KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Belajar
yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu
adalah suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi
perkataan lain, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
dengan lingkungan.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan belajar berarti usaha mengubah
yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengertian, harga diri, minat, watak, serta penyesuaian diri. Terlebih lagi
paling sederhana sampai yang paling kompleks, dari yang konkret sampai ke
abstrak.
2. Hasil Belajar
suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf
atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap
Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau
melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku
pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur daalm bentuk perubahan
yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelum proses
belajar berlangsung. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk
menilai hasil belajar yang dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru
di sekolah.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam
sekitar siswa;
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
hidup, tanpa ada kerja sama maka tidak ada individu, keluarga, organisasi,
atau sekolah, dan tanpa ada kerja sama maka dunia ini akan punah.
kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. hal ini
didasari oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan
temannya.
waktu untuk saling bertukar pikiran dalam wujud kerja sama yang intensif.
saling kerja sama antar kelompok dan individu pada saat belajar tentang
dan kurang.
individu.
lain dan memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu untuk
karakteristik, yaitu :
1) Siswa bekerja sama dalam tim-tim belajar yang kecil (4-6 orang
Divisions (STAD)
dikembangkan oleh Slavin dari John Hopkins University. Ide dasar STAD
prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran dan siswa
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim
yang telah diberikan kepada mereka, pada pembelajaran ini siswa dilatih
minggu atau dua minggu siswa diberi kuis. Dalam STAD, diskusi
Skor siswa dibandingkan dari skor yang lalu (milik mereka sendiri),
dan poin diberikan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui
prestasinya yang lalu. Poin tiap anggota kelompok ini dijumlahkan untuk
yang sering dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru,
haruslah benar-benar berfokus pada unit STAD. Dengan cara ini, para
Kelompok tim terdiri dari empat atau lima orang siswa yang
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap
yang terbaik bagi timnya, dan timpun harus melakukan yang terbaik
siswa mainstream.
Sebelum memulai belajar kelompok, guru dapat menerangkan
beberapa sikap yang perlu diterapkan siswa agar kerja sama dalam
4) Para anggota kelompok bisa berbicara satu sama lain dengan suara
pelan.
kelompoknya.
kelompok.
d) Menyarankan kepada siswa untuk membagi tugas dalam
kelompoknya.
guru.
g) Selama siswa bekerja dan belajar dalam tim, guru dapat memuji
c. Tes (quizees)
tercapai, jika mereka bekerja keras dan mendapatkan hasil yang lebih
awal didapati dari tes materi sebelumnya, skor tes dari skor individu,
sedangkan skor peningkatan didapat dari kaitan antar skor awal dan
skor tes. Jika mengalami peningkatan atau penurunan maka akan diberi
penghargaan yang dapat berupa hadiah atau sertifikat atas usaha dan
ditetapkan.
Tabel 3.
Tingkat penghargaan kelompok
STAD adalah:
(5) Setiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya
dalam kelompok yang terdiri dari empat atau lima siswa dengan
5. Strategi eksperimen
sesuatu yang dipelajari. Dengan proses belajar seperti ini, siswa diberi
cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal
diantaranya :
berdasarkan percobaan.
topik.
penalaran siswa yang menuntut adanya berpikir kritis dan kreatif. Oleh karena
itu, perlu adanya model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
bertukar pendapat dan merespon pemikiran orang lain sehingga siswa dapat
sendiri.
yang ada dalam diri siswa sehingga menumbuhkan rasa percaya diri,
mengalami peningkatan.
Bentuk dan Wujud Benda merupakan salah satu materi pelajaran yang
dan membantu dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.
kelas. Oleh karena itu, dengan adanya keaktifan siswa dalam belajar IPA maka
prestasi belajar IPA siswa kelas II semester 1 pokok bahasan Bentuk dan
Divisions (STAD) untuk meningkatkan peran aktif dan prestasi belajar IPA
siswa kelas II semester 1 pokok bahasan Bentuk dan Wujud Benda Tema