50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
4K tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang tantangan bagi guru dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran sosial-emosional, serta karakteristik peserta didik yang dapat mempengaruhi penerapannya. Tantangan utama bagi guru adalah menjadi teladan dalam sikap dan emosi, sedangkan bagi sekolah adalah menerapkannya secara berkelanjutan di seluruh aspek sekolah. Karakter peserta didik yang lemah secara sosial-emos
Dokumen ini membahas tentang tantangan bagi guru dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran sosial-emosional, serta karakteristik peserta didik yang dapat mempengaruhi penerapannya. Tantangan utama bagi guru adalah menjadi teladan dalam sikap dan emosi, sedangkan bagi sekolah adalah menerapkannya secara berkelanjutan di seluruh aspek sekolah. Karakter peserta didik yang lemah secara sosial-emos
Dokumen ini membahas tentang tantangan bagi guru dan sekolah dalam menerapkan pembelajaran sosial-emosional, serta karakteristik peserta didik yang dapat mempengaruhi penerapannya. Tantangan utama bagi guru adalah menjadi teladan dalam sikap dan emosi, sedangkan bagi sekolah adalah menerapkannya secara berkelanjutan di seluruh aspek sekolah. Karakter peserta didik yang lemah secara sosial-emos
Kelompok 5 Nama Anggota : 1.Kurnia Listriana (2202114418) 2.Mellasari Arina Fajarini (2202114419) 3.Mufida Windy Istiani (2202114420) 4.Neira Fazita (2202114421)
1.Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam
hal sosial-emosional? Tantangannya adalah ketika kita menjadi guru, kita harus bisa menjaga sikap, menjaga emosi, dan memiliki rasa sabar. Karena kita tidak hanya menjaga sikap kita dan perbuatan kita ketika dilingkungan sekolah. Tetapi juga diluar sekolah. Sehingga, apa yang peserta didik lihat dari diri kita sesuai dengan apa yang kita ajarkan saat disekolah. Seperti semboyang Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karsa tutwuri handayani.
2.Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada
pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti! Kasus yang berkaitan dengan saya mengamati proses pembelajaran yang pernah saya ikuti adalah : a. Guru berkesulitan menangani siswa yang nakal sehingga muncul justment terhadap siswa tersebut adalah siswa yang nakal tanpa mencari penyelesaian masalahnya. b. Guru bersifat tidak sabaran dan tidak welas asih dalam membimbing siswa- siswanya sehingga dalam pembelajarannya guru seringkali membentak-bentak siswa. c. Guru tidak menerapkan sistem among dalam menjalin kedekatan sosial emosional kepada siswa, maupun dalam membentuk karakter siswa seperti profil pelajar pancasila.
3.Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa
saja tantangan bagi sekolah? Sekolah bisa mendukung pembelajaran sosio-emosional dengan menerapkan pendidikan karakter dilingkungan sekolah, serta melakukan kolaborasi dengan seluruh komunitas yang ada dilingkungan sekolah agar tercipta budaya positif terutama pembentukan karakter peserta didik melalui kebiasaan sehari-hari baik dirumah, maupun dilingkungan sekolah. Tantangan bagi sekolah : a. Secara kontineu dan berkelanjutan menanamkan nilai-nilai pancasila melalui literasi sehari-hari dilingkungan sekolah b. Menyertakan pendidikan karakter disetiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru c. Menambahi mata pelajaran SBK (seni budaya dan ketrampilan) untuk menumbuhkan kecerdasan moral secara komperhensif minimal 2x semingg. d. Sering memberikan workshop dan seminar kepada wali murid bagaimana menumbuhkan karakter positif peserta didik. e. Menjalin Kerjasama dengan wali murid untuk selalu mengajarkan budaya positif sosio-emosional kepada peserta didik.
4.Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan
pembelajaran sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut ? Karakter peserta didik bisa sangat mempengaruhi pembelajaran sosio-emosional. Karena, peserta didik yang memiliki kecerdasan atau kepekaan sosio-emosional yang tinggi akan lebih mudah dalam menerapkan pembelajaran sosio-emosional ini. Akan tetapi pada peserta didik yang sosio-emosionalnya rendah dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan guru dalam mengasah kepekaan sosio emosionalnya secara rutin dan komperhensif. Bahkan mungkin perlu dengan teknik-teknik khusus dan pendekatan khusus.