Anda di halaman 1dari 25

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Belajar

Kegiatan belajar itu terjadi dimana saja, baik secara formal, informal

maupun non formal. Seseorang yang dikatakan telah belajar sesuatu kalau

terjadi perubahan tentunya, misalnya dari tidak dapat membaca menjadi dapat

membaca, dari tidak dapat menghitung menjadi dapat menghitung. Namun,

dari semua yang bersangkutan berusaha untuk hal yang di harapkan. Oleh

karena itu,agar kita memperoleh sesuatu pengertian yang jelas mengenai

belajar maka di bawah ini perlu dikutip dari para ahli dalam memberi

pengertian mengenai belajar.”Pengertian belajar menurut teori konektionisme

adalah impuls untuk bertindak (impuls to action) atau belajar adalah

penentuan hubungan antara stimulus dan respon,antar aksi dan

reaksi”(Sardiman,2001:33).

Sedangkan Fudyartanto (2002 : 151)”Belajar adalah usaha sadar dari

individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan,

sikap-sikap dan nilai-nilai, guna meningkatkan kualitas tingkah lakunya

dalam rangka mengembangkan kepribadiannya”. Usaha yang dilakukan yaitu

membaca, latihan soal, mendengarkan dan sebagainya.


2. Pengertian Hasil Belajar

Setiap orang yang melakukan kegiatan tentu akan memperoleh hasil.

Demikian dengan kegiatan belajar di sekolah, tentu akan memperoleh hasil

yang berupa hasil belajar. Belajar sebagai suatu proses akan menghasilkan

permasalahan yang berupa pengetahuan sikap atau nilai dan keterampilan.

Adanya perubahan itu tampak dalam hasil belajar yang dihasilkannya.

Menurut KBBI hasil adalah sesuatu yang telah dicapai. Hasil belajar adalah

penguasaan, pengetahuan atau keterampilan yang di kembangkan oleh mata

pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai test yang diberikan guru.

Hasil belajar mempunyai beberapa fungsi, menurut Arifin (2000: 84)

fungsi belajar sebagai berikut :

1) Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak

didik.

2) Suatu usaha penguasaan hasrat ingin tahu.

3) Bahan informasi dan inovasi pendidikan.

4) Indikator intern dan ekstern dari institusi penelitian

5) Indikator daya serap.


3. Model pembelajaran STAD

A. Model Pembelajaran Kooperatif / Cooperative Learning (CL)

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif / Cooperative Learning (CL)

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) merupakan

sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk

bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara

berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar

kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada

struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan diantara

anggota kelompok.

Menurut Slavin (dalam http://ipotes.wordpress.com)

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukana secara

berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan secara berkelompok,

siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi

oleh guru.

Menurut Johnson &Johnson dalam Isjoni (2010 :17)

Cooperataive Learning adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas

ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja bersama

dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari

satu sama lain dalam kelompok tersebut.


Pada dasarnya Cooperative Learning mengandung pengertian

sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau

membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur

dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana

keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap

anggota kelompok itu sendiri. Jadi pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di

antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

Metode Coopetatif Learning adalah salah satu metode pembelajaran

yang mengutamakan kerjasama kelompok dalam menyelesaikan

materi pembelajaran, memecahkan masalah atau mencapai sebuah

tujuan bersama.

2) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Muslimin Ibrahim (2000:6) bahwa ciri-ciri pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut:

a) Untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok

secara kooperatif.

b) Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

c) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras,

suku, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar
dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang

berbeda pula

d) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada

perorangan.

3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

aspek-aspek proses belajar megajar, antara lain:

 Memperoleh hasil belajar akademik, beberapa ahli berpendapat

bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-

konsep yang sulit dan model struktur penghargaan kooperatif

dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan

perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar (Ibrahim,

2007:7).

 Pengembangan keterampilan sosial, bahwa tujuan dari pembelajaran

kooperatif untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama

antar anggota kelompok dalam menyelesaikan suatu tugas (Ibrahim,

2000:9).

B. Model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) /Divisi

Pencapaian Kelompok Siswa

Tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah

satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi

di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam


menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni,

2009:51).

Menurut Slavin (2009): 143), tipe STAD merupakan salah satu

metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru

menggunakan pendekatan kooperatif.

Silberman (2001 : 160) “ Metode STAD merupakan Metode

pembelajaran dengan sistem kelompok atau bekerja secara bersama-sama

sehingga siswa dapat saling membantu dan bertukar pikiran dalam

memecahkan suatu masalah dan mendiskusikan masalah dengan teman-

teman yang lain”

Metode STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang

didalamnya terdapat elemen-elemen, diantaranya saling ketergantungan

positif yaitu interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan

keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Nurhadi,2004 : 112).

Metode STAD merupakan pembelajaran yang melibatkan semua siswa

yang berkerja secara kelompok dan dalam kelompok tersebut biasanya

terdiri dari empat atau lima orang saling membantu dalam

mengidentifikasi masalah.

Pembelajaran Kooperatif STAD merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu


dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal.

Dalam STAD siswa diminta untuk membentuk kelompok-

kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota. Setelah

pengelompokkan dilakukan, ada sintak empat tahap yang harus dilakukan,

yakni pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi.

 Tahap 1 : Pengajaran

Pada tahap pengajaran, guru menyajikan materi pelajaran, biasanya

dengan format ceramah-diskusi. Pada tahap ini siswa seharusnya

diajarkan tentang apa yang mereka pelajari dan mengapa pelajaran

tersebut penting.

 Tahap 2 : Tim Studi

Pada tahap ini, para anggota kelompok bekerja secara kooperatif

untuk menyelesaikan lembar kerja dan lembar jawaban yang telah

disediakan oleh guru.

 Tahap 3 : Tes

Pada tahap ujian, setiap siswa secara individual menyelesaikan kuis.

Guru men-score kuis tersebut dan mencatat pemerolehan hasilnya saat

itu serta hasil kuis pada pertemuan selanjutnya. Hasil dari tes individu

akan diakumulasikan untuk skor tim mereka.

 Tahap 4 : Rekognisi

Setiap tim menerima penghargaan atau rewardbergantung pada nilai

skor rata-rata tim. Misalnya, tim-tim yang memperoleh poin


peningkatan dari 15 sampai 19 akan menerima sertifikat sebagai TIM

BAIK, tim yang memperoleh poin peningkatan dari 20 sampai 24

akan menerima sertifikat sebagai TIM HEBAT, Sementara tim yang

memperoleh poin peningkatan dari 25 sampai 30 akan menerima

sertifikat sebagai TIM SUPER.

4. Materi IPS Uang dan Lembaga Keuangan

A. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), meliputi bahan kajian

sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi. Bahan kajian itu menjadi mata

pelajaran IPS terpadu.

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang

terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang

menimpa masyarakat.

B. Karakteristik IPS SMP

Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakteristik

antara lain sebagai berikut:


1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama.

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang

dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau

topik(tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip

sebab akibat, kewilyahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,

struktur, proses, dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan

hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,

keadilan, dan jaminan keamanan.

5. Uang dan Lembaga Keuangan

A. Uang

1) Sejarah Uang

a. Masa sebelum barter.

Di zaman purba adalah zaman dimana masyarakatnya masih

sangat sederhana dan juga belum bisa menggunakan uang. Cara

berdagangnya dilakukan dengan cara langsung menukarkan


barang dengan barang. Cara tersebut dapat berlangsung selama

tukar menukar masih terbatas untuk beberapa jenis barang saja.

b. Masa barter.

Di era ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

masyarakatnya telah membutuhkan pihak lain/ dihasilkan oleh

pihak lain, hal ini karena jumlah orang sudah semakin

meningkat, sehingga munculah pertukaran barang, sebab pada

era ini belum mengenal produksi barang. Sebagai syarat utama

dari barter adalah bahwa orang yang akan saling tukar barang,

mereka saling membutuhkan.

Kelemahan Barter :

 Sulit untuk menentukan perbandingan barang yang akan

ditukarkan.

 Sulit menemukan barang untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak.

 Sulit untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka macam.

c. Masa Uang Barang.

Di era ini, masyarakat sudah mulai berpikir barang

perantara sebagai alat pertukaran, sehingga dicarilah jenis

barang yang dapat dipakai untuk mempermudah pertukaran.

Syarat sebagai alat perantara pertukan barang/uang barang

adalah sebagai berikut :


 Barang tersebut bisa untuk ditukarkan kepada siapa saja.

 Memiliki nilai yang tinggi

 Barang tersebut bisa diterima dan dibutuhkan oleh semua

orang.

 Tahan lama

Kelemahan uang barang :

 Sulit untuk disimpan

 Sulit untuk dibawa kemana-mana

 Sulit untuk dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil

 Umumnya uang barang tidak tahan lama

 Nilai uang barang tidak tetap

Jenis barang yang pernah dipakai untuk alat uang barang

misalnya kulit hewan, hewan, batu-batuan berharga, kulit pohon,

logam.

d. Masa Uang

Dengan semakin majunya peradaban membuat kebutuhan-

kebutuhan semakin banyak dan meningkat, hal ini akan

mendorong manusia mencari alat perantara pertukaran yang

mudah, praktis, dan mempunyai nilai, maka dikembangkanlah

jenis uang.
Syarat suatu barang berfungsi sebagai mata uang antara

lain:

 Bisa diterima oleh umum/ siapapun.

 Tahan lama.

 Mudah untuk disimpan.

 Mudah untuk dibawa kemana-mana.

 Bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak

mengurangi nilainya.

 Jumlahnya terbatas.

 Nilai uang tetap.

Jenis barang yang paling memenuhi syarat adalah logam

terutama logam emas dan perak, karena awalnya kertas belum

ditemukan.

2) Pengertian Uang

Menurut ensiklopedi Indonesia, definisi uang adalah segala

sesuatu yang biasanya dipakai dan diterima umum sebagai alat

penukar atau standar pengukuran nilai. Berdasarkan syarat uang dan

pengertian menurut ensiklopedi Indonesia, dapat disimpulkan bahwa

uang adalah suatu benda yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang

dapat mempermudah pertukaran dan berfungsi sebagai alat

pembayaran yang sah. Pengertian sah di sini adalah bahwa


keberadaan uang tersebut dijamin oleh pemerintah dan dilindungi

oleh undang-undang negara.

Motif Masyarakat Membutuhkan Uang

 Motif transaksi : untuk memenuhi kebutuhanya manusia

memerlukan uang sebagai cara untuk mendapatkan barang yang

diinginkan.

 Motif berjaga-jaga : untuk yang berpenghasilan lebih, sebagian

pendapatannya akan disisihkan untuk disimpan/ditabung, yang

dipakai untuk keperluan yang akan datang atau untuk keperluan

yang mendesak.

 Motif spekulasi : Terjadi karena seseorang ingin mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dalam situasi tertentu.

3) Fungsi Uang

a) Fungsi Asli

 Sebagai alat tukar menukar

 Sebagai alat satuan hitung

b) Fungsi  Turunan

 Sebagai alat penyimpan/ menabung.

 Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.

 Sebagai alat pembayaran.

 Sebagai alat penunjuk harga.


 Sebagai alat standar pembayaran hutang.

 Sebagai komoditas perdagangan.

 Sebagai alat pemindah dan pembentuk kekayaan.

 Sebagai alat pencipta lapangan pekerjaan.

4) Jenis Uang

a) Uang kartal

Pengertian uang kartal adalah uang yang beredar sehari-

hari yang dipakai sebagai alat pembayaran yang syah dan wajib

diterima oleh semua umum (masyarakat). Pembagian uang

kartal terdiri atas uang logam (emas, perak, alumunium) dan

uang kertas.

b) Uang giral

Pengertian uang giral adalah uang yang berbentuk saldo

rekening di bank milik nasabah, yang dapat dipakai sebagai alat

untuk pembayaran. Cara pembayaran yang dapat dipakai adalah

dapat memakai cek, giro, telegraphic transfer, travel chek (cek

dengan perjanjian), dalam melakuakn pembayaran dengan uang

giral ini seseorang boleh menolak. Syarat utama dari uang giral

adalah seseorang harus mempunyai tabungan/ simpanan di bank.


5) Nilai Uang

a) Ditinjau dari pembuatanya

 Nilai intrinsik adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan

pembuatan uang.

 Nilai nominal adalah nilai yang tertera/tertuis pada setiap mata

uang yang bersangkutan.

b) Ditinjau dari penggunaannya

 Nilai internal Adalah kemampuan suatu uang jika ditukarkan

dengan sejumlah barang.

 Nilai eksternal Adalah perbandingan nilai mata uang dalam

negeri dengan nilai mata uang negara lain.

B. LEMBAGA KEUANGAN

1) LEMBAGA KEUANGAN BANK

a. Sejarah Bank

Di zaman Babylonia, Yunani Romawi awalnya bersifat tukar-

menukar mata uang. Zaman Babylonia (2.000 SM) bank dikenal

dengan nama Temples of Babylion, zaman Yunani (500 SM) 

bank dikenal dengan nama Greek Temple, perkembangan pesat

dimulai sejak zaman Romawi. Jenis mata uang yang pertama kali

diakui sebagai mata uang internasianal adalah mata uang

Konstantinopel (Romawi).
Perkembangan bank sesudah kemerdekaan dapat mencapai

ratusan bank, pada zaman Orde Baru banyak bank yang tidak

sehat, sehingga pada pergerakan reformasi sudah ratusan bank

yang dilikuidasi yaitu ditutup karena tidak mampu memenuhi

kewajiban-kewajiban perbankan. Badan yang menangani bank-

bank yang tidak sehat adalah BPPN (Badan Penyehatan

Perbankan Nasional).

b. Pengertian Bank

Menurun UU No. 10 Tahun 1998 Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkan kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

c. Fungsi utama bank :

1) Sebagai penghimpun dana dari masyarakat

Menurut UU No. 10 tahun 1998 simpanan adalah dana yang

dipercayakan masyarakat pada bank berdasarkan perjanjian

penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat

deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

2) Sebagai penyalur dana/memberi kredit

Supaya uang yang disimpan di Bank tidak macet maka perlu

disalurkan ke masyarakat dalam pinjaman berjangka (kredit),


disisi lain untuk menjaga keseimbangan dan kesetabilan nilai

rupiah melalui peredaran uang. Menurut UU No. 10 tahun

1998, kredit adalah penyediaan yang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan yang

diwajibka pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

d. Jenis Bank

1) Bank sentral

Pada saat ini bank sentral secara khusus yaitu dengan

UU No.23 Tahun 1999. Bank sentral di Indonesia adalah

Bank Indonesia (BI), menurut UU No. 23 Tahun 1999, bank

sentral memiliki status tersendiri dan tidak bisa dipersamakan

dengan bentuk bank lain. Berdasarkan UU tersebut Bank

Indonesia mempunyai tugas pokok mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah, hal ini diwujudkan dalam kebijakan

yaitu :

 Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter.

 Mengatur dan mengawasi bank.

 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Dari ketiga kebijakan tersebut, maka usaha yang

dilakukan Bank Indonesia yaitu :


 Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

 - Mengatur dan mengawasi bank

2) Bank umum

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional

atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatanya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam pengertian di atas ada 2 hal yang perlu

diperhatikan :

 Usaha serta konvensional, adalah usaha bank umum

menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito serta

memberikan kredit dalam jangka pendek.

 Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum islam :

Fungsi bank umum

 Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang

efisien dalam kegiatan ekonomi.

 Menghimpun dana dan menyalurkan pada masyarakat.

 Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.

 Menciptakan uang
Usaha bank umum

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 usaha bank umum antara

lain :

 Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri

maupun untuk kepentingan dan atas perintah

nasabahnya.

 Menyediakan tempat untuk penyimpanan barang dan

surat berharga.

 Menertibkan surat pengakuan hutang

 Menerima atau antar pihak ketiga.

 Melakukan kegiatan penitipan untuk pihak lain

 Menghimpun dana dari masyarakat

 Memberikan kredit

 Dan lain-lain

3) Bank Perkreditan Rakyat

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

Kegiatan BPR tidak boleh memberikan jasa lalu lintas

pembayaran.

Usaha BPR

 Menyediakan pembiayaan dan menetapkan dana

berdasarkan prinsip syariah


 Menghimpun dana dari masyarakat

 Memberikan kredit

 Menetapkan dana dalam bentuk sertifikat Bank

Indonesia dan atau tabungan pada bak lain

Kegiatan yang tidak boleh dilakukan BPR

 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing

 Menerima simpanan dalam bentuk giro

 Ikut serta dalam lalu lintas pembayaran

 Melakukan kegiatan perasuransian

3) LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)

a. Pengertian

Menurut UU No. 9 Tahun 1998, Lembaga Keuangan

Bukan Bank (LKBB) merupakan badan usaha yang melakukan

kegiatan dibidang keuangan, yang menghimpun dana dengan

mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk

membayar investasi perusahaan. Semua kegiatan LKBB diatur

dalam UU No. 10 Tahun 1998. Pada tahun 1970 mulai penataan

dan pengembangan pasar uang dan modal, salah satu cara adalah

mendirikan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), yang

bertujuan untuk memperlancar kegiatan LKBB di pasar uang.


Sehingga Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah

lembaga yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan, yang

langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan pada masyarakat. Lembaga ini aktivitasnya

antara lain menarik uang dari masyarakat dan kemudian

menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Yang termasuk Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah :

1) Koperasi simpan pinjam. Adalah koperasi yang menggalakan

para anggotanya untuk hidup hemat denga cara menabung

disamping memberikan pinjaman bagi para anggotanya.

2) Perum pegadaian. Adalah lembaga keuangan yang usahanya

memberikan pinjaman kepada perorangan yang besarnya

bergantung pada nilai barang jaminan yang diserahkan.

Tujuan perum pegadaian adalah untuk mencegah

perorangan/masyarakat berekonomi lemah jatuh kepada

lintah darat atau kreditor liar, dalam meminjam uang.

3) Perasuransian. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang

bergerak dibidang jasa pertanggungan resiko. misalnya :

perusahaan asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, asuransi

kerusgian, asuransi kredit dll. Perasuransian berfungsi

sebagai lembaga yang memberi jasa pertanggungan kepada

orang yang  mempertanggungkan dirinya dengan

memperoleh imbalan berupa bunga premi. Perusahaan


asuransi sumber dananya dari pembayaran polis asuransi para

nasabahnya dan pembelian surat-surat berharga. Polis adalah

perjanjian antara perusahaan asuransi selaku pihak

penanggung dengan pihak tertanggung.

4) Dana pensiun. Dana pensiun adalah dana yang disediakan

oleh pemerintah bagi para pegawai negeri, atau yang

disediakan oleh perusahaan bagi para karyawan (misalnya

CV, dan PT) sebagai cadangan untuk dihari tua bagi

karyawannya. Dana pensiun terkumpul lewat pemotongan

gaji karyawan/pegawai setiap bulan saat masih aktif bekerja.

Lembaga yang mengelola dana pension adalah PT

Taspen/Persero.

5) Lembaga Pembiayaan (Leasing). Perusahaan sewa guna

usaha atau leasing adalah badan usaha yang kegiatannya

menyewakan barang modal sekaligus menjual secara kredit

barang tersebut kepada suatu perusahaan. Sewa beli adalah

membeli secara mengangsur dan sebelum terbayar lunas

dianggap sebagai menyewa barang bersangkutan. Jadi leasing

kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan untuk

keperluan barang modal yang diinginkan oleh nasabah.

6) Pasar Modal/Valas (Bursa Efek). Bursa efek merupakan

tempat jual beli surat berharga jangka panjang misalnya

saham dan obligasi. Saham adalah surat penyertaan modal


atau surat tanda bukti ikut memiliki perusahaan. Obligasi

adalah surat utang jangka panjang.

7) Pasar Uang. Pasar uang adalah tempat jual beli surat berharga

jangka pendek yaitu waktunya tidak lebih dari satu tahun.

Misalnya : sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga

pasar uang, dan call money. Penjual dan pembeli surat

berharga tersebut tidak di dalam pasar tertentu, akan tetapi

melalui melalui sarana elektronika seperti telepon, facsimile,

atau teleks.

8) Anjak Piutang. Kegiatan utama anjak piutang adalah

mengambil alih (piutang tertentu) suatu perusahaan dengan

suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan

dengan pihak kreditur (pihak yang punya hutang). Tugas

pokok perusahaan anjak piutang adalah menagih hutang

(collector) dari orang-orang yang mempunyai utang kepada

lembaga yang menyuruhnya atau dengan membeli kredit

bermasalah tersebut.

9) Modal ventura. Perusahaan modal ventura merupakan

perusahaan yang memberikan pembiayaan kepada

perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko

tinggi.
b. Fungsi dan peranan Lembaga Keuangan Bukan Bank

(LKBB)

  Memberikan pinjaman sindikasi (Syndicated Loans) dalam

jumlah besar.

 Sebagai perantara bagi para investor asing yang berminat

berkerja sama dengan partner lokasi atau sebaliknya.

 Sebagai penjamin emisi bagi perusahaan-perusahaan yang

ingin memanfaatkan dan masyarakat melalui pasar modal (go

public).

 Sebagai konsultan ahli dalam rangka marger, akuasisi

(pengambil alihan) maupun restrukturisasi permodal.

6. Kerangka Berpikir

Sebelum menggunakan model pembelajaran STAD hasil belajar

IPS kompetensi mendeskripsikan uang dan lembaga keuangan siswa kelas IX

SMPN 2 Batang Alai Selatan di bawah KKM dan setelah menggunakan

model tersebut hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Berdasarkan asumsi ini, maka dirumuskan kerangka berpikir

diduga melalui model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IXA SMPN 2 Batang Alai Selatan pada kompetensi mendeskripsikan uang

dan lembaga keuangan.


7. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam

penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Penggunaan

Model Pembelajaran STAD Dapat Meningkatan Hasil Belajar IPS

Mendeskripsikan Uang dan Lembaga Keuangan pada Siswa Kelas IXA

SMPN 2 Batang Alai Selatan Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Anda mungkin juga menyukai