Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMA


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI MIPA/Genap
Program : Peminatan MIPA
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 x 30 menit (2 x Pertemuan)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.8. Menganalisis hubungan antara struktur 4.8. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola
jaringan penyusun organ pada sistem hidup terhadap kelainan pada struktur dan
fungsi organ yang meyebabkan gangguan
ekskresi dalam kaitannya dengan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang dapat teknologi.
terjadi pada sistem ekskresi manusia

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Based Learning (DBL)
peserta didik dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ
pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia, dan menyajikan hasil analisis pengaruh
pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ yang meyebabkan
gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi, sehingga peserta
didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan
prilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.

B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1 ( 4 x 30 menit )

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
(menit)

1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 10’


bersama (sebagai implementasi nilai
religius)melalui WAG , G.Meet
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).melalui WAG, GCR
▪ Guru memberikan motivasi kepada siswa
berupa gambar kasus cuci darah, gambar
ginjal sehat, dan ginjal yang rusak
(mengamati). Sambil memberikan
pertanyaan
- “Menurut kalian, apakah perbedaan
dari gambar-gambar tersebut?”
- “Apakah terdapat hubungan antara
gambar satu dengan lainnya?”
(menanya) (Saintifik)
 Mengelompokkan siswa.

2 Kegiatan inti Fase 1 : Stimulasi 90’

 Guru menyajikan masalah mengenai


gagal ginjal dan cuci darah dalam bentuk
Lembar Kerja Siswa
Fase 2 : Identifikasi Masalah

• Peserta didik mengidentifikasi dan


menganalisis masalah yang diberikan pada
Lembar Kerja Siswa

Fase 3 :Pengumpulan Data

▪ Peserta didik mencari dan mengumpulkan


data/informasi tentang gagal ginjal dan cuci
darah untuk menjawab pertanyaan pada
lembar kerja siswa yang diberikan.

Fase 4 : Pengolahan Data

▪ Peserta didik dalam kelompok


menyelesaikan diskusi tentang masalah
gagal ginjal dan cuci darah dan menjawab
seluruh soal pada lembar kerja siswa

Fase 5 : Pembuktian (Verifikasi)

Peserta didik membandingkan hasil diskusi


antar kelompok sambil melakukan diskusi
kelas (mencoba, menalar,
mengkomunikasi)

Fase 6 : Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


Peserta didik berdiskusi untuk
menyimpulkan masalah gagal ginjal

3 Penutup  Melakukan umpan balik/refleksi 20’


Melakukan umpan balik/refleksi dan
review mengenai materi yang telah
dikembangkan.
 Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis
dan mengumpulkan hasil aktivitas
belajarnya.
 Guru memberikan penghargaan pada
individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik dan memberikan
penugasan untuk mempelajari materi
pertemuan berikutnya, serta
mengucapkan salam penutuppertemuan
berikutnya, serta mengucapkan salam
penutup

2. Pertemuan ke 2 ( 4x 30 menit )

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan)
(menit)

1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10’


(sebagai implementasi nilai religius)melalui
WAG , G.Meet
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).melalui WAG, GCR
 Guru memberikan apersepsi kepada
siswa berupa gambar kulit, hati dan paru-
paru.
 “Menurut kalian, apakah perbedaan dari
gambar-gambar tersebut?”
▪ “Apakah terdapat hubungan antara gambar
satu dengan lainnya?” Guru memberikan
motivasi kepada siswa berupa gambar
kelainan pada organ ekskresi
(mengamati). Sambil memberikan
pertanyaan
- “Menurut kalian, apakah perbedaan
dari gambar-gambar tersebut?”
- “Apakah terdapat hubungan antara
gambar satu dengan lainnya?”
(menanya) (Saintifik)
 Mengelompokkan siswa
.

2 Kegiatan inti Fase 1 : Stimulasi 90’

 Guru menyajikan masalah mengenai


penyakit emfisema, jerawat dan hepatitis
dalam bentuk Lembar Kerja Siswa

Fase 2 : Identifikasi Masalah

• Peserta didik mengidentifikasi dan


menganalisis masalah yang diberikan pada
Lembar Kerja Siswa

Fase 3 :Pengumpulan Data

▪ Peserta didik mencari dan mengumpulkan


data/informasi tentang penyakit emfisema,
jerawat dan hepatitis untuk menjawab
pertanyaan pada lembar kerja siswa yang
diberikan.

Fase 4 : Pengolahan Data

▪ Peserta didik dalam kelompok


menyelesaikan diskusi tentang penyakit
emfisema, jerawat dan hepatitis dan
menjawab seluruh soal pada lembar kerja
siswa

Fase 5 : Pembuktian (Verifikasi)

Peserta didik membandingkan hasil diskusi


antar kelompok sambil melakukan diskusi
kelas (mencoba, menalar,
mengkomunikasi)Fase 6 : Generalisasi
(Menarik Kesimpulan)

3 Penutup  Melakukan umpan balik/refleksi 20’


Melakukan umpan balik/refleksi dan
review mengenai materi yang telah
dikembangkan.
 Peserta didik menjawab pertanyaan/kuis
dan mengumpulkan hasil aktivitas
belajarnya.
 Guru memberikan penghargaan pada
individu/kelompok peserta didik yang
berkinerja baik dan memberikan
penugasan untuk mempelajari materi
pertemuan berikutnya, serta
mengucapkan salam penutuppertemuan
berikutnya, serta mengucapkan salam
penutup

C. Penilaian
Teknik dan Bentuk Penilaian
Teknik Instrumen Rubrik
No. Aspek Bentuk Penilaian
Penilaian Penilaian Penilaian
Pengetahuan
1. Tes Tulis Pilihan Ganda Terlampir terlampir
(Kognitif)
Keterampilan Instrumen Penilaian
2. Penugasan Terlampir terlampir
(Psikomotor) Presentasi
Sikap Instrumen Penilaian
3. Observasi Terlampir terlampir
(Afektif) Sikap

Mengetahui Jakarta, 3 Januari 2022


Kepala Sekolah Guru Biologi

Lulus Juharman S.Si Dra. Mariana

LAMPIRAN

Lembar Penilaian Presentasi Siswa (Psikomotor)


Nama Siswa
Kelas
Skor
No Aspek
1 2 3 4 Total
1 Penggunaan bahasa saat presentasi
2 Kejelasan suara saat presentasi
3 Penguasaan materi presentasi
Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi
4
presentasi
5 Penampilan kerapian, kesopanan dan percaya diri saat presentasi
Aspek 1 2 3 4
Siswa menggunakan Siswa menggunakan Siswa Siswa
Penggunaan
bahasa yang tidak bahasa yang kurang menggunakan menggunakan
bahasa saat
sopan dan tidak baku sopan dan baku saat bahasa yang cukup bahasa yang
presentasi
saat presentasi. presentasi. sopan dan baku saat sopan dan baku
presentasi. saat presentasi.
Volume,
Volume, pelafalan
Kejelasan Volume, pelafalan dan Volume, pelafalan pelafalan dan
dan intonasi suara
suara saat intonasi suara saat dan intonasi suara intonasi suara
saat presentasi
presentasi presentasi tidak jelas. saat presentasi jelas. saat presentasi
kurang jelas.
sangat jelas.
Materi yang Materi yang Materi yang
Penguasaan Materi yang
dipresentasikan dipresentasikan dipresentasikan
materi dipresentasikan tidak
kurang dikuasai dikuasai dengan sangat dikuasai
presentasi dikuasai dengan baik.
dengan baik. baik. dengan baik.
Jawaban yang Siswa dapat
Menjawab Jawaban yang
Siswa tidak dapat diberikan siswa menjawab
pertanyaan diberikan siswa
menjawab pertanyaan cukup menjawab pertanyaan yang
yang kurang menjawab
yang berhubungan pertanyaan yang berhubungan
berhubungan pertanyaan yang
dengan materi berhubungan dengan materi
dengan materi berhubungan dengan
presentasi. dengan materi presentasi dengan
presentasi materi presentasi
presentasi. baik.
Penampilan
Penampilan Penampilan siswa Penampilan siswa
Penampilan siswa tidak siswa rapi dan
saat cukup rapi namun cukup rapi namun
rapi, menggunakan terlihat sangat
presentasi terlihat kurang terlihat cukup
terlihat tidak percaya percaya diri dan
(kerapian dan percaya diri saat percaya diri saat
diri saat presentasi menguasai saat
percaya diri) presentasi. presentasi.
presentasi.
Teknik penilaian:
Skor siswa
Nilai Akhir= × 100
Total skor
Lembar Observasi Penilaian Sikap (Afektif)

Disiplin Kerjasama Teliti Nilai


No Nama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Akhir
1.

2.

Indikator Aspek penilaian Keterangan


Disiplin
 Tertib mengikuti instruksi 3 = Jika tiga indikator
 Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta terlihat
 Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak 2 = Jika dua indikator
kondusif terlihat
Kerjasama 1 = Jika satu indikator
terlihat
 Ikut berperan dalam kegiatan diskusi
 Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
 Memberikan pendapat dalam menyelesaikan
LKPD
Teliti
 Teliti dalam hal melakukan pengamatan
 Teliti dalam hal mencatat data
 Teliti dalam hal mendeskripsikan hasil
pengamatan
Teknik penilaian:
Skor siswa
Nilai Akhir= × 100
Total skor
Instrumen Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
No IPK Materi Level Indikator Soal Kunci

Disajikan gambar Tempat yang berfungsi untuk


organ pembentukan menampung urin sebelum dikeluarkan
urin, peserta didik dari tubuh yaitu nomor?
1 Ginjal C1 a. 1 C
dapat menentukan
Mengidentifikasi b. 2
fungsi setiap organ
letak dan struktur c. 3
pembentukan urin
organ ekskresi pada d. 4
manusia melalui
carta/gambar/torso Bagian kulit yang mempunyai fungsi
Disajikan gambar
menghasilkan keringat yaitu nomor...
kulit, peserta didik
a. 1
2 Kulit C1 dapat mementukan B
b. 3
letak dari kelenjar
c. 2
minyak
d. 4
Mendeskripsikan Sisa-sisa hasil metabolisme berbentuk gas dikeluarkan oleh
fungsi masing- organ ekskresi...melalui proses...
masing organ a. Hati, deaminasi
3 Paru-paru C2 C
ekskresi pada b. Ginjal augmentasi
manusia c. Paru-paru, ekspirasi
d. Paru-paru, inspirasi
Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena mengeluarkan
keringat. Zat apa saja yang terkandung dalam keringat?
a. Air, garam glukosa
4 Kulit C2 C
b. Air, garam, protein
c. Air, garam, urea
d. Air, garam, urin
5 Hati C1 Hemoglobin di dalam hati akan dipecah menjadi, kecuali D
a. Globin
b. Hemin
c, Zat besi (Fe)
d. Glukosa
No IPK Materi Level Indikator Soal Kunci
Pengeluaran keringat pada tubuh manusia bertujuan untuk ...
a. Mengatur kadar air dalam tubuh
6 Kulit C1 b. Mengatur suhu tubuh B
c. Mengatur pengeluaran urine dari dalam tubuh
d. Mengatur jumlah darah dalam tubuh
Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi yaitu…
a. mensekresikan bilirubin
7 Paru-paru C1 b. membersihkan darah D
c, menyerap O2
d. mengeluarkan CO2
Menganalisis kerja Disajikan gambar Bagian yang berperan dalam proses
ginjal pada proses proses pembentukan filtrasi garam dan glukosa adalah...
pengeluaran urin urin pada ginjal, e. 1
8 Ginjal C1 A
melaui peserta didik dapat b. 2
gambar/video/torso menentukan proses c. 3
. pembentukan urin d. 4
Menganalisis Hasil tes urine seseorang memperlihatkan adanya glukosa.
masalah mengenai Hal tersebut diakibatkan adanya kelainan fungsi ginjal
gangguan fungsi dalam proses..
9 pada ginjal, hati Ginjal C2 a. Defekasi B
dan paru-paru b. Filtrasi
c. Augmentasi
d. Reabsorpsi
10 Hati C2 Perhatikan pernyataan berikut! B
1) Petugas kesehatan yang bekerja dengan pasien
hepatitis
2) Jarum transfusi tidak steril
3) Minum alkohol
4) Tinggal bersama orang yang terserang hepatitis
5) Melewati rumah sakit
Pernyataan yang dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit hepatitis adalah...
a. 1,2,5 d. 3,4,5
b. 1,3,4 e. 1,4,5
No IPK Materi Level Indikator Soal Kunci
Jika ginjal sebagai organ ekskresi rusak, maka yang akan
terjadi yaitu…
a. Sering melakukan cuci darah
11 Ginjal C2 A
b. Harus mendapatkan transfusi darah
c. Kadar air dalam tubuhnya bertambah
d. Tubuh mengalami keracunan CO2
Kerusakan fungsi hati pada seseorang akan mengakibatkan
tubuh mengalami…
a. Kelebihan NH3
12 Hati C2 D
b. Kekurangan cairan tubuh
c. Kekurangan O2
d. Kelebihan zat toksik
Faktor penyebab seseorang terserang penyakit emfisema
paru-paru adalah....
a. Sering tepapar asap
13 Paru-paru C1 A
b. Sering mengkonsumsi teh manis
c. Sering mandi pada malam hari
d. Sering main PUB
Apabila terkena asap rokok terlalu sering, paru-paru
seseorang dapat rusak. Kerusakan paru-paru ini dapat
berpengaruh pada....
14 Paru-paru C1 a. Sistem pencernaan dan sistem ekskresi C
b. Sistem pencernaan dan sisten sirkulasi
c. Sistem ekskresi dan sistem respirasi
d. Benar semua
Teknik penilaian:
Skor siswa
Nilai Akhir= × 100
Total skor
LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Gagal ginjal dan Dialisis (Cuci darah)


B. Tujuan : Menganalisis masalah mengenai gagal ginjal dan dialisis
Memperoleh hubungan antara struktur ginjal dengan bioprosesnya
Menganalisis sistem mekanisme ekskresi pada ginjal
Menjelaskan struktur jaringan penyusun ginjal
C. Tanggal :

D. Nama Anggota kelompok

E. Langkah Kerja
1) Bacalah kasus mengenai gagal ginjal dan dialisis dibawah ini!
2) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.

Artikel 1

Wasapada, Ini Gejala Awal Gagal Ginjal yang Harus Segera Ditangani

Gagal ginjal dapat diartikan saat ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu
mengontrol jumlah air dalam tubuh, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah. Saat kondisi
ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh dan dapat berakibat
fatal jika tidak diobati. Hal inilah yang nantinya memberikan masalah bagi kesehatan Anda.
Sebagian besar penyebab gagal ginjal bisa akibat komplikasi dari penyakit hipertensi, diabetes
militus, dan obesitas.
Penyakit gagal ginjal dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal
kronis. Penyakit gagal ginjal Akut (GGA) dimana ginjal tiba-tiba mengalami kerusakan secara
mendadak sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit gagal ginjal kronis
(GGK) terjadi di mana fungsi ginjal mulai menurun secara progresif dalam beberapa bulan atau
beberapa tahun yang sering hilang timbul. Umumnya gagal ginjal kronis timbul akibat dari
kerusakan ginjal yang sudah parah dan bersifat permanen (irreversibel).
Penyebab utama dari gagal ginjal akut adalah Kurangnya aliran darah ke ginjal,
kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri, dan penyumbatan urin dari ginjal. Sedangkan
penyebab umumnya adalah trauma cedera dengan kehilangan darah, dehidrasi, kerusakan ginjal
akibat dari syok selama infeksi berat yang disebut sepsis, obstruksi aliran urin, seperti dengan
pembesaran prostat, kerusakan dari obat-obatan tertentu atau toksin, dan Komplikasi kehamilan,
seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait sindrom HELLP.
Berbeda dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis merupakan kerusakan ginjal dan
penurunan fungsi yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal kronis sangat berbahaya,
karena Anda mungkin tidak memiliki gejala gagal ginjal apapun sampai akhirnya menjadi parah.
Seringnya, saat diobati, kerusakan ginjal sudah terlanjur terjadi. Diabetes (tipe 1 dan 2) dan
tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum dari penyakit ginjal kronis. Penyebab gagal
ginjal kronis lainnya adalah kondisi sistem kekebalan tubuh seperti lupus dan penyakit virus,
infeksi saluran kemih di dalam ginjal, peradangan pada filter kecil (glomeruli) dalam ginjal,
penyakit ginjal polikistik, di mana kista berisi cairan terbentuk di ginjal, cacat bawaan, hadir
pada saat lahir, dan paparan jangka panjang untuk beberapa obat dan bahan kimia. .
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/gejala-awal-gagal-ginjal/)

Artikel 2

Apakah Cuci Darah Harus Dilakukan Seumur Hidup

Cuci darah atau dialisis adalah prosedur yang dilakukan untuk membuang limbah
berbahaya di dalam tubuh. Normalnya, proses ini dilakukan secara alami oleh ginjal. Ginjal akan
menyaring darah dan memisahkan zat berbahaya serta cairan berlebih dari dalam tubuh untuk
kemudian dikeluarkan melalui urin. Tetapi, ketika ginjal tidak dapat melakukan fungsi utamanya,
maka diperlukan alat bantu berbentuk mesin.
Dialisis biasanya dilakukan bagi pasien gagal ginjal kronis, yakni kondisi di mana ginjal
mengalami penurunan fungsi di bawah batas normal. Bila Anda menderita gagal ginjal kronis,
itu artinya ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol jumlah air dalam
tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Sehingga zat-zat sisa metabolisme yang tidak
berguna akan tetap tinggal di dalam tubuh dan membahayakan kondisi pasien.
Dialisis umumnya terbagi menjadi hemodialisis dan dialisis peritoneal. Hemodialisis
merupakan prosedur cuci darah yang dapat Anda lakukan di klinik dialisis, rumah sakit.
Sedangkan dialisis peritoneal adalah dialisis yang dilakukan di rumah. Lamanya cuci darah
dilakukan bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Dalam beberapa kasus, cuci darah
pada kasus gagal ginjal sementara atau yang belum memasuki masa akut bisa dihentikan saat
ginjal Anda sembuh dan sudah dapat melakukan fungsi yang seharusnya.  Namun, lain cerita
pada orang yang mengalami gagal ginjal kronis. Orang dengan gagal ginjal kronis stadium
akhir biasanya membutuhkan transplantasi ginjal. Sayangnya menemukan donor ginjal yang
cocok tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itulah pasien gagal ginjal kronis
dengan kondisi akut memerlukan dialisis sampai donor ginjal yang cocok tersedia.
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/apakah-cuci-darah-seumur-hidup/)

F. Pertanyaan
1. Apa hubungan dari artikel pertama dan artikel kedua?
2. Menurut kalian mengapa penyakit hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal?

3. Menurut kalian, mengapa penyakit diabetes dapat menyebabkan gagal ginjal?

4. Menurut kalian, apa yang akan terjadi pada penderita gagal ginjal kronis yang berhenti
melakukan dialisis atau cuci darah?

5. Menurut kalian, bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengurasi resiko terkena gagal
ginjal?
LEMBAR KERJA SISWA

A. Judul : Jerawat, hepatitis, dan emfisema


B. Tujuan : Menganalisis masalah mengenai jerawat, hepatitis, dan emfisema
Memperoleh hubungan antara struktur kulit, hati, dan paru-paru dengan
bioprosesnya
Menganalisis sistem mekanisme ekskresi pada kulit, hati, dan paru-paru
Menjelaskan struktur jaringan penyusun kulit, hati, dan paru-paru
C. Tanggal :

D. Nama Anggota kelompok

E. Langkah Kerja
3) Bacalah kasus mengenai jerawat, hepatitis, dan emfisema
4) Jawablah pertanyaan yang ada dengan diskusi kelompok dan menggunakan berbagai
sumber yang ada.

Artikel 1

Emfisema: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Emfisema adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan gejala utama berupa sesak
napas yang hebat. Pada emfisema paru sesak napas yang hebat ini terjadi karena adanya
hambatan aliran udara pada saluran napas yang timbul akibat terjadinya kerusakan pada jaringan
paru – paru setelah paparan terhadap partikel gas beracun dan berbahaya secara terus menerus.
Penyakit ini termasuk dalam penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) yang dapat timbul sendiri
atau bersamaan dengan bronkitis kronis. Penyakit emfisema banyak diderita masyarakat dunia,
terutama pada laki-laki yang merokok.
Emfisema adalah suatu kelainan anatomis pada paru – paru yang ditandai oleh adanya
pelebaran rongga udara pada daerah distal bronkiolus terminal yang disertai oleh kerusakan pada
dinding alveoli. Secara anatomis emfisema paru dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
Emfisema tipe sentriasinar : pada emfisema ini kerusakan dimulai dari bronkiolus respiratori
yang meluas ke daerah tepi, terutama mengenai paru – paru bagian atas. Emfisema ini sering
terjadi sebagai akibat dari kebiasaan merokok dalam jangka waktu yang lama. Emfisema tipe
panasinar : pada emfisema ini kerusakan terjadi pada seluruh alveoli distal dan bronkiolus
terminal secara merata, terutama mengenai paru – paru bagian bawah. Emfisema ini sering
terjadi pada pasien yang kekurangan alpha 1 antitripsin. Emfisema asinar distal : pada emfisema
ini kerusakan lebih banyak mengenai saluran napas distal, duktus dan sakus alveoler, terutama
mengenai daerah septa atau dekat pleura
Emfisema paru dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut, yaitu : 1) Kebiasaan merokok
merupakan penyebab yang paling penting untuk timbulnya emfisema, jauh lebih penting dari
faktor penyebab yang lain. 2) Adanya riwayat terpapar polusi udara di lingkungan dan tempat
kerja, seperti asap dari kendaraan, asap kayu bakar. 3) Adanya hipereaktiviti bronkus 4) Adanya
riwayat infeksi saluran napas bawah berulang (https://mediskus.com/penyakit/emfisema)

Artikel 2

Informasi Seputar Penyakit Hepatitis

Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 5
jenis virus hepatitis: A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda, maka
dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam. Hepatitis bisa berupa hepatitis virus (infeksi
virus) atau hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun).
Hepatitis virus disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi
melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan narkoba,
tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau melakukan
hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, atau menjadi petugas kesehatan yang
bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa berakibat pada infeksi hepatitis. Ada juga risiko infeksi
virus hepatitis jika Anda mengonsumsi sumber air atau makanan yang tidak aman.
Hepatitis alkoholik disebabkan karena alkohol dapat melemahkan kerja hati sehingga
membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi hepatitis. Bahkan, konsumsi alkohol bisa
menyebabkan banyak penyakit hati seperti perlemakan hati alkoholik (terlalu banyak
penumpukan lemak di hati) atau sirosis (kerusakan hati). Sedangkan hepatitis autoimun terjadi
saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati. Ini normalnya tidak terjadi, tetapi bisa
menyebabkan penurunan fungsi hati dan menyebabkan kerusakan hati. Ada dua jenis hepatitis
autoimun, dengan hepatitis autoimun tipe 1 lebih umum dibandingkan hepatitis autoimun tipe 2.
Penderita hepatitis autoimun juga bisa memiliki gangguan autoimun lainnya, seperti penyakit
Celiac, rheumatoid arthritis atau kolitis ulseratif.
Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala, atau jikapun ada, gejalanya cukup
samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus. Dua puluh persen kasus lainnya bisa
menunjukkan gejala dengan tingkat bervariasi. Ada kemungkinan bagi Anda untuk langsung
mengalami gejala setelah terinfeksi. Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi sebagian
orang, meliputi demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, nyeri lambung ,
nyeri sendi atau otot, buang air kecil atau besar yang tidak lazim, warna kulit dan bagian putih
mata menguning (jaundice, tanda dari penyakit hati), perasaan gatal, perubahan mental seperti
kurangnya konsentrasi atau koma, dan perdarahan dalam (https://hellosehat.com/pusat-
kesehatan/hepatitis/informasi-lengkap-seputar-penyakit-hepatitis-yang-wajib-anda-ketahui/)
Artikel 3

Jerawat

Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak
(sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit.
Peradangan ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas
kulit. Gangguan kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu
di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Pada dasarnya jerawat memiliki gejala yang cukup umum, yaitu benjolan kecil (papul)
yang muncul di atas kulit. Benjolan tersebut biasanya berwarna kemerahan atau kuning (karena
mengandung nanah). Selain itu, ada beberapa tanda lainnya dari jerawat. Seperti sensasi panas/
terbakar akibat adanya peradangan dan timbulnya rasa gatal. Selain itu juga ada juga gejala khas
jerawat berupa komedo. Komedo merupakan benjolan-benjolan kecil yang mengandung
sumbatan sebum. Bila berwarna hitam disebut komedo hitam (blackheads). Sedangkan yang
berwarna putih disebut komedo putih (whiteheads). Komedo putih berada di lokasi yang lebih
dalam dari komedo hitam.
Jerawat dapat dipicu oleh banyak faktor. Namun secara umum jerawat dapat dipicu
karena kondisi tertentu, yaitu produksi minyak berlebih, siklus hormonal, faktor genetik, bakteri,
sres, dan penggunaan kosmetik (https://www.klikdokter.com/penyakit/jerawat)

F. Pertanyaan Mengenai Artikel Pertama


1. Mengapa penyakit emfisema dapat mengganggu sistem ekskresi manusia?

2. Bagaimana cara mencegah seseorang terserang penyakit emfisema?

G. Pertanyaan Mengenai Artikel Kedua


1. Bagaimana hubungan antara hati dengan organ tubuh lainnya sehingga warna kulit pada
penderita hepatitis dapat menguning?
2. Apa yang akan terjadi apabila seseorang yang menderita hepatitis tidak diobati

H. Pertanyaan Mengenai Artikel Ketiga


1. Mengapa penggunaan kosmetik dapat menyebabkan timbulnya jerawat?

2. Bagaimana cara mencegah timbulnya jerawat?

Anda mungkin juga menyukai