Anda di halaman 1dari 2

RUANG KOLABORASI

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


TOPIK 2

Kelompok 5
Nama Anggota :
1.Kurnia Listriana (2202114418)
2.Mellasari Arina Fajarini (2202114419)
3.Mufida Windy Istiani (2202114420)
4.Neira Fazita (2202114421)

1.Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam


hal sosial-emosional?
Tantangannya adalah ketika kita menjadi guru, kita harus bisa menjaga sikap,
menjaga emosi, dan memiliki rasa sabar. Karena kita tidak hanya menjaga sikap
kita dan perbuatan kita ketika dilingkungan sekolah. Tetapi juga diluar sekolah.
Sehingga, apa yang peserta didik lihat dari diri kita sesuai dengan apa yang kita
ajarkan saat disekolah. Seperti semboyang Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarso
sung tulodho, ing madyo mangun karsa tutwuri handayani.

2.Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada


pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda
ikuti!
Kasus yang berkaitan dengan saya mengamati proses pembelajaran yang pernah
saya ikuti adalah :
a. Guru berkesulitan menangani siswa yang nakal sehingga muncul justment
terhadap siswa tersebut adalah siswa yang nakal tanpa mencari penyelesaian
masalahnya.
b. Guru bersifat tidak sabaran dan tidak welas asih dalam membimbing siswa-
siswanya sehingga dalam pembelajarannya guru seringkali membentak-bentak
siswa.
c. Guru tidak menerapkan sistem among dalam menjalin kedekatan sosial
emosional kepada siswa, maupun dalam membentuk karakter siswa seperti profil
pelajar pancasila.

3.Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa


saja tantangan bagi sekolah?
Sekolah bisa mendukung pembelajaran sosio-emosional dengan menerapkan
pendidikan karakter dilingkungan sekolah, serta melakukan kolaborasi dengan
seluruh komunitas yang ada dilingkungan sekolah agar tercipta budaya positif
terutama pembentukan karakter peserta didik melalui kebiasaan sehari-hari baik
dirumah, maupun dilingkungan sekolah.
Tantangan bagi sekolah :
a. Secara kontineu dan berkelanjutan menanamkan nilai-nilai pancasila melalui
literasi sehari-hari dilingkungan sekolah
b. Menyertakan pendidikan karakter disetiap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru
c. Menambahi mata pelajaran SBK (seni budaya dan ketrampilan) untuk
menumbuhkan kecerdasan moral secara komperhensif minimal 2x semingg.
d. Sering memberikan workshop dan seminar kepada wali murid bagaimana
menumbuhkan karakter positif peserta didik.
e. Menjalin Kerjasama dengan wali murid untuk selalu mengajarkan budaya
positif sosio-emosional kepada peserta didik.

4.Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan


pembelajaran sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala
tersebut ?
Karakter peserta didik bisa sangat mempengaruhi pembelajaran sosio-emosional.
Karena, peserta didik yang memiliki kecerdasan atau kepekaan sosio-emosional
yang tinggi akan lebih mudah dalam menerapkan pembelajaran sosio-emosional
ini. Akan tetapi pada peserta didik yang sosio-emosionalnya rendah dibutuhkan
kesabaran dan ketelatenan guru dalam mengasah kepekaan sosio emosionalnya
secara rutin dan komperhensif. Bahkan mungkin perlu dengan teknik-teknik
khusus dan pendekatan khusus.

Anda mungkin juga menyukai