PENDAHULUAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajar Kooperatif adalah suatu
pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa untuk bekerja sama untuk mencapai
pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman
kelompok.
Agar pembelajaran kooperatif dapat terlaksana dengan baik dan optimal hendaknya guru
tidak meninggalkan unsur-unsur pembelajaran kooperatif seperti yang telah diuraikan di
atas.
2) Games Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari
kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam
meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orangpeserta, dan
diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang lama. Dalam
setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini diawali
dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan
membacakan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di
atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen
dilakukan dengan aturan sebagai berikut.
Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca coaldan
pemain yang pertama dengan cara undian.Kemudian pemain yang menangundian
mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal.
Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh
pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemaindan penantang sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan
soal selesai, maka pemain akan membacakan hasilpekerjaannya yang akan ditangapi
oleh penantang searah jarum jam.
Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan
kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan
jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja.
3) Penghargaan Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung
rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara
menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing anggota kelompok dibagi
dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-
rata poin yang didapat oieh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh
oleh masing-masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh.
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang
perlu ditempuh, yaitu:
a. Mengajar (teach)
Mempersentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau
kegiatan yang harues dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
b. Belajar Kelompok (team study)
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan
akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan
materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS.
Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling
memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam
menjawab.
c. Permainan (game tournament)
Permainan diikuti oleh anggota kelompok darti masing-masing kelompok yang
berbeda. Tujuan Dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota
kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
d. Penghargaan kelompok (team recognition)
Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh
kelompokdari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana
penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin.
2. Faktor Ekstern
a. Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
b. Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
c. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkan dan
membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa
Barat.
d. Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke
Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme
mempercepat timbulnya nasionalisme Indonesia.
4. Peranan perempuan
Gerakan sosial perempuan bertujuan mengangkat derajat dan melawan tradisi yang
mengekang, seperti kawin paksa dan poligami.
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung oleh
Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Anggota IP terdiri atas kalangan terpelajar,
golongan pribumi, dan keturunan asing yang menganggap Indonesia sebagai
tanah aimya. IP merupakan organisasi pertama yang bergerakdi bidang politik.
Indische Partij merupakan organisasi progresif yang bertujuan mencapai
4. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan berasaskan Islam yang
bergerak di bidang sosial. Organisasi ini didirikan pada tanggal 18 November
1912 di Yogyakarta oleh K.H.Ahmad Dahlan. Tujuan Muhammadiyah adalah
sebagai berikut.
a. Meluruskan pendapat yang keliru mengenai ajaran Islam.
b. Memperdalam pengetahuan ajaran Islam yang berdasarkan Alquran dan Hadis.
c. Mengembangkan pengetahuan agama yang diselaraskan dengan kehidupan modern.
d. Memajukan pengajaran dan pendidikan.
5. Perhimpunan Indonesia
Organisasi ini didirikan para mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut
ilmu di negara Belanda tahun 1908. Pada mulanya Perhimpunan Indonesia
bemama Indische Verreeniging. Tujuannya bersifat sosial, artinya membantu
orang-orang Indonesia yang sedang berada di negara Belanda. Sebagai media
penyebaran, organisasi ini telah menerbitkan majalah Hindia Putera. Tujuan
organisasinya tidak hanya bersifat sosial, tetapi juga bersifat politik. Adapun
tujuannya untuk mencapai Indonesia merdeka. Usaha yang dilakukan, antaralain
sebagai berikut.
a. Kemerdekaan harus diraih oleh masyarakat Indonesia sendiri, tanpa bantuan
dari negara lain.
b. Persatuan harus dipupuk agar tujuan perjuangan kemerdekaan dapat tercapai.
Karena pengaruh perkembangan zaman, akhirnya nama organisasi diubah
kembali dengan nama Perhimpunan Indonesia. Sedangkan majalah yang
diterbitkan juga berubah namanya menjadi Indonesia Merdeka.
6. Taman Siswa
Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat)
pada tanggal 3 Juli 1922. Taman Siswa bergerak di bidang pendidikan, yaitu
mendidik angkatan muda dengan jiwa kebangsaan Indonesia berdasarkan akar
budaya bangsa.
8. Gerakan Wanita
Gerakan wanita dirintis oleh R.A. Kartini di Jawa Tengah dan Dewi Sartika
di Jawa Barat. R.A. Kartini bersama korespondensinya Ny. Abendanon menerbitkan
buku Habis Gelap Terbitlah Terang tahun1911. Gerakan ini mempunyai tujuan untuk
meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita agar sederajat dengan kaum pria.
Organisasi wanita pertama adalah Putri Mardika yang didirikan di Jakarta tahun 1912.
Kemudian berdiri organisasi-organisasi wanita lain, antara lain Maju Kemuliaan
(Bandung), Budi Wanita (Solo), Kartini Fonds (Semarang), Amoisetia (Sumatra
Barat), dan Aisiyah (didirikan oleh istri H. Ahmad Dahlan), serta organisasi wanita
lainnya yang cukup banyak. Puncak gerakan wanita adalah dengan
diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia I tanggal 22-25 Desember 1928 di
Yogyakarta. Kongres Wanita I merupakan awal dan bangkitnya kesadaran nasional di
kalangan wanita Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka tanggal 22
Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.