A. Pembelajaran PAI
berlandaskan ajaran Islam, yang teori dan konsep digali dan dikembangkan
Pendidikan Islam tidak mengenal pemisahan antara sains dengan agama, dan juga
yang perlu diwariskan kepada generasi Islam, sehingga umat Islam mendapat
tempat terhormat di dunia dengan ilmunya, dan juga di akhirat juga dengan
merupakan seperangkat hasil yang harus di capai oleh peserta didik. Setiap mata
pelajaran memiliki ciri khas atau karateristik tersendiri yang dapat dengan
sebuah mata pelajaran yang kedudukannya setara dengan mata pelajaran lain,
7
maka Pendidikan Agama Islam memiliki karakteristik tersendiri. Dalam
dapat dipisahkan dari mata pelajaran lain karena Pendidikan Agama Islam
Semua mata pelajaran memiliki tujuan tersebut, oleh karena itu harus
dan bertaqwa kepada Allah, agama Islam, terutama sumber ajaran dan
dipandang dari berbagai persepsi dan sudut pandang melintasi garis waktu. Pada
bermakna bagi siswa dan fasilitas yang didapat siswa untuk mencapai hasil belajar
8
intelektual, sikap, dan moral dari setiap individu peserta didik sebagai anggota
masyarakat.
eksetrnal mencakup guru, materi, pola interaksi, media dan teknologi, situasi
belajar dan sistem. Masih ada pendidik yang kurang menguasai materi dan dalam
Dengan kata lain siswa tidak diberi peluang untuk berfikir kreatif. Guru juga
kemungkinan perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang
2007: 100).
yang diperlukan unuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar
sampai pada tingkat pemahaman. Siswa belum mampu mempelajari fakta, konsep,
prinsip, hukum, teori, dan gagasan inovatif lainnya pada tingkat ingatan, mereka
Aktivitas atau keaktifan adalah segala sesuatu kegiatan yang dilakukan secara
9
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek
pekerti dan sikap. Jika seseorang telah belajar maka akan terlihat terjadinya
perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah, dengan lingkungannya
yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam proses
interaksi ini terkandung dua maksud, yaitu proses internalisasi dari sesuatu
aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi
antara guru dengan peserta didik, antara sesama peserta didik dan antara
peserta didik, sebab dengan adanya aktivitas peserta didik dalam proses
atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
10
(heterogen). Wahab dan Solehuddin (dalam Ratnasari, 2007: 11) menyatakan
keterampilan siswanya, hal ini disebabkan karena dalam belajar kooperatif siswa
11
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
a. Kerja keras hanya melibatkan kepada siswa yang mampu sebab mereka
memimpin kelas.
Sampai dimanakah perubahan itu dapat dicapai atau dengan kata lain dapat
berhasil. Baik atau tidaknya belajar itu tergantung pada macam-macam faktor.
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor sosial.
(Djuwairiyah, 2007:8).
12
Pada kesempatan yang lain Susilowati (2006:15) menyebutkan beberapa
a. Faktor dalam, yaitu faktor-faktor yang berasal dari siswa, antara lain:
kemampuan kognitif.
b. Faktor luar, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain :
serta guru.
faktor keluarga, sekolah, dan faktor masyarakat”. Faktor yang datang dari
keluarga merupakan cara orang tua mendidik, suasana keluarga, pengertian orang
menyenangkan dan penuh kasih sayang. Faktor yang datang dari sekolah meliputi
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, siswa dengan siswa,
1. Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak
agama.
13
Faktor yang datang dari masyarakat, meliputi teman bergaul, cara hidup
dan lingkungan. Setiap orang perlu bergaul dan berteman, tolong menolong dan
bersama.
pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa
dengan optimal (Sanjaya, 2011:162). Untuk itu agar pesan atau materi yang
disampaikan oleh guru dapat diterima siswa dengan baik maka guru harus dapat
Team Assisten Individualization ( TAI). Inti dari model ini adalah guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai dengan 6 anak yang
14
pembelajaran. Tiap kelompok diminta untuk menemukan ide pokok dari masing-
masing wacana atau kliping yang diberikan oleh guru. Setelah siswa-siswi saling
materi membuat daya pikir siswa lebih berkembang, suasana belajar nyaman,
dengan guru bidang studi sejarah. Tindakan kelas dilakukan dengan tahapan
berjalan sesuai yang diharapkan, siswa mengikuti pelajaran dengan aktif, siswa
juga terlihat belajar sambil berdiskusi, bahkan beberapa kelompok terlihat asyik
15
Assisten Individualization ( TAI hasil belajar dan aktivitas siswa mengalami
( TAI dalam meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa
( TAI sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan teori yaitu penggunaan model
belajar siswa.
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut
melalui berbuat.
16
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak
bukan Indonesia “selama mereka normal“ terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua
dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut.
Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil
17
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan
temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita
dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara
optimal.
anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok.
Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar
memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan
tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang
18
keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah
atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-
kata Apa yang terjadi jika lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-kata Apa,
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam CIRC.
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti
itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa
untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang
Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan,
dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa,
dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan
menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan
dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan
19
(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis,
belajar..
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada
kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan
pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya
sekedar angka.
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari TAI. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering
tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut
dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab
rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
20
c. Pengelolaan Kelas TAI
dan pluralisme. Seting kelas yang konstruktif akan memberikan kesempatan aktif
akuisisi adalah benar-benar melekat pada konteks sosial dan emosional saat
metode kunci untuk merancang seting kelas yang konstruktif, yaitu; 1) melindungi
dan kontrol pembelajar, mendorong pengaturan diri dan membuat instruksi secara
kesadaran belajar dan pengujian kesalahan (Hadi Mustofa, 1998). Penataan dan
Situation, terkait dengan hal-hal berikut; apa tujuan episode pembelajaran yang
akan dicapai, apa yang diharapkan setelah siswa keluar ruangan kelas, bagaimana
mengetahui bahwa siswa telah mencapai tujuan, tugas apa yang diberikan kepada
21
siswa untuk mencapai tujuan, bagaimana deskripsi tugas tersebut (as a process of
dengan; aktivitas apa yang dipilih untuk menjembatani atara pengetahuan yang
telah dimiliki siswa sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun
siswa. Question, pertanyaan apa yang dapat membangkitkan tiap elemen desain
demonstrasi cara berpikir mereka dalam menyelesaikan dan atau memenuhi tugas.
mereka, apakah siswa ingat tentang (feeling, images, and language of their
thought), apa sikap, proses, dan konsep yang akan dibawa siswa setelah keluar
kelas.
Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan
penciptaan. Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak
zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan
iradah (kehendaknya). Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.
Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang
22
atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah pelaksanaan
Qam1ar/54:49)
“Tidak ada suatu bencana apapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri kalian
3) “Dan tiap-tiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya
4) “Tidak ada sesutu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.”
(Q.S. at-Tagabun/64:11)
dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah
23
ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan, tiba-tiba ketetapan
berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan
penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah
seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni
neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan,
tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal
perbuatan penghuni surga, dan ia masuk surga.” (H.R. Muslim) Dalam hadis yang
lain, Rasulullah saw. bersabda yang artinya:
”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya
selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal
darah, 40 hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus
malaikat untuk meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat
ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal perbuatannya,
dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (H.R.al-Bukhari dan
Muslim)
4. Kewajiban beriman terhadap qada’ dan qadar
Qada’ dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman yang keenam,
sehingga sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan mengimani takdir atau qada’ dan
qadar.
5. Macam-macam takdir
a. Takdir Mua’llaq
Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.
b. Takdir Mubram
Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka atau diubah oleh manusia.
Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak dapat
diubah lagi.
Qada’ dan Qadar atau takdir berjalan menurut hukum “sunnatullah”. Artinya keberhasilan
24
adalah hukum-hukum Allah Swt. yang disampaikan untuk umat manusia melalui para
Rasul, yang tercantum di dalam al-Qur’an berjalan tetap dan otomatis. Misalnya malas
mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan panas, menanam benih akan tumbuh
dan lain-lain.
subur, lalu layu, dan kering. Rumput-rumput subur bila selalu disiram dan sebaliknya bila
Manusia dapat memilih takdir/ketentuannya sendiri dan mereka juga harus bertanggung
b. Ikhtiar
Walaupun qada’ dan qadar manusia telah ditentukan oleh Allah SWT manusia tetap harus
c. Doa
Doa adalah ikhtiar batin yang besar pengaruhnya bagi manusia yang
meyakininya. Allah akan mengabulkan permhonan orang yang berdoa dengan sungguh-
sungguh.
Tawwakal
Setelah kita beriman pada takdir dan telah berusaha dengan ikhtiar, selanjutnya adalah
tawwakal. Tawwakal adalah menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiar kepada Allah
SWT.
25
D. Kerangka Berfikir Penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian yang berusaha mengkaji dan merefleksikan suatu
penelitian tindakan kelas mempunyai desain yang terdiri atas empat tindakan yang
dilakukan dalam 2 siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap
pertemuan terdiri dari empat tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi
Individualization ( TAI) nilai belajar sejarah pada siswa kelas XII MIPA.1
2. Perencanan dengan RPP, silabus , media , dan perangkat belajar lain nya yang
dipersiapkan dengan valid dapat meningkat nilai belajar sejarah siswa kelas XII
MIPA.1
3. Kondisi akhir nilai belajar siswa kelas XII MIPA.1 dengan penerapan model
E. Hipotesis Tindakan
hipotesis, hasil belajar PAI pada siswa kelas XII MIPA.1 Materi Qada dan Qadar
26