Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rinda Dwi Lestari

NIM : 230211105707
Kelas : Biologi 02/H
JURNAL REFLEKSI

Nama Mata Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah
Kuliah
Review Topik 1: Telaah perencanaan pembelajaran dan asesmen yang disusun
pengalaman guru
belajar Berbeda dengan pembelajaran konvensional dimana aktivitas
pembelajaran banyak didominasi oleh guru (teacher-centered teaching
and learning), pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik (student-centered teaching and learning).
Pada pembelajaran paradigma baru ini, guru memiliki kemerdekaan dalam
merumuskan rencana pembelajaran dan asesmen yang akan dilakukan
untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Proses pembelajaran
paradigma baru dilakukan melalui rangkaian siklus yang dimulai dari
pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses, dan perencanaan
asesmen. Tiga komponen dalam rangkaian siklus tersebut merupakan satu
kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi. Profil Pelajar pancasila
merupakan kompetensi dan karakter yang dipelajari dalam lintas disiplin
ilmu. Jadi Profil Pelajar Pancasila merupakan panduan dalam
merencanakan pembelajaran dan penilaian untuk semua mata pelajaran.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yang selaras dengan
tahap perkembangan peserta didik dan menjadi acuan dalam perencanaan
pembelajaran dan asesmen. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif

Topik 2: Merancang Prencanaan Pembelajaran dan Asesmen


Dalam merancang sebuah pembelajaran dan asesmen tentu melibatkan
banyak faktor yang menjadi pertimbangan guru sehingga melalui
rancangannya seorang guru dapat memastikan seluruh proses
pembelajaran dan asesmen yang dilakukan dapat berjalan efektif dan
efisien. Dalam merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen, kita
perlu memperhatikan hal-hal krusial, seperti tahapan-tahapan dalam
merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif, standar
acuan kompetensi dalam pembelajaran, asesmen diagnostic, dan gambaran
perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan (analisis hasil) asesmen.

Topik 3: Telaah Kesesuaian Pembelajaran Dengan Tingkat Capaian dan


Karakteristik Peserta Didik
Setiap peserta didik pada dasarnya adalah unik. Mereka mempunyai
karakteristik yang berbeda satu sama lain. Perbedaan karakteristik ini bisa
saja terkait dengan profil belajar, minat, dan kesiapan belajar. Ini berarti
bahwa guru tidak semestinya memperlakukan peserta didik dengan
perlakuan yang sama sehingga potensi belajar peserta didik dapat
dioptimalkan. Selama proses pembelajaran, guru harus menggunakan
beragam cara untuk memahamkan informasi atau pengetahuan baru
kepada semua peserta didik dalam komunitas ruang kelasnya yang selalu
beragam. Konsep inilah yang sebenarnya biasa disebut dengan
pembelajaran berdiferensiasi yang sangat memperhatikan karakteristik
masing-masing peserta didik.

Topik 4: Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada


ekosistem pembelajaran
Gairah dan motivasi belajar peserta didik dapat muncul ketika lingkungan
dimana mereka belajar adalah lingkungan aman dan nyaman. Di lain pihak,
dengan lingkungan belajar yang demikian, guru juga akan bersemangat
dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Topik 5: Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif

Micro teaching adalah suatu metode latihan yang dirancang sedemikian


rupa untuk memperbaiki keterampilan mengajar calon guru dan
mengembangkan pengalaman profesional guru khususnya keterampilan
mengajar dengan cara menyederhanakan atau memperkecil aspek
pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus bahan ajar dan
membatasi penerapan keterampilan mengajar tertentu, sehingga guru dapat
diketahui keunggulan dan kelemahan pada diri guru secara akurat. Fungsi
micro teaching mencakup fungsi intruksional, pembinaan, integralistik,
eksperimen. Selain itu, micro teaching juga memiliki fungsi agar guru
memiliki kepekaan terhadap fenomena dalam proses pembelajaran, siap
melakukan kegiatan pembelajaran, dapat mengevaluasi dirinya, serta
memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai seorang guru.

Topik 6: Laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif


Tiga bagian utama dalam format laporan ini, yaitu pendahuluan,
pelaksanaan, dan penutup. Bagian pendahuluan paling tidak Anda harus
mendeskripsikan dua hal, yaitu analisis situasi dimana Anda melaksanakan
praktik pembelajaran dan asesmen; dan uraian rencana kegiatan sebelum
Anda melaksanakan praktik pembelajaran dan asesmen. Selanjutnya,
bagian pelaksanaan mencakup tiga hal pokok, yaitu deskripsi data
pelaksanaan praktik pembelajaran dan asesmen yang telah Anda lakukan;
pembahasan hasil pelaksanaan praktik pembelajaran dan asesmen yang
telah Anda lakukan; dan implikasi kegiatan praktik pembelajaran dan
asesmen yang telah Anda lakukan bagi pengembangan profesi guru.

Topik 7: Refleksi terhadap praktik pembelajaran dan asesmen


kegiatan refleksi berkontribusi terhadap perilaku profesional maupun
usaha untuk mengembangkan profesionalisme guru. Dengan kata lain, jika
proses refleksi dapat dilakukan dengan baik oleh seorang guru untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
proses pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan, maka upaya
peningkatan pengembangan profesionalisme guru juga akan berjalan
dengan baik. Refleksi pembelajaran dilakukan oleh guru dan juga peserta
didik sehingga guru dan peserta didik juga bisa merasakan manfaat
aktivitas ini.

Refleksi Adapun pengalaman belajar yang saya pilih adalah pada topik 4
pengalaman Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
belajar yang pembelajaran. Gairah dan motivasi belajar peserta didik dapat muncul
dipilih ketika lingkungan dimana mereka belajar adalah lingkungan aman dan
nyaman. Di lain pihak, dengan lingkungan belajar yang demikian, guru
juga akan bersemangat dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Hasilnya, proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Lingkungan
pembelajaran yang menyenangkan dapat dipahami sebagai hubungan
positif antar ekosistem pembelajaran. Hubungan antara peserta didik
seperti bentuk sikap saling menghargai, apapun kondisi latar belakang
mereka. Tidak boleh terjadi perundungan (bullying) antar sesama peserta
didik yang mengakibatkan peserta didik yang di-bully merasa rendah diri
dan akhirnya menjadi tidak termotivasi dalam belajarnya. Selanjutnya,
hubungan antara peserta didik dengan guru diwujudkan salah satunya
dengan sikap yang ramah dan menyambut baik yang harus ditunjukkan
oleh guru kepada setiap peserta didiknya. Sekolah yang aman, nyaman dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran perlu diciptakan supaya peserta
didik dapat belajar tidak hanya keterampilan akademik saja akan tetapi
juga melatih siswa untuk mencapai hal-hal non-akademik yang juga sangat
penting bagi kehidupan, yaitu melatih siswa mengenai bagaimana cara
memecahkan masalah dengan cara tidak melakukan kekerasan merupakan
langkah awal untuk membangun masyarakat yang mencintai perdamaian,
mengembangkan keterampilan intelegensi emosional siswa.
1. Lingkungan fisik sekolah aman dan nyaman (gedung sekolah, kelas,
laboratorium, peralatan, halaman)
2. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai.
3. Semua warga menerapkan disiplin yang efektif
4. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik.
5. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan, keadilan, dan saling
pengertian
6. Perilaku dan sikap yang diharapkan sekolah diajarkan.
7. Strategi pengelolaan prilaku yang menyimpang sifatnya supportive
terhadap siswa
8. Adanya program penyembuhan/terapi
9. Adanya pemodelan/ contoh prilaku dan sikap yang diharapkan dari
semua staf Sekolah
10. Adanya hubungan yang baik antara sekolah dan orang tua, komite
sekolah dan masyarakat.
Analisis https://drive.google.com/drive/folders/1NS6aU-cxFeb-
artefak SVdQGDiN29E7VvqOo05X?usp=sharing
pembelajaran
Pembelajar Garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri terhadap
an bermakna pengalaman belajar mata kuliah ini adalah pembelajaran yang berpusat
(good pada peserta didik. Selain itu ada Profil Pelajar Pancasila yang harus
practices) ditanamkan kepada peserta didik pada berbagai mata pelajaran di berbagai
jenjang Pendidikan, serta asesmen diagnostic terlebih dahulu sebelum
merancang pembelajaran, agar tahu bagaimana karakteristik peserta didik
serta kesiapan belajar dari masing-masing peserta didik. dengan begitu
peserta didik akan merasa nyaman untuk belajar, mejadikan belajar
menjadi proses yang menyenangkan bagi mereka. Ekositem sekolah yang
sangat mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik agar peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran memiliki rasa yang aman dan nyaman di
lingkungan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai