BAB II
PENELITIAN
Acchievement Divisions)
dan mengaktifkan siswa untuk belajar perlu disusun suatu model pembelajaran
agar tujuan pembelajaran itu tercapai dengan baik. Model pembelajaran adalah
seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,
sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
mana dalam proses pembelajaran yang berlangsung, peserta didik mampu belajar
terdiri atas 4 sampai 6 orang, dengan stuktur kelompoknya yang heterogen atau
sebagai system kerja atau belajar kelompok yang terstuktur. Yang termasuk di
dalam stuktur ini adalah lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif,
9
10
tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama dan proses
kelompok.
berbeda.
kelompok di mana siiwa mampu belajar dan bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan
Divisions)
atas beberapa komponen, yaitu fokus , sintaks, system social, dan system
pendukung. Salah satu model pembelajaran yang populer digunakan adalah model
model pembelajaran yang memiliki beberapa tipe, yang dimulai dengan tipe yang
paling sederhana hingga tipe yang paling rumit. Model pembelajaran kooperatif
tipe STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling
Priansa ( 2017:320):
kecil siswa dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja
Dari ke empat pendapat para ahli di atas tentang STAD maka penulis
tersebut.
Oleh sebab itu dari ke empat langkah langkah yang dikemukakan oleh para
peserta didik
perbedaan peserta didik mulai dari prestasi, jenis kelamin, suku dan
lain-lain
kelompok lainnya.
tertinggi dan tim yang lain untuk lebih berpacu lagi kedepanya
siswa mendalami atau lebih memahami secara rinci dan detail dari apa materi
1. Arah pelajaran akan lebih jelas karena pada tahap awal guru terlebih
dahulu menjelaskan uraian materi yang dipelajari.
2. Membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa
dikelompokkan dalam kelompok yang heterogen. Jadi ia tidak cepat
bosan sebab mendapat kawan atau teman baru dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran lebih terarah sebab guru terlebih dahulu menyajikan
materi sebelum tugas kelompok dimulai.
4. Dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa, sebab dalam
pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam
suatu kelompok.
5. Dengan adanya pertanyaan model kuis akan dapat meningkatkan
semangat anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
6. Dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar,
sebab guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, dan sebelum
kesimpulan diambil guru terlebih dahulu melakukan evaluasi
pembelajaran.
16
Dari ketiga pendapat ahli di atas maka penulis memahami bahwa dengan
lebih menyenangkan,
17
samping kelebihan model STAD ternyata tidak terlepas juga dari kekurangannya
guru harus matang matang untuk memilah milah siswa untuk dijadikan
3. Pada saat penilaian akhir biasanya diantara siswa pasti akan banyak
dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar
menunjukkan intensitas peserta didik dalam mencapai arah dan tujuan proses
belajar ialah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang
mengatakan bahwa :
“Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan
motif-motif pada diri murid yang menunjang kea rah tujuan-tujuan belajar.
Hal ini menandakan bahwa untuk mencapai tujuan dan hasil belajar anak
didik yang optimal, maka guru harus senantiasa memunculkan motif-motif
dalam diri anak didik dalam proses pembelajaran, selain dari motif
intrinsic.
kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah segala sesuatu baik itu yang sudah
tertanam dalam diri seseorang sebelumnya dan juga faktor faktor yang
mendukung seseorang atau termaksud peserta didik yaitu faktor dari luar diri
kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan belajar peserta didik itu sendiri.
Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik tidak terlepas dari
adanya factor motivasi karena motivasi berkaitan erat dengan tujuan. Ada empat
fungsi motivasi bagi peserta didik menurut Priansa (2017:113), yaitu sebagai
berikut:
20
1. Mendorong berbuat
Motivasi mendorong peserta didik untuk berbuat. Artinya, motivasi
merupakan penggerak atau motor yang melepaskan energi peserta
didik.
2. Menentukan arah perbuatan
Motivasi berfungsi sebagai penentu arah perbuatan, yaitu kea rah
tujuan yang hendak dicapai oleh peserta didik.
3. Menyeleksi perbuatan
Menentukan berbagai perbuatan yang harus dikerjakan oleh peserta
didik untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan berbagai perbuatan
yang tidak bermamfaat.
4. Pendorong usaha dan pencapaian prestasi
Peserta didik melaksanakan segala sesuatu karena adanya
motivasi.Motivasi tersebut merupakan pemicu bagi pencapaian
prestasi.
mencapai tujuan belajarnya. Jadi dengan adanya motivasi dalam belajar siswa
maka akan seefektif mungkin dapat menentukan intensitas usaha belajar siswa itu
sendiri.
sesuatu di dalam hidupnya termasuk untuk belajar. Oleh sebab itu ada beberapa
jenis jenis motivasi seperti yang dikemukakan oleh Hakim (2008 :28) ada dua
1. Motif intrinsic
Adalah motif yang mendorong seseorang melakukan suatu kegiatan
tertentu. Jadi motif tersebut terfokus di dalam kegiatan atau objek yang
ditekuninya. Misalnya seorang siswa menekuni pelajaran bilogi
karena ia memang senang dan ingin menguasai pelajaarn tersebut.
2. Motif ekstrinsik
Adalah motif yang mendorong seseorang melakukan kegiatan tertentu,
tetapi motif tersebut terlepas ataun tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan yang ditekuninya itu.Motif yang mendorong seseorang
melakukan kegiatan tertentu, tetapi motif tersebut terlepas atau tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan yang ditekuninya itu.
yaitu:
Dari kedua pendapat ahli diatas tentang jenis jenis motivasi yang dimana
pendapat kedua ahli tidaklah jauh berbeda, oleh sebab itu penulis memahami dan
menyimpulkan bahwa secara dominan atau paling umum jenis motivasi belajar
1). Motivasi intrinsic, yang dimana motivasi intrinsic ini adalah jenis
motivasi belajar yang ada atau berasal dari dalam individu siswa itu
2). Motivasi ekstrinsik dimana jenis motivasi ini adalah kebalikan dari
timbul akibat adanya pengaruh dari luar individu siswa itu sendiri.
si individu itu sendiri dalam mencapai sesuatu hal atau tujuan yang
diharapkan.
Ada beberapa ciri siswa atau peserta didik yang mempunyai motivasi
belajar yang tinggi. Hal ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di
kelas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Priansa (2017: 114) ada tiga macam
karasteristik dasar dari motivasi yang berkenaan dengan peserta didik, yaitu:
ada pada diri setiap orang itu memiliki cirri atau karasteristik sebagai berikut:
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat
Dari ketiga pendapat tokoh diatas, maka penulis memahami bahwa ciri
atau karakteristik siswa yang memiliki motivasi belajar yaitu memiliki hal-hal
24
setiap usaha yang dilakukan, adanya arah terhadap apa yang dikerjakan, tidak
mudah putus asa, mempunyai minat yang kuat, mandiri, prinsip optimisme, serta
senang memecahkan masalah masalah. Artinya bahwa siswa yang memiliki ciri
ciri demikian dalam dirinya pastinya dia adalah seorang atau contoh siswa yang
mampu menumbuhkan motivasi belajar siswanya agar selalu aktif dalam proses
dapat dilakukan oleh guru untuk memotivasi peserta didik, yaitu sebagai berikut:
1. Memberi nilai, nilai adalah angka yang diperoleh dari hasil aktivitas
belajar peserta didik yang diberikan sesuai hasil ulangan yang telah
mereka peroleh dari hasil penilaian guru.
2. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada peserta didik yang
berprestasi berupa uang, beasiswa, buku tulis, alat tulis, atau buku
bacaan lainnya yang dikumpulkan dalam sebuah kotak terbungkus
dengan rapi.
3. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong peserta didik agar mereka bergairah belajar, baik
dalam bentuk individu maupun kelompok untuk menjadikan proses
belajar mengajar yang kondusif.
4. Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai
alat motivasi. Pujian akan membesarkan jiwa peserta didik dan
mendorongnya untuk lebih bergairah belajar.
5. Hukuman.
Meskipun hukuman sebagai reinforcement negatif, apabila dilakukan
dengan tepat dan bijak, hukuman merupakan alat motivasi yang baik
dan efektif.Hukuman mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan
perbuatan peserta didik yang dianggap salah.
25
dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah antara
lain yaitu:
1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai
kegiatan belajarnya.
2. Hadiah.
3. Saingan/kompetisi. Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai
alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.
4. Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5. Memberi ulangan. Para siswa akan menjadi giat belajar kalau
mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini
juga merupakan sarana motivasi.
6. Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau
terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
7. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan
tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9. Hasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti ada unsur
kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila
dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
10. Minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik
oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat
berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus
belajar.
yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik,
yakni :
Dari ketiga pendapat ahli diatas maka penulis memahami bahwa ada
banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik yaitu:
masing.
5. Membuat kompetisi
6. Memberi nilai/hadiah/pujian
bagaimana afektif dan psikomotorik nya dapat terbentuk ke arah yang lebih
diharapkan. Seperti contoh ketika sebelumnya siswa tidak rajin beribadah atau
ada dalam dirinya dan juga ditumbuhkembangkan dengan pengaruh motivasi dari
luar(pendidik) dan melalui urapan roh kudus maka peserta didik tersebut sudah
lakukan mulai dari sikap berdoa yang baik sampai ke hal hal yang lebih religi
lainnya.
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi
Dalam hal ini guru PAK (Pendidikan Agama Kristen) adalah pelayan yang
yang telah Tuhan percayakan kepada mereka. Tuhan memanggil guru PAK untuk
mereka untuk melayani Tuhan dan sesama manusia. Rasul Paulus mengatakan
kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan
yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani,
kamu mengucap syukur kepada Allah didalam hatimu” (Kolose 3:16). Itulah yang
menjadi dasar tuntutan bagi guru. Untuk menuntun siswa dijalan hikmat
memerlukan lebih dari pada sekedar pemaparan materi. Guru harus menetapkan
harapan yang tinggi namun realistis. Untuk itu guru harus mempertimbangkan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
dapat tercapai.
Sejalan dengan hal itu Alkitab juga menyatakan beberapa dasar yang
belajar siswa adalah penyertaan Tuhan dalam hidup manusia melalui setiap
tingkah laku serta perbuatan manusia. Dan segala sesuatu yang dikerjakan
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling
baik untuk permulaan bagi para guru. Pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat
menciptakan kerja sama yang baik di antara berbagai peserta didik dalam rangka
keberhasilan proses ataupun hasil belajar peserta didik. Motivasi bagi perilaku
memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga peserta
baik.
30
STAD ini tujuan utamanya adalah untuk memotivasi peserta didik untuk saling
mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai pengetahuan yang
diajarkan oleh guru. Jika para peserta didik ingin timnya mendapatkan
pembelajaran STAD ini maka akan semakin baik pula lah motivasi peserta
didiknya.