BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. KAJIAN TEORI
yaitu:
tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”. Selanjutnya
5
6
student center, artinya anak didik aktif mendapatkan dan menggali ilmu
pengetahuan secara langsung dari berbagai sumber dan media lain seperti
situs dan web disamping guru, sedangkan guru hanya sebagai pembimbing,
anak didik, bertujuan untuk memperoleh informasi. Dengan itu peserta didik
aktif jika selama proses pembelajaran peserta didik dapat melakukan kegiatan
aktif. Suryosobroto (1999: 71), menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dari:
7
bukan sekedar pengulangan atau hafalan tetapi juga keterlibatan mental dan
(2006: 9):
tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dari guru akan tetapi juga
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran.
8
adalah:
ajar, lembar kerja siswa atau lembar diskusi siswa yang dikerjakan secara
siswa dapat mengusai pelajaran tersebut serta diberi skor dan penghargaan.
sebagai proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Menurut Lufri
9
perubahan energi dan menimbulkan rasa serta didorong karena adanya tujuan
yang akan dicapai. Sebagai seorang guru perlu memberikan rangsangan kepada
siswa agar tumbuh motivasi dalam dirinya. Adapun cara untuk meningkatkan
motivasi siswa, menurut Gage dan Berliner (1979) dalam Slameto (2003:21),
sebagai berikut:
Dengan adanya motivasi maka minat untuk belajar akan besar atau
kecenderungan jiwa siswa karena merasa ada kepentingan dengan materi yang
B. RENCANA TINDAKAN
masih rendahnya nilai rata-rata kelas ulangan harian siswa pada pembelajaran
olahraga perlu dicarikan suatu tindakan yang tepat agar siswa ikut berperan
dapat ditingkatkan.
Oleh sebab itu perlu dimulai dengan perencanaaan yang matang antara
lain :
C. HIPOTESIS TINDAKAN
1. Berdasaran kajian teori di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan dalam