Anda di halaman 1dari 42

LK-4a Pengembangan RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gunung Alip


Mata pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI IPA/GANJIL
Materi pokok /tema : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode yang sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.5 Menganalisis hubungan antara 4.5 Menyajikan karya tentang
struktur jaringan penyusun organ pemanfaatan teknologi dalam
pada sistem gerak dalam kaitannya mengatasi gangguan sistem
dengan bioproses dan gangguan gerak melalui studi literature
fungsi yang dapat terjadi pada sistem
gerak manusia

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan


3.5.1 Mengidentifikasi organ pada sistem gerak 4.5.1 Menjelaskan peranan teknologi
3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka sebagai dalam mengatasi gangguan
penyusun sistem gerak pada manusia sistem gerak
3.5.3 Menjelaskan fungsi otot sebagai 4.5.2 Memberi contoh pemanfaatn
penyusun sistem gerak pada manusia teknologi dalam mengatasi
3.5.4 Mendeskripsikan struktur tulang pada gangguan sistem gerak
manusia 4.5.3 Menyajikan karya tentang
3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada pemanfaatan teknologi dalam
manusia mengatasi gangguan sistem gerak
3.5.6 Menjelaskan mekanisme kontraksi otot melalui studi literature
pada manusia
3.5.7 Mendeskripsikan hubungan antar tulang
yang membentuk berbagai persendian
3.5.8 Menguraikan penyakit/gangguan pada
sistem gerak
3.5.9 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ
pada sistem gerak dalam kaitannya
dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem
gerak manusia

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning (DL), peserta


didik dapat menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi
pada sistem gerak manusia dengan benar dan terampil menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem gerak melalui studi
literature, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu
berkomukasi dan bekerjasama dengan baik

D. Materi Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan
Materi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Tulang Video strukur sistem Fungsi Sistem Rangka


gerak Fungsi Tulang
Gambar sistem rangka
Gambar Tulang

Otot Gambar Jaringan Otot Fungsi Otot Mekanisme


kontraksi Otot

Sendi Gambar Bentuk sendi Fungsi Sendi Membuat


Macam-macam Sendi model sendi

Gangguan/ Video Kecelakaaan Maca-macam Cara mencegah


penyakit gangguan/penyakit pada gangguan/peny
pada sistem Gambar patah tulang sistem gerak akit pada
gerak
sistem gerak

Teknologi Video pemasangaan gips Macam-macam teknologi Mampu


Sistem Gerak https:// sistem gerak melakukan
www.youtube.com/ teknik
watch?v=MBQ6zbuByJ8 pembidaian
/pembidaian untuk
mengatasi
patah tulang

E.Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Pengamatan, diskusi, tanya jawab,
presentasi, penugasan

F. ALAT, MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR


1. Alat Pembelajaran
 Papan tulis
 Alat tulis
2. Media Pembelajaran
 Notebook dan LCD proyektor, Power point, video sistem gerak pada manusia,
video tentang Penyakit/gangguan pada sistem gerak, gambar struktur tulang
pada manusia, gambar otot manusia, gambar sendi manusia, Model Rangka
Manusia (torso), mikroskop
 Bahan
LKPD
Preparat awetan jaringan otot
3. Sumber Belajar
 Ari Sulistyorini. 2009. Biologi untuk SMA Kelas XI. Buku Sekolah elektronik
 Campbell, et. All. 2012. Biologi. Jilid 1. Jakarta : Erlangga
 Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
 Khristiyono. 2016. Bupena Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga
 https://www.youtube.com/watch?v=WTh4FFjjtAE
 https://www.youtube.com/watch?v=PDgv1lL68Io
 https://www.youtube.com/watch?v=mH9-PVZ8gPE
 https://www.youtube.com/watch?v=p2xpH-JR22I

 https://www.youtube.com/watch?v=MBQ6zbuByJ8

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA (2 JP)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Mengidentifikasi organ pada sistem gerak
3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia
3.5.4 Mendeskripsikan struktur tulang pada manusia

ALOKASI
SINTAK MODEL
NO KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
PEMBELAJARAN
(MENIT)

1 Pendahulua Orientasi 10 Menit


n  Guru memberi salam, dilanjutkan
dengan meminta salah seorang
siswa memandu do’a,
selanjutnya guru menanyakan
“kabar” kepada siswa, dengan
memberikan pertanyaan
“Bagaimana kabar kalian hari
ini?”
(Religiositas, Integritas)
 Guru menanyakan absen peserta
didik (kedisiplinan)
 Guru menyiapkan fisik dan psiskis
peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran dengan
games konsentrasi (kedisiplinan)

Apersepsi
 Guru memberi apersepsi dengan
mengingat kembali materi yang
sudah diberikan pada pertemuan
sebelumnya tentang jaringan
hewan pada manusia khususnya
jaringan penyokong, dengan
menanyangkan kembali gambar
jaringan otot dan penyokong
 Guru mengajukan pertanyaan
yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan
dengan memberikan pertanyaan
berupa
 Apakah kalian pernah mengalami
patah tulang?
 Apa yang kalian rasakan saat
mengalami hal tersebut?

Motivasi
 Guru memotivasi dengan
memberi pertanyaan “Pernakah
kalian berfikir, mengapa kita
dapat berdiri tegak?” “Bisakah
kalian bayangkan bagaimana
akibatnya apabila tubuh tidak
memiliki rangka?”.
 Guru menayangkan video
mengenai kelainan tulang yang
disebut rangka bambu

Kemudian peserta didik diminta


untuk menanggapi pertanyaan
tersebut berdasarkan pengamatan
video.
 Guru menghubungkan isi dari
video tersebut dengan materi
yang akan diajarkan
 Guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
 Apabila materi dipahami dengan
baik, maka peserta didik
diharapkan dapat memahami
fungsi rangka

(4C, Literasi)

Pemberian Acuan
 Guru menginformasi materi
pelajaran yang akan dibahas
pada saat itu
 Guru memberitahu tentang KD
dan Tujuan Pembelajaran, serta
KKM
 Guru membagi kelompok peserta
didik (1 kelompok 4 orang)
2 Kegiatan Inti Fase 1  Guru memperlihatkan video sistem 65 Menit
Stimulation gerak
 peserta didik mengamati video
tersebut
(4C, Integritas, Kemandirian, Literasi)
Fase 2  Guru merangsang peserta didik
bertanya terkait video sistem rangka
Problem tersebut
Statemant  Peserta didik menyampaikan
berbagai pertanyaan terkait video
tersebut
 Kemungkinan pertanyaan yang
muncul adalah :
Pertanyaannya mengarah pada :
 Apakah nama tulang-tulang
penyusun rangka tersebut?
 Berapakah jumlah tulang
penyusun bagian rangka
tersebut?
Atau pertanyaan lain terkait materi
tentang sistem rangka manusia bagi
kehidupan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat

(4C, Integritas, Kemandirian, Literasi)

Fase 3  Guru membimbing peserta didik


mengumpulkan informasi dari
Data Colectiing berbagai sumber belajar seperti
bahan ajar (dapat discan dengan
menggunakan QRcode), buku teks
Biologi, internet untuk memperoleh
informasi dalam rangka menjawab
atau menyelesaikan permasalahan
sistem rangkabpada manusia dan
strukutur tulang yang ada pada LKPD
yang telah dibagikan

 Peserta didik mengumpulkan data


yang berkaitan dengan
permasalahan yang terjadi dalam
sistem rangka dan struktur tulang
pada manusia

(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong


Royong, Literasi)
Fase 4  Guru meminta setiap kelompok

Data Processing menuliskan nama-nama tulang pada


kertas label yang sudah disediakan.
 Guru membimbing peserta didik
melakukan diskusi dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan di dalam
LKPD yang berisi bentuk-bentuk
tulang dan nama-nama tulang
penyusun rangka berdasarkan data
yang dikumpulkan.
 Peserta didik melakukan diskusi
dalam kelompok dan menyelesaikan
LKPD serta menuliskan di kertas label
nama-nama bentuk-bentuk tulang
dan nama-nama tulang penyusun
rangka (dalam bentuk nama indonesia
dan nama latin) berdasarkan data
yang dikumpulkan.

(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong


Royong, Literasi)

Fase 5  Guru memperlihatkan torso rangka

Verification manusia kepada peserta didik.


 Perwakilan kelompok menjelaskan ke
depan kelas serta menempelkan
kertas label bertuliskan nama tulang
di bagian yang tepat pada torso
tersebut, demikian seterusnya sampai
sebagian besar perwakilan kelompok
(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong
Royong, Literasi)

Fase 6 Guru meminta siswa menyimpulkan hasil


diskusi kelas pada kegiatan pembelajaran
Generalization bentuk-bentuk tulang dan nama-nama
tulang penyusun rangka
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
kelas pada kegiatan pembelajaran.
3 Kegiatan Guru bersama peserta didik menemukan 15 Menit
Penutup kesimpulan tentang sistem rangka dan
struktur tulang pada manusia

Guru meminta beberapa peserta didik


untuk mengungkapkan manfaat
mempelajari sistem rangka pada manusia

Guru melakukan penilaian untuk


mengetahui tingkat ketercapaian
indicator dengan cara tes tertulis
(Instrumen Penilaian terlampir)

Guru menugaskan kepada peserta didik


untuk mempelajari materi tentang otot
dan fungsinya pada manusia

PERTEMUAN KEDUA (2 JP)


Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.3 Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia
3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia
3.5.6 Menjelaskan mekanisme kontraksi otot pada manusia

ALOKASI
SINTAK MODEL
NO KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
PEMBELAJARAN
(MENIT)

1 Pendahulua Orientasi 10 Menit


n  Guru memberi salam, dilanjutkan
dengan meminta salah seorang
siswa memandu do’a,
selanjutnya guru menanyakan
“kabar” kepada siswa, dengan
memberikan pertanyaan
“Bagaimana kabar kalian hari
ini?”
(Religiositas, Integritas)
 Guru menanyakan absen peserta
didik (kedisiplinan)
 Guru menyiapkan fisik dan psiskis
peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran dengan
memeriksa kebersihan kelas
(kedisiplinan)
Apersepsi
 Guru memberi apersepsi dengan
mengingat kembali materi yang
sudah diberikan pada pertemuan
sebelumnya tentang sistem
rangka pada manusia dan
menayangkan kembali gambar
rangka manusia
 Guru mengajukan pertanyaan
yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan
dengan memberikan pertanyaan
berupa
 Pada pelajaran tentang
jaringan hewan yang lalu,
apakah yang kalian ketahui
tentang macam-macam otot
 Bagaimanakah kerja otot otot
tersebut

Motivasi
 Guru memotivasi dengan
memberi pertanyaan “pernahkah
kita menyadari ketika kita
menggerakkan lengan kita,
bagian sistem gerak apa sebagai
alat geraknya ?”
“pernahkah kalian melihat
jaringan otot manusia?”.
 Guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
 Apabila materi dipahami dengan
baik, maka peserta didik
diharapkan dapat memahami
fungsi rangka

(4C, Literasi)

Pemberian Acuan
 Guru menginformasi materi
pelajaran yang akan dibahas
pada saat itu
 Guru memberitahu tentang KD
dan Tujuan Pembelajaran, serta
KKM
 Guru membagi kelompok peserta
didik (1 kelompok 4 orang)
2 Kegiatan Inti Fase 1  Guru memperlihatkan video gerakan 65 Menit
Stimulation otot manusia
 peserta didik mengamati video
tersebut
(4C, Integritas, Kemandirian, Literasi)
Fase 2  Guru merangsang peserta didik
bertanya terkait video tentang otot
Problem manusia
Statemant  Peserta didik menyampaikan
berbagai pertanyaan terkait video
tersebut
 Kemungkinan pertanyaan yang
muncul adalah :
Pertanyaannya mengarah pada :
 Bagaimanakah struktur otot
rangka
 Mengapa otot tersebut dapat
melakukan kontraksi

Atau pertanyaan lain terkait materi


tentang struktur otot manusia dan
mekanisme kontraksi otot bagi
kehidupan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat

(4C, Integritas, Kemandirian, Literasi)

Fase 3  Guru membimbing peserta didik


mengumpulkan informasi dari
Data Colectiing berbagai sumber belajar seperti
bahan ajar (dapat discan dengan
menggunakan QRcode), buku teks
Biologi, internet untuk memperoleh
informasi dalam rangka menjawab
atau menyelesaikan permasalahan
tentang otot manusia yang ada pada
LKPD yang telah dibagikan

 Peserta didik mengumpulkan data


yang berkaitan dengan otot manusia
melalui pengamatan preparat
awetan otot manusia

(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong


Royong, Literasi)

Fase 4
 Guru membimbing peserta didik
Data Processing
melakukan diskusi dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan di dalam
LKPD yang berisi pengamatan otot
manusia dan mekanisme kontraksi
otot
 Peserta didik melakukan diskusi
dalam kelompok dan menyelesaikan
LKPD pengamatan otot manusia dan
mekanisme kontraksi otot
berdasarkan data yang dikumpulkan.

(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong


Royong, Literasi)

Fase 5  Guru membimbing peserta didik

Verification untuk melakukan verifikasi data


melalui presentasi dan melakukan
penilaian keterampilan
 Setiap kelompok melakukan
presentasi hasil diskusi kelompoknya
di depan kelas
(4C, Integritas, Kemandirian, Gotong
Royong, Literasi)

Fase 6 Guru meminta siswa menyimpulkan hasil


diskusi kelas pada kegiatan pembelajaran
Generalization jaringan otot dan mekanisme kontraksi
otot
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
kelas pada kegiatan pembelajaran.
3 Kegiatan Guru bersama peserta didik menemukan 16 Menit
Penutup kesimpulan tentang macam jaringan otot
dan mekanisme kontraksi otot

Guru meminta beberapa peserta didik


untuk mengungkapkan manfaat
mempelajari jaringan otot dan
mekanisme kontraksi otot

Guru melakukan penilaian untuk


mengetahui tingkat ketercapaian
indicator dengan cara tes tertulis
(Instrumen Penilaian terlampir)

Guru menugaskan kepada peserta didik


untuk mempelajari materi struktur dan
fungsi tulang pada manusia

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Penilaian Aspek Kognitif / Pengetahuan (KI 3 )
Teknik Penilaian : Tes Tertulis (PG dan Essay), Penugasan
Jenis Instrumen : Tes isian dan LKPD
2. Penilaian Afektif / Sikap
Teknik Penilaian : Observasi tentang nilai nilai karakter yang terbangun dan tertanam
dalam diri peserta didik dan dituangkan dalam jurnal
Jenis Instrumen : Jurnal Pengamatan Sikap
3. Penilaian Aspek Psikomotorik / Keterampilan (KI 4 )
Teknik Penilaian : Penilaian Diskusi dan Presentasi kelompok,
Jenis Instrumen : Rubrik penilaian kelompok

I. REMEDIAL DAN PENGAYAAN


a. Batas KKM untuk kompetensi ini adalah : 75
b. Bagi peserta didik yang tidak mencapai batas KKM, maka peserta didik yang bersangkutan
diwajibkan mengikuti program remedial dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Program remedial melalui dua tahapan yaitu Remedial Teaching dan Remedial Test
ii. Jika jumlah peserta didik yang tidak mencapai batas KKM sebanyak <20% dari jumlah
peserta didik keseluruhan, maka diadakan remedial individu
iii. Jika jumlah peserta didik yang tidak mencapai batas KKM sebanyak 20-40% dari
jumlah peserta didik keseluruhan, maka diadakan remedial kelompok
iv. Jika jumlah peserta didik yang tidak mencapai batas KKM sebanyak >40% dari jumlah
peserta didik keseluruhan, maka diadakan remedial klasikal
c. Bagi peserta didik yang telah mencapai nilai di atas batas kkm dengan waktu yang relatif
lebih cepat maka kepada peserta didik yang bersangkutan diberikan program pengayaan
berupa aktivitas yang dapat menambah wawasan peserta didik.
Mengetahui, Gunung Alip, Oktober 2019
Kepala SMAN 1 Gunung Alip Guru Mata pelajaran

Musa Nurrasyid, S.Pd Meily Rosmayanti, S.Si


NIP. 19781225 2003 NIP. 19810526 201001 2012

Lampiran 1. Bahan Ajar (terlampir)


Lam piran 2. LKPD (terlampir)
Lampiran 3. Lembar Evaluasi (terlampir)

Bahan Ajar

Sistem Rangka Manusia


Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (disebut juga tulang rangka
atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan
tulang (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat
yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon (jaringan ikat
yang menghubungkan otot dengan tulang), dan otot.

a. Fungsi dan Kegunaan Sistem Rangka


Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu:
1) Penopang/Penegak Tubuh
Sistem rangka menyediakan struktur yang mampu menopang seluruh tubuh. Tulang-
tulang penyusun rangka secara sendiri atau dalam kelompok menyediakan tempat
sangkutan bagi berbagai jaringan lunak dan organ.
2) Tempat Penyimpanan Kalsium dan Lemak
Di dalam tulang terdapat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, dan natrium.
Kalsium (zat kapur) merupakan mineral utama pembentuk tulang. Apabila tubuh
kekurangan kalsium, tubuh akan mengambilnya dari tulang dan jika terjadi terus
menerus, tulang dapat menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah. Selain sebagai cadangan
mineral, tulang
rangka menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak yang disimpan pada sumsum
tulang kuning.
3) Penghasil Sel-Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih, dan komponen darah lainnya dihasilkan pada sumsum
tulang merah yang mengisi ruangan dalam kebanyakan tulang, terutama pada tulang
pendek, tulang pipih, tulang tak beraturan, jaringan kanselus (tulang berbentuk spons)
pada ujung tulang pipa, tulang rusuk, dan tulang dada.
4) Pelindung Alat-Alat Tubuh Penting
Jaringan dan organ lunak dikelilingi dan dilindungi rangka. Sebagai contoh, tulang
rusuk melindungi jantung dan paru-paru; tengkorak melindungi otak; ruas- ruas tulang
belakang melindungi sumsum tulang belakang; gelang panggul melindungi sistem
reproduksi dan
sistem pencernaan.
5) Alat Pergerakan
Tulang-tulang bertindak sebagai pengungkit apabila otot-otot yang melekat pada tulang
itu berkontraksi menghasilkan gerakan yang bertumpu pada sendi.
b. Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang
Tulang pada bayi sebagian besar disusun oleh tulang rawan. Tulang rawan, sebagian besar
terdiri atas kolagen, bersifat pejal dan lentur. Dengan tumbuhnya bayi, sel-sel tulang rawan
digantikan dengan tulang keras yang memiliki struktur lingkaran konsentris dari kalsium dan
fosfat di antara sel-sel tulang. Proses perubahan dari tulang rawan ke sel tulang keras
dinamakan penulangan (osifikasi). Proses penulangan berlanjut hingga remaja dan dewasa.
Epifisis adalah area bagi pertumbuhan secara memanjang bagi tulang-tulang panjang sewaktu
kanak-kanak. Pada masa pertumbuhan ini sel-sel pada epifisis membelah dan memanjangkan
tulang. Ketika kita tumbuh, tulang bertambah keras dan bertambah berat, tetapi kelenturannya
berkurang. Hal itu berarti tulang bertambah kuat

Gambar 2. Pembentukan Tulang


(Sumber : http://www.slideshare.net/satyakiverma/stages-of-bone-formation)

Gambar 2. di atas menunjukkan pembentukan tulang dari tulang rawan. Sewaktu embrio,
semua tulang pipa pada mulanya berupa batang tulang rawan yang diselubungi oleh suatu
membran (perikondrium). Sebuah pusat penulangan pertama disebut diafisis tampak di
tengah jaringan yang kemudian menjadi tulang pipa. Kalsium ditimbun dalam matriks
dan sel-sel tulang berkembang. Perikondrium menjadi periosteum, selanjutnya tulang
tumbuh baik secara melingkar maupun memanjang. Selanjutnya tulang yang sedang tumbuh
terdiri atas batang (diafisis) dan ujung (epifisis).

Dalam proses perkembangan selanjutnya timbul pusat penulangan kedua di setiap ujung
epifisisnya. Dalam hal ini penulangan berawal dari daerahitu dan meluas ke arah batang
juga ke arah ujung setiap epifisisnya. Ujung tulang tetap ditutupi oleh tulang rawan hialin
yang menjadi tulang rawaN sendi. Di antara batang dan setiap ujung terdapat selapis tulang
rawan. Lapisan ini disebut tulang rawan epifisis yang tetap ada sampai tulang menjadi
dewasa.

c. Struktur Tulang
Tulang (osteon), terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengandung senyawa kapur dan
fosfat. Senyawa kapur dan fosfat yang terkandung alam tulang mengakibatkan tulang
menjadi keras.
1) Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk Tulang
a) Tulang panjang atau tulang pipa.
Kelompok tulang ini secara umum lebih panjang, lebar, berbentuk silinder dan berfungsi
sebagai pengungkit (Gambar 3). Tulang panjang terletak pada lengan atas, lengan
bawah, paha, betis, telapak kaki, jari, dan ibu jari. Tulang paha merupakan tulang
panjang terbesar dan terberat pada tubuh.
b) Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan
tulang rusuk.
c) Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang,
tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi
sebagai tempatterjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.

Gambar 3. Macam – macam bentuk tulang


(Sumber : www.brainly.co.id)

2) Macam-Macam Tulang Berdasarkan Jaringan Penyusunnya


a) Tulang rawan atau kartilago
Tulang rawan atau kartilago tersusun dari bakal/pembentuk sel-sel tulang rawan atau
kondroblas. Pada jenis tulang ini terdiri
Dari kondosit, serabut kolagen dan matriks. Berdasarkan serabut penyusunnya, tulang
rawan dapat kita bagi menjadi tiga jenis yaitu.
(1) Tulang rawan hialin yaitu tulang rawan yang serabutnya tersebar dalam anyaman
yang rapat dan halus. Tulang jenis ini terdapat pada ujung tulang-tulang rusuk yang
menempel pada tulang dada.
(2) Tulang rawan elastis yaitu tulang rawan yang susunan sel dan matriksnya mirip
dengan tulang rawan hialin, hanya saja pada tulang rawan elastis ini serabutnya tidak
sehalus dan serapat tulang hialin. Misalnya tulang rawan pada daun telinga dan
laring.
(3) Tulang rawan fibrosa memiliki matrik yang kasar serta tidak beraturan. Misalnya
terdapat pada cakram antar tulangbelakang.

b) Tulang keras atau osteon atau sejati


Tulang keras sebenarnya merupakan tulang rawan yang telah mengalami penulangan
atau osifikasi. Pada matrik tulang terdapat senyawa yang mampu mengikat fosfor dan
kapur
sehingga membuat tulang ini menjadi keras. Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu : (1) Tulang kompak memiliki matriks yang padat
serta rapat. Misalnya terdapat pada tulang pipa.
(2) Tulang spons pada matriksnya terdapat rongga-rongga. Misalnya terdapat pada tulang
pendek dan tulang pipih.

Sendi

Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Sendi diikat oleh ligamen dan tendon.
Terdapat tiga jenis sendi yaitu sendi dengan gerakan bebas, sendi dengan gerakan terbatas,
dan sendi yang tidak dapat bergerak.
a. Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)
1) Sendi engsel adalah jika gerakan dapat dilakukan ke satu arah. Contoh sendi engsel
adalah sendi pada lutut dan siku.
Gambar 4. Sendi engsel
(Sumber : Setiawan, 2007)

2) Sendi putar, tulang yang satu mengitari tulang yang lain. Bentuk seperti ini
memungkinkan tulang itu saling menyilang. Contoh, ujung dua buah tulang pada lengan
bawah, tulang hasta dan pengumpil, bertemu membentuk sendi putar pada siku.

Gambar 5. Sendi putar


(Sumber : Setiawan, 2007)

3) Sendi pelana
Sendi pelana memungkinkan tulang yang satu meluncur pada tulang yang lain. Tulang-tulang
pada pergelangan tangan membentuk sendi pelana, dengan fleksibilitas yang tinggi. Sendi
semacam ini terdapat juga pada tulang-tulang pergelangan kaki.

Gambar 6. Sendi pelana


(Sumber: Setiawan, 2007)
Sendi dengan Gerakan Terbatas (Amfiartrosis)
1) Simfisis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperti
cakram. Contohnya adalah hubungan antara ruasruas tulang belakang.
2) Sindesmosis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya
adalah persendian antara fibula dan tibia.

Sendi yang Tidak Dapat Bergerak (Sinartrosis)


1) Sinartrosis sinfibrosis
sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang
tengkorak.
2) Sinartrosis sinkondrosis sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:
hubungan antar segmen pada tulang belakang.

Sistem Otot Manusia


a. Jenis Otot Manusia
Otot manusia dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penampakannya:
1) Otot Lurik Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang terang
berselangan kalau dilihat dengan mikroskop. Otot lurik diisebut juga otot sadar karena
bekerja menurut perintah otak.
2) Otot Polos
Di bawah mikroskop otot polos tampak polos. Bekerjanya dibawah kesadaran kita, misalnya
pada rahim, usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin.
3) Otot Jantung
Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris melintang. Otot jantung hanya
terdapat pada dinding jantung.

b. Struktur Anatomi Otot


Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga beberapa ribu sel otot. Di dalam setiap sel otot
terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril. Pada setiap miofibril
terdapat banyak filamen tebal dan filamen tipis yang susunannya sejajar. Setiap filamen tipis
terdiri atas dua untaian manikmanik
Yang saling berpilin. Butir-butir manik-manik tersebut adalah molekul globular dari aktin.
Setiap filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul miosin. Aktin dan miosin
merupakanprotein yang menggerakkan otot.
Molekul miosin memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang. Molekul aktin dan
miosin merupakan komponen dari sarkomer.
c. Mekanisme Kontraksi Otot
Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Prosees kontraksi otot
didahului dengan datangnya impuls saraf. Ribuan filamen aktindisusun sejajar satu sama lain
di sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari
protein yang disebut miosin

Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati
yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel otot, filament aktin terletak sejajar
dengan filamen miosin tebal. Miosin bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan
yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling melewati yang lainnya. Kerja tim
dari banyak filament yang meluncur seperti ini membuat seluruh sel otot dapat memendek.

d. Cara Kerja Otot


1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan
gerakan yang searah. Untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain,
kemudian kembali ke posisi semula,
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
Contoh:
a) Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
b) Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan menengadah.
2) Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Contoh otot
antagonis adalah otot bisep dan trisep. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep

Macam otot antagonis:


a) Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
b) Otot abduktor (menjauhi sumbu badan) dengan adduktor (mendekati sumbu badan).
c) Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d) Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Gangguan/Penyakit pada Sistem Rangka


a. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah
akibat berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama.
Komplikasi serius dari osteoporosis yang sering terjadi adalah patah tulang.

b. Patah Tulang
Patah tulang disebut juga fraktura dapat berupa sebagian dapat pula seluruhnya.
1) “Fraktura batang hijau” merupakan patah tulang sebagian yang umum terjadi pada
anak-anak.
2) Patah tulang sederhana terjadi jika tulang retak menjadi dua bagian, tetapi ujung tulang
yang patah tidak keluar kulit.
3) Patah tulang riuk (terbuka), ujung tulang yang patah menyobek kulit dan muncul ke
luar. Pada patah tulang jenis ini ujung tulang yang keluar mudah diserang bibit
penyakit.

c. Luka pada Sendi


 Kecelakaan pada sendi yang paling umum adalah keseleo. Keseleo terjadi jika
ligamen dan tendon di sekitar sendi terenggut. Pada keseleo yang hebat jaringan itu
dapat robek.
 Pada kasus dislokasi, ujung tulang tertarik ke luar sendi. Ligamen yang
menghubungkan tulang pada sendi terenggut dan sobek.
 Bursitis merupakan masalah sendi yang tidak secara langsung berhubungan dengan
luka. Bursitis merupakan peradangan dengan rasa sakit pada kantung kecil di dekat
sendi. Kantung ini, disebut bursae, terletak di antara tendon atau di antara tendon dan
tulang. Tanpa kantung ini tendon akan bergesekan satu dengan yang lainnya.

d. Masalah pada Kaki


Ketika kita berdiri dengan telapak kaki menempel pada lantai, tampak bahwa bagian tengah
telapak kaki kita tidak menyentuh lantai. Bagian ini dinamakan lengkung kaki. Lengkung
kaki terbentuk dari susunan tulang-tulang pada kaki dan tekanan di antara tulang-tulang itu
yang diikat oleh ligamen dan otot. Struktur ini membuat telapak kaki mirip pegas. Jika kaki
menginjak lantai, lengkung kaki sedikit memipih lalu melengkung kembali. Kerja pegas ini
mampu meredam kejutan dan menggunakan energi untuk melengkungkan kembali lengkung
kaki pada langkah berikutnya. Kadangkala lengkung kaki menjadi pipih. Hal itu berarti
semua bagian alas kaki menyentuh lantai. Hal itu berakibat berat badan tidak berada di
pusat. Membuat kulit dan otot pergelangan kaki bekerja lebih berat untuk menyeimbangkan
tubuh. Sakit pada lengkung kaki, pergelangan kaki, dan otot betis merupakan pertanda
menyebabkan lengkung kaki memipih. Sepatu dengan bantalan kecil, disebut arch supports
dapat membantu keadaan ini.

Problem pada kaki lainnya adalah bunion. Bunion merupakan pembengkakan yang berat pada
sendi ibu jari kaki. Bunion dapat disebabkan oleh arthritis atau tidak seimbangnya otot pada
kaki dan tungkai. Juga dapat disebabkan karena menggunakan sepatu sempit yang menekan
jari secara bersamaan. Persendian pada ibu jari merupakan sendi engsel yang memungkinkan
ibu jari bergerak ke atas dan ke bawah. Mengenakan sepatu sempit, mengakibatkan jari dan
sendi mendapat tekanan dari satu sisi. Pada tahap awal terbentuk bunion, sepatu yang lebar
diperlukan, namun pembedahan sangat diperlukan pada kasus lanjutan.

e. Arthritis
Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan dan pengembangan jaringan di sekitar sendi.
Dengan beberapa macam arthriris, sendi menjadi kaku dan terjadi kerusakan tetap karena
robeknya jaringan sendi.

Dengan mengetahui beberapa gangguan dan penyakit di atas, kita layak untuk bersyukur
kepada Allah, Tuhan YME atas nikmat berupa kesehatan pada sistem gerak kita.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
SISTEM RANGKA

Disusun oleh:
TANGGAL PENILAIAN : ….....................................
MEILY ROSMAYANTI,
KELAS S.Si
: .........................................
NAMA KELOMPOK : .........................................
ANGGOTA :

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

LKPD STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN SISTEM GERAK


Kegiatan 1
I. Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem gerak manusia

II. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Menjelaskan fungsi otot sebagai penyusun sistem gerak pada manusia


3.5.5 Mendeskripsikan struktur otot pada manusia
3.5.6 Menjelaskan mekanisme kontraksi otot pada manusia

III. Tujuan

Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ sistem gerak

IV. Ringkasan Materi

Kerangka Manusia adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ
tubuh yang lunak. Untuk menyatukan tulang satu dengan tulang yang lainnya
dihubungkan oleh persendian. Tulang-tulang tersebut bersambungan dan tersusun
secara teratur. Tulang membantu melindungi bagian-bagian tertentu pada tubuh kita.
Sistem kerangka yang terletak di dalam tubuh dilindungi oleh kulit dan otot yang
disebut dengan endoskeleton.

Fungsi Rangka Manusia

 Rangka manusia memberi bentuk, contohnya pada tulang tengkorak yang memberi


bentuk pada wajah/kepala anda.
 Rangka manusia juga berfungsi sebagai penopang tubuh kita, contohnya
tulang kaki yang menopang seluruh tubuh.
 Untuk melindungi organ-organ dalam, contohnya tulang-tulang rusuk yang
melindungi jantung dan paru-paru.
 Rangka tubuh juga berfungsi sebagai alat gerak pasif.
 Untuk tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang  kering (tibia) menempel otot.
 Tempat pembentukan sel darah merah
 Tempat penimbunan zat-zat mineral
Rangka manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu rangka kepala (kranium), rangka
badan (aksial) dan rangka anggota gerak (apendikuler). Rangka manusia tersusun dari
tulang yang berbentuk pipa, pipih, tidak beraturan dan sesamoid Rangka kepala disusun
oleh tulang-tulang yang berbentuk pipih dan tidak beraturan. Rangka badan tersusun
dari tulang-tulang berbentuk pipa, pipih, pendek dan tidak beraturan. Rangka anggota
gerak tersusun dari tulang-tulang pipa, pendek, dan tidak beraturan.

V. Alat dan Bahan

1. LCD Proyektor

2. Torso manusia

3. Bahan Bacaan tentang struktur dan fungsi organsistem gerak manusia

4. Alat Tulis

VI. Langkah Kerja

1. Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini berdasarkan bacaan tentang struktur sistem


gerak manusia!
2. Tulislah jawaban kalian pada kertas LKPD yang telah di sediakan!
3. Buatlah dikertas yang sudah disediakan tulisan nama-nama bentuk tulang dan nama-
nama penyusun tulang rangka (menggunakan nama Indonesia dan nama ilmiahnya)!
4. Presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas dengan cara menempelkan kertas
di torso!

Kegiatan 1
Perhatikan Gambar Torso manusia di bawah ini, tulislah nama tulang pada bagian yamg
ditunjuk

Kegiatan 2
Lengkapilah tabel pengelompokan bentuk-bentuk tulang di bawah ini!

No Gambar Tulang Bentuk Tulang Contoh Fungsi

1 1. ....................................... Berfungsi
sebagai
…………….
2. ....................................... persendian

3. .......................................

2 1. Rusuk (Costa)
2. Belikat (Scapula) …………………….
…………….
3. Tempurung kepala
(Cranium)

3 1. ......................................
Berfungsi
……………. sebagai tempat
2. ......................................
pembentukan
sel darah merah
3. ......................................
dan sel darah
putih

No Gambar Tulang Bentuk Tulang Contoh Fungsi

4 Tulang tak 1. .......................................


beraturan
…………………….
2. .......................................

3. .......................................

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


PENGAMATAN STRUKTUR OTOT MANUSIA
TANGGAL PENILAIAN : ….....................................
KELAS : .........................................
NAMA KELOMPOK : .........................................
ANGGOTA :

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

..................................................

LKPD PENGAMATAN JARINGAN OTOT


Kegiatan 2
I. Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada
sistem gerak manusia

II. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.5.1 Mengidentifikasi organ pada sistem gerak


3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka sebagai penyusun sistem gerak pada manusia

III. Tujuan

Peserta didik dapat memahami struktur dan mekanisme kontraksi otot

IV. Ringkasan Materi

Setiap otot terdiri dari beberapa ratus hingga beberapa ribu sel otot. Di dalam setiap sel otot
terdapat banyak struktur yang mirip benang yang disebut miofibril. Pada setiap miofibril
terdapat banyak filamen tebal dan filamen tipis yang susunannya sejajar. Setiap filamen tipis
terdiri atas dua untaian manikmanik
Yang saling berpilin. Butir-butir manik-manik tersebut adalah molekul globular dari aktin.
Setiap filamen tebal terdiri atas sekumpulan molekul miosin. Aktin dan miosin
merupakanprotein yang menggerakkan otot.
Molekul miosin memiliki bagian kepala dan bagian ekor yang panjang. Molekul aktin dan
miosin merupakan komponen dari sarkomer.

Otot dalam tubuh akan berkontraksi jika mendapatkan rangsangan. Prosees kontraksi otot
didahului dengan datangnya impuls saraf. Ribuan filamen aktindisusun sejajar satu sama lain
di sepanjang sel otot, yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari
protein yang disebut miosin

Kontraksi sel otot terjadi akibat filamen aktin dan miosin yang saling meluncur melewati
yang lain, yang akan memperpendek selnya. Dalam sel otot, filament aktin terletak sejajar
dengan filamen miosin tebal. Miosin bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan
yang “menjalankan” kedua jenis filamen itu untuk saling melewati yang lainnya. Kerja tim
dari banyak filament yang meluncur seperti ini membuat seluruh sel otot dapat memendek.

V. Alat dan Bahan

a. Mikroskop

b. Sediaan kering jaringan otot polos

c. Sediaan kering jaringan otot lurik

d. Sediaan kering jaringan otot jantung

VI. Cara Kerja


a. Amatilah preparat permenan otot poos, lurik, dan jantung.
b. Buatlah gambar dari hasil pengamatan Anda untuk masing-masing jaringan tersebut.

Gambar Otot Polos Keterangan


Gambar Otot Lurik Keterangan

Gambaro Otot Jantung Keterangan

VII. Jawablah pertanyaan berikut!


a. Jelaskan karakteristik otot sebagai alat gerak aktif!
b. Jelaskan perbedaan antara otot polos, otot lurik, dan otot jantung!
 Otot Polos
Letak inti sel : ...........................................
Jumlah inti sel : ...........................................
Bentuk sel : ...........................................
Sifat kerja sel : ...........................................

 Otot Lurik
Letak inti sel : ...........................................
Jumlah inti sel : ...........................................
Bentuk sel : ...........................................
Sifat kerja sel : ...........................................
 Otot Jantung
Letak inti sel : ..........................................
Jumlah inti sel : ...........................................
Bentuk sel : ...........................................
Sifat kerja sel : ...........................................

c. Jelaskan mekanisme gerak otot!


d. Jelaskan (minimal 4) macam gangguan pada sistem otot!
EVALUASI PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 GUNUNG ALIP


Tema/Subtema : SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Kelas/semester : XI IPA / 1
Materi Pokok : SISTEM RANGKA MANUSIA

Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

No Aspek Teknik Bentuk instrumen


1. Sikap Observasi Jurnal Pengamatan Sikap
2.. Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda dan Essay
3. Keterampilan Penilaian Presentasi hasil diskusi Rubrik penilaian kelompok

2. Bentuk Penilaian
1. Observasi : Jurnal Observasi
2. Tes tertulis : Pilihan ganda dan Essay
3. Unjuk kerja : lembar LKPD
4. Portofolio : laporan hasil Diskusi

3. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan

4. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan
dijelaskan kembali oleh guru materi “Sistem Gerak Pada Manusia”. Guru melakukan
penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu
yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar
jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
Nama Bentuk
Nilai Indikator yang Nilai Setelah
No Peserta Tindakan Ket.
Ulangan Belum Dikuasai Remedial
Didik Remedial
1
2
3
4
dst
,

5. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum
waktu yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-
pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan
topik pembelajaran “Tingkat Takson dan Tata Nama Binomial”. Dalam kegiatan ini, guru
dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.
A. Instrumen Penilaian Sikap

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Jurnal Guru Mata Pelajaran

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Gunung Alip


Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : XI IPA/ 1
Mata Pelajaran : Biologi

Butir Positif/ Tindak


Waktu Nama Kejadian/Perilaku
Sikap Negatif Lanjut
B. Instrumen Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Pendidikan : SMA

Mata pelajaran : Biologi

Kurikulum : Kurikulum 2013 Revisi

N MATERI INDIKATOR LEVEL BENTUK NOMO


KOMPETENSI DASAR KELAS
O. POKOK SOAL KOGNITIF SOAL R SOAL
1. 3.5 Menganalisis hubungan XII/1  Gerak Diberikan
an pernyataan C4 PG 1
antara struktur jaringan otot siswa
penyusun organ pada tentang
gerakan
sistem gerak dalam otot, peserta
kaitannya dengan didik mampu
memberikan
bioproses dan gangguan contoh kerja
fungsi yang dapat terjadi otot

pada sistem gerak manusia


2 3.5 Menganalisis hubungan XII / 1 Gerak Diberikan
an oto pernyataan C4 PG 2
antara struktur jaringan siswa
penyusun organ pada tentang
latihan
sistem gerak dalam mengangkat
kaitannya dengan beban,
peserta didik
bioproses dan gangguan mampu
fungsi yang dapat terjadi menentukan
jenis gerakan
pada sistem gerak manusia otot pada
latihan
tersebut
3 3.5 Menganalisis hubungan XII/1 Kelainan Disajkan
sistem kondisi C4 PG 3
antara struktur jaringan gerak gangguan
penyusun organ pada pada sistem
gerak karena
sistem gerak dalam kecelakaan,
kaitannya dengan peserta didik
dapat
bioproses dan gangguan menunjukka
fungsi yang dapat terjadi n dengan
tepat
pada sistem gerak manusia gangguan
yang dialami
4 3.5 Menganalisis hubungan XII/1 Jenis Disajikan
otot gambar C4 PG 4
antara struktur jaringan gerakan otot
penyusun organ pada lengan,
peserta didik
sistem gerak dalam
dapat
kaitannya dengan mennunjukk
an jenis
bioproses dan gangguan
gerakan otot
fungsi yang dapat terjadi
pada sistem gerak manusia
5 3.5 Menganalisis hubungan Mekanis Disajikan
me gambar C4 PG 5
antara struktur jaringan kontraks sarkomer
penyusun organ pada i otot pada
jaringan
sistem gerak dalam otot, peserta
kaitannya dengan didik dapat
menanalisis
bioproses dan gangguan bagian otot
fungsi yang dapat terjadi yang
memendek
pada sistem gerak manusia
6 3.5 Menganalisis hubungan XII/ 1 Jenis Disajikan
tulang informasi C4 Essay 6
antara struktur jaringan mengenai
penyusun organ pada seseoarang
yang
sistem gerak dalam mengangkat
kaitannya dengan ember
berisis air
bioproses dan gangguan dengan
fungsi yang dapat terjadi lengannya,
peserta didik
pada sistem gerak manusia dapat
menganalisis
jenis gerakan
otot yang
terjadi pada
orang
tersebut

NASKAH SOAL

SOAL PILIHAN GANDA


1. Untuk melakukan suatu gerakan diperlukan kerjasama lebih dari satu macam otot.
Pada saat seseorang melakukan latihan angkat beban, akan menghasilkan gerakan yang
saling berlawanan dengan menurunkan dan mengangkat bebannya. Hal ini merupakan
contoh kerja otot…
a. Sinergis
b. Antagonis
c. Pronator teres
d. Pronator quadartus
e. Bisep
2. Seorang atlet angkat besi sedang melakukan latihan mengangkat beban seberat 100 kg
dengan kedua lengannya. Jenis gerakan dan otot yang terlibat dalam latihan tersebut
adalah
a. Antagonis-otot pronator teres dan kuadratus
b. Sinergis-otot pronator teres dan kuadratus
c. Fleksi-otot biseps dan triseps
d. Sinergis-otot biseps dan triseps
e. Antagonis-otot bispes dan triseps
3. Dewasa ini pengguna kendaraan bermotor jumlahnya semakin banyak. Potensi
kecelakaan pun semakin tinggi. Apabila kita menemukan korban kecelakaan dengan
kondisi :
- Masih sadar (bisa berkomunikasi)
- Tidak ada luka serius yang Nampak
- Salah satu tangannya tidak bisa digerakan, agak
bengkak ketika dipegang terasa sakit
Kemungkinan yang terjadi korban tersebut menderita ?
a. Fraktura terbuka
b. Rachitis
c. Osteoporosis
d. Fraktura tertutup
e. Fraktura batang hijau
4. Perhatikan gambar lengan dan otot berikut !
Pada saat lengan dibengkokkan seperti gambar,
maka proses yang terjadi dengan otot tersebut
adalah…
a. W relaksasi dan X kontraksi
b. X kontraksi dan Y kontraksi
c. X kontraksi dan Y relaksasi
d. Y kontraksi dan X relaksasi
e. Z relaksasi dan W kontraksi

5. Perhatikan gambar sarkomer pada jaringan otot!

Apabila otot berkontraksi, bagian otot yang memendek adalah ….

a. (1) dan (2)


b. (1) dan (3)
c. (2) dan (5)
d. (3) dan (4)
e. (4) dan (5)

SOAL ESSAY
1. Andi berusia 14 tahun disuruh ibunya mengangkat ember berisi air 10 liter dari toilet ke
halaman rumah. Ketika mengangkat ember, otot tangan Andi akan memendek lalu
menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. Untuk
mengembalikan otot tersebut pada posisi awal maka di butuhkan relaksasi. Jelaskan
gerakan otot apa yang dialami oleh tangan Andi?

KUNCI JAWABAN

NOMOR SOAL KUNCI JAWABAN


PILIHAN GANDA
1. B
2. E
3. D
4. C
5. D
Skor Soal PG : Jumlah jawaban benar/5 x 100
ESSAY
1. Gerak antagonis
Skor tiap soal berbobot 50
Skor Soal Essay :

Nilai Akhir :

a. Instrumen Penilaian Keterampilan

1. Rubrik Penskoran Keterampilan Peserta didik Dalam Kegiatan Kelompok (Diskusi)


ASPEK YANG DINILAI
Kemampuan
Kemampuan Kemampuan  Kemampuan  
Kemampuan   menghargai
NO. NAMA PESERTA DIDIK bekerja sama Berkomunikasi Mengajukan SKOR
Menjawab ide, saran, dan
dalam kelompok secara lisan pertanyaan
pertanyaan pendapat
teman

1.
2.
3.

Kriteria Penilaian

NO ASPEK YANG
KRITERIA SKOR
. DINILAI
1. Kemampuan Mampu bekerjasama dengan semua anggota 5
bekerjasama kelompok
dalam Mampu bekerjasama dengan beberapa anggota 4
kelompok kelompok
Hanya mampu bekerjasama dengan salah satu 3
anggota kelompok        
Hanya mampu bekerja secara individu      2
Bekerja secara individu dan menganggu anggota 1
kelompok lain
2. Kemampuan  b Mampuber komunikasi dengan benar dan jelas 5
erkomunikasi Mampu berkomunikasi dengan benar tetapi kurang 4
secara lisan jelas
Mampu berkomunikasi dengan jelas tetapi kurang 3
benar
Kurang mampu berkomunikasi dengan benar dan 2
jelas
Tidak mampu berkomunikasi dengan benar dan 1
jelas
3. Kemampuan  m Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar 5
engajukan dan jelas
pertanyaan Mampu menyampaikan pertanyaan dengan benar 4
NO ASPEK YANG
KRITERIA SKOR
. DINILAI
tetapi kurang jelas
Mampu menyam paikan pertanyaan dengan jelas 3
tetapi kurang benar
Kurang mampu menyampaikan pertanyaan  dengan 2
benar dan jelas
Tidak mampu menyampaikan pertanyaan dengan 1
benar dan jelas
4. Kemampuan  m Mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan 5
enjawab jelas
pertanyaan Mampu menjawab pertanyaan dengan benar tetapi 4
kurang jelas
Mampu menjawab pertanyaan dengan jelas tetapi 3
kurang benar
Kurang mampu menjawab pertanyaan  dengan 2
benar dan jelas
Tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar 1
dan jelas
5. Kemauan Mampu menghargai dan mendengarkan pendapat 5
menghargai orang lain.
pendapat Mampu menerima masukan orang lain tetapi 4
teman kurang mampu Menunjukkan sikap menghargai
saat peserta didik lain menyampaikan pendapat
Mampu mendengarkan pendapat orang lain, tetapi 3
agak sulit menerima masukan orang lain
Kurang mampu menghargai dan mendengarkan 2
pendapat orang lain.
Tidak Mampu menghargai dan mendengarkan 1
pendapat orang lain.
SkorMaksimal : 5 x 5 = 25

Anda mungkin juga menyukai