TOPIK 2
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
NAMA KELOMPOK
1. IIK ATIKA SARI (223128915155)
2. INDAH KHOIRUN NISA (223128915121)
3. LIA DAMAYANTI (223128915129)
Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda
mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
5. Memberikan peserta didik tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok untuk
menanamkan sikap kolaborasi, menghargai pendapat orang lain, empati, dan lain-
lain.
6. Berikan kesempatan terhadap peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya
dan membantu peserta didik untuk mengetahui perkembangan dirinya
7. Memberi contoh praktik baik yang dapat dilakukan dengan tujuan membentuk
kebiasaan baik di kelas. Contohnya : mendengarkan teman saat berbicara
(menghargai orang lain saat berbicara), dan mengacungkan tangan (bersikap
sopan satun saat bertanya dan berpendapat)
ANALISIS FILM
Jawab : Sudah. Film laskar pelangi merupakan film yang mengangkat cerita pada novel.
Film ini menawarkan mengenai nilai perjuangan manusia, dedikasi, komitmen dan
pengorbanan. Keberhasilan peserta didik yang diceritakan dalam film laskar pelangi
bukan terletak pada peserta didiknya saja, tetapi karena peran guru yang telah
menularkan nilai-nilai kehidupan yang secara tidak langsung memotivasi peserta didik
agar berbuat iklas.
Penerapan dalam EMC2 atau Empathy, Compassion, Mindfulness, dan Critical Inquiry
Empathy: Tokoh Bu Mus dan Pak Harfan dengan semangat membangun sekolah demi
mewujudkan cita-cita anak-anak di desa terpencil melalui pendidikan yang
mengutamakan karakter dan budi pekerti. Mengajak peserta didik untuk belajar di luar
ruangan ketika peserta didik merasa bosan.
Compassion: Bu Mus menunjukkan kesadaran terhadap bakat dan minat yang dimiliki
peserta didik, sehingga selama proses pembelajaran Bu Mus dapat mengembangkan
potensi tersebut secara maksimal. Peserta didik juga saling memotivasi satu sama lain
untuk terus semangat belajar.
Mindfulness: Bu Mus memahami apa yang dirasakan oleh peserta didik selama belajar di
SD Muhammadiyah Belitong dengan segala keterbatasan yang ada. Namun hal ini tidak
menjadi menghalang bagi Bu Mus untuk terus mengembangkan segala potensi peserta
didik dan menanamkan pendidikan karakter.
Critical Inquiry: Sumber belajar yang terbatas, Bu Mus memberikan kesempatan peserta
didik untuk mengekplor pengetahuan dengan belajar di luar kelas, mengamati berbagai
fenomena yang ada di lingkungan sekitar. Peserta didik memanfaatkan sumber buku yang
minim untuk menggali dan mengembangkan pengetahuannya lebih jauh lagi
2. Bila anda sudah menonton film tersebut apa yang bisa anda pelajari dari film
tersebut berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan?
Hal yang bisa saya pelajari dari film Laskar pelangi berhubungan dengan guru yang
menjadi agen perubahan yaitu :
3. Anda bisa menonton alternatif film lain berhubungan dengan guru sebagai
agen perubahan, seperti :
o Dead poet society
Yang saya peroleh setelah menonton film Dead poet society yaitu :
Guru membantu peserta didik untuk mencapai tahap perkembangan peserta
didik sesuai dengan bakat dan minatnya. Guru harus mampu menjalin
komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik untuk
menyampaikan tahap perkembangannya.
Tugas seorang guru bukan hanya mengajar secara kaku tetapi seorang
guru harus mengupgrade dirinya mengenai metode dan model yang
digunakan supaya pembelajaran lebih humoris dan bersahabat. Guru bisa
berperan sebagai sahabat dan pembimbing yang baik untuk peserta didik.
Guru menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat mencapai tujuan dan memperoleh pembelajaran bermakna.
Peserta didik diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat berupa
saran dan masukan terkait lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
o Sekolah Rimba
Film Sekolah Rimba mengajarkan tentang seseorang yang memilih mengajar di
pedalaman hutan daripada bekerja di suatu instansi dimana rekan di tempat
bekerja hanya mengekspose hasil kerja untuk pencitraan di media massa.
Perjuangannya untuk mengajari membaca, menghitung, dan menuliskepada anak
rimba yang terdapat di pedalaman Hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas,
Jambi. Pertemuan Butet dengan Bungo, menyadarkan Butet untuk memperluas
wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal, tapi keinginannya tidak
mendapatkan persetujuan baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok
rakyat Rimba yang masih percaya bahwa belajar calistung (baca, tulis, dan
menghitung) dapat membawa bahaya serta malapetaka bagi mereka. Dalam hal
ini, perjuangan Butet adalah menanamkan rasa percaya kelompok rakyat Rimba
bahwa pendidikan (baca, tulis, dan menghitung) tidak membawa malapetaka bagi
mereka, tetapi dibutuhkan agar tidak diperlakukan secara tidak adil dan tidak di
tindas oleh pihak luar terus-menerus. Hal yang diperoleh dari film Sekolah Rimba
yaitu :
Emphaty : Dalam film itu banyak adegan dari kisah ibu guru Butet dimana dia
tidak hanya mengajarkan membaca, menulis dan berhitung. tetapi juga
bersikap, menghargai, dan nilai-nilai dalam kehidupan, tak segan bu guru Butet
menggunakan nada tinggi untuk anak- anak yang tidak mendengarkan, namun
tidak marah. Bahkan guru belajar dari siswanya
Mindfullness : Tergambar juga dalam film ini bagaimana ibu guru Butet sabar
mengajari anak-anak rimba yang lambat belajar, baik siang maupun tengah
malam. Banyak cara mereka belajar, sambil berjalan-jalan, sambil menggunakan
benda-benda di rimba, sambil bercerita dan lainnya. Guru tidak memaksakan
metode mengajar tertentu atau materi tertentu, tapi menyesuaikan kebutuhan
siswa
Compassion : Dalam film ini orang luar termasuk ibu guru Butet belajar
bagaimana anak-anak rimba melakukan banyak hal dengan cinta kasih, tulus
membantu, jujur, peduli lingkungan, bisa dikatakan mereka jauh lebih beradab
daripada orang-orang
Critical Inquiry : Dalam film ini tergambar sekilas betapa sulitnya mengajar
anak-anak rimba, bahkan untuk hal dasar membaca, menulis dan berhitung.
Dengan kegigihannya, anak-anak rimba yang pada dasarnya cerdas ini
akhirnya berhasil juga. Tergambar juga dalam film ini bagaimana ibu guru
Butet sabar mengajari anak-anak rimba yang lambat belajar, baik siang maupun
tengah malam.
Kompetensi Sosial Emosional dalam Film Skala Rimba
Kesadaran Diri : Dalam film itu banyak adegan dari kisah ibu guru Butet
dimana dia tidak hanya mengajarkan membaca, menulis dan berhitung, tetapi
juga bersikap, menghargai, dan nilai-nilai dalam kehidupan.
Manajemen Diri : Banyak cara mereka belajar, sambil berjalan-jalan, sambil
menggunakan benda-benda di rimba, sambil bercerita dan lainnya. Guru tidak
memaksakan metode mengajar tertentu atau materi tertentu, tapi menyesuaikan
kebutuhan siswa.
Kesadaran Sosial : Tergambar juga dalam film ini bagaimana ibu guru Butet sabar
mengajari anak-anak rimba yang lambat belajar, baik siang maupun tengah
malam.
Keterampilan Sosial : Ibu Guru Butet belajar bagaimana anak-anak rimba
melakukan banyak hal dengan cinta kasih, tulus membantu, jujur, dan peduli
lingkungan, bisa dikatakan bahwa mereka lebih beradab daripada orang-orang
luar rimba.
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab : Kerjakan apa yang kamu
cintai, cintai apa yang kamu lakukan. Itu lah kira-kira yang dilakukan ibu
guru Butet bertahan di hutan belantara, pergi dan kembali lagi. Rasa cintanya
pada anak-anak rimba membuatnya terus ingin belajar.
4. Apa yang bisa anda pelajari dari kejadian/film tersebut? dan apa hubungannya
dengan pembelajaran sosial emosional? (Dead poet society dan Sekolah Rimba)