Anda di halaman 1dari 38

MODUL AJAR

INFORMASI A. IDENTITAS MODUL


UMUM Nama Penyusun Lia Mamba’atu Salamatir Rifah
Nama Institusi SMA N 2 Yogyakarta
Tahun 2023
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas F/XI IPA
Elemen Pemahaman konsep biologi dan keterampilan proses
Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan
menganalisis keterkaitan struktur organ pada sistem organ
Capaian Pembelajaran dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang
muncul pada sistem organ tersebut.
Alokasi Waktu 2 X 45 Menit (1 Kali Pertemuan)
B. MATERI AJAR
Kata Kunci Peserta didik mampu mengaitkan hubungan sistem saraf
dengan sistem indera, menunjukkan organ penyusun
sistem indera pada manusia, menunjukkan reseptor dari
setiap organ penyusun sistem indera pada manusia,
mengidentifikasi fungsi dari organ penyusun sistem indera
pada manusia, menjelaskan mekanisme kerja darisistem
indera pada manusia, memberikan contoh kelainan yang
dapat mengganggu kerja dari sistem indera manusia.
Pengetahuan Dasar Sistem indra pada manusia terdiri dari 5 yaitu, indra
penglihatan, indra pendengaran, indra pengecap, indra
pembau, dan indra peraba. Masing masing sistem indra
memiliki reseptor yang berbeda-beda dan mekanisme
yang berbeda. Kaitannya dengan sistem koordinasi
sebelumnya adalah berhubungan langsung dengan sistem
saraf.
Pengetahuan Prasyarat - Sistem saraf
- Sistem endokrin
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Bergotong royong melalui kegiatan kerjasama
2. Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari aternatif
solusi permasalahan)
3. Bernalar kritis
D. SARANA DAN PRASARANA
FASILITAS Laptop, LCD, Papan Tulis
MEDIA Gambar tentang sistem indra, LKPD
LINGKUNGAN Lingkungan sekolah
BELAJAR
E. TARGET PESERTA DIDIK
Kategori Peserta Didik Peserta didik fase F/Kelas XI
Jumlah Peserta Didik 36
Ketersediaan Materi Modul Ajar, LKPD
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Diskusi Kelompok, Presentasi
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPONEN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
INTI
menggunakan model pembelajaran discovery learmimg peserta didik dapat
menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat
terjadi pada sistem koordinasi manusia, dan menyajikan hasil analisis
pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ
sistemkoordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon
pada manusia berdasarkan studi literatur, sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku
disiplin, jujur, aktif, responsip,santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA (MANFAAT DARI MATERI DALAM


KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Alat indra terdiri dari bagian-bagian bentuk saraf yang berguna untuk
menerima rangsang dari lingkungan sekitarnya. Bagian-bagian yang bertugas
menerima rangsang dari sistem saraf itu disebut reseptor. Reseptor merupakan
sel saraf sensorik (penerima rangsang) yang tersebar di seluruh permukaan tubuh
dan menjadi satu membentuk alat indra. Alat indra yang kita kenal, yaitu mata,
telinga, lidah, dan hidung. Setiap reseptor yang membentuk alat indra hanya
menerima salah satu jenis perubahan yang terdeteksi dari lingkungannya. Itulah
sebabnya, kumpulan reseptor yang membentuk alat indra, diberi nama
berdasarkan jenis stimulus yang diterimanya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Diberikan ilustrasi berupa foto, video, atau artikel, berita, mengenai materi yang
akan diajarkan yang terjadi dalam kehisupan sehari-hari dan sangat
menarik/menimbulkan rasa ingin tahu siswa untuk mempelajarinya, kemudia baru
dibuat pertanyaannya (beberapa pertanyaan).
“Apakah peserta didik mengetahui hubungan system saraf dengan system
indra?”
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan waktu
(menit)
Orientasi
 Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
 Mengkondisikan siswa dengan cara presensi
siswa
Pendahuluan 10
Apresepsi
 Guru mengaitkan materi pembelajaran
gangguan system indra dengan system
koordinasi saraf
”Apakah peserta didik mengetahui
hubungan system saraf dengan system
indra?”
Motivasi
 Guru menjelaskan manfaat mempelajari
gangguan system ekskresi dengan
memberikan contoh penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang sedang berlangsung.
Menanyangkan gambar/foto tentang sentuhan
yang meleset.

Stimulation (memberi stimulus);


Inti  Diberikan pertanyaan, seperti: “Apa yang 70
kalianpikirkan tentang foto/gambar
tersebut?”
Problem Statement (mengidentifikasi
masalah)
 Guru memberikan kesempatan pada
peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
 Peserta didik dapat mengidentifikasi
gambar tersebut maupun gambar dalam
LKPD
Data Collecting (mengumpulkan data);
 Guru membentuk peserta didik menjadi
beberpa kelompok (4 orang/kelompok).
 Peserta didik dengan teliti mencari dan
mengumpulkan data/infromasi tentang
hubungan gambar tersebut dengan sistem
indra melalui literatur.
 Peserta didik diminta untuk melakukan
pengumpulan data secara akurat tentang
struktur dan fungsi sistem idra
Data Processing (mengolah data);
 Guru membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dalam sistem
indra dan penggolongannya berdasarkan
data yang dikumpulkan dari berbagai
literatur.
 Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
mengolah data hasil membaca/pengamatan.
Verification (memverifikasi);
 Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
padabuku sumber.
 Melakukan umpan balik/refleksi dan
review mengenai materi yang telah
dikembangkan.
 Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis
Penutup dan mengumpulkan hasil aktivitas 10
belajarnya.
 Guru memberikan penghargaan pada
individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik dan memberikan
penugasan untuk mempelajari materi
pertemuan berikutnya, serta mengucapkan
salam penutup.

E. ASESMEN
Asesmen Diagnostik Non kognitif : tes gaya belajar
Kognitif : tes keterampilan berpikir kritis
Asesmen Formatif Tes penilaian harian berupa soal posttest
Asesmen Sumatif Tes penilaian ulangan harian
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan
Peserta didik diminta mencari dan menyimak video terkait peranan virus
melalui sumber lain dan menuliskan informasi yang terdapat dalam video.
Adapun hal- hal yang dituliskan meliputi jenis gangguan, gejala dan upaya
untuk mengobatinya.
2. Remidial
- Pemberian bimbingan secara individu manakala ditemukan peserta
didik yang mnegalami kesulitan terhadap pemahaman materi
- Pemberian pembelajaran ulang, melalui video dan sumber- sumber
lain yang relevan
- Asesmen remidial menggunakan asesmen formatif yang
sebelumnya sudah diberikan
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Mengetahui, Yogyakarta
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Lia Mamba’atu S
LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penilaian


Lampiran 2 Soal Ulangan
Lampiran 3 Soal Post Test
Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lampiran 5 Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Lampiran 6 Glosarium
Lampiran 7 Daftar Pustaka
Lampiran 1
Lembar Observasi Penilaian Sikap (Afektif)

Disiplin Kerjasama Teliti Nilai


No Nama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Akhir
1.

2.
Indikator Aspek penilaian Keterangan
Disiplin
 Tertib mengikuti instruksi 3 = Jika tiga indikator
 Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta terlihat
 Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak 2 = Jika dua indikator
kondusif terlihat
Kerjasama 1 = Jika satu indikator
terlihat
 Ikut berperan dalam kegiatan diskusi
 Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
 Memberikan pendapat dalam menyelesaikan
LKPD
Teliti
 Teliti dalam hal melakukan pengamatan
 Teliti dalam hal mencatat data
 Teliti dalam hal mendeskripsikan hasil
pengamatan
Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Lampiran 2

Instrumen Penilaian Pengetahuan (Kognitif)


No IPK Level Soal Kunci

1 C2 A
Berdasarkan gambar sel saraf tersebut, letak dendrit, badan sel, dan akson berturut-turut
ditunjukkan oleh nomor…
a. 1,2,4 c. 2,4,6
Mendeskripsikan b. 1,3,5 d. 1,2,5
struktur dan fungsi Manakah pernyataan yang benar mengenai fungsi macam-macam sel saraf?
sel pada system saraf a. neuron sensorik ditemukan pada otak dan sumsum tulang belakang
2 manusia C2 b. neuron sensorik berperan membawa impuls ke efektor D
c. interneuron berperan menerima impuls dari reseptor
d. neuron motoric berfungsi menyampaikan impuls ke efektor
Struktur sel saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Bagian dalam dari badan sel
2) Memiliki DNA
3 C2 3) Mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel saraf B
Struktur sel manakah yang dimaksud ?
a. Selubung myelin b. Nukleus
c. Sitoplasma d. Nodus ranvier
Perhatikan urutan di bawah ini!
1. neurotransmitter diterima oleh reseptor
Menganalisis 2. ujung akson menyampaikan impuls membentuk tonjolan kecil
4 mekanisme C4 3. permeabilitas membran membuat ion kalsium meningkat dan membentuk gelombang- D
penghantaran implus gelombang sinaps yang menghasilkan zat transmitter (depolarisasi)
4. neurotransmitter menuju neuron selanjutnya
5. vesikel bergabung (fusi) dengan membrane sel dan mengeluarkan neurotransmitter
No IPK Level Soal Kunci
Urutan yang benar dari jalannya impuls pada sinaps adalah…
a. 1-2-43-4-5 c. 4-5-3-2-1
b. 3-4-5-2-1 d. 2-3-5-1-4
Bagaimana jalan masuknya informasi yang menyebabkan Anda menolehkan kepala ketika
seseorang memanggil Anda ?
a. Rangsangan panggilan diterima oleh neuron sensori menuju sumsum tulang belakang lalu
melalui neuron motorik meenyebabkan kontraksi otot
b. Sensor di telinga meneruskan informasi ke otak, lalu aktivitas interneuron dalam pusat-pusat
5 C2 pengolahan memungkinkan mengenali nama Anda sehingga melalui neuron motorik B
menyebabkan kontraksi otot
c. Berawal dari rangsang yang dihantarkan ke neuron motorik lalu ke interneuron di otak menuju
neuron sensorik sehingga dapat diinterpretasikan
d. Sensor pada telinga menerima informasi ke otak yang akan diterima oleh neuron motorik untuk
di ekspresikan sehingga kita menolehkan kepala ketika dipanggil
Sistem saraf tepi manusia terdiri dari pasangan-pasangan saraf kranial dan saraf spinal yan keluar
dari otak dan sumsum tulang belakang serta menghubungkan setiap reseptor dan efektor dalam
tubuh. Sistem saraf tepi ini dibedakan menjadi dua sistem utama, yaitu…
6 C2 a. sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar A
b. sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik
c. sistem saraf aferan dam sistem saraf eferen
d. sistem saraf kranial dan spinal
Membedakan
Saat Evi melaju dengan kecepatan tinggi, terjadi peningkatan denyut jantung. Bagian sistem saraf
susunan saraf pusat
manakah yang mempengaruhinya?
7 dan saraf tepi C3 A
a. saraf simpatik c. saraf somatik
b. saraf parasimpatik d. saraf otak
Pada daerah otak depan terdapat satu bagian yang penting untuk mengatur fungsi ritme biologism
seperti mengatur pola tidur/bangun, mengatur rasa kenyang, lapar, dan haus. Apakah nama bagian
8 C2 penting dari bagian otak depan tersebut…
a. hipofisis anterior c. hipothalamus
b. hipofisis posterior d. thalamus
No IPK Level Soal Kunci
Tangan Erni tertusuk duri saat duduk di atas rumput. Reaksi Erni adalah dengan cepat ia menarik
tangannya dari duri yang terselip diantara rumput tersebut. Gerak tersebut disebut dengan gerak
refleks. Menurutmu, bagaimanakah tahap-tahap lengkung refleks pada Erni setelah tertusuk duri?
9 C3 a. sensoris-reseptor-sumsum tulang belakang-motoris-efektor D
b. reseptor-sensoris-efektor-motoris-sumsum tulang belakang
c. sensoris-efektor-reseptor-motoris-sumsum tulang belakang
d. reseptor-sensoris-sumsum tulang belakang-motoris-efektor
Pada saat seorang memintamu untuk mengambil suatu benda yang terletak di depanmu, maka
Membedakan
jalannya impuls saat kamu bergerak mengambil benda tersebut adalah…
mekanisme gerak
a. reseptor-neuron sensorik-otak-neuron motorik-efektor
10 sadar dan gerak reflex C3 A
b. reseptor-neuron motorik-otak-neuron sensorik-efektor
c. reseptor-neuron sensorik-neuron konektor-otak-efektor
d. reseptor-neuron motorik-sumsum tulang belakang-neuron motorik-efektor
Mengapa respon yang terjadi pada gerak lebih cepat dibandingkan dengan reaksi pada gerak sadar?
a. karena gerak refleks terjadi tidak diolah di otak
11 C2 b. karena gerak refleks membutuhkan daya yang sedikit A
c. karena gerak refleks terjadi secara tiba-tiba
d. karena gerak reflekslebih membutuhkan sedikit tenaga
Penyakit amnesia dapat terjadi bila seseorang mengalami benturan di bagian kepalanya. Amnesia
ini akan mudah terjadi bila…
a. benturan terjadi di bagian puncak kepala, karena merupakan bagian otak untuk mengatur ingatan
12 C4 b. benturan terjadi di bagian dahi, karena merupakan bagian otak untuk mengatur ingatan B
c. benturan terjadi di bagian pelipis, karena merupakan bagian otak untuk mengatur ingatan
Mengindentifikasi
d. benturan terjadi di bagian belakang kepala, karena merupakan bagian otak untuk mengatur
kelainan pada system
ingatan
saraf manusia
Obat psikotropika mempunyai efek yang beragam. Pernyataan berikut yang tepat mengenai efek
obat psikoaktif berdasarkan pengaruhnya adalah…
13 C3 a. stimulan: menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga A
meningkatkan kerja
b. halusinogen: menstimulasi sistem saraf parasimpatik sehingga meningkatkan kerja
No IPK Level Soal Kunci
c. depresan: berpegaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pendengaran subjek dan juga
meningkatkan respon emosional
d. depresan: menstimulasi sistem saraf sehingga menurunkan aktivitas kinerja
Aris dua hari yang lalu mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan cedera pada sumsum
tulang belakangnya. Alhasil, Aris tidak dapat merasakan sebagian dari anggota tubuhnya bagian
bawah. Padahal dua minggu lagi Aris akan mengikuti perlombaan atletik. Bagaimana caranya agar
Aris dapat kembali normal lebih cepat ?
14 C3 a. meminum obat pelemas otot untuk mengurangi ketegangan otot B
b. melakukan transplantasi (cangkok) sumsum tulang belakang
c. melakukan terapi air untuk meredakan rasa nyeri
d. menggunakan beban dan takal
e. melakukan pengobatan fisik dan rehabilitas
Lilis menjadi korban kebakaran yang terjadi di rumahnya. Ketika luka bakarnya disentuh dengan
kapas, ia tidak merasakan apa-apa. Berdasarkan hal tersebut, pernyataan yang sesuai dengan
kondisi Lilis adalah…
Mengaitkan
a. reseptor pada kulit terkikis hingga ke lapisan dermis sehingga Lilis tidak merasakan sakit
hubungan sistem
15 C4 b.reseptor rasa sakit pada kulit terkikis bersama lapisan epidermis sehingga Lilis tidak merasakan A
saraf dengan sistem
sakit
indera.
c. reseptor rasa sakit dan panas terkikis lapisan epidermis sehingga Lilis tidak merasakan sakit
d.kulit terbakar cukup lama sehingga darah melapisi luka bakar tersebut yang mengakibatkan
reseptor pada kulit kebal akan rasa sakit
Perhatikan susunan reseptor- reseptor kulit pada gambar disamping. Pernyataan
berikut yang dapat merangsang kepekaan reseptor X adalah...
Menunjukkan organ a. Saat terkena setrika panas
16 penyusun sistem b. Saat nyamuk hinggap di tangan
indera pada manusia. c. Saat terbentuk meja
d. Saat memegang es batu
e. Saat digenggam dengan kuat
Menunjukkan Bagian dalam bola mata yang berfungsi saat kita melihat pada intensitas cahaya yang rendah
17 reseptor dari setiap adalah...
organ penyusun a. Bintik buta d. Lensa
No IPK Level Soal Kunci
sistem indera pada b. Sel kerucut e. Iris
manusia. c.Sel batang
Seorang siswa akan melakukan percobaan untuk mempelajari persepsi termoreseptor pada kulit.
Diketahui bahwa letak korpuskula ruffini lebih atas dibandingkan ujung saraf Krause. Siswa
tersebut melakukan percobaan dengan mencelupkan jari kanan pada air panas dan jari kiri pada air
dingin selama satu menit. Setelah itu, kedua jari tersebut dicelupkan pada air hangat. Siswa
tersebut akan menghitung waktu yang dibutuhkan kedua jari tersebut untuk merasakan perubahan
18 C5 A
suhu. Hipotesis yang dapat diajukan oleh siswa tersebut adalah…
a. jari kanan akan lebih cepat merasakan perubahan suhu dibandingkan jari kiri
b. jari kiri akan lebih cepat merasakan perubahan suhu dibandingkan jari kanan
c. jari kanan dan jari kiri dapat merasakan perubahan suhu dengan waktu yang sama
d. jari kanan akan merasakan rasa panas lebih lama
Perhatikan gambar disamping. Papila yang terdapat pada daerah X beserta
bentuknya adalah...
a. Papila fungiformis dengan bentuk seperti benang
19 b. Papila filiformis dengan bentuk seperti benang
c. Papila circumvalata dengan bentuk seperti jamur
d. Papila fungiformis dengan bentuk seperti jamur
e. Papila circumvalata dengan bentuk bulat
Alat indra yang dapat menangkap rangsangan berupa zat kimia adalah...
Mengidentifikasi
a. Telinga dan hidung
fungsi dari organ
b. Mata dan lidah
20 penyusun sistem
c. Hidung dan lidah
indera pada manusia.
d. Kulit dan hidung
e. Kulit dan lidah
Fungsi struktur C pada gambar disamping adalah...
a. Memberi warna mata
b. Mengatur intensitas cahaya yang masuk
21
c. Memfokuskan bayangan
d. Melindungi mata
e. Tempat jatuhnya bayangan
No IPK Level Soal Kunci
Kita dapat mendengarkan musik karena adanya pemrosesan gelombang suara pada telinga. Urutan
bagian telinga yang tepat saat telinga memproses suatu gelombang suara adalah...
a. Saluran pendengaran - membran timpani - koklea - organ korti - ostikel
22 b. Saluran pendengaran - membran timpani - ostikel- koklea - organ korti
c. Saluran pendengaran - ostikel- membran timpani- koklea - organ korti
d. Saluran pendengaran - membran timpani - ostikel- koklea
e. Saluran pendengaran - membran timpani - organ korti - ostikel- koklea
Sam sedang berkemah di Gunung dan pada malam hari, sam merasakan rambut-rambut pada kulit
lengan dan kakinya berdiri karena kedinginan. Mengapa proses ini dapat terjadi?
a. terdapat korpuskula pacini pada kulit yang mendeteksi perbedaan suhu udara yang lebih rendah
daripada suhu tubuh
23 C4 D
b.terdapat korpuskula meissner pada kulit yang mendeteksi perbedaan suhu udara yang lebih tinggi
daripada suhu tubuh
Menjelaskan
c. terdapat korpuskula ruffini pada kulit yang mendeteksi tekanan udara yang tinggi
mekanisme kerja dari
d.terdapat lempeng merkel pada kulit yang mendeteksi perbedaan suhu udara dan tekanan udara
sistem indera pada
Bagaimanakah penjalaran berbagai aroma bumbu masakan dapat dikenali oleh seseorang?
manusia.
a. kandungan gas kimia bumbu masakan-rongga hidung-lapisan lender-sensasi terhadap bau yang
berbeda-pusat saraf pembau (auditori) di otak
b.kandungan senyawa kimia bumbu masakan-rongga hidung-sel sel pembau (auditori) di otak
24 C3 B
c. kandungan gas kimia dari bumbu masakan-ringga hidung-rambut hidung-pusat saraf pembau
(saraf visual) di otak
d.kandungan senyawa kimia bumbu masakan-rongga hidung-dikenali oleh reseptor pembau-pusat
saraf pembau (visual) dan saraf penglihatan (olfaktori) di otak
Nanda melihat lampu di kamarnya menyala dengan terang. Bagaimana urutan jalannya impuls
cahaya sehingga ia dapat melihat lampu kamarnya yang menyala?
a. lensa-vitreous humor-kornea-aqueous humor-retina
25 C3 D
b. kornea-lensa- aqueous humor- vitreous humor-retina
c. kornea- vitreous humor-lensa- aqueous humor-retina
d. kornea- aqueous humor-lensa- vitreous humor-retina
No IPK Level Soal Kunci
Perhatikan gambar disamping! Hal yang akan terjadi saat struktur X terganggu adalah...
a. Tubuh tidak bisa mencium bau
b. Tubuh tidak bisa menghasilkan lendir
26 c. Tubuh tidak bisa memerangkap kotoran dari luar
d. Tubuh tidak bisa merasakan makanan
Memberikan contoh e. Tubuh tidak bisa menghirup gas
kelainan yang dapat Saat pilek, seseorang tidak dapat mencium wewangian dengan baik. Apa yang sebenarnya terjadi?
mengganggu kerja a. lender yang dihasilkan hidung berlebihan sehingga molekul zat terhalang untuk sampai ke sel
dari sistem indera reseptor
manusia. b.sel reseptor pada hidung rusak saat menderita pilek sehingga molekul zat terhalang untuk sampai
27 C4 ke sel reseptor A
c. saraf yang menghubungkan reseptor pembau dengan otak terputus karena pilek sehingga tidak
dapat membaui
d.lender yang dihasilkan berlebihan, sehingga merusak silia pada sel reseptor dan penderita tidak
dapat membaui
Berikut ini perbedaan system saraf dan system endokrin yang salah adalah…
Membandingkan Pembeda Sistem saraf Sistem endokrin
prinsip sistem syaraf a. Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat
28 C2 A
dengan prinsip b. Sekresi Neurotransmitter Hormon
sistem endokrin. c. Pengaturan Jangka pendek Jangka panjang
d. Media Neuron Pembuluh darah
Berikut ini pasangan hormone dan karakteristiknya yang benar adalah…
Hormon Letak Hormon Letak
a. Parathormon Hipofisis Hormon Letak
29 Menunjukkan organ C2 C
b. Tiroksin pankreas insulin tiroid
penyusun sistem
c. testosteron testis estrogen ovarium
endokrin pada
d. adrenalin pankreas glukagon adrenal
manusia.
Berikut ini yang merupakan letak dan hormone yang dihasilkan dari kelenjar anak gondok
30 C2 (paratiroid) adalah… D
a. letaknya di bagian bawah otak besar dan menghasilkan hormon gonadotropin, somatotropin
No IPK Level Soal Kunci
b. letaknya di bagian kanan dan kiri leher tiroid. Menghasilkan hormone tiroksin
c. letaknya di bagian atas ginjal dan menghasilkan hormon adrenalin, hormon aldosteron
d. letaknya di setiap sisi kelenjar tiroid bagian belakang yang jumlahnya 4 buah dan menghasilkan
parathormon
Setelah sarapan dengan memakan roti dan segelas teh manis, bagaimanakah pasangan insulin
dan glukosa pada tubuh kita?
31 C3 A
a. disekresikan, tinggi c. disekresikan. rendah
b. tidak disekresikan, rendah d. tidak disekresikan, tinggi
Mengidentifikasi
Pada saat bayi, kelenjar timus berukuran besar, tetapi setelah melewati masa pubertas atau sudah
berbagai macam
dewasa, ukuran kelenjar timus semakin kecil. Mengapa demikian?
hormon yang
a. karena hormone yang dihasilkannya sangat berfungsi pada masa pertumbuhan, sedangkan saat
dihasilkan oleh
dewasa fungsinya berkurang
32 kelenjar endokrin. C4 A
b.karena hormone yang dihasilkannya sangat berfungsi pada masa dewasa, sedangkan saat bayi
fungsinya berkurang
c. karena hormon yang dihasilkan menghambat proses pertumbuhan
d.karena hormone yang dihasilkan memperlambat denyut jantung
Berikut ini fungsi dari hormon adrenalin yang tepat adalah..
a. menurunkan frekuensi jantung, melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan menurun, dan
jantung berdebar dengan lambat
Mengidentifikasi
b.meningkat frekuensi jantung, menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan meningkat, dan
fungsi dari berbagai
33 C2 jantuung berdebar cepat B
macam hormon pada
c. menurunkan frekuensi jantung, menyempitkan pembuluh sarah sehingga tekanan meningkat,
manusia.
dan jantung berdebar dengan lambat
d.meningkatkan frekuensi jantung, melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan menurun, dan
jantung berdebar cepat
Perhatikan tabel berikut ini!
Menjelaskan Suhu ruangan (0C) Konsentrasi ADH Volume urin yang
mekanisme kerja dari (g/ml) keluar (ml)
34 C3 C
sistem endokrin pada 17 8 71.5
manusia. 18 13 44
20 36 15.9
No IPK Level Soal Kunci
Jika seseorang berada pada lingkungan yang bersuhu 170C maka jumlah urin yang dikeluarkan…
a. lebih sedikit karena konsentrasi ADH meningkat sehingga menurunkan permeabilitas ginjal
b. lebih banyak karena konsentrasi ADH meningkat sehingga meningkatkan permeabilitas ginjal
c. lebih banyak karena konsentrasi ADH menurun sehingga menurunkan permeabilitas ginjal
d. lebih sedikit karena konsnetrasi ADH, memingkat. Sehingga meningkatkan permeabilitas ginjal
Bila kadar gula pada darah seseorang terlalu tinggi, dan menyebabkan orang tersebut menderita
penyakit diabetes mellitus, maka dapat diindikasikan bahwa….
a. tubuh orang tersebut memproduksi hormone adrenalin
35 C3 B
b. pankreas kekurangan produksi hormone insulin
c. pankreas kelebihan memproduksi hormone insulin
d. tubuh memproduksi hormone kotikotropin
Memberikan contoh
Seseorang mengalami diare dan berkeringat banyak sehingga menyebabkan kadar air dalam darah
kelainan yang dapat
menurun, maka yang terjadi pada seseorang tersebut adalah…
36 mengganggu kerja C3 C
a. insulin tidak dapat disekresikan c. terjadi sekresi ADH
dari sistem endokrin
b. terjadi sekresi insulin d. tidak terjadi sekresi ADH
manusia.
Orang yang memiliki postur badan lebih tinggi dari orang normal mengalami kelainan yang
disebabkan oleh…
a. kelebihan hormone tiroksin pada saat dewasa
37 C2 B
b. kelebihan hormone somatotropin pada saat anak-anak
c. kekurangan hormone somatotropin pada saat dewasa
d. kekurangan hormone somatotropin pada saat anak-anak

Teknik penilaian
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = × 100
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Lampiran 3
Soal PostTest

1. Struktur sel saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Bagian dalam dari badan sel
2) Memiliki DNA
3) Mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel saraf
Struktur sel manakah yang dimaksud ?
a. Selubung myelin
b. Nukleus
c. Sitoplasma
d. Nodus ranvier
2. Sistem endokrin berfungsi untuk....
a. Mensekresikan hormon
b. Mengatur peredaran darah
c. Mengatur jalannya rangsang dalam sistem saraf
d. Mengatur keseimbangan tubuh dan logika berfikir
3. Berikut merupakan karakteristik kelenjar endokrin yang salah jika dibandingkan dengan
jaringan/kelenjar yang lain pada tubuh manusia adalah....
a. memiliki saluran khusus untuk mensekresikan hormon
b. merupakan kelenjar buntu
c. dapat menyekresikan lebih dari satu jenis hormon
d. hormon disekresikan langsung dalam cairan disekitar sel kelenjar
4. Berikut ini fungsi dari hormon adrenalin yang tepat adalah..
a. menurunkan frekuensi jantung, melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan menurun,
dan jantung berdebar dengan lambat
b. meningkat frekuensi jantung, menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan
meningkat, dan jantuung berdebar cepat
c. menurunkan frekuensi jantung, menyempitkan pembuluh sarah sehingga tekanan
meningkat, dan jantung berdebar dengan lambat
d. meningkatkan frekuensi jantung, melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan menurun,
dan jantung berdebar cepatAnak laki-laki yang telah berada pada usia pubertas, mengalami
perubahan suara, tumbuh kumis, dan jambangnya. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormon....
5. Seseorang mengalami diare dan berkeringat banyak sehingga menyebabkan kadar air dalam
darah
menurun, maka yang terjadi pada seseorang tersebut adalah…
a. insulin tidak dapat disekresikan
b. terjadi sekresi ADH
c. terjadi sekresi insulin
d. tidak terjadi sekresi ADH
Lampiran 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok :
Nama :
 Judul : Indera pengelihatan pada manusia
 Tujuan :
Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian penyusun organ mata pada manusia,
menjelaskan fungsi dari bagian-bagian penyusun organ mata pada manusia, menganalisis mekanisme
penglihatan, menjelaskan gangguan-gangguan organ mata pada manusia dengan tepat.
 Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Buku literatur
3. Media elektronik dan akses internet
 Prosedur :
1. Amati gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengisi gambar yang ditunjuk di atas!
3. Identifikasi bagian-bagian mata, fungsi, dan gangguannya ke dalam tabel di bawah ini!
4. Diskusikan mekanisme penglihatan dari organ mata pada manusia berupa bagan alir!
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
 Hasil
Nama bagian
No. Fungsi
penyusun mata
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Mekanisme Penglihatan

 Gangguan pada sistem penglihatan


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok :
Nama :
 Judul : Indera peraba pada manusia
 Tujuan :
Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian penyusun organ kulit pada manusia,
menjelaskan fungsi dari bagian-bagian penyusun organ kulit pada manusia, menganalisis mekanisme peraba,
menjelaskan gangguan-gangguan organ kulit pada manusia.
 Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Buku literatur
3. Media elektronik dan akses internet
 Prosedur :
1. Amati gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengisi gambar yang ditunjuk di atas!
3. Identifikasi bagian-bagian kulit, fungsi, dan gangguannya ke dalam tabel di bawah ini!
4. Diskusikan mekanisme peraba dari organ kulit pada manusia berupa bagan alir!
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
 Hasil
Nama bagian penyusun
No. Fungsi
Kulit
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mekanisme peraba

 Gangguan pada sistem peraba :


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok :
Nama :

 Judul : Indera pendengaran pada manusia


 Tujuan :
Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian penyusun organ telinga pada manusia,
menjelaskan fungsi dari bagian-bagian penyusun organ telinga pada manusia, menganalisis mekanisme
pendengaran, menjelaskan gangguan-gangguan organ telinga pada manusia dengan tepat. 
 Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Buku literatur
3. Media elektronik dan akses internet
 Prosedur :
1. Amati gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengisi gambar yang ditunjuk di atas!
3. Identifikasi bagian-bagian telinga, fungsi, dan gangguannya ke dalam tabel di bawah ini!
4. Diskusikan mekanisme pendengaran dari organ telinga pada manusia berupa bagan alir!
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
 Hasil
Nama bagian penyusun
No. Fungsi
telinga
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Mekanisme pendengaran

 Gangguan pada Sistem Pendengaran :


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelompok :

Nama :

 Judul : Indera pembau pada manusia


 Tujuan :
Melalui diskusi peserta didik dapat mengidentifikasi bagian-bagian penyusun organ hidung pada manusia,
menjelaskan fungsi dari bagian-bagian penyusun organ hidung pada manusia, menganalisis mekanisme pembau,
menjelaskan gangguan-gangguan organ hidung pada manusia dengan tepat.
 Alat dan bahan :
1. Alat tulis
2. Buku literatur
3. Media elektronik dan akses internet
 Prosedur :
1. Amati gambar di bawah ini!

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mengisi gambar yang ditunjuk di atas!
3. Identifikasi bagian-bagian hidung, fungsi, dan gangguannya ke dalam tabel di bawah ini!
4. Diskusikan mekanisme penciuman dari organ hidung pada manusia berupa bagan alir!
5. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas!
 Hasil
No. Nama bagian penyusun
Fungsi
hidung

1.

2.

5.

6.

7.

8.

Mekanisme Pembau

Gangguan pada sistem Indera Pembau:


Indera Pengecap: Lidah
Kelompok :
Nama :

Tujuan:
Melalui diskusi peserta didik dapat menyebutkan bagian-bagian lidah, menjelaskan jenis reseptor pada
lidah, menyebutkan area kepekaan pada lidah dengan tepat.

Alat dan bahan:


 Gambar lidah
 Buku teks Biologi kelas XI semester 2
 Internet

Berilah keterangan pada gambar berikut!


Struktur Lidah
Lidah sebagai indera pengecap memiliki kemoreseptor berupa kuncup pengecap yang
terdapat salah satunya pada papila lidah. Berdasarkan bentuknya, papila lidah dapat
dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

a. .................................karakteristiknya yaitu...........................................................................
................................................................................................................................................
b. ...................................karakteristiknya yaitu..........................................................................
................................................................................................................................................
c. ...................................karakteristiknya yaitu..........................................................................
................................................................................................................................................
d. ...................................karakteristiknya yaitu..........................................................................
................................................................................................................................................

Berilah keterangan pada gambar berikut!

a b c
Kuncup pengecap terdiri atas.............................................
Lampiran 5
A. Materi Pembelajaran
Alat Indra
Alat indra terdiri dari bagian-bagian bentuk saraf yang berguna untuk menerima
rangsang dari lingkungan sekitarnya. Bagian-bagian yang bertugas menerima rangsang
dari sistem saraf itu disebut reseptor. Reseptor merupakan sel saraf sensorik (penerima
rangsang) yang tersebar di seluruh permukaan tubuh dan menjadi satu membentuk alat
indra. Alat indra yang kita kenal, yaitu mata, telinga, lidah, dan hidung. Setiap reseptor
yang membentuk alat indra hanya menerima salah satu jenis perubahan yang terdeteksi
dari lingkungannya. Itulah sebabnya, kumpulan reseptor yang membentuk alat indra,
diberi nama berdasarkan jenis stimulus yang diterimanya.
Beberapa reseptor (sel saraf sensorik) yang membentuk alat indra itu, antara lain
berikut ini.
1) Fotoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang cahaya.
2) Kemoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang zat kimia.
3) Thermoreseptor, sel saraf sensorik penerima rangsang suhu.
4) Mekanoreseptor, penerima rangsang fisik berupa tekanan, sentuhan, dan
getaran.
Di samping itu, reseptor dibagi menjadi dua bagian berdasarkan asal stimulus yang
diterimanya. Reseptor yang menerima dan mendeteksi stimulus yang datangnya dari luar
lingkungannya disebut eksteroseptor. Kelompok reseptor yang termasuk eksteroseptor ini,
yaitu sel-sel saraf sensorik yang terdapat padamata, telinga, kulit, lidah, dan
hidung,sedangkan kelompok reseptor yang menerima stimulus (rangsang) dari dalam
lingkungannya disebut interoseptor. Kelompok reseptor yang termasuk interoseptor adalah
sel-sel saraf yang menerima rangsang tekanan darah dan rasa lapar. Setelah Anda mengenal
pembagian reseptor-reseptor yang diuraikan di atas, dengan mudah Anda dapat mengikuti
uraian selanjutnya mengenai alat-alat indra berikut.
1. Kulit sebagai Indra Perasa
Pada kulit manusia terdapat lima macam sel saraf sensoris yang berfungsi sebagai
reseptor, yaitu penerima rangsang atau penerima informasi dari luar, antara lain reseptor
untuk merasakan sentuhan, gerakan, tekanan, rasa sakit, dan suhu (panas dan dingin).
Perhatikan Gambar 9.6 yang memperlihatkan penampang dengan reseptor-reseptor yang
dimilikinya!

a. Reseptor Sentuhan
Tampak pada Gambar 9.6 reseptor sentuhan, yang disebut korpuskulus/badan
meisner, terletak di bagian bawah lapisan epidermis. Letak reseptor ini tidak sama
seperti yang ditemukan pada lidah atau ujung jari. Reseptor sentuhan dapat merasakan
rangsang berupa tekanan ringan pada kulit sehingga impuls yang disampaikan ke otak
akan diterjemahkan berupa pesan untuk membedakan rasa halus, kasar, lunak, dan
keras. Reseptor lain pada kulit, juga ditemukan pada pangkal rambut. Pesan yang
ditangkap oleh ujung saraf ini berupa pesan arah gerakan rambut yang disebabkan
tiupan angin atau akibat adanya sentuhan. Reseptor sentuhan tersebar tidak merata
pada kulit sehingga ada bagian yang sangat peka terhadap rangsang sentuhan, ada pula
bagian yang kurang begitu peka. Reseptor sentuhan banyak terdapat pada bagian
ujung jari tangan dan kaki, serta pada bagian telapak tangan dan kaki.
b. Reseptor Tekanan
Reseptor tekanan terdiri dari korpuskulus vater dan badan pacini. Reseptor tekanan
merupakan ujung saraf yang letaknya di sebelah bagian dalam kulit yang disebut
dermis. Ujung sel saraf reseptor ini hanya dapat terangsang apabila terjadi tekanan
dan getaran yang cukup kuat.
c. Reseptor Rasa Sakit
Reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan rasa sakit terdapat pada lapisan
epidermis dan dermis. Reseptor ini tersebar tidak merata pada bagian kulit tubuh
manusia sehingga ada bagian kulit yang kurang peka terhadap rasa sakit. Reseptor ini
sangat berguna untuk sistem pertahanan tubuh, karena dapat memberikan pesan
apabila terjadi rangsangan berupa rasa sakit yang merusak organ tubuh.
d. Reseptor Suhu
Pada kulit tubuh manusia juga ditemukan reseptor untuk menerima pesan berupa rasa
panas dan dingin. Reseptor ini disebut juga termoreseptor. Kemampuan termoreseptor
untuk menerima rangsang bersifat kualitatif sehingga anda tidak mungkin
membedakan secara pasti suhu yang dirasakan. Reseptor ini terdiri atas korspukulus
badan ruffini yang merasakan rasa panas dan ujung saraf krause yang merasakan
suhudingin. Kemampuan cepat dan lambatnya reseptor juga sangat dipengaruhi ketika
menerima atau melepaskan panas. Suasana panas baru dapat dirasakan apabila
reseptor berpindah dari kondisi dingin, sedangkan suasana dingin baru dapat
dirasakan apabila baru berpindah dari kondisi yang panas.
2. Lidah (Indra Pengecap)
Pada lidah manusia terdapat berbagai reseptor yang fungsinya berbeda-beda, seperti
reseptor yang peka terhadap rasa sakit, sentuhan, dan mengecap berbagai rasa.
Reseptor untuk menerima berbagai rasa pada lidah merupakan reseptor yang bersifat
khusus. Pada lidah, reseptor-reseptor rasa itu disebut kuncup rasa yang merupakan
reseptor yang sangat peka terhadap adanya rangsang yang berupa zat-zat kimia
(kemoreseptor).

Kuncup pengecap yang terdapat pada celah-celah tonjolan lidah disebut papila. Jika
anda ingin membuktikan hal ini, anda dapat melihat permukaan lidah teman anda
dengan menggunakan kaca pembesar. Papila lidah dapat anda rasakan sebagai
tonjolan-tonjolan yang tidak teratur pada permukaan lidah. Setiap kuncup pengecap
lidah memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap rasa. Seperti tampak pada
Gambar 9.7, kuncup pengecap yang terdapat pada permukaan ujung lidah merasakan
manis dan asin. Bagian pangkal lidah merasakan pahit, sedangkan pada bagian
samping permukaan lidah (kiri dan kanan) merasakan asam.
3. Hidung (Indra Pencium)
Di dalam rongga hidung bagian atas terdapat ujung-ujung sel saraf pembau. Ujung-
ujung sel saraf pembau ini dilengkapi dengan rambut-rambut halus pada bagian
ujungnya dan diliputi lapisan lendir sebagai pelembab.
Ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung dilapisi cairan tipis.
Rangsangan berupa bau dapat diterima apabila telah larut dalam cairan tersebut. Di
samping itu, ujung-ujung sel saraf pembau di dalam rongga hidung sangat peka
terhadap rangsangan zat-zat kimia yang berupa gas atau uap (kemoreseptor). Proses
terjadinya bau, mula-mula zat kimia terbawa oleh udara masuk ke dalam rongga
hidung. Setelah larut dalam selaput lendir kemudian diterima dan dibawa oleh saraf
pembau ke otak untuk diterjemahkan. Dengan demikian, gas yang masuk tadi dapat
terdeteksi. Indra pembau pada manusia peka terhadap berbagai macam bau, seperti
bau anyir, wangi, busuk, dan bau yang lainnya. Kepekaan indra pada beberapa hewan
seperti serigala, anjing, atau harimau lebih kuat dibandingkan dengan manusia.
Hewan-hewan tersebut memiliki kepekaan indra penciuman yang sangat tajam
sehingga dapat mendeteksi bau yang berada pada jarak yang cukup jauh bahkan dapat
mencapai puluhan meter.
4. Telinga (Indra Pendengar)
Sebenarnya apa yang kita sebut mendengar tidak lain adalah kemampuan sel saraf
reseptor pada telinga untuk mendeteksi getaran yang biasa kita sebut suara. Getaran
dapat ditangkap reseptor oleh telinga melalui udara. Telinga terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Seperti diperlihatkan pada Gambar 9.9.
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga yang berfungsi untuk
membantu menangkap rangsang berupa getaran gelombang suara yang terbawa
bersama udara di sekitarnya. Pada telinga bagian tengah terisi oleh udara, dan telinga
bagian dalam terisi oleh cairan limfa. Untuk mengetahui lebih jelas setiap bagian
telinga, akan diuraikan bersama pembahasan mengenai mekanisme terjadinya suara.

a. Telinga Bagian Luar


1) Telinga bagian luar berfungsi menampung getaran dan meneruskannya ke
telinga bagian tengah. Telinga bagian luar terdiri atas beberapa bagian, yaitu
daun telinga (pinnae), saluran telinga luar (liang telinga), dan gendang telinga.
Daun telinga Daun telinga atau pinnae merupakan bagian tipis pada telinga
yang bentuknya mirip corong. Daun telinga tersusun oleh tulang-tulang rawan
yang bersifat lentur.
2) Lubang dan saluran telinga luar Telinga bagian ini merupakan saluran
pendek. Pada permukaannya dilengkapi oleh rambut-rambut. Sepanjang
saluran ini menghasilkan semacam zat lilin yang berfungsi untuk mencegah
masuknya benda asing, seperti debu atau hewan. Zat lilin itu dapat menjadi
racun bagi hewan-hewan yang mencoba masuk ke dalam telinga.
3) Gendang telinga Gendang telinga adalah bagian telinga luar yang berupa
membran atau selaput tipis. Gendang telinga terletak di bagian ujung dalam
saluran telinga luar berbatasan dengan telinga bagian tengah.
b. Telinga Bagian Tengah Getaran yang berasal dari gendang telinga, disalurkan
melalui telinga bagian tengah. Selain itu, telinga tengah juga berfungsi sebagai
alat pengatur keseimbangan tubuh, seperti mengatur keseimbangan tekanan udara
luar dan tekanan udara yang terdapat di dalam telinga.
Penerus getaran pada telinga bagian tengah adalah tulang-tulang pendengaran
yang terdiri atas tulang martil (malleus), tulang landasan (incus), dan tulang
sanggurdi (stapes). Getaran akan diteruskan oleh tulang sanggurdi ke telinga
bagian dalam yang disebut jendela oval. Di samping ketiga macam tulang yang
disebutkan tadi, di dalam telinga bagian tengah terdapat saluran berisi udara yang
berfungsi untuk menghubungkan telinga dengan rongga mulut. Saluran
penghubung ini disebut saluran eustachius. Dengan adanya saluran eustachius ini,
keadaan tekanan udara di dalam telinga dan tekanan udara luar dapat disetarakan.
c. Telinga Bagian Dalam Pada telinga bagian dalam terdapat sederetan ruang dan
saluran yang berisi cairan. Telinga bagian dalam ini terbagi menjadi dua bagian
dengan fungsi yang berbeda. Pada bagian atas telinga dalam terdapat tiga saluran
setengah lingkaran yang berfungsi untuk alat keseimbangan, sedangkan di bagian
bawah telinga dalam terdapat saluran berupa rumah siput (koklea). Di dalam
koklea terdapat sel-sel saraf sensoris yang dihubungkan ke otak oleh saraf
pendengaran.
5. Mata (Indra Penglihatan)
Mata berfungsi sebagai alat pengenal warna maupun bentuk. Hal ini dimungkinkan
dengan reseptor khusus cahaya yang disebut fotoreseptor.Setiap mata mempunyai
suatu lapisan reseptor, yaitu lensa untuk memfokuskan cahaya pada reseptor cahaya,
dan sel-sel saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak. Perhatikanlah
bagian-bagian mata pada Gambar 9.10 dan fungsinya pada tabel 9.3!

Retina mata tersusun oleh kurang lebih 125 juta sel batang (sel basilus) yang mampu
menerima rangsang cahaya yang tidak berwarna, dan kurang lebih 6,5 juta sel kerucut
(sel konus) yang mampu menerima rangsang sinar yang berwarna.

Pada sel batang terdapat pigmen yang peka terhadap rangsang cahaya, disebut
rodopsin, yaitu bentuk persenyawaan antara vitamin A dengan suatu protein.
Rodopsin akan tetapi jika terkena sinar terang, sedangkan dalam keadaan yang gelap
rodopsin akan terbentuk kembali. Pada proses terbentuknya rodopsin dibutuhkan
waktu adaptasi rodopsin. Pada saat adaptasi, mata kurang dapat melihat dengan jelas.
Pada sel kerucut juga terdapat pigmen yang disebut iodopsin yaitu sejenis pigmen
yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. Terdapat tiga macam sel kerucut
yang masing-masing peka terhadap rangsang warna merah, hijau, dan biru. Dari
kombinasi ketiga warna itu, kita dapat menerima spektrum warna ungu hingga merah.
Apabila sel kerucut mengalami kerusakan orang yang mengalaminya akan menderita
buta warna. Ada dua macam jenis buta warna, yaitu dikromat dan monokromat. Buta
warna dikromat hanya mempunyai dua sel kerucut dan penderitanya disebut
menderita buta warna sebagian. Karena hanya dapat melihat kombinasi spektrum dua
warna saja, sedangkan buta warna monokromat adalah orang yang hanya dapat
membedakan warna hitam dan putih atau bayangan kelabu.
Pada sel batang terdapat pigmen yang peka terhadap rangsang cahaya, disebut
rodopsin, yaitu bentuk persenyawaan antara vitamin A dengan suatu protein.
Rodopsin akan tetapi jika terkena sinar terang, sedangkan dalam keadaan yang gelap
rodopsin akan terbentuk kembali. Pada proses terbentuknya rodopsin dibutuhkan
waktu adaptasi rodopsin. Pada saat adaptasi, mata kurang dapat melihat dengan jelas.
Pada sel kerucut juga terdapat pigmen yang disebut iodopsin yaitu sejenis pigmen
yang terbentuk dari persenyawaan retinin dan opsin. Terdapat tiga macam sel kerucut
yang masing-masing peka terhadap rangsang warna merah, hijau, dan biru. Dari
kombinasi ketiga warna itu, kita dapat menerima spektrum warna ungu hingga merah.
Apabila sel kerucut mengalami kerusakan orang yang mengalaminya akan
menderita buta warna. Ada dua macam jenis buta warna, yaitu dikromat dan
monokromat. Buta warna dikromat hanya mempunyai dua sel kerucut dan
penderitanya disebut menderita buta warna sebagian. Karena hanya dapat melihat
kombinasi spektrum dua warna saja, sedangkan buta warna monokromat adalah orang
yang hanya dapat membedakan warna hitam dan putih atau bayangan kelabu.
Mencembung dan mencekungnya lensa mata dapat mengalami perubahan. Proses
mencembung dan mencekungnya mata disebabkan kontraksi dan relaksasi otot-otot
ligamen (badan siliaris) yang melekat pada bola mata. Dengan kemampuan lensa mata
untuk mencembung dan mencekung maka fokus lensa mata dengan sendirinya dapat
berubah-ubah. Kemampuan mata seperti itu disebut daya akomodasi lensa mata.
Mata dikatakan normal apabila dapat memfokuskan sinar-sinar sejajar yang masuk
ke mata. Sinar-sinar sejajar itu akan membentuk bayangan benda di retina (bintik
kuning) sehingga benda yang dilihat akan terlihat jelas. Keadaan seperti itu disebut
dengan istilah emetrop. Sementara itu, mata manusia dapat mengalami beberapa
kelainan yang diakibatkan oleh suatu sebab tertentu.
Kelainan pada mata dapat menimbulkan gangguan pada penglihatan. Terdapat
beberapa kelainan yang terjadi pada mata antara lain sebagai berikut.
1) Mata Tua (Presbiopi)
Presbiopi adalah kelainan mata yang terjadi sebagai akibat tidak lenturnya lensa
mata. Hal itu menyebabkan daya akomodasi lensa mata sangat sulit menangkap
objek yang jauh maupun dekat sehingga bayangan benda yang dibentuk tidak
jatuh tepat pada retina. Kelainan mata presbiopi dapat dibantu menggunakan
kacamata berlensa mata rangkap dua.
2) Rabun Dekat (Hipermetropi)
Pada gangguan mata hipermetropi keadaan retinanya lebih pendek dari jarak
normalnya. Hal tersebut menyebabkan bayangan benda yang dibentuk lensa mata
tidak terfokus jatuh tepat pada retina, tetapi jatuh di belakang retina. Gangguan
mata hipermetropi dapat dibantu dengan kacamata lensa cembung atau lensa
positif.
3) Miopi (Rabun Jauh)
Penyebab kelainan mata miopi karena bola mata berbentuk lonjong dan lebih
panjang dari keadaan normalnya sehingga dengan keadaan seperti itu, jarak antara
lensa mata dan retina menjadi lebih jauh. Hal ini mengakibatkan bayangan yang
dibentuk jatuh di depan retina. Gangguan mata miopi dapat dibantu dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung atau lensa negatif.
4) Astigmatisma
Astigmatisma terjadi karena bentuk lengkungan pada permukaan kornea tidak
merata. Garis-garis vertikal dan horizontal tidak dapat difokuskan secara
simultans. Kelainan mata astigmatisma dapat dibantu dengan menggunakan
kacamata berlensa silindris.
Lampiran 6
Glosarium

bintik kuning : bagian mata yang peka terhadap cahaya dan terletak tepat tepat di belakang garis mata.

dendrit : serabut saraf yang berfungsi menghantarkan implus saraf dari reseptor ke badan sel saraf.

dermis : lapisan kulit di bawah kulit ari (epidermis)

diensefalon : bagian otak yang terdiri atas talamus dan hipotalamus.

durameter : lapisan terluar dari selaput meninges yang padat dan keras serta menyatu dengan tengkorak.

efektor : organ atau jaringan yang bereaksi terhadap rangsangan, misalnya otot dan kelenjar.

ekteroseptor : reseptor yang mendeteksi rangsang dari luar.

ekuilibrium : alat keseimbangan yang terdapat di antara ketiga saluran telinga dan rumah siput.

emetropi : mata normal

endoktrin : kelenjar buntu.

epidermis : lapisan kulit ari, merupaka lapisan kulit terluar.

epilepsi : penyakit yang disebabkan oleh saraf yang menyebabkan serangan epileptik.

eustachius : saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga mulut.

fonoreseptor : sel penerima rangsang suara.

fotoreseptor : sel penerima rangsang cahaya.

ganglion : simpul saraff, merupakan kumpulan sel saraf penghubung.

gigantisme : serumbuhan raksasa akibat kelebihan hormon tiroksin.

glomerulus : pembuluh darah yang berkelok-kelokl pada ginjal yang berfungsi menyaring darah.

gonadotrop : hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis.

hidung : bagian alat indra manusia untuk mencium bau.

hipermetropi : mata tidak bisa melihat benda yang letaknya dekat.

hiperplasia : terbentuknya sel-sel kelenjar tiroid yang sangat banyak sehingga kelenjar tiroid

membengkak.
Lampiran 7

Daftar Pustaka

Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ.2012. Biology, 8th ed. Benjamin
Cummings PublishingCompany, Inc., Redword City, England.
Bakhtiar, Suaha. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. 2011. Jakarta: PT. Sarana Panca Karya
Nusa.

Anda mungkin juga menyukai