Anda di halaman 1dari 31

Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD (Student Teams


Achievement Division) dalam
Pembelajaran Biologi

Annisaalifa Annisyul
1814041013
Seminar Biologi C2/06
Latar Belakang
● Menurut Ambarini (2010) menyatakan bahwa proses pembelajaran pada dasarnya
merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Guru harus tepat perihal memilih metode dan strategi pembelajaran. Guru yang
kurang menguasai materi tentu akan kesulitan dalam mengajar, hal ini mengakibatkan siswa akan
kurang memahami tentang materi yang disampaikan sehingga siswa menjadi malas belajar dan
menganggap materi tersebut sulit.

● Guru pun mengalami kesulitan berupa karakteristik materi IPA yang umumnya dikenal sulit
dikalangan peserta didik, seperti sub mata pelajaran Biologi yang diharuskan untuk memahami
konsep dan prinsipnya. Ketidaktahuan peserta didik mengenai konsep – konsep Biologi menjadi
penyebab mereka lekas bosan dan tidak tertarik pada pelajaran Biologi. Dikarenakan pengajar
Biologi yang mengajar secara monoton, ditambah dengan metode pembelajaran yang kurang
bervariasi dan hanya berpegang teguh pada diktat – diktat atau buku – buku paket saja .
● Pembelajaran Biologi model pembelajaran konvensional seperti ceramah kurang
memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga peserta didik
cenderung hanya diam dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Dan pembelajaran
konvensional tersebut kurang memfasilitasi siswa untuk kerja sama tim antar siswa satu dengan
yang lain, hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini.

● Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan
peserta didik untuk mempelajari materi IPA khususnya Biologi secara baik dan efektif seperti
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achivement Division).
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif?
2. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
3. Apa saja tujuan pembelajaran tipe STAD?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD?
5. Apa saja langkah – langkah yang ada dalam tipe pembelajaran STAD?
6. Bagaimana implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
pembelajaran biologi?
7. Apa contoh materi pembelaran tipe STAD dalam pembelajaran Biologi?
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
bertujuan seperti yang dipaparkan berikut ini:
1. Pengertian model pembelajaran kooperatif.
2. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Tujuan pembelajaran Tipe STAD.
4. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
5. Langkah – langkah yang ada dalam tipe pembelajaran STAD.
6. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran
biologi.
7. Contoh materi pembelajaran tipe STAD dalam pembelajaran biologi.
Pengertian Model
Pembelajaran
Kooperatif
• Model pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar kontruktivitisme yang lahir dari
Piaget dan Vigosky, Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu
dibangun dalam pikiran anak. Dalam pembelajaran kooperatif, guru yang lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi,
dengan catatan peserta didik sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada peserta
didik, namun harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide – ide mereka, inilah kesempatan bagi
peserta didik untuk menemukan dan menerapkan ide – ide mereka sendiri (Rusman,
2012).

• Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok
untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok
terdiri dari 4 – 5 orang, siawa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi,
dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. Sintaks pembelajaran
koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok,
presentasi hasil kelompok, dan pelaporan (Slameto, 2003).
Pengertian Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
• STAD merupakan salah satu tipe Cooperative Learning yang paling sederhana. Pembelajaran
ini bertujuan untuk mendorong siswa melakukan kerja sama, saling membantu menyelesaikan
tugas – tugas dan menerapkan keterampilan yang diberikan. Dalam Cooperative Learning tipe
STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat sampai enam orang yang
merupakan campuran menurut tingkat kinerja, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran
kemudian siswa bekerja di kelompok mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
telah menguasai materi tersebut. Akhirnya kepada seluruh siswa diberikan tes tentang materi
tersebut, dan di dalam tes mereka tidak dapat saling membantu (Afandi, 2013).

• Muldayanti (2013) mengatakan bahwa belajar kooperatif adalah strategi belajar dimana
siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Tujuan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat lebih membiasakan kepada siswa untuk belajar
berkelompok dalam rangka memecahkan masalah atau mengerjakan tugas. Disamping itu
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa memahami konsep-konsep pelajaran
yang sulit serta menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap
social siswa. Winasis (2010) juga menyatakan bahwa penerapan metode STAD dalam kegiatan
pembelajaran mengarahkan seluruh siswa untuk terlibat dan ikut serta dalam kegiatan diskusi
kelompok.
Tujuan Pembelajaran Tipe
STAD

Untuk memperbaiki Untuk meningkatkan Memberikan sebuah


hubungan kemanusiaan prestasi melalui beberapa pilihan persaingan dari
dalam ruang kelas dengan kelompok karena siswa hampir setiap ruang kelas
mengembangkan kegiatan dapat belajar dari masing yang akhir – akhir ini
saling ketergantungan – masing siswa lain. menghilangkan semangat
dalam keahlian siswa untuk belajar.
bekerjasama.
Kelebihan dan
Kekurangan Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Kelebihan model Pembelajaran Tipe STAD

• Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan


bertanya dan membahas suatu masalah.
• Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai suatu masalah.
• Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan
berdiskusi.
• Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif
dalam diskusi.
• Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa
menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang
lain.
Kekurangan model Pembelajaran Tipe STAD

• Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum

• Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru
tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif

• Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama
Langkah – Langkah
yang Ada Dalam
Tipe Pembelajaran
STAD
1. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran dan
motivasi siswa untuk belajar.

2. Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri
dari 4 – 5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keagamaan) kelas dalam
prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.

3. Presentasi dari Guru


Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersbut serta pentingnya pokok bahasan
tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan
kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi,
pernyataan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari.
4. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiakan lembar
kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan
masing – masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan
pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperluan. Kerja tim
ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
5. Kuis (Evaluasi)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pmberian kuis tentang materi yang
dipelajari, dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-
masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan
bekerja sama. Ini ilakukan untuk menjamin agar siswa secara individual bertanggung
jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan
skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84, dan seterusnya sesuai
dengan tingkat kesulitan siswa.
6. Penghargaan Prestasi Tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan
angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan
kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan dua tahapan yaitu
menghitung skor individu dan menghitung skor kelompok.
a. Menghitung Skor Individu
Untuk menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
b. Menghitung Skor Kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata – rata skor perkembangan anggota
kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan anggota kelompok
dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesusai dengan rata – rata skor
perkembangan kelompok sebagaimana dalam tabel berikut:
7. Pemberian Hadiah dan Pengakuan Skor Kelompok
Setelah masing – masing kelompok satu tim memperoleh predikat, guru
memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing – masing kelompok sesuai
dengan prstsinya (kiteria tertentu yang ditetapkan guru).
Implementasi Model
Pembelajaran
Kooperatif Tipe
STAD pada
Pembelajaran
Biologi
• Pada pembelajaran bologi model pembelajaran konvensional (ceramah) kurang memberikan
kesempatan siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga siswa cenderung hanya diam dan
hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja serta pembelajarn konvensional itu kurang
memfasilitasi siswa untuk kerjasama tim antar siswa satu dengan yang lain. Oleh karena itu,
perlu ada suatu metode pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan siswa untuk
mempelajari ilmu Biologi secara baik dan benar.

• Pada materi sistem pencernaan, merupakan materi yang sulit karena memiliki banyak konsep
dan bersifat abstrak dan juga sangat penting karena banyak diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat prestasi belajar siswa rendah. Rendahnya
prestasi belajar siswa ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor diri siswa
yaitu keingintahuan dan minat belajar siswa, kemampuan mengajar guru, kebijakan
pengelolaan sekolah, dukungan orang tua, bahkan pengaruh lingkungan sekolah dan
lingkungan belajar siswa (Muldayanti, 2013).
• Pembelajaran biologi sering dikritik oleh ahli pembelajaran biologi. Nilai mata pelajaran
biologi memang relatif tinggi dibandingkan mata pelajaran IPA lainnya, namun permasalahan
pembelajaran biologi masih banyak yang harus dipecahkan seperti hal-hal berikut. (1) siswa
belajar biologi terorientasi kepada menghafal konsep. (2) pembelajaran biologi terorientasi
kepada tes. (3) pengalaman belajar biologi tidak berorientasi kepada kompetensi dasar. (4)
siswa belajar biologi terbatas kepada ranah berpikir.

• Kebanyakan pengajar menggunakan model ceramah, dan tanya jawab antara guru dan siswa,
guru belum mengembangkan kemampuan ketrampilan proses bagi siswa, kemampuan
berfikir siswa masih dalam kategori rendah seperti menghafal konsep-konsep yang diberikan
oleh guru, dari hal-hal tersebut sehingga masih banyak menghasilkan siswa yang
berkemampuan rendah dan pasif dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu peneliti
bermotivasi untuk menggunakan pembelajaran model Student Teams Achivement Division
(STAD) untuk mengubah pembelajaran tidak menjadi bosan dan jenuh (Hasan, 2016).
Kesimpulan
Pembelajaran kooperatif adalah setrategi belajar dimana siswa dapat belajar
dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam setting pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi
student centered. Pada intinya konsep dari model pembelajaran tipe STAD adalah
guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan
bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Model
pembelajaran tipe STAD mempunyai banyak kelebihan sehingga dapat mendorong
peningkatan mutu pendidikan. Adapun contoh materi dalam pembelajaran biologi
yang cocok dengan model pembelajaran tipe STAD yaitu materi mengenai virus.
Saran
Adapun saran saya, yakni:
1. Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilan proses
dan keterampilan kooperatif sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
2. Agar pembelajaran-pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan, sebaiknya guru
membuat perencanaan mengajar materi pelajaran, dan menentukan semua konsep-konsep
yang akan dikembangkan, dan untuk setiap konsep ditentukan metode atau pendekatan yang
akan digunakan serta keterampilan proses yang akan dikembangkan.
3. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan
prestasi dan keaktifan peserta didik.
4. Untuk menambah motivasi anak didik sebaiknya sehabis mengadakan kuis, guru diharapkan
memberikan penghargaan baik berupa nilai maupun barang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai