Dengan Karsinoma
Kolon dan Rektum
Oleh :
Leni Merdawati
A. Landasan Teoritis Kanker Kolorektal
Defenisi :
Kanker kolorektal merupakan suatu tumor
malignant yang muncul pada jaringan
epithelial dari colon / rectum. Umumnya
tumor kolorektal adalah adenokarsinoma
yang berkembang dari polyp adenoma
Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel yang bersifat ganas.
Bisa mengenai organ apa saja di tubuh manusia. Bila
menyerang di kolon maka disebut kanker kolon, bila mengenai di
rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon
maupun rektum maka disebut kanker kolorektal.
Kanker kolon seperti sifat kanker lainnya, memiliki sifat dapat
tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau mengakar
(infiltrasi) ke jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat
menyebar jauh melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh
darah ke organ yang jauh dari tempat asalnya tumbuh, seperti ke
liver, paru-paru yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian bila tidak ditangani dengan baik.
Anatomi Saluran Pencernaan
Mulut
Esophagus
Stomach (lambung)
Usus halus
Kolon
Rectum dan anus
Diagram sistem pencernaan
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Tekak / Faring
7. Lidah
8. Kerongkongan / Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. Usus dua belas jari (duodenum)
15. Saluran empedu
16. Usus tebal / Kolon
17. Kolon datar (tranverse)
18. Kolon naik (ascending)
19. Kolon turun (descending)
20. Usus penyerapan (ileum)
21. Sekum
22. Umbai cacing
23. Poros usus / Rektum
24. Anus
Fisiologi Pencernaan
Makanan akan dicerna dalam mulut dg
bantuan enzim yg tdpt dlm saliva
Makanan diolah sampai lumat
Kmd mnj lambung mll esophagus
Di lambung makanan akan di cerna dg cairan
gastrik
Dg gerakan lambat menuju usus halus
( duodenum, jejenum dan ileum ± 6 mtr)
Proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
dimulai di usus halus
Proses ini hampir sempurna sebelum sisa
produk melewati kolon
Kolon dg pjg 2 mtr berakhir dg rectum
Di kolon tjd penyerapan air dan garam,
sumber refleks ke otak utk menimbulkan
respon pengosongan lambung.
Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan.
Sebagaimana kita ketahui sistim pencernaan dimulai dari mulut
lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum,
yeyunum, ileum), usus besar (kolon) ,rektum dan berakhir di
dubur.
Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon atau usus besar
adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon
sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas
(kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden).
Setelah kolon barulah rektum yang merupakan saluran diatas
dubur Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus
disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan
dengan rektum disebut kolon sigmoid.
Etiologi Kanker Kolorektal
Penyebab pasti belum diketahui, namun terdapat
factor-factor predisposisi yang terdiri dari:
Usia lebih dari 40 tahun
Herediter
Riwayat kanker di bagian tubuh yang lain
Polip Benigna, Polip Kolorektal, Polip Adematosa
atau adenoma Villus
Kolitis ulseratif lebih dari 20 tahun
Merokok, Obesitas.
Diet tinggi kolesterol/lemak dan protein
(konsumsi daging) serta rendah serat /
Karbohidrat
Patofisiologi
Umumnya tumor kolorektal adalah adenokarsinoma
yang berkembang dari polyp adenoma.
Insidensi tumor dari kolon kanan meningkat,
meskipun umumnya masih terjadi di rektum dan
kolon sigmoid.
Pertumbuhan tumor secara tipikal tidak terdeteksi,
menimbulkan beberapa gejala. Pada saat timbul
gejala, penyakit mungkin sudah menyebar kedalam
lapisan lebih dalam dari jaringan usus dan organ-
organ yang berdekatan.
Kanker kolorektal menyebar dengan perluasan langsung ke
sekeliling permukaan usus, submukosa, dan dinding luar usus.
Struktur yang berdekatan, seperti hepar, kurvatura mayor
lambung, duodenum, usus halus, pankreas, limpa, saluran
genitourinary, dan dinding abdominal juga dapat dikenai oleh
perluasan.
Metastasis ke kelenjar getah bening regional sering berasal dari
penyebaran tumor. Tanda ini tidak selalu terjadi, bisa saja
kelenjar yang jauh sudah dikenai namun kelenjar regional masih
normal (Way, 1994).
Sel-sel kanker dari tumor primer dapat juga menyebar melalui
sistem limpatik atau sistem sirkulasi ke area sekunder seperti
hepar, paru-paru, otak, tulang, dan ginjal. “Penyemaian” dari
tumor ke area lain dari rongga peritoneal dapat terjadi bila tumor
meluas melalui serosa atau selama pemotongan pembedahan.
Awalnya sebagai nodul, kanker usus sering tanpa
gejala hingga tahap lanjut. Karena pola
pertumbuhan lamban, 5 sampai 15 tahun sebelum
muncul gejala (Way, 1994).
Manifestasi tergantung pada lokasi, tipe dan
perluasan, dan komplikasi. Perdarahan sering
sebagai manifestasi yang membawa klien datang
berobat.
Gejala awal yang lain sering terjadi perubahan
kebiasaan buang air besar, diarrhea atau konstipasi.
Karekteristik lanjut adalah nyeri, anorexia, dan
kehilangan berat badan. Mungkin dapat teraba
massa di abdomen atau rektum. Biasanya klien
tampak anemis akibat dari perdarahan
Prognosis kanker kolon tergantung pada
stadium penyakit saat terdeteksi dan
penanganannya. sebanyak 75 % klien kanker
kolorektal mampu bertahan hidup selama 5
tahun. Daya tahan hidup buruk / lebih rendah
pada usia dewasa tua (Hazzard et al., 1994).
Komplikasi primer dihubungkan dengan
kanker kolorektal :
(1) obstruksi usus diikuti dengan
penyempitan lumen akibat lesi;
(2) perforasi dari dinding usus oleh tumor,
diikuti kontaminasi dari rongga
peritoneal oleh isi usus;
(3) perluasan langsung tumor ke organ-
organ yang berdekatan.
Insiden
Ca. kolorektal
Manifestasi Klinis :
Bervariasi dan tidak spesifik, Bisa dijumpai tanpa
keluhan sampai adanya keluhan berat dan
tergantung pada lokasi / besarnya tumor.
Umumnya Asymptomatis atau relative bergejala
ringan pada saat penyakit ditemukan. Perdarahan
peranal merupakan keluhan penderita dengan
gejala berupa perdarahan segar bercampur atau
tanpa disertai tinja..
Gejala tidak khas yaitu: Anemia idiopatik, Nausea,
malaisea, Haemoroid, Anoreksia, dan Perubahan
Berat badan (BB menurun) akibat iritasi dan respon
refluks.
Gejala Spesifik :
1. Menghilangkan nyeri
2. Meningkatkan toleransi Aktivitas
3. Memberikan tindakan nutrisional
4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
5. Menurunkan Ansietas
6. Mencegah Infeksi
7. Pendidikan Klien Pra-operatif
B. Pasca-Operatif
1. Perawatan luka
2. Pendidikan klien dan pertimbangan
perawatan di rumah
3. Citra tubuh positif
4. Pemantauan dan penatalaksanaan
Komplikasi
Proses Keperawatan
Riwayat Kesehatan :
Pengkajian faktor Predisposisi
Usia lebih dari 40 tahun
Herediter
Riwayat kanker di bagian tubuh yang lain
Polip Benigna, Polip Kolorektal, Polip Adematosa atau
adenoma Villus
Kolitis ulseratif lebih dari 20 tahun
Merokok, Obesitas.
Diet tinggi kolesterol/lemak dan protein (konsumsi daging)
serta rendah serat / Karbohidrat
Pengkajian Keluhan Utama Pasien
bervariasi dan tidak spesifik
Kadang tanpa keluhan sampai adanya keluhan berat
dan tergantung pada lokasi / besarnya tumor.
Asymptomatis atau relative bergejala ringan pada
saat penyakit ditemukan.
Perdarahan peranal /perdarahan segar bercampur
atau tanpa disertai tinja.
Gejala tidak khas yaitu: Anemia idiopatik, Nausea,
malaisea, Haemoroid, Anoreksia, dan Perubahan
Berat badan (BB menurun) akibat iritasi dan respon
refluks.
Pengkajian Spesifik
distensi)
Adanya darah segar dalam feses
Kriteria Hasil:
Menyatakan nyeri hilang/ terkontrol
Menunjukkan nyeri hilang, mampu tidur/ istirahat
dengan tepat
Menunjukkan penggunaan, keterampilan relaksasi
dan kenyamanan umum sesuai indikasi situasi
individu.
Intervensi:
Kaji nyeri , catat lokasi, karakteristik, intensitas
(skala 0-10)
Dorong klien menyatakan masalah.
Mendengarkan dengan aktif pada masalah tsb
Selidiki dan laporkan adanya kekakuan otot
abdominal , kehati-hatian yang tidak disengaja
dan nyeri tekan.
Dorong penggunaan tekhnik relaksasi misanya
membimbing imajinasi, visualisasi. Berikan
aktifitas senggang.
Kekurangan Volume Cairan b.d obstruksi, kanker, muntah,
diare
Intervensi:
Kriteria hasil:
Menyatakan penerimaan diri sesuai situasi
Perubahan kedalam konsep diri tanpa harga diri
rendah
menunjukkan penerimaan dengan melihat/
menyentuh stoma dan berpartisipasi dalam
perawatan diri
Menyatakan perasaan tentang stoma/ penyakit:
mulai menerima situasi secara konstruktif.
Intervensi Mandiri:
Dorong klien untuk menyatakan perasaan tentang
ostomi. Akui kenormalan perasaan marah, depresi
dan kehilangn.
Kaji ulang alasan pembedahan dan harapan yang
akan datang
Catat perilaku menarik diri. peningkatan
ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada
perawatan
Berikan kesempatan pada klien untuk memandang
dan menyentuh stoma, gunakan kesempatan untuk
memberikan tanda positiftentang penyembuhan.
Penampialan normal dan sebagainya. Ingatkan
klien bahwa penerimaan memerlukan waktu, baik
secara fisik dan emosi
Berikan Kesempatan pada klien untuk menerima
ostomi melalui partisipasi pada perawatan diri.
Rencanakan / jadwalkan aktivitas perawatan
dengan klien.
Pertahankan Pendekatan positif selama aktifitas
perawatan. Hindari ekspresi menghina atau reaksi
berubah mendadak. Jangan perlihatkan rasa marah
secara pribadi
Diskusikan Kemungkinan kontak dengan
pengunjung ostomi dan buat perjanjian untuk
kunjungan bila diperlukan
Pasien kanker kolon post operasi
Laparatomi dan kolostomi
Case Study
Ny.y (62 th). TB = 162 dg BB = 48 Kg
Masuk ke RS tgl 19 maret 2008 dg alasan
masuk BAB encer bercampur darah sejak 2
bulan yang lalu. Nyeri pada abdomen. Mual
dan muntah tidak ada.
Saat pengkajian oleh mahasiswa tgl 26
Maret 2008 didapatkan hasil pemeriksaan
TTV :
TD = 180/ 70 mmHg S= 35,20C
N = 90 x/ menit RR = 29x/mnt
Bronkoskopi
Laboratorium :
Hb = 7,6 gr/dl
Leukosit = 5600/mm3
Trombosit = 636.000/mm3
Ht = 24
Pasien direncanakan op. tgl 10-4-2008
Apa analisa saudara dengan data dan kasus
diatas
Persiapan pre op apa saja yang harus
disiapkan perawat
Identifikasi masalah keperawatan yang dapat
dirumuskan.
Buatlah 1 buah Rencana Keperawatan
- Defening Characteristic :
(Defenisi karakteristik)
- mengungkapkan rasa nyeri
- menunjukkan distraksi
- gangguan tidur, anoreksia
NOC : Nursing Out Comes (kriteria hasil) :
1. Suggested out comes :
- comfort level
- melaporkan penurunan nyeri
1. Additional out comes
1. Pain Management
2. Positioning
3. Medication
4. ect…,