
belum dikuasainya. Dalam satu kelas siswa terbagi menjadi beberapa kelompok tergantung
kapasitas siswa yang terdiri dari 4-5 siswa tiap kelompoknya. tujuan strategi ini agar masing-
masing siswa merasa bahwa mereka adalah satu dan seperjuangan. Sedangkan jika salah satu
kelompok dapat memenuhi kriteria yang ditentukan, kelompok tersebut akan mendapatkan
kooperatif tipe STAD, karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe STAD, langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta Fase-fase pembelajaran Kooperatif
tipe STAD.
B. Rumusan Masalah
2. Teori apa saja yang mendasari model pembelajaran kooperatif tipe STAD ?
6. Apa saja kelebihan dan Kekurangan yang dimiliki model pembelajaran tipe STAD ?
C. Tujuan Penulisan
2. Mengetahui Teori apa saja yang mendasari model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
tipe STAD.
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan oleh pendidik
termasuk penggunaan media pembelajaran secara umum, seperti buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain. Setiap model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran
untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Unversitas John Hopkin merupakan
pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan
pembelajaran kooperatif
Student Team Achievment Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran
koopertatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan emapat
orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru
menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh
anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang
materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.
yang menekankan pada aktivitas dan interkasi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
1. Definisi belajar kooperatif yang telah dirumuskan oleh Newman dan Arzt (1990:448) yaitu:
Pembelajaran koopertaif tipe STAD adalah sebuah pendekatan yang melibatkan sebuah group
kecil dari pembelajar yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim untuk memecahkan
2. Menurut Slavina (Zainuddin, 2002:9) bahwa “ Model pembelajaran kooperatif tipe STAS
merupakan model yang bersifat umum, sehingga dapat digunakan untuk bidang studi dan
semua tingkatan serta merupakan model yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan”.
3. Menurut Slavina (1994) Student Team Achievment Divisions (STAD) (dalam Sutrisni
Andayani, 2007:2) bahwa siswa ditugaskan untuk mempelajari empat anggota tim yang
dicampur dalam tingkat kinerja, gender dan etnisitas. Guru menyajikan pelajaran, dan
kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah
menguasai pelajaran. Akhirnya semua siswa mengambil tes individu pada bahan, dan tidak
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem kelompok dalam proses pembelajaran dimana guru membagi siswa
menjadi kelompok kecil antara 4-5 orang siswa. Setiap kelompok ditugaskan untuk bekerja sama
a) Teori Piaget
Piaget memandang bahwa setiap anak memiliki rasa ingin tahu bawaan yang
sosial dengan teman sebaya, khususnya dalam mengembangkan ide dan berdiskusi akan
b) Teori Vygotsky
Vygotsky mendasarkan karyanya pada dua ide utama. Pertama, perkembangan
intelektual daoat dipahami bila ditinjau dari konteks pengalaman historis dan budaya
anak. Kedua, perkembangan bergantung pada system-sistem isyarat (sign system) dimana
ia tumbuh. System isyarat mengacu kepada system yang diciptakan oleh budaya untuk
peserta didik belajar melalui interaksi dengan orang dewas dan teman sebaya yang lebih
intelektual.
2. Teori Sosial
Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cermin dari masyarakat luas dan
bahwa guru perlu menciptakan system belajar peserta didik dalam kelas. Beberapa tahun
setelah Dewey, Thelan berpendapat bahwa kelas merupakan laboratorium atau miniature
demkrasi yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial dan masalah antar pribadi.
dan meningkatkan satu sama lain adalah dengan jalan mengumpulkan mereka (antar suku
atau ras) dalam satu lokasi, kontak langsung dan bekerja sama antar mereka. Shlomo
penerimaan antar mereka. Tiga kondisi tersebut adalah: 1) kontak langsung antar suku
dan ras, 2) dalam setting tertentu mereka bekerjasama dan berperan aktif dalam
kelompok, dan 3) dalam setting tersebut mereka secara resmi menyetujui adanya
Kerjasama.
sikap baru, dan memperoleh pengetahuan. Hasil penelitiannya juga menunjukan betapa
merefleksikan pengalaman-pengalamannya.
Dalam penerapan model Student Team Achievement Divisions (STAD) materi yang
diberikan kepada siswa harus disesuaikan dengan usia dan karakterisitik siswa yang
bersangkutan. Maksudnya materi yang diberikan harus di sesuaikan dengan tingkah laku dan
tingkat berpikir siswa sehingga pemahaman pengetahuan Student Team Achievement Divisions
Menurut Slavin (Rusman, 2014, h. 214) tujuan dan beberapa manfaat pada model
(a) Memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai
2) Manfaat Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap siswa antara lain:
(a) Dapat memotivasi semangat belajar antar teman dengan yang lainnya.
(d) Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis,
menjadikan metode pembelajaran ini berbeda dengan metode-metode pembelajaran yang lain.
1. Siswa dalam kelompok diharuskan bekerja sama untuk menyelesaikan materi yang diberikan
2. Kelompok yang dibentuk merupakan kelompook heterogeny, terutama dalam hal akademik,
dimana terdapat siswa yang mendapat kemampuan akademik yang tinggi, sedang, dan
3. Kriteria kelompok heterogeny tersebut dapat ditambahkan dengan perbedaan dalam jenis
4. Penghargaan yang diberikan oleh guru, lebih baik berorientasi pada kelompok, dibandingkan
Menurut Slavin, STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kerja
1. Presentasi kelas (Class Presentation). Dalam STAD meteri pelajaran mula-mula disampaikan
dalam presetasi kelas. Metode yang digunakan biasanya dengan pembelajaran langsung atau
diskusi kelas yang dipandu guru. Selama presentasi kelas siswa harus benar-benar
memperhatikan karena dapat membantu mereka dalam mengerjakan kuis individu yang juga
2. Kerja kelompok (Team Works). Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogeny laki-
laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, dan memiliki kemampuan yang berbeda.
Fungsi utama kelompok adalah menyiapkan anggota kelompok agar mereka dapat
mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menjelaskan materi, setiap anggota kelompok
mengingatkan dan menekankan pada setiap kelompok agar setiap anggota melakukan yang
terbaik untuk kelompoknya dan pada kelompok sendiri agar melakukan yang terbaik untuk
membantu anggotanya.
3. Kuis (Quizzes). Setelah guru memberikan presentasi, siswa diberi kuis individu. Siswa tidak
diperbolehkan membantu sama lain selama kuis berlangsung. Setiap siswa bertanggung jawab
dilakukan untuk memberikan tujuan prestasi yang ingin dicapai jika siswa dapat berusaha
keras dan hasil prestasi yang lebih baik dari diperoleh sebelumnya. Setiap siswa dapat
menyumbang nilai maksimum pada kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar
yang diperoleh dari rata-rata tes atau kuis sebelumnya. Selanjutnya siswa menyumbangkan
penghargaan lain jika rata-rata kelompok melebihi kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga
1. Persiapan STAD
a) Materi. Materi pembelajaran kooperatif tipe STAD dirancang sedemikian rupa untuk
lembar kegaitan yang akan dipelajari kelompok kooperatif dan lembar jawaban dari
yang heterogeny. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang terdiri dari siswa
diperhitungkan juga latar belakang ras dan sukunya. Guru tidak boleh membiarkan
siswa memilih kelompoknya sendiri karena akan cenderung memilik teman yang
disenangi saja.
c) Menentukan skor awal. Skor awal dapat diambil melalui pretest yang dilakukan guru
sebelum pembelajaran koopertaif tipe STAD dimulai atau dari skor tes paling akhir
yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, skor awal dapat diambil dari nilai rapor siswa pada
semester sebelumnya.
diawali dengan Latihan-latihan kerja kelompok. Hal ini meruoakan kesempatan bagi
setiap kelompok untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan saling mengenal
e) Jadwal aktivitas. STAD terdiri atas lima kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu
penyampaian materi pelajaran oleh guru, kelompok tes, tes penghargaan kelompok dan
2. Mengajar
Setiap pembelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi kelas, yang meliputi
pendahuluan, petunjuk praktis, aktivitas kelompok dan kuis. Dalam presentasi kelas, hal-hal
a) Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal itu
penting untuk untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini dapat dilakukan
Guru dapat menyuruh siswa bekerja kelompok untuk menentukan konsep atau
b) Pengembangan
pertanyaan-pertanyaan.
c) Praktek terkendali
menyelesaikan soal-soal yang diajukan oleh guru. Hal ini akan menyebabkan siswa
Guru tidak perlu memberikan soal atau pertanyaan yang lama penyelesaiannya pada
kegiatan ini. Sebaliknya siswa mengerjakan satu atau dua soal, dan kemudian guru
3. Kegiatan Kelompok
a) Pada hari pertama kegiatan STAD, guru sebaiknya menjelaskan apa yang dimaksud
kelompoknya telah mempelajari materi dalam lembar kegiatan yang diberikan oleh
guru.
Tidak seorang pun siswa selesai belajar sebelum semua anggota kelompok
menguasai pelajaran.
Mintalah bantuan kepada teman satu kelompok apabila seorang anggota kelompok
guru.
Guru menyarankan siswa agar bekerja secara beerpasangan atau dengan seluruh
untuk menjelaskan.
Tekankanlah bahwa lembar kegiatan untuk diisi dan dipelajari. Dengan demikian,
sekelompoknya.
c) Guru melakukan pengawasan kepada setiap kelompok siswa bekerja dalam kelompok.
berdiskusi.
1. Siswa berperan aktif dalam membantu dan memberikan motivasi semangat untuk
2. Interaksi yang terjadi antara siswa seiring dengan peningkatan kemampuan siswa dalam
3. Meningkatkan motivasi belajar dan rasa toleransi serta saling membantu dan mendukung
4. Interkasi antar siswa seriring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat
5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati
7. Mampu meningkatkan perasaan saling percaya diantara anggota kelompok dan lebih luas,
8. Membantu siswa menghilangkan sifat suka mementingkan diri sendiri dan egois terhadap
orang lain.
lingkungan sosial.
10. Siswa dapat berperan aktif sebagai seorang tutor sebaya. Sehingga kelompok menjadi
11. Siswa dapat menjunjung tinggi norma-norma yang hidup dalam kelompok.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh model pembelajaran tipe STAD adalah:
1. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai
lebih dominan
2. Siswa yang kurang pandai akan kurang rajin akan merasa minder bekerjasama dengan
4. Karena waktu yang dibutuhkan lama, maka tidak semua guru bersedia menggunakan
5. Apabila ketua kelompok tidak dapat mengatasi konflik-konflik yang timbul secara
A. KESIMPULAN
kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Komponen
Utama pembelajaran Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen
utama, yaitu : Penyajian kelas atau presentasi kelas, Kegiatan kelompok, Kuis (Quizzes), Skor
Secara umum pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki tujuan, yaitu untuk
menciptakan ikatan yang kuat antar siswa, membangun kecerdasan sosial dan emosional,
sehingga pada akhirnya siswa bisa berinteraksi terhadap lingkingannya dengan segala
Adapun kelebihan yang dimiliki model pembelajaran tipe STAD dalam penerapannya
di kelas adalah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai
pendapat orang lain. Selain itu, melatih siswa untuk dapat bekerjasama dengan temannya
model pembelajaran tipe STAD adalah siswa yang kurang pandai akan memiliki peran yang
sedikit dalam proses belajar karena dalam kerja kelompok yang dilakukan, hanya melibatkan
siswa yang mampu memimpin dan mengarahkan sisw ayang kurang pandai.
B. SARAN
membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep yang
akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang akan
Semoga makalah yang telah tersusun rapi ini tidak hanya menjadi sekedar objek
pelengkap nilai akademik saja, diharapkan sekiranya orang-orang dapat belajar banyak tentang
pembelajaran kooperatifa dari makalah ini terutama pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
Wulandari. Inayah. (2022). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievment
Divison) dalam Pembelajaran MI. Jurnal Papeda: Vol 4, No 1
Usman, H.B. 2003. Strategi Pembelajaran Pempropesan Informasi dan Kontruktivis. Buku Ajar
Strategi Mangajar Belajar. Universitas Tadulako Palu.
Desy Kartika Putri. 2013. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD). .https://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-
model-pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division